NovelToon NovelToon
Married By Challenge

Married By Challenge

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Nikahkontrak / Perjodohan / Cintamanis / Tamat
Popularitas:7.1M
Nilai: 5
Nama Author: SkySal

Warning!!!
21+
(DALAM TAHAP REVISI)

Sarah Fergueson, gadis berusia 16 tahun itu tak terkejut melihat tamu di rumah nya, Devano Lake, seorang pria berusia 25 tahun, sahabat sekaligus rekan kerja kakak nya itu memang sering bertamu kesana, namun apa jadi nya jika kedatangan Devano kali ini malah akan merubah hidup Sarah.

"Aku dan Sarah telah lama menjalin kasih, kami bahkan sudah bercinta, aku ingin menikahi nya sebelum dia hamil dan akan mempemalukan kalian"

Sarah hanya membuka mulut nya lebar dengan mata yg melotot sempurna, ibunya terkena serangan jantung, ayahnya begitu shock dan kakak nya sangat marah.

"Itu tidak mungkin" seru sang Kakak sembari bersiap memukul Devano, namun Devano segera menunjukan chat antara dirinya dan Sarah yg memang sangat romantis selama tiga bulan terakhir.

Devano melirik Sarah yg masih terkejut sambil ia berseringai bak iblis dan menatap Sarah penuh kemenangan. Sementara Sarah hanya bisa menyesali tindakan bodoh nya yg mengikuti tantangan sahabat nya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13

Karena akhir minggu, Sarah janjian untuk jalan jalan bersama Naina seperti biasa. Sarah pun segera bersiap siap.

Ia mengenakan t-shirt yg di padukan dengan celana jeans pendek yg hanya menutupi setengah paha mulus nya, kemudian ia mengambil sneakers putih dan segera memakai nya. Tak lupa ia mengambil ranselnya yg berisi dompet dan ponsel nya. Namun sayang nya dompet nya sudah menipis.

"Aku harus menagih nafkah ku sama suami ku" gumam nya sambil tersenyum geli. Ah, suami... Sejak kejadian di kolam itu, Sarah mengabaikan Devano habis habisan, dan aneh nya, Devano seolah tak peduli dan sibuk dengan dunia nya sendiri. Ya ya... Tak mungkin Devano peduli, memangnya siapa Sarah? Hanya mainan nya, fikir Sarah.

Sarah berlari berlari lari kecil di tangga sembari menguncir rambut nya.

"Nyonya, kau mau kemana?" tanya Aldo. Seorang pria berusia 35 tahun yg Devano tugaskan untuk menjadi sopir Sarah.

"Mau ketemu sama teman, ayo" ucap Sarah.

"Maaf, Nyonya. Tuan Devano tidak mengizinkan kau keluar rumah hari ini"

Sarah menghela nafas berat, Sarah tak mengerti kenapa Devano melarangnya ini dan itu, membuat Sarah merasa menjadi tahanan.

"Apa yg harus ku lakukan, Om Aldo? Ini hari libur, ya aku mau keluar sama Naina"

"Maaf, Nyonya. Tapi..."

"Nyonya Sarah, tunggu..." Aldo berteriak karena Sarah berlari keluar setelah mengambil kunci mobil yg ada di meja. Sarah tak mempedulikan nya, namun saat ia masuk kedalam mobil dan hendak menjalankan mobil nya, Sarah mengurung kan niat nya.

Sarah memang bisa menyetir, sejak setahun yg lalu William sudah mengajari nya menyetir. Tapi karena Sarah tak punya SIM, Sarah menjadi takut. Ia pun keluar dan menyerahkan kunci mobil itu pada Aldo yg sudah menyusul nya.

"Dimana Devano?" tanya nya kemudian karena sejak pagi ia tak melihat Devano.

"Tuan Devano sedang pergi ke hotel nya, katanya ada hal penting yg harus di lakukan"

"Hotel" gumam Sarah, fikiran buruk hinggap dalam benak nya. Ia berfikir mungkinkah Devano menemui kekasih nya disana? Apakah mereka akan melakukan sesuatu di hotel?

"Antar aku kesana" tegas Sarah dan langsung masuk kembali ke dalam mobil. Aldo pun tak punya pilihan lain selain mengikuti nya, dari pada Sarah nekat menyetir sendiri.

.

.

.

Sesampainya di hotel, Sarah langsung bergegas masuk dan hendak mencari dimana suami nya itu, jika sampai dia tertangkap basah sedang berselingkuh, Sarah bersumpah akan menghabisi nya.

"Uff. Kenapa aku jadi seperti istri yg cemburu gini ya? Bukan urusan ku kan dia mau selingkuh atau engga"

Hanya sampai lobi, Sarah berbalik badan dan hendak pergi. Ia mengurungkan niat nya, namun suara Devano tiba tiba terdengar memanggil nama nya.

"Sarah?"

Sarah menarik nafas, ia masih tak menoleh namun ia menghentikan langkah nya. Terdengar beberapa langkah kaki yg mendekat, dan saat Devano menyentuh pundak nya, ia segera berbalik dengan wajah yg penuh amarah.

"Kamu selingkuh kan? Das...." ucapan Sarah terpotong saat ia melihat Devano bersama beberapa pria asing yg sangat rapi dengan setelan jas mereka.

"Apa?" tanya Devano, kemudian ia memperhatikan penampilan Sarah yg mempertontonkan paha mulus nya. Devano menggeram marah dan ia menatap tajam pada Sarah namun Sarah tak mempedulikan nya.

"Siapa dia? Apa dia kekasih mu?" tanya salah satu pria itu.

"Bukan, bukan siapa siapa. Lagi pula dia masih kecil, tidak mungkin dia kekasih ku" jawab Devano dengan ekspresi datarnya. Sarah menganga tak percaya dengan jawaban kejam Devano.

"Aku bukan siapa siapa dan aku masih kecil, huh?" teriak Sarah sambil mendongak, menatap tajam Devano "Saat kamu mencium ku sampai aku kehabisan nafas, apa aku bukan siapa siapa dan aku masih kecil?" tanya nya lagi tanpa fikir panjang. Kali ini Devano yg melongo. Bahkan rekan rekan bisnis nya juga menganga.

"Saat kita berciuman dan kamu bergairah, apakah aku juga masih kecil? Kamu bukan pedophile yg bergairah dengan gadis kecil, kan?" Sarah masih melampiaskan kekesalannya.

"Dan....hmmmpp" Devano langsung membungkam mulut Sarah dengan mulut nya sendiri saat istri nya itu hendak bersuara lagi. Semua yg melihat itu hanya bisa membuka mulut lebar lebar. Sementara Sarah terdiam mematung, ia masih terkejut dengan serangan tiba tiba itu. Hingga Devano melepaskan diri, Sarah hanya bisa mengerjapkan matanya berkali kali dengan mulut yg masih sedikit terbuka.

"Maaf, Tuan Tuan. Aku masih ada urusan dengan kekasih kecil ku ini" ucap Devano kemudian menarik tangan Sarah untuk mengikuti nya bahkan ia setengah menyeret nya. Tak peduli rekan kerja nya yg masih terlihat bingung.

Devano memasuki lift dan membawa Sarah pada lantai paling atas. Dimana itu adalah tempat khusus Devano.

Sementara Sarah hanya bisa terdiam, ia baru sadar apa yg sudah dia katakan tadi, sekarang ia sungguh takut akan dampak dari kejadian tadi. Sarah sendiri tidak mengerti kenapa ia begitu marah saat Devano mengatakan Sarah bukan siapa siapa nya dan juga masih kecil.

Lift terbuka, dan Devano kembali menyerat Sarah memasuki sebuah kamar yg sangat besar dan mewah. Sarah masih terdiam, dan ia melotot terkejut saat Devano mengambil sebuah gunting dari laci.

"Oh Tuhan, dia akan membunuhku" Sarah bergerak mundur saat Devano mendekati nya. Sarah menahan nafas dan menelan saliva nya dengan susah payah. Tubuh nya merinding melihat gunting yg ada di tangan Devano.

"Apa yg sudah kamu lakukan, Little girl?" geram Devano tertahan dan ia terus menatap Sarah seperti pemburu yg sudah menemukan target nya dan siap melepaskan tembakannya. Sementara kini Sarah tak bisa bergerak mundur lagi ketika punggung nya menabrak dinding.

"Tamat hidup ku, duh sedih nya aku mati begini" keringat dingin mengucur di pelipis di Sarah. Devano pasti akan menghabisi nya dengan kejam, Devano pasti sangat marah, fikrian buruk seperti itu terus menari dalam benak Sarah.

Devano membelai wajah Sarah dengan gunting itu yg terasa dingin di wajah Sarah. Ia menatap penuh ketakutan dan Devano menikmati itu. Sementara tangan Devano yg lain kini menyusup di pinggang Sarah, dan langsung menarik Sarah hingga tubuh keduanya bersentuhan.

"D.. Dev... Please..." bisik Sarah dengan suara tertahan di tenggorokan nya.

"Please? Untuk apa, Sayang?" tanya Devano dengan suara parau nya. Kini ia menurunkan gunting itu, semakin ke bawah, dan kebawah...

"Ahh..." Sarah berteriak saat meraskan dingin nya gunting itu menyentuh paha nya dan ternyata yg Devano lakukan...

"Apa yg kamu lakukan?" teriak Sarah karena Devano malah menggunting jeans yg ia kenakan.

"Ingat, Sarah! Kamu sudah bersuami. Perhatikan penampilan mu" tegas Devano yg kini sudah berjongkok dan menggunting lagi di sisi yg lain. Sarah hanya melongo. Dan saat Devano hendak melepaskan jeans itu. Sarah langsung mencegahnya.

"Kamu mau apa?" teriaknya lagi. Dan ia segera mengambil taplak meja yg ada di sana dan melilitkannya di pinggang hingga menutupi tubuh bawah nya. Devano gila, fikir nya

"Memperbaiki penampilan istri ku" jawab Devano dengan santai.

Kemudian Devano menghubungi seseorang dan meminta nya membawakan pakaian yg baru untuk Sarah.

"Dasar gila, psycho" geram Sarah. Namun Devano hanya terkekeh. Kemudian ia menggendong tubuh Sarah seperti sekarung beras, membuat Sarah memekik terkejut. Devano melemparkan Sarah ke tengah ranjang, sekali lagi membuat Sarah berteriak.

"Kamu cinta kan sama aku? Ngaku aja deh" seru Devano sembari membungkuk kan badan nya sehingga wajahnya sejajar dengan wajah Sarah yg kini sudah duduk.

"Najis" jawab Sarah yg membuat Devano langsung tertawa.

"Terus kenapa kamu nyusul aku kesini? Pakek nuduh aku selingkuh lagi. Terus kenapa kamu marah kalau aku bilang kamu bukan siapa siapa?"

Sarah hanya bisa menatap Devano seolah ingin mencekik nya, karena pertanyaan Devano itu tak bisa Sarah jawab. Ia sendiri menanyakan hal itu, tapi cinta? Tidak mungkin!.

"Ada orang tuh" ketus Sarah karena ia memang mendengar pintu yg di ketuk. Dan sekalian mengalihkan pembicaraan, fikir nya.

Devano pun membuka pintu dan seorang wanita datang dengan beberapa paper bag yg berisi pakaian.

"Ganti pakaian mu" titah Devano meletakkan paper bag itu di samping Sarah.

Sarah segera mengambil nya dan berlari ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Devano hanya tertawa geli melihat tingkah Sarah itu.

Sementara di kamar mandi, Sarah memeriksa semua isi paper bag itu. Ada beberapa dress panjang, baju kaos, rok panjang dan celana jeasn panjang.

"Heran deh. Pakaian panjang semua, hari panas gini" gumam nya, ia mengambil jeans navy panjang dan segera memakai nya.

Setelah itu ia keluar, dan ia mendapati Devano yg merokok di jendela.

Harus Sarah akui, dia benci dengan aroma rokok, tapi ia suka dengan pria yg merokok karna itu terlihat seksi di matanya.

Apa lagi jika itu Devano, saat dia menyelipkan rokok itu di sela jari jari besar nya, kemudian menyelipkan rokok itu di bibir seksi nya dan menyesap nya...

"Terpesona?"

"Hah?" Sarah baru menyadari ternyata Devano juga menatap nya. Sial, Sarah tertangkap basah.

"Kamu terpesona sama aku, kan?" goda Devano kemudian menghembuskan asap rokok itu dari mulut nya. Devano mematikan rokok nya di asbak yg ada di meja.

"Ih, najis" seru Sarah mencoba menetralkan ekspresi wajah nya yg kini terasa panas "Aku mau pergi sama Naina, mau nonton" ucap nya kemudian ia mengambil ranselnya yg sempat ia taruh di ranjang tadi.

"Aku rasa Aldo sudah ngasih tahu kamu kalau aku engga ngizinin kamu keluar rumah"

"Aku bukan tahanan, Devano Lake. Aku istri mu, jadi berikan kebebasan sama aku, aku bosan seharian dirumah" ucap Sarah sambil memberengut, ia benar benar tak habis fikir dengan Devano yg benar benar ingin mengendalikan nya.

"Oh, istri ya..." seru Devano kemudian berjalan mendekati Sarah "Istri macam apa yg engga bisa memenuhi kebutuhan suami nya" goda nya sembari mengelus lengan Sarah yg terbuka. Hanya sentuhan seperti itu, dan itu berhasil membuat Sarah meremang. Namun ia masih pada ego nya. Kini Sarah yg balik menggoda Devano, ia membelai dada Devano yg terasa keras meski dari balik jas nya.

"Kamu sendiri engga memenuhi kebutuhan istri mu, apa kamu tahu? Uang jajan ku mau habis, minggu depan aku juga harus bayar spp. Engga mungkin kan aku minta uang sama Papa Mama" Sarah berbicara dengan nada yg sangat rendah, ia membuat gerakan abstrak di dada Devano dengan jari jari kecil nya.

Tak bisa Devano pungkiri, hal sekecil ini membuat hasrat Devano bangkit, bahkan pandangan nya sudah mulai tak fokus.

"Jadi, sekarang itu menjadi kewajiban ku?" lirih Devano dengan suara serak nya. Nafasnya pun mulai terasa berat.

"Hemm, itu kewajiban seorang suami" jawab Sarah sensual.

"Lalu bagaiamana dengan kewajiban seorang istri?" Devano langsung melingkarkan lengan nya di pingggang Sarah dan menarik tubuh Sarah hingga menempel sempurna di tubuhnya.

"Aku selalu siap, Dev" ucap Sarah setengah mendesah, berniat menggoda Devano habis habisan walaupun ia merasa sakit perut dengan tingkah nya yg menjijikan itu "Tapi seperti nya kamu yg belum siap" tegas nya kemudian mendorong tubuh Devano menjauh dari tubuhnya.

Devano tersenyum miring dan kembali menarik Sarah kedalam pelukan nya.

"Bukannya engga siap, Little girl. Tapi masih ragu kalau kamu bisa memuaskan ku"

"Ayo buktikan" tantang Sarah dan semakin mendesakan tubuhnya ke tubuh Devano. Dan Sarah bisa merasakan Devano yg mulai bergairah di bawah sana. Bahkan tanpa sadar Devano mengerang lirih saat Sarah dengan sengaja menekan nya dan dengan tiba tiba Sarah langsung menjauhkan diri.

Ia berniat balas dendam pada Devano. Di tinggalkan saat mulai turn on seperti yg di lakukan Devano di kolam malam itu.

"Bye bye, Sayang. See you at home. Ini masih siang hari, dan di siang hari aku sangat bersemangat, aku takut kamu kelelahan hanya dalam satu atau dua ronde" ucap Sarah sambil menepuk nepuk pipi Devano seperti yg Devano lakukan pada nya. Kemudian ia segera berlari keluar dari kamar itu. Meninggalkan Devano yg masih berusaha mengontrol dirinya.

"Tunggu saja pembalasan ku, Little girl"

▫️▫️▫️

Tbc...

1
Hidriati Idefasa
Luar biasa
Wildan
Lumayan
Wildan
Biasa
Entin
Luar biasa
Entin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Dengan sacara gak langsung Devano membuka celah orang ke 3 masuk dlm rumah tangganya..
Qaisaa Nazarudin
Ya nyesel kan kamu,, Sementara dulu kan kamu yg maksanya utk tetap bersama Vano,Kamu yg nyanjung2 Vano..
Qaisaa Nazarudin
Mungkin saat ini Jason mengatakan dia gak mau punya cucu dari keturunan Devano kan,Makanya Sarah langsung kabur,nyelamatin anaknya dari Jason dan Will..
Qaisaa Nazarudin
Venita tlah di butakan dgn kebaikan Devano,padahal semua itu kebohongan doang,Gimana ya reaksi Venita saat tau kebenarannya dan siapa yg tlah bikin keluarga dan putranta masuk penjara ya,Apa Venita madih bisa menyanjung Devano,Atau malah jantungan dan langsung mampos..kesel aku..
Qaisaa Nazarudin
Terus Caitlin nya di mana sekarang??🤔🤔
Aprilia Hadiwasana: Di London sm ibu kandung nya, di rawat dsna.. fi bab sblm2 ny sudah djlaskan kok sm othor 😊😊
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Harusnya Sarah belajar dari kesilapan nya saat kelicikan Vano lakukan membuat mereka langsung bisa menikah..Dan bikin surat hitam putih perjanjian itu,Dasar Bocil,Masih kecil malah sok soan mau bikin tantangan,Otak aja baru se ons..ckck
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Sarah itu otaknya di atas rata2 ya..Biasanya umur 16tahun itu baru klas 1 SMA..Ini Sarah udah kelas 2 aja...
Eunike Uline: anak saya 17 tahun semester 1
total 1 replies
deandra syahfitri
Luar biasa
Yuliana Purnomo
hadeeehh iRI dengki dipelihara,,rin Karin
Yuliana Purnomo
uuuh,,,emang ya kalau dari sono nya gak bener,,yacch susah diluruskan,,Karin karin
Yuliana Purnomo
masa iya Bu intan pangling sama anak sendiri
Yuliana Purnomo
kog bisa menjadi Thor,,Bu intan??? gmn cerita nya
Yuliana Purnomo
halaaaah akal akalan Airin aja itu,, waspada lah sarah
Yuliana Purnomo
good job Naina
Yuliana Purnomo
ada ikatan batin antara keduanya,,jadi bisa saling merindukan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!