NovelToon NovelToon
Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Kutinggalkan Suami Pelit Dan Mertua Serakah

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:7k
Nilai: 5
Nama Author: Riiya Mariiya

Tasya baru pulang membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.
"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".
"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu.
seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.
itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. namun kesabaran Tasya pun ada batasnya, hingga suatu saat Tasya pun meluapkan emosinya yang selama ini dia pendam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riiya Mariiya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 14

Betapa terkejutnya Tasya saat mendapati tak ada sedikitpun sisa bahan makanan didalam kulkas. Hanya ada beberapa minuman kaleng dan dua potong mangga yang sudah hampir membusuk.

"baru sehari dirumah ini rasanya udah kayak uji nyali. Bukan uji nyali hantu tapi mental. Kayaknya bukan cuma ocehan mertua yang bikin aku stres, tapi tempat yang kayak kandang kerbau ini nih benar benar menjijikkan".

Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Tasya bingung apa yang harus ia masak. Sedangkan suaminya tak memberikan uang sama sekali. Dia pun memutuskan membangunkan suaminya.

"mas, mau dimasakin gak? Kalau mau mana uang belanja? Kalau gak ada uang belanja ya sudah gak usah masak. Biasanya juga beli kan", tanya Tasya dengan ketus.

"gak usah masak Sya, pasti kamu nanti capek. Nanti aku beliin lauk sama sayur ke warung bu Nanik. Besok aja ya masaknya", jawab Adi.

"oh, sadar ternyata kalau hari ini aku harus bersih bersih rumah dan capek. Oh iya mas, kamu kan sudah naik jabatan. Apa uang belanja tetap segitu? Kalau tetap segitu lebih baik kamu sendiri yang kelola. Aku gak mau, daripada dibilang menantu gak becus", sindir Tasya.

"iya, nanti aku lebihkan. Ya sudah, aku pergi ke warung bu Nanik dulu pesan makanan biar nanti diantar. Kamu masak nasi aja ya", Adi beranjak dari tidurnya.

Sebagian rumah sudah bersih dan selesai disapu namun mertua dan adik ipar Tasya belum juga keluar kamar. "dasar pemalas, anak perawan jam segini belum bangun. Dapat mertua galak baru kayak ibunya baru tau rasa. Ini maknya sama juga, udah tua bukannya ngasih contoh yang baik malah contoh jadi pemalas", gerutu Tasya.

Adi melihat sekeliling ruang tamu terlihat bersih. Dia tersenyum, "memang istri idaman kamu Sya. Semua terlihat bersih, dan kamu sendiri yang kerjakan". Tasya hanya berdehem menanggapi ucapan Adi.

"oh iya, ini uang belanja besok Sya", Adi menyodorkan uang berwarna biru satu lembar.

"wah, mimpi apa aku mas seumur hidupku baru sekali kamu kasih uang belanja segini", sindir Tasya.

"ya biar kamu semangat masaknya. Ya sudah aku mandi dulu, nasi sudah masak", tanya Adi.

"bentar lagi juga matang", jawab Tasya singkat.

Pekerjaan rumah sudah beres. Kini Tasya bersiap siap untuk mandi, namun 'tok tok tok' suara pintu depan diketuk.

"eh bu Nanik, mau ngantar pesanan ya bu?" tanya Tasya.

"iya nak, ini pesanan suamimu. Ibu pemisi dulu ya",

Bu Nanik pun pergi, Tasya segera menghidangkan semua makan di meja makan. Namun sebagian ia simpan untuk lauk siang dan malam. Karena dia tau mertua dan adik iparnya sangat rakus kalau sama makanan enak.

Dan benar saja, bu Wiji dan Tika keluar kamar saat mencium bau makanan yang lezat. "nah kan kayak kucing kalau dikasih ikan asin, datang deh", gumam Tasya.

Tak ada basa basi semuanya langsung menyantap makanan yang ada di meja makan. "kalau sudah selesai nanti cuci piring sendiri sendiri . Masih banyak pekerjaan rumah yang harus ku kerjakan. Bukan hanya mengurusi piring kotor kalian. Kalau gak mau cuci ya sudah. Sampai nanti malam gak usah pakai piring", ucap Tasya dan berlalu kedapur.

"kamu lihat kan Di istrimu sekarang. Sejak dia pulang kerumah orang tuanya makin ngelunjak aja dia. Jangan jangan emang orang tuanya yang ngajarin istrimu", ucap bu Wiji kesal.

Tak disangka ucapan bu wiji didengar oleh Tasya. Dia berbalik dan menatap tajam kearah bu Wiji.

"maaf ya bu, ibu kira orang tua saya seperti anda? Ayah dan ibu saya selalu mengajarkan sopan santun kepada siapapun mau yang lebih tua ataupun yang lebih muda. Bukan malah mendukung anaknya mendzolimi istrinya".

"heh, lancang kamu ya!" bentak bu Wiji.

"pagi pagi gak usah pada ribut. Gak enak didenger tetangga". Gertak Adi lalu pergi untuk bekerja.

Keesokan harinya seperti biasa, Tasya bangun untuk shalat subuh dan setelah bersih bersih langsung berbelanja kebutuhan untuk masak.

Tasya baru membeli sayur. Belum sempat masuk kerumah masih berada dihalaman, ibu mertuanya langsung meraih uang kembalian yang Tasya pegang.

"apaan sih buk, itu nanti sisanya buat beli apa yang kurang didapur. main ambil aja, dasar mertua serakah".

"halah, kasih aja lah kamu ini harusnya bisa membelanjakan sesuai kebutuhan. kalau sisa ya kasih keaku atau gak keibu", celetuk Tika.

seakan tak memperdulikan Tasya, bu Wiji pun berlalu pergi.

itulah tabiat mertua Tasya yang serakah, serta suaminya yang sangat perhitungan. uang lima puluh ribu pun nantinya pasti ditanya ada kembalian atau tidak.

"baru aja anaknya kasih uang belanja lebih, maknya malah ngambil seenaknya. Dasar serakah", gerutu Tasya.

Tasya sampai melupakan kalau dia punya novel yang tak pernah di cek selama ini. Dia membuka ponselnya dan membuka aplikasi novel di ponselnya.

Matanya terbelalak saat melihat nominal yang tertera di platform tersebut. Karena baru satu bulan novel yang ditulisnya sudah mendapat komisi delapan juta. Dengan total ratusan ribu lebih pembaca.

"masya Allah ini serius? Aku harus kabari Mila, aku sudah janji mau traktir dia", gumam Tasya bersemangat.

Tasya sudah bersiap dengan dandanan yang simpel namun tidak seperti dulu. Kali ini dia lebih merawat dirinya agar terlihat lebih fresh.

Tika yang melihat kakak iparnya keluar dari kamar dengan dandanan rapi mengadu pada ibunya, al hasil bu Wiji murka pada Tasya, "pergi teroosss!!! Mau jadi apa kamu, sudah punya suami masih aja kelayapan!"

Tasya yang mendengar ocehan mertuanya sama sekali tak mau menoleh kearahnya, dia hanya memutar kedua bola matanya, mengambil nafas panjang dan pergi. Karena jika didebat pun tak akan ada habisnya. Itulah Tasya memilih untuk menghindari mertuanya yang sudah kesal bukan main.

"Tasya!! Budek ya kamu orang tua lagi ngomong malah pergi gitu aja! Dasar menantu kurang aja".

Tasya tak perduli ocehan mertuanya karena semua pekerjaan rumah sudah ia selesaikan. Masakan juga sudah siap, baju semua sudah dilipat dan rumah sudah sangat bersih dan layak huni.

"ampun deh punya mertua kayak gong china, suaranya kalau teriak kedengaran sampai pasar", gerutu Tasya sembari menunggu angkot.

......................

Di kantor Adi sudah mulai terang terangan berduaan bersama wanita bernama Salsa yang kebetulan juga teman satu kantor. Dia adalah asisten manager, jadi sekarang dia lebih leluasa bersama dengan Adi karena manager yang dulu resign dan digantikan oleh Adi.

"sayang, kapan sih kamu nikahin aku?" tanya Salsa manja.

"iya sayang, nanti aku bicara sama Tasya ya. Aku harus ada persetujuan dia juga",

"kelamaan sayang, aku mau secepatnya", dengan nada manja Salsa tiba tiba naik kepangkuan Adi. Dan sekarang posisi mereka berhadap hadapan.

Salsa mengalungkan kedua tangannya pada leher Adi. Menyandarkan kepalanya dipundak Adi dan meniup lehernya. Seketika benda keras milik Adi tak bisa terkontrol dan terasa di pah* Salsa.

"kamu mau ya sayang? Udah bangun aja. Sensitif banget sih".

"Salsa, kamu turun dulu bisa gak? Ini kan di kantor, kan kita nanti pulang kerja bisa ke hotel dulu jangan sekarang", ucap Adi ketakutan.

"nanggung sayang, udah basah. Lagian pintunya aku kunci kok", goda Salsa yang tak kuat menahan nafsunya. Tiba tiba dia melu*at bibir Adi, tangannya memegang tangan Adi dan mengarahkan ke benda kenyal miliknya.

Karena tak kuasa menahannya, Adi melepaskan cium*nya dan segera mel*mat benda kenyal milik Salsa. Secepatnya Adi mengangkat tubuh Salsa keatas meja, diangkatnya tinggi tinggi rok milik Salsa. Kini kepala Adi turun ke gua milik Salsa. Ingin rasanya Salsa meng*rang dengan keras namun dia menahannya, hanya suara nafas yang naik turun dari mulut Salsa.

Sekitar lima menit Adi memainkan bagian bawah tubuh Salsa dia sudah tak tahan lagi, dan kini mebalikkan tubuh Salsa.

Benda panjang itu menembus milik Salsa. "mas aku sudah gak kuat, ayo keluarin". Adi mempercepat gerakannya dan bleesss benda cair itu keluar. Kini Adi tak perlu khawatir karena Salsa sudah memakai KB agar tak hamil.

Beruntungnya ini adalah jam makan siang, kantor dalam keadaan kosong jadi mereka lebih leluasa untuk berlama lama di dalam ruangan.

"makasih sayang, aku keluar dulu ya. Keburu ada yang lihat", ucap Salsa sambil mengecup bibir Adi dan keluar meninggalkan ruangan Adi.

Cekrek, "baru keluar dari ruangan pak Adi kamu?" seseorang memergoki Salsa yang baru keluar ruangan.

Hatinya berdebar kencang, matanya terpejam dengan kuat takut jika itu adalah orang lain yang bukan teman dekat Salsa.

"Salsa", kedua kali seseorang itu memanggilnya.

"ya ampun mati aku", batin Salsa. Dia pun membalikkan badannya.

...****************...

1
Azahra Rahma
eh malah di Tasya jadi mikirin pelajaran IPA
Azahra Rahma
jangan² salsa mantannya Keenan
Riiya Mariiya: penasaran ya?? baca terus novelku ya kak. banyak plot twist nya lohh.. terima kasih sudah ngikutin ceritanya/Smile/
total 1 replies
Azahra Rahma
kode tuh Tasya,,Keenan ada rasa padamu
lalakon hirup
kisah cintanya kayanya seru ni
Kyoya Hibari
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
HitNRUN
Author, kapan nih next chapter?
Riiya Mariiya: ditunggu ya kak, scepatnya diupdate 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!