Dulu, Lise hanya ingin sekolah dengan tenang. Tapi sejak bertemu Kevin, pria dengan rahasia di balik setiap diamnya, semua berubah. Hatinya yang polos tak bisa membohongi getaran tiap kali Kevin menatapnya. Meski dunia Kevin gelap, Lise merasa hangat saat di dekatnya. Seolah... cinta itu memang tidak selalu datang dari tempat yang terang.
“Kalau dunia ini hancur besok, kamu bakal nyesel udah deket sama aku?” bisik Kevin di telinga Lise, jemarinya menyentuh lembut dagu gadis itu.
Lise tersenyum kecil, lalu menggeleng.
“Enggak. Karena sejak hari pertama kamu panggil nama aku, hidup aku mulai punya arti.” mata sayu nya menatap lembut pada pria yang telah mengambil hatinya itu.
------
Karya ini adalah hasil tulisan asli saya. Dilarang keras mengambil, menyalin, atau memodifikasi tanpa izin. Plagiarisme adalah pelanggaran serius dan tidak akan ditoleransi.
#OriginalWork #NoPlagiarism #RespectWriters #DoNotCopy
penulis_ Evelyne Lisha
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Evelyne lisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 13 - ketahuan pada akhirnya
Udara malam masih terasa sejuk ketika Lise perlahan membuka matanya. Cahaya lampu temaram dari dalam kamar menyapu wajahnya, membuatnya sadar bahwa dia tidak lagi berada di balkon tempatnya tertidur. Ada sesuatu yang hangat dan kokoh di sekelilingnya.
Begitu kesadarannya pulih, dia baru menyadari, Kevin sedang menggendongnya.
Refleks, Lise terlonjak kaget. “H-Hah?!” Suaranya nyaris berubah menjadi teriakan kecil, membuat Kevin berhenti melangkah sejenak di ambang pintu kamar.
Laki-laki itu menatapnya sekilas, alisnya sedikit terangkat. “Kau akhirnya bangun.”
Lise menggeliat, tapi Kevin hanya mempererat genggamannya. “Lepasin! Aku bisa jalan sendiri!”
Alih-alih menurut, Kevin malah berjalan santai menuju tempat tidurnya dan menurunkannya dengan hati-hati. “Kau ketiduran di balkon. Mau kubiarkan di luar sampai pagi?” Nada suaranya terdengar malas, tapi di matanya ada sorot perhatian yang samar.
Lise mengerucutkan bibirnya, merasa sedikit malu. “Aku tidak sadar ketiduran.”
Kevin mendengus pelan sebelum duduk di pinggir tempat tidur. “Aku tahu. Makanya aku membawamu ke sini.”
Hening sejenak. Lise masih sedikit terkejut, sementara Kevin tampak tidak terganggu sedikit pun. Akhirnya, gadis itu menghela napas pelan. “Kau selalu seperti ini ya? Seenaknya sendiri.”
Kevin menyandarkan punggungnya pada sandaran tempat tidur dan meliriknya sekilas. “Kalau aku tidak seenaknya, kau mungkin masuk angin besok pagi.”
Lise mendengus, tapi diam-diam sudut bibirnya sedikit terangkat. “Tetap saja, setidaknya bangunkan aku dulu, bukan langsung menggendongku begitu saja…” gumamnya lebih pelan.
Kevin hanya menatapnya sebentar sebelum menutup matanya. “Terlalu merepotkan.”
Lise mendelik. “Kau benar-benar…”
Tapi sebelum sempat menyelesaikan protesnya, dia melihat Kevin menyandarkan kepalanya ke belakang, tampak benar-benar lelah.
Lise terdiam, lalu tanpa sadar tersenyum kecil. “Terima kasih''
Kevin mengangguk pelan.
''ya''
''jadi waktu itu kau juga kan yang memindahkan aku?''
tatapan lise yang memastikan menatap tajam pada kevin yang terlihat datar.
''Kalo iya, kenapa?''
Lise tersenyum puas dengan jawaban
''Hari ini kemana saja kamu?'' tanya kevin penasaran karena melihat lise yang tampak lelah
''kamu tidak tau ya kevin! Hari ini tuh nyebelin banget!''
''nyebelin kenapa? Ada yang ganggu lagi?''
''bukan, jadi hari ini aku ada tugas bareng teman teman ke kebun binatang. Padahal kan banyak tempat sejarah atau tempat lain yang masih bisa di kunjungi selain kebun binatang kan.''
''hmmm, sama siapa saja?''
"Aku, Ella, Leon dan Mike. kenapa?"
Kevin menatap mata lise dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Lise pun terdiam sejenak.
''oh ya, kevin, kamu kemana pergi saja selama ini?'' lalu bertanya.
''kenapa, kamu kangen kah jarang ada aku di rumah?''
sindir kevin dengan senyum jahilnya, berharap reaksi lise sesuai dengan ekspetasinya.
''A~apa apaan kau kevin!! Aku hanya bertanya kemana kau pergi,kenapa kau malahan membahas kangen segala?!''
''pftt reaksinya besar tuh,berarti benar kangen kan kamu''
''apalah kamu ini apalah''
KRUCUK~~~
Dalam keheningan,tiba tiba perut lise berkata 'hei aku lapar,berilah aku makan'.lise terdiam sejenak sebelum menutup wajahnya yang tampak malu.
''astaga lise,kamu belum makan dari kapan sampai perutmu teriak teriak begitu?''
tanya kevin dengan sedikit mengejek.lise hanya mendengus kesal karena melihat kevin yang begitu puas meledeknya.
DERUNGAN MOBIL yang padat dijalan raya,gedung gedung pencakar langit yang bercahaya juga orang orang yang masih ramai berlalu lalang di trotoar.
Malam yang ramai karena memang ini adalah malam weekend. Ternyata lebih menyenangkan dari yang di duga.
''whoa, ramai sekali ya?''
Lise memandang sekeliling mall yang besar dan tampak terang oleh cahaya lampu besar dan mewah.
''omong omong kevin, tumben kau mengajakku keluar?''
''ingin saja, kenapa? Kamu gak suka ya kuajak keluar?''
''ukan begitu, biasanya aku jalan jalan sendiri,justru aku senang kau mengajakku keluar begini''
Senyum lise terukir jelas di wajahnya yang merah merona,mungkinkah ini pertama kalinya ia tersenyum begitu tulus dan merasakan kesenangan yang tiba tiba dalam dirinya. Yah,meski begitu, ia merasa sangat senang.
______________________________
Btw, sorry thor, itu ada bbrp paragraf yg ke ulang²/Frown/