Mafia Cantik Kesayangan CEO

Keesokan hari nya.

Killa mengelilingi apartemen mewah milik Marvin. Setiap sudut ruangan ia amati dengan seksama. Apakah tersimpan kamera CCTV. Tetapi tidak ada atu pun kamera tersembunyi yang ia dapat kan.

Killa semakin merasa yakin untuk melakukan aksi nya. Selagi Marvin tidak ada di rumah, Killa menggunakan waktu itu untuk mencuri berkas bukti-bukti pencucian dana.

Ruangan pertama yang akan dia geledah, adalah ruang kamar Marvin. Dari lipatan-lipatan baju, laci-laci kecil, bahkan di bawah tempat tidur sekalipun. Killa tidak juga mendapat kan nya.

Dimana dia menyimpan nya?

Ayolah Killa berpikir, jangan panik karena panik akan membuat dirimu menjadi bodoh....

Ruang kerja, iya ruang kerja nya, pasti di sana dia menyimpan berkas itu....

Killa pun pergi ke ruang kerja Marvin. Matanya langsung tertuju pada meja kerja yang terletak di tengah ruangan.

Mulailah Killa mencari-cari, membongkar laci-laci. Bahkan dia juga memeriksa satu persatu tumpukan berkas yang ada di atas meja kerja Marvin. Semua nya jadi berhamburan Killa tidak lagi merapikan nya.

Tapi ketika dia hendak berbalik badan, tak sengaja ia melihat sebuah brankas kecil berwarna hitam. Yang terletak di bawah meja tersebut.

Langsung saja gadis itu mencoba membuka brankas tersebut dengan cara memasukan empat angka digit kode. Killa frustasi sendiri, kebingungan. Karena dia sama sekali tidak mengenal Marvin. Bagaimana dia bisa tahu kode untuk membuka brankas tersebut.

"Aakkhh......sial, tinggal satu kesempatan lagi!! Jika kali ini aku salah brankas ini akan terblokir...." Killa mengusap wajah nya dengan kasar.

Ia berdiri mengedarkan pandangan nya ke sekeliling. Dia melihat ada sebuah bingkai foto di atas meja kerja Marvin. Gambar seorang wanita cantik yang sedang tersenyum.

Killa pun meraih bingkai tersebut. Ia tertawa renyah seperti sedang meremehkan. "Dia menyimpan foto seorang wanita....jika dia sudah memiliki kekasih, kenapa dia harus menikahi ku? Dasar pria brengsek...." Ucap Killa geram.

"Setelah aku mendapatkan berkas itu, aku akan pergi dari tempat ini....persetan dengan ancaman, aku sama sekali tidak takut sedikit pun padanya....."

Killa menaruh kembali bingkai foto itu dengan posisi terbalik. Tapi tidak disangka dia malah mendapatkan keuntungan. Dibalik bingkai foto itu tertulis empat digit angka.

Langsung saja Killa terpikir ke brankas tadi. Mungkin saja itu kode yang bisa membuka nya. Dengan penuh keyakinan walupun sedikit ragu. Killa berharap kali ini keberuntungan berpihak padanya. Dengan perlahan ia memencet satu persatu tombol angka. Dan akhirnya....

Kling....

Brankas tersebut terbuka. Mata Killa membulat sambil tersenyum lebar. Keburuntungan berpihak padanya. Tidak sia-sia dia mengobrak-abrik tempat itu. Akhirnya membuahkan hasil juga.

Killa menelan saliva nya ketika melihat isi dari dalam brankas tersebut. Ada berkas-berkas di laci yang pertama, dan di laci yang kedua terdapat sekotak kecil berlian dan juga emas batangan tapi tidak ada satu lembar pun uang.

Killa sedikit heran, tapi ia tidak mau terlalu memikirkan nya. Bagi Killa itu tidak penting. Yang terpenting sekarang adalah berkas mengenai bukti pencucian dana yang ia harus ambil.

"Ini dia....akhirnya aku mendapatkan nya" Killa memegang sebuah map coklat yang berisi bukti-bukti. Lalu dia kembali menutup brankas tersebut tanpa mengutak-atik isi nya. Melainkan dia hanya mengambil apa yang ia perlukan.

Killa keluar dari ruang kerja Marvin. Dia menaruh amplop itu di atas meja dapur. Killa pun memutuskan untuk menghubungi Kikan kembali bertanya apa yang harus ia lakukan kepada bukti-bukti itu.

Kikan memerintahkan Killa untuk melenyapkan bukti-bukti itu dengan membakar nya. Jangan sampai ada yang tersisa satu pun. Killa menuruti perintah Kikan. Tak menunggu lama Killa langsung bergegas membakar bukti-bukti itu di dalam tong sampah alumunium di balkon tempat yang terbuka.

TBC.

Note : Jangan lupa like, koment, dan votenya🙏🙏

Biar tambah semangat untuk up nya, Thankyou Happy Readings🌹🌹