NovelToon NovelToon
Babysitter Pavorite

Babysitter Pavorite

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Harem / Cinta pada Pandangan Pertama / Mafia / Romansa
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: SNUR

"Berhenti gemetar Ana.. Aku bahkan belum menyentuhmu." Nada suara itu pelan, rendah, dan berbahaya membuat jantung Ana berdebar tak karuan. Pertemuan mereka seharusnya biasa saja, tapi karena seorang bocah kecil bernama Milo semuanya menjadi berubah drastis. Daniel Alvaro, pria misterius yang membuat jantung ana berdebar di tengah kerasnya hidup miliknya. Semakin Ana ingin menjauh, semakin Daniel menariknya masuk.Antara kehangatan Milo, sentuhan Daniel yang mengguncang, dan misteri yang terus menghantui, Ana sadar bahwa mungkin kedatangannya dalam hidup Daniel dan Milo bukanlah kebetulan,melainkan takdir yang sejak awal sudah direncanakan seseorang.
Bagaimana jadinya jika Ana ternyata mempunyai hubungan Darah dengan Milo?
apa yang akan terjadi jika yang sebenarnya Daniel dan Ana seseorang yang terikat janji suci pernikahan di masa lalu?
Siapa sebenarnya ibu dari Milo? apa hubungannya dengan Ana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNUR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Dorrrr..

suara tembakan menggema menyadarkan Revan dan Daniel dari keterkejutannya.

"Kak Daniel. " teriak revan dengan keras.

"aghhh." Daniel meringis merasakan nyeri di bahunya. darah mengucur deras, keringat mulai menetes dari pelipis, rasa pusing mau menyerang membuat tubuhnya limbung.

Revan hendak berlari membantu sang kakak namun naas ia kembali di hadang oleh pasukan Alex. Ia menggeram marah dan melawan mereka dengan membabi buta.

Daniel yang lemas sudah di papah oleh orang-orang Alex, ia hanya bisa pasrah tidak bisa melawan.

Beberapa menit kemudian suara hentakan kaki terdengar. puluhan pasukan berseragam hitam muncul dari kegelapan.

Lara memimpin pasukan itu, tubuh mungilnya tegap dengan rompi pelindung anti peluru.

"Mau di bawa kemana tunanaganku? " Tanya Lara dengan dingin. Saat di medan tempur Lara adalah sosok yang berbeda, dia kuat mampu menumpas lawan-lawannya. Sedangkan saat menjadi sekertaris pekerjaannya hanya menggoda Daniel.

Pemimpin dari klan Alex tersentum miring menatap datar Lara. ia tahu wanita di hadapannya adalah Lara tarunata. Anak tunggal dari keluarga tarunata. rekan bisnis dan partner terbaik tuannya.

"untuk apa putri tunggal keluarga tarunata ikut campur urusan kami? "

Lara memandang pria itu dengan datar. sebelah tangannya sudah siap dengan pistol.

"Aku adalah calon tunangan dari Daniel. "

 pria yang bernama Antonio, pemimpin dari klan Mahendra tertawa terbahak-bahak.

" Bagaimana mungkin seseorang yang masih memiliki istri, memeliki tunangan juga? "

"istri? " gumam lara pelan. ia terdiam. ia sama sekali tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan antonio.

" Jangan membual brengsek! " teriak Lara dengan keras

"rupanya nona dari keluarga tarunata ingin merusak hubungan ayahnya dengan tuan Mahendra? apa kau tahu dampak apa yang bisa terjadi pada keluargamu?"

Untuk sesaat Lara terdiam menimbang keputusan besar yang memberatkan hatinya. Ia mencintai Daniel sejak lama, namun ia juga harus memikirkan ayahnya.

Lara menatap Daniel, tubuh itu terkulai lemas dengan darah yang terus mengalir dari. bahunya.

tidak bisa. dia tidak bisa ingkar janji pada Daniel.

"serang mereka! ' titah Lara dengan keras. Puluhan padukan yang di bawanya menyerang dengan brutal. sura tembakan terus bersahutan di malam yang mencekam itu.

****

Di ruang rawat VIP rumah sakit, Daniel terbaring lemah. Luka tembak di bahunya membuat wajahnya pucat, napasnya sesekali tersengal. Namun bukannya memikirkan dirinya sendiri, nama pertama yang ia sebut justru

“Ana…”

Revan yang duduk di samping ranjang langsung berdiri, menahan bahu Daniel yang hendak duduk.

“Kak, tenang dulu. Luka kakak belum dijahit sempurna, dokter bilang untuk sementara jangan banyak bergerak,” ucap Revan cepat namun tetap lembut.

“Bawa Ana ke sini revan…” suara Daniel bergetar, antara sakit fisik dan kekacauan batin. “Aku harus dengar sendiri kebenarannya…”

Revan menghela napas panjang. Wajahnya tak tenang ia tahu apa yang baru saja ditemukan anak buah Daniel foto Ana bersama Milo, rekaman kecil saat kejadian, dan informasi samar tentang Rafael Mahendra yang mencari Ana mati-matian.

“Kak… tolong dengarkan aku dulu,” ujar Revan serius. “Jangan percaya begitu saja pada ucapan mereka. Bisa saja itu jebakan. Mereka bisa memanipulasi data, kondisi, apa pun, membuat kita goyah. jangan sampai terkecoh. ”

Daniel memejam, rahangnya mengeras. “Tapi Milo… Milo langsung dekat sama dia… Milo bukanlah anak yang gampang percaya pada orang lain.”

“Anak kecil itu gampang dekat sama siapa pun yang baik sama dia kak,” sanggah Revan cepat. “Bukan berarti perempuan itu istri kakak yang selama ini menghilang.”

Daniel terdiam. Matanya menatap langit-langit kamar, tapi pikirannya kacau balau.

"lagipula Anakan masih sekolah kak. jika benar dia adalah kak natalia, istri kakak seharusnya dia tidak sekolah. umurnya sudah 25 tahun bukan? "

Revan melihat kakaknya, ekspresi tegang masih tergambar jelas pada Waah Daniel membuat dia semakin khawatir. dan melanjutkan, lebih pelan, lebih hati-hati

“kak..kakak harus tetap rasional. Luka kakak baru ditembak, kondisi jaringan kita lagi diserang dari beberapa titik, jika kakak goyah sekarang, maka kita sudah di pastikan hancur.”

Daniel menelan ludah. Kata-kata Revan menusuk dadanya mematahkan harapan yang muncul. dadanya tetap terasa sesak.

“Aku cuma… ingin memastikan. Kalau dia benar istriku… kalau dia benar ibu Milo… aku harus—”

Revan menepuk pelan tangan Daniel.

“Justru karena itu, jangan terburu-buru. Kita belum punya bukti. Aska masih periksa data medisnya. Kita tunggu saja.”

Daniel akhirnya mengalah, mengeluarkan napas panjang, seperti menyerah untuk sementara.

“Baik… aku tunggu laporan Aska.”

Namun matanya… tetap menyimpan sesuatu yang tak bisa ia sembunyikan.

Kerinduan dan perasaan Takut.

Dan firasat kuat bahwa Ana bukanlah perempuan biasa.

Pintu kamar rawat Daniel terbuka pelan. Aska masuk dengan wajah serius sambil membawa dua map tebal.

Revan berdiri memberi ruang, sementara Daniel langsung menegakkan tubuhnya meski kesakitan.

“Aska… ada kabar tentang Ana?” suara Daniel rendah namun mendesak.

Aska mendekat, meletakkan map itu di meja.

“bagaimana keadaan Tuan? Dokter bilang luka tembaknya lumayan dalam.”

“Aku baik,” potong Daniel cepat. “Jawab pertanyaanku.”

Melihat tatapan Daniel yang tajam, Aska akhirnya membuka map pertama.

