NovelToon NovelToon
NOTHING IS GOOD

NOTHING IS GOOD

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Transformasi Hewan Peliharaan / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.Xg

Sungguh perjalanan yang penuh liku dan misteri! Dari seorang penyendiri dengan masa lalu kelam, Sean menjelma menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, bahkan kekuatannya mampu mengguncang sebuah kerajaan. Keputusannya untuk "pensiun" dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta membuka lembaran baru bagi alam semesta.
Kelahiran Ling di tengah hutan belantara, jauh dari hiruk pikuk dunia luar, seolah menjadi jawaban atas permintaan Sean. Kehidupan damai Ling di hutan, pertemuannya yang tak terduga dengan dunia luar, dan bakatnya yang luar biasa membawanya ke Akademi Peacock, tempat di mana potensi tersembunyinya mulai terungkap.
Pertemuannya dengan Dekan Fu Dai menjadi titik balik penting dalam hidup Ling. Bimbingan khusus dari sang Dekan membuka jalannya untuk memahami dan mengendalikan 'Napas Pembekuan Roh', sebuah kekuatan unik yang misterius. Latihan yang keras dan pengetahuan yang ia dapatkan di akademi perlahan mengikis kebingungannya dan mengasah kemampuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ketegangan yang terjadi di aula istana kerajaan

Di jantung Kerajaan Krisan yang megah, Istana Kerajaan Krisan menjulang bagai permata yang berkilauan di tengah kota. Biasanya, suasana di dalamnya tenang dan damai, hanya diisi oleh langkah kaki para abdi dalem yang halus dan bisikan lembut para bangsawan. Namun, kedamaian itu pecