NovelToon NovelToon
Terjerat Cinta Perempuan Malang

Terjerat Cinta Perempuan Malang

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fafacho

Zahra, seorang perempuan sederhana yang hidupnya penuh keterbatasan, terpaksa menerima pinangan seorang perwira tentara berpangkat Letnan Satu—Samudera Hasta Alvendra. Pernikahan itu bukan karena cinta, melainkan karena uang. Zahra dibayar untuk menjadi istri Samudera demi menyelamatkan keluarganya dari kehancuran ekonomi akibat kebangkrutan perusahaan orang tuanya.

Namun, tanpa Zahra sadari, pernikahan itu hanyalah awal dari permainan balas dendam yang kelam. Samudera bukan pria biasa—dia adalah mantan kekasih adik Zahra, Zera. Luka masa lalu yang ditinggalkan Zera karena pengkhianatannya, tak hanya melukai hati Samudera, tapi juga menghancurkan keluarga laki-laki itu.

Kini, Samudera ingin menuntut balas. Zahra menjadi pion dalam rencana dendamnya. Tapi di tengah badai kepalsuan dan rasa sakit, benih-benih cinta mulai tumbuh—membingungkan hati keduanya. Mampukah cinta menyembuhkan luka lama, atau justru semakin memperdalam jurang kehancuran?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fafacho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14.

Zahra berjalan masuk kedalam kamar pengantinnya, saat dia masuk di buat sedikit terkejut dengan kondisi kamar saat ini.

Kamar yang tadinya ada kelopak bungan di ranjang dan sedikit hiasan di kamar. Kini semua tak ada, dan itu semua ada di kotak sampah. Yang semakin membuat Zahra terkejut yakni Samudera yang tengah tidur di sofa, pria itu tampak nyenyak tidur.

"sabar Zahra, wajar jika harus begini" batin Zahra menutup pintu pelan dan berjalan ke tempat tidur. Ia mencoba untuk memaklumi semua ini, karena ini sudah menjadi pilihannya menikah tanpa cinta dan menikah karena di bayar.

Zahra perlahan mendudukkan dirinya di tempat tidur Sesekali ia melihat Samudera yang meringkuk di sofa. Sofa yang terlihat pendek dari tubuh Samudera membuat pria itu seperti tak nyaman.

"Mas Samudera kelihatan nya kedinginan" ucap Zahra, dia lalu berdiri kembali. Zahra langsung mengambil selimut dan membawanya mendekati Samudera.

Zahra menyelimuti Samudera yang tengah tidur lelap saat ini. dia melakukannya secara hati-hati agar tidak membangunkan pria itu.

Setelah menyelimuti Samudera, Zahra kembali ke tempat tidur. Dia lalu membaringkan perlahan dirinya disitu.

Badannya terasa cukup lelah, ditambah beban pikiran yang semakin membuatnya lelah. apalagi ingatannya teringat dengan Hasan. Pria itu kini membuatnya begitu kesal.

Samudera yang berada di Sofa ternyata terbangun karena merasakan sesuatu. Dia menyadari kalau Zahra menyelimuti nya tadi.

"Kenapa dia sok perduli" batin Samudera, sambil melihat Zahra yang berada di tempat tidur.

"dia kenapa malah gelisah begitu harusnya senang tempat tidurnya luas" batin Samudera lagi karena melihat Zahra yang seperti tidak tenang.

"ah masa bodo bukan urusanku" Samudera mencoba mengalihkan pikirannya. Dia lalu mengolet menjadi membelakangi tempat tidur,

"Dia tadi darimana, kenapa jam segini baru kembali ke kamar" lagi Samudera membatin.

"Stop Sam, kenapa kamu malah memikirkan perempuan itu. Jangan sampai kau jatuh cinta padanya, ingat dia kakak Zera" tukas Samudera menekankan pada dirinya sendiri.

...................

Samudera sudah bangun, dia melihat kearah tempat tidur sudah tidak ada Zahra di sana.

"Dia sudah bangun" batin Samudera, Samudera lalu mendudukkan dirinya melipat selimutnya saat ini.

Sebelum berdiri ia meregangkan ototnya terlebih dahulu. Lalu ia bangkit dari sofa tempat ia tidur, berjalan menuju kamar mandi.

SAmudera melangkah pelan ke kamar mandi, pintunya sedikit terbuka. Ia mendekat sambil mengetuk ringan.

"Zahra?" panggilnya singkat.

Tak ada jawaban. Ia mendorong daun pintu perlahan dan melihat kamar mandi kosong. Hanya suara tetesan air dari keran yang belum sepenuhnya tertutup.

Samudera menarik napas panjang lalu keluar dari kamar mandi. Ia melirik jam di dinding—baru pukul enam pagi. Lalu ia membuka pintu kamar dan keluar menuju ruang tengah. Aroma wangi teh melati langsung menyambut hidungnya.

Dari arah dapur, terdengar suara sendok yang beradu dengan gelas. Samudera berjalan mendekat, dan menemukan Zahra sedang berdiri di depan kompor, memasak sesuatu dalam panci kecil. Rambutnya masih basah, terikat asal, dan ia mengenakan daster biru muda.

Zahra tampak fokus, seperti berusaha mengalihkan pikirannya dari sesuatu. Ia bahkan tak sadar Samudera sudah berdiri di ambang pintu dapur.

"kenapa kau bangun pagi-pagi ngapain sibuk-sibuk di dapur" ucap Samudera , dengan nada datar

Zahra sedikit terkejut, tapi tetap menjaga ekspresi wajahnya. "aku masak air mas buat bikin tehi" jawabnya pelan.

Samudera mengangguk kecil. Pandangannya mengamati wajah Zahra yang tampak sedikit lesu, seolah menyimpan banyak hal yang tak terucap.

Ia berjalan ke meja makan dan duduk di sana, meraih koran pagi yang tergeletak di atasnya, tapi tak benar-benar membacanya.

Zahra menyajikan dua cangkir teh hangat, meletakkannya di meja tanpa banyak bicara.

"Teh," katanya singkat.

"Terima kasih."

Lalu senyap kembali menyelimuti ruang itu.

Orang tua Samudera belum bangun saat ini, mereka mungkin masih terlelap tidur karena acara kemarin.

"nanti kau siap-siap, kita balik Jogja" ucap Samudera mengalihkan perhatian Zahra.

"kita sudah mau balik Jogja mas? " Zahra sedikit terkejut mendengar nya.

"iya ngapain juga disini, kau jelas nggak mau kan lama-lama disini." tukas Samudera.

Zahra diam mendengar itu, memang benar Dirinya tak ingin lama-lama di Jakarta. Pasti ayahnya akan datang terus kerumah orang tua Samudera dengan alasan ingin menemuinya. Memang sih menemui dirinya tapi ayahnya pasti akan melihat isi rumah orang tua Samudera dan langsung memintanya padanya.

"kita balik Jogja ayahmu pasti tidak akan mengganggu mu" ucap Samudera.

Zahra kembali terkejut, kenapa Samudera bicara begitu seolah tahu.

"mas Sam, tahu sesuatu soal ayah? " Tanya Zahra penasaran.

"cepat minum teh mu juga terus mandi sana. Habis itu turun lagi, kita bicara dengan orang tuaku soal ini" pungkas Samudera mengalihkan pembicaraan.

Samudera memang tahu soal ayah Zahra yang materai. Kemarin ia tak sengaja mendengar perdebatan Zahra dengan ayahnya.

Zahra masih menatap curiga Samudera yang sepertinya tahu hubungannya dengan ayahnya tidak baik.

"kenapa menatapku seperti itu pergi sana, kita nanti kesiangan. Kau mandinya lama kan" ketua Samudera karena Zahra terus melihat kearah nya.

"iya mas, kalau begitu aku mandi dulu" ucap Zahra pada akhirnya. Perempuan itu langsung pergi dari hadapan Samudera.

Saat Zahra pergi Samudera melihat punggung Zahra yang mulai menjauh.

"kenapa ayahnya pilih kasih dengannya" gumam Samudera saat Zahra sudah jauh pergi. Entah mengapa dia merasa ada yang aneh di keluarga Zahra.

"perempuan pembuat masalah seperti Zera di banggakan tapi anak perempuan yang .. "

"kenapa aku jadi kasihan dengan perempuan itu, stop kasihan padanya Sam" Samudera langsung sadar kalau dia terlalu memikirkan soal Zahra.

***

1
Ma Em
Samudra atau Hasta kamu jgn balas dendam dgn Zahra karena Zahra tdk tau bahwa kamu mantannya Zera, kalau itu kamu lakukan Samudra pasti akan menyesal karena sdh menyakiti orang yg salah.
Ma Em
Sabar Zahra sebentar lagi Samudra akan bucin sama kamu dan akan takut kehilanganmu pastinya.
Ma Em
Samudra kamu jgn terlalu menekan Zahra kasihan Zahra di keluarga nya dia selalu disisih kan sekarang sama suami selalu di bentak dan disalahkan.
Ma Em
Makanya Samudra kamu jgn terlalu keras dgn Zahra sdh dirumah Zahra tdk pernah merasakan kasih sayang dan sekarang punya suami juga malah yg ada hanya selalu menyalahkan nanti kalau Zahra sdh pergi meninggalkan kamu baru kamu menyesal Samudra
Ma Em
Semoga Samudra bisa segera menerima Zahra sebagai istri yg sesungguhnya.
Ma Em
Zahra kamu yg sabar kalau emang Zahra merasa tdk dianggap dan tdk dihargai sdh jgn memaksakan diri lebih baik menjauh dari Samudra pasti Samudra akan menyesal karena sdh menyia nyiakan istri yg baik seperti Zahra.
Ma Em
Samudra kamu pasti akan menyesal setelah Zahra pergi meninggalkan kamu.
Ma Em
Semoga Samudra baik2 saja sama Zahra jgn sampai menyakitinya dan berubah mencintai Zahra.
SJR
Assalamu'alaikum, mampir thor saling suportnya 🙏
Ma Em
Semoga Samudra segera mencintai Zahra dan jadi bucin tdk mau jauh dari Zahra jgn sampai Zahra disakiti sama Samudra.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!