“Untuk kondisi kesehatan Ana… hasil pemeriksaan sudah keluar.” Aska menarik napas. “Secara medis dia sehat, tidak ada luka mencurigakan, tapi…”

Daniel menegang. “Tapi apa?”

Aska memberikan hasil print-out.

“Dia mengalami amnesia. Itu tertulis jelas di file pemeriksaan otaknya. Benturan lama, kemungkinan trauma, tapi… hanya itu data yang bisa kupastikan. Namun benturan ini sedikit aneh. tapi aku tidak bisa memastikannya langsung. ”

Revan menyipitkan mata. “Hanya itu?”

Aska mengangguk pelan, wajahnya berubah ragu.

“Ya… hanya itu yang aku dapat. ”

Daniel mencondongkan tubuh. “Maksudmu?”

Aska menelan ludah sebelum menatap Daniel dengan serius.

“Daniel… aku cek ulang data identitasnya di arsip rumah sakit, catatan medis lama, riwayat pasien… dan…”

Ia berhenti sebentar, seolah tak percaya dengan apa yang ia temukan.

“Semua data lainnya hilang.”

Daniel membeku.

Revan langsung mendekat satu langkah. “Hilang? Maksudnya terhapus?”

“Lebih dari sekadar terhapus,” jawab Aska sambil membuka map kedua. “Ini bukan kesalahan sistem. Ada seseorang yang menghapus keberadaan Ana dari arsip. Semua rekam medis, data catatan lama, bahkan data rawat jalan… hilang bersih.”

Daniel meremas seprai di tangannya. “Kenapa… bisa?”

Aska menarik napas berat sebelum menjawab pertanyaan yang paling Daniel takutkan.

“tuan pernah memintaku mencocokkan data Ana dengan data istri tuan yang hilang, bukan? Untuk memastikan apakah dia orang yang sama.”

Daniel mengangguk, matanya tak berkedip.

Aska membuka lembar terakhir. “Masalahnya… data istri Tuan juga hilang dari ruang arsip pusat.”

Daniel terhenyak. “Apa?! Tidak mungkin!”

“Aska jangan bercanda,” kata Revan tajam. “Siapa yang sanggup menghapus dua data sekaligus?”

Aska menatap keduanya dengan wajah gelap.

“Ini bukan kerjaan orang biasa. Ini kerjaan orang kuat, tuan. Seseorang yang punya akses ke jaringan atas… atau dunia bawah. dan saya yakin hanya Tuan Mahendra yang punya posisi benar-benar kuat. ”

Daniel merasakan dunianya bergeser. Ana yang memiliki riwayat amnesia.

data istrinya menghilang.

Jejak identitas Ana yang seperti sengaja dihapus.

Semua… bukan kebetulan.

Aska menutup map perlahan. “Hanya satu petunjuk yang tersisa.”

Daniel menatapnya tajam. “Apa?”

“Aska menunjukkan hasil analisis genetik singkat.”

“Golongan darah Ana… sama dengan golongan darah istrimu.”

Daniel membeku.

Revan langsung bersuara cepat, mencoba menahan asumsi itu.

“Kak, jangan langsung—”

Tapi Daniel sudah memejamkan mata, napasnya tercekat. Firasat itu… semakin menguat.

1
Anonymous
seruu👍
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Anonymous
curiga sama si ana
Anonymous
sinis nya si lara
Anonymous
kerenn👍
Anonymous
keren thor👍👍
Anonymous
seruu thor. bikin penasaran
Anonymous
👍👍
Anonymous
keren kak. 👍
Anonymous
keren kak
snurr
jadi si lara ini suka sama Daniel ya
snurr
👍👍
Nur Aeni
seru thor
Sela Nuraeni
di tunggu updatenya min
Kartika Candrabuwana
keren... novelku, Titik Nol Takdir, juga keren lho
Nur Aeni
ceritanya lumayan seru min👍👍
Sugi Arto
seruuu
Yusuo Yusup
Sempurna deh ini. 👌
snurr
bagus min.. lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!