Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Dari lantai atas suara mereka terdengar, Alice ikut menganalisa saat melihat mereka mengobrol.
"Apa ayah Chris.. Gangster?" Ceplos Alice.
Zac melirik Alice yang terus melihat ke lantai bawah.
"Perasaan ku tepatnya seperti itu" lanjut Alice.
"Lebih tepatnya orang yang berbahaya" jelas Zac.
Alice hanya mengangguk dan matanya terus tertuju oleh Chris yang berada di bawah berbincang dengan ayah nya.
"Pernikahan mu dibatalkan, karena kecelakaan tragis, wanita itu meninggal karena tenggelam, Hahh.. Padahal dia sangat baik" terang ayah nya.
"Karena itu anda memakai dasi hitam? Itu kabar baik, aku masih suka melajang, kan sudah kukatakan aku bahkan menentang pernikahan itu" jawab Chris yang tetap berdiri.
Lantai atas.
"Pernikahan??" Ulang Alice yang mendengar itu.
"Aku yang khawatir, kau harus tetap punya keturunan, aku akan kenalkan lagi ini sepupu nya--" tutur ayah Chris.
"Tidak perlu.. Menikah bisa kapan saja, tapi kalau seumur hidup itu lama, dengan latar belakang ku yang seperti ini, wanita akan berpikir berulang-ulang kali, jangan lagi menjodohkan ku" peringat Chris.
"Ya karena itu aku mencari wanita yang tepat untuk mu! Kau anggap aku apa karena tidak melihat latar belakang kita dulu" jawab Ayah Chris.
"Cepat pergilah yah.. Anda tidak sibuk" Chris mengalihkan pembicaraan saat bertengkar dengan ayah nya tidak akan ada habisnya. Ayah nya bangkit dari duduknya.
"Aku akan pergi, nanti aku akan menghubungi mu pastikan datang, jika tidak, tadi teman wanita mu.. Aku yang mengurusnya" ucapan biasa namun dibalik ucapan tersebut adalah mengancam.
Alice yang diatas mendengar nya, apa maksudnya dirinya?
"Sekarang kau mengerti?? Ayah nya sangat berbahaya" ucap pelan Zac.
"Iya.. Siapapun yang menjadi istrinya. Kasihan" jawab Alice dengan lugas.
Zac hanya bisa terheran kenapa Alice mengatakan kasihan.
"Kenapa kasihan?" Tanya Zac.
"Itu.. Karena Chris selalu marah-marah, oh.. Ayah nya pergi.. Kita juga harus pergi, jangan katakan pada Chris kita diam-diam menguping nya" ingat Alice karena tidak ingin sakit hati.
Mereka bangkit dari jongkok dan segera pergi.
"Aku yang seharusnya berkata begitu" tutur Zac sambil jalan.
Chris mengantar ayah yang menaiki boat trader mewah nya, melihatnya pergi dahulu, menunggu dipantai.
Zac datang menghampiri.
"Ayahmu.. Tidak ada yang bisa menghentikan nya kan" tutur Zac.
"Itulah kepribadian nya" jawab Chris.
Didapur Alice tanpa menemui Chris, Ia lanjut untuk belajar memasak dengan tekun, untuk membuat makanan yang enak. Percobaan pertamanya sangat tidak bagus.
Saat mencoba nasi goreng nya rasa nya campur aduk, bahkan pengajarnya membuang kembali makanan tersebut.
"Ini bukan makanan, kalau begitu, apapun yang Anda masak pastikan anda mencoba nya dahulu, jika kurang asin, tambah garam, keasinan tambahkan air, tapi ada beberapa masakan juga tidak bisa ditambahkan air, seperti ini nasi goreng asin, harus tambah nasi" terang pengajar nya.
"Aaa.. Begitu.. Maaf aku menambahkan 1 sendok teh" sesal Alice, bahkan pengajar kaget.
"Baiklah, untuk itu kita latihan dulu cara memotong mu, apa anda juga bisa membuat ramyeon?" Tanya pengajarnya, Alice terdiam dan tersenyum, pengajarnya bahkan menghela nafasnya dan berusaha tersenyum.
"Kupas bawang nya" perintah pengajarnya.
Sudah diperkirakan, Alice bercucuran air mata sambil mengupas bawang.
"Bagus, kau pandai mengupasnya" puji pengajarnya.
"Benarkah?? Hiks..mataku.." Tangis Alice mata memerah, dengan air mata, bahkan ia hampir tidak bisa membuka matanya.
Tak hanya masak, Alice juga belajar membersihkan rumah. Alice didepan kamar Chris.
"Tuan Chris tidak suka kalau kamar atau kamar mandinya kotor, jadi pastikan kerjakan dengan cepat dan bersih. Dimulai nakas, tapi..perlu diingat jangan sentuh berkas yang ada di meja kerja nya" ucap pelayanan kebersihan.
"Kenapa?" Tanya Alice.
"Jangan pernah, kau akan dapat masalah, sudah jelas disana pasti berkas penting hanya diketahui oleh Tuan" jawab pengajarnya.
"Lalu kedua kasur, pastikan bersih dari debu dan rapih, ganti seprai seminggu 3 kali. Dan terakhir kamar mandi, pastikan lantai nya bersih tidak licin, bathtub bersihkan juga, periksa keran air, berkala isi handuk untuk wajah, badan, dan rambut. intinya kau harus cekatan terlalu cepat juga tidak boleh, terlalu lama juga tidak boleh, harus tepat" lanjut pengajar nya yang menjelaskan.
"Kenapa persyaratan nya sangat banyak" Tanya Alice.
"Tuan, sangat sensitif" jawab Pengajarnya dan langsung masuk ke dalam diikuti Alice.
Pengajar membersihkan nakas, sedangkan Alice bertugas membersihkan kasur, namun siapa sangka terdapat pistol sungguhan dibawah bantal, membuatnya terhenti melihatnya.
Ia dengan berani mengambil dengan tangan kanan nya, dan benar sekelebat ingatan muncul.
Tangan nya diselipkan ke bawah bantal, lalu menodongkan pistol pada seseorang secara tiba-tiba
'Ini kosong'
Setelah kupingnya teringat suara, reflek Alice menjatuhkan pistol tersebut ke kasur, yakin itu suara nya, tapi apa maksudnya.
Pengajarnya ingin menegur tapi ternyata Chris sudah diambang pintu, yang telah melihat semuanya. Chris memberi isyarat agar pelayannya pergi. Tanpa suara pelayanan nya pergi.
"Barusan kau melihat sesuatu? Katakan??" Tanya Chris yang tahu kalau Alice ingat.
"Mengapa menyimpan benda ini dibawah bantal??" Tutur Alice yang terdiam barusan yang ia katakan seperti pernah mendengarnya. Itu membuatnya frustasi.
Chris mengambil pistol tersebut, dan menarik bagian atas yang ternyata tidak ada pelurunya.
"Ini kosong" ucap Chris.
Alice membulatkan matanya, barusan Chris mengatakan itu tambah membuatnya bingung. Chris sadar pasti ada sesuatu yang mengganjal. Untuk mencoba apa itu, Chris melepas satu-satu kerangka pistol tersebut menjadi beberapa bagian dan ditaruh ke meja nya.
"Ini mudah, pistol K2" lanjut Chris setelah menaruh bagian terakhir.
Alice menatap lama kerangka pistol tersebut, yang membuat nya terdiam ia seperti mengetahui cara menyusun nya.
Tangan nya meraih salah satu kerangka pistol, lalu di otak yang merespon cepat begitu juga dengan tangan nya, Alice merancang pistol tersebut dengan cekatan dan terlihat mudah, bahkan sangat cepat tidak ada 10 menit ia selesai menggabungkan pistol model K2 tersebut.
Pistol ada di tangan nya, lalu mengarahkan ke tubuh Chris, dan menarik pelatuknya tentu tidak terjadi apapun karena itu pistol kosong.
"Siapa kau sebenarnya?" Chris terus merasa bingung, apakah yang ia fikir gadis kaya, namun melihatnya begini membuatnya ragu.
"Aku juga tak tahu, tiba-tiba saja terjadi" jawab Alice yang menaruh pistol tersebut di meja Chris.
Tanpa Alice ingat kenapa dia bisa memasang kerangka pistol itu, karena meski dimanja, Ayah nya mengajarkan cara merakit pistol, dan bahkan melatih menembak sejak usia Alice 10 tahun. Tak hanya menembak, ia juga melatihnya berkuda, memanah bahkan pedang sekaligus, tentu ayah nya ingin putri nya dapat melindungi diri, meski dia dipastikan dilindungi 24 jam sehari, ayah nya membuat skill untuk putrinya, dan Alice senang melakukannya kala itu.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...