Season kedua dari My Baby CEO
Menjadi ayah adalah hal membahagiakan. Hingga seorang ayah berusaha menjadi ayah yang sempurna untuk keluarga.
Namun, siapa sangka jika segala ujian menanti untuk mencapai sebuah kesempurnaan menjadi seorang ayah.
Bryan dan Shea yang harus mengurus baby Al-anak dari Regan dan Selly, harus membagi kasih sayang antara baby El dan baby Al.
Regan yang berusaha menjadi sempurna untuk istri dan anaknya, harus terjebak dalam kehidupan Bryan dan Shea karena anaknya.
"Jika dulu aku memiliki masa lalu yang baik, aku tidak akan setakut ini kehilangan dirimu," ucap Bryan melihat kedekatan antara istrinya dan kakak iparnya.
cover by Milda
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Baca kelanjutannya di
My Perfect Daddy
Up setiap hari
Jam 12 WIB
Jangan lupa mampir juga Instagram dan facebook untuk mendapatkan info-info.
Instagram: Myafa16
FB : Myafa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak bisa memastikan
Siang ini setelah jam istirahat, Bryan mengunjungi kakaknya di Rumah sakit. Sesuai rencana yang didengarnya dari Regan, dia ingin ikut melihat kakaknya diperiksa oleh dokter khusus yang datang dari luar negeri. Sampai di Rumah sakit sudah banyak yang datang. Ada kedua orang tuanya dan kedua orang tua Regan.
"Ma ... " panggil Bryan seraya menautkan pipinya pada mamanya. "Apa kak Selly sudah diperiksa?" tanyanya kembali.
"Dokter sedang memeriksa." Melisa menjelaskan pada Bryan. Dia berdebar-debar saat menunggu anaknya diperiksa. Ada perasaan takut mengetahui hal buruk seperti jika Selly tidak akan pernah sadar.
Bryan yang melihat mamanya tidak tenang pun mencoba membelai punggung mamanya. Sebenarnya dia sama dengan mamanya yang juga berdebar menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.
Selang beberapa waktu Regan, Erik dan beberapa dokter keluar dari ruang ICU, mereka menuju ke salah satu ruangan dokter untuk menjelaskan pada Regan dan keluarga tentang bagaimana kondisi dari Selly.
Di ruangan dokter, para dokter menjelaskan jika Selly masih ada kemungkinan untuk sadar, tapi dokter tidak bisa memastikan keadaanya. Dokter meminta untuk keluarga untuk terus bersabar dan terus mengajak bicara, agar dia bisa mendengar pembicaraan dan merangsang otaknya untuk bangun. Sementara itu yang hanya bisa dilakukan untuk waktu sekarang, sambil memantau terus kondisi Selly.
Regan dan semua anggota keluarga hanya bisa pasrah karena ternyata tidak ada waktu pasti Selly sadar. Seolah semua hanya tergantung Tuhan yang bisa membuat Selly tersadar.
Dalam hal ini Regan adalah orang yang paling terpukul. Dia pun berpikir akan membawa Selly keluar negeri, tapi Erik menjelaskan jika akan sama saja membawa Selly keluar negeri, karena Regan akan tetap menunggu kesadaran Selly kembali di sana, dan itu butuh waktu yang banyak. Erik juga menjelaskan jika akan sulit kakak sepupunya jika membawa Selly ke luar negeri dan menetap di sana, karena pekerjaan Regan sebagai CEO tidak bisa dia abaikan sama sekali, apalagi ada anak yang harus ditinggalkan Regan jika dia ke luar negeri.
Regan berada dalam dilema. Rasanya dia tidak tahu harus berbuat apa. Semua terasa sama pentingnya. Perusahaan yang sudah dibangun papanya tidak bisa dia abaikan, apalagi banyak karyawan yang menggantungkan hidup pada perusahaannya.
Memikirkan anaknya, rasanya dilema yang dirasakan oleh Regan semakin menjadi-jadi. Dia tidak bisa meninggalkan anaknya begitu saja. Walaupun dalam asuhan Bryan dan Shea, Regan tetap ingin ambil bagian dalam tumbuh kembang anaknya.
Seluruh keluarga hanya bisa menguatkan Regan. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa jika sudah berhubungan dengan kehendak Tuhan.
"Sabar, Kak, pasrahkan pada Tuhan." Bryan mencoba menenangkan Regan yang tampak kecewa dengan jawaban dokter.
Regan mengangguk. Dia pun kembali ke ruang ICU untuk menemui Selly, sedangkan Bryan memilih untuk kembali ke kantor melanjutkan pekerjaannya.
Di dalam ruang ICU, seketika Regan menangis. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Rasanya sakit dihadapkan dengan hal ini.
"Kata dokter, aku harus berbicara denganmu terus, agar kamu tergerak untuk bangun, tapi aku sudah bicara setiap hari denganmu, dan kamu tidak bangun-bangun." Ucapan dokter seolah membuat Regan tidak percaya, jika apa yang dilakukan akan berhasil.
"Aku ingin membawamu ke luar negeri, tapi aku tidak bisa meninggalkan anak kita, ditambah lagi perusahaan juga butuh aku," jelas Regan, "aku harus bagaimana?" tanyanya pada Selly.
Regan mengingat jika dulu dia mengejar Selly ke luar negeri dan meninggalkan perusahaan. Dulu Regan yang menjadi asisten papanya harus bekerja keras untuk menjadi CEO mengantikan papanya.
Saat jabatan CEO sudah didapatnya, pekerjaan Regan begitu banyak hingga akhirnya dia mengabaikan Selly.
Di awal pernikahan Selly mau menerima. Namun, lambat laut kesabaran Selly hilang. Dia lelah memohon perhatian pada suaminya. Sampai akhirnya dia menerima tawaran pekerjaan di luar negeri di salah satu majalah ternama, dan meninggalkan Regan.
Regan yang dingin pun mengizinkan begitu saja Selly pergi. Hingga akhirnya Selly pergi, meninggalkan Regan.
Saat Selly pergi, barulah dia merasakan kehilangan. Dengan keberaniannya, dia meninggalkan perusahaan dan mengejar Selly kembali. Segala cara Regan lakukan untuk membuat Selly kembali, sampai akhirnya Selly mau kembali dengan Regan.
Sejak itu, Regan tidak pernah mengabaikan Selly lagi. Dia tidak mau kehilangan Selly lagi, karena saat Selly jauh darinya dia merasa hampa.
Sama halnya dengan sekarang. Hanya saja, sekarang ada Selly tapi dirinya merasa hampa, karena tidak ada tawa Selly kembali di hidupnya.
"Katakan padaku, apa yang harus aku lakukan?" tanyanya pada Selly. Kini Regan tidak bisa meninggalkan perusahaan seperti dulu, karena papanya yang sudah tua, tidak mungkin dia limpahi pekerjaan yang begitu banyak.
Namun, hanya ada keheningan yang menjawab pertanyaan Regan. Semua tampak hening karena tidak ada jawaban dari Selly.
Di luar ruang ICU, Melisa menangis membayangkan sampai kapan Selly akan koma. Dia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Perkataan dokter seolah hanya harapan semu, dan tidak bisa diharapkan.
Daniel berusaha terus menenangkan istrinya. Walaupun dia juga terluka, tapi istrinya lebih terluka. Sebagai orang tua, Daniel juga tidak tega melihat anak perempuannya koma. Namun, jawaban dari dokter memang tidak membuat lega.
Lana dan Andrew pun tak kalah sedih. Apalagi melihat anaknya yang begitu sedih dan terluka karena istrinya koma. Melihat Regan yang selalu menemani istrinya disela-sela pekerjaannya, mereka tahu seberapa besar rasa cinta anaknya pada istrinya.
***
Bryan yang pulang kerja langsung membersihkan diri. Menyusul Shea yang sedang bermain dengan anak-anak, dia bergabung di atas tempat tidur di kamarnya.
"Bagaimana tadi dengan keadaan kak Selly?" Shea langsung menodongkan pertanyaan pada Bryan tentang keadaan kakak iparnya.
"Dokter bilang masih ada harapan, tapi tidak bisa memastikan." Suara Bryan terasa tercekat di tenggorokan. Begitu terasa berat untuk mengatakan apa yang dikatakan oleh dokter.
Shea sadar, jika jawaban dokter memang tidak membuat mereka lega. Seolah menanti sesuatu yang tidak pasti akan kapan kakak iparnya itu sadar. "Percayalah! Akan ada keajaiban nanti." Shea memeluk Bryan yang merasa sedih. Dia tahu jika suaminya sangat menyayangi kakaknya dan merasakan sedih.
"Besok, kamu akan ke dokter, bukan?" tanya Bryan memastikan.
"Iya, aku harus mengecek perkembangan anak-anak terutama El." Shea menjelaskan seraya melepas pelukannya.
"Besok bawalah Al menemui kakak, siapa tahu dengan melihat anaknya, dia tergerak untuk bangun. Karena kata dokter, dengan cara kita berkomunikasi dengan kak Selly, akan merangsang otaknya." Bryan menjelaskan pada Shea.
"Iya, kita akan temukan kembali kak Selly dengan baby Al." Shea setuju dengan ide yang diberikan oleh Bryan.
Bryan mengangguk. Apapun akan dia usahakan untuk membuat kakaknya itu sadar. Jika kakaknya sembuh, kehidupan keponakannya akan menjadi lengkap, seperti dengan dia, Shea, dan baby El.
.
.
.
.
.
...Jangan lupa like, vote, dan koment...
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🙏🏼
👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼👍🏼
🙏🏼☕
suami gue banget 🤣🤣🤣🤣🤣
untuk 2daddy✌🏼
ada adegan action nya Thor 🌹😂
Ceritanya sprti nyata mereka bersama2 berjuang menjadi pribadi yg lbh baik lg, benar2 kolaborasi pasangan yg tulus mengasihi & mencintai dgn cara mereka sndiri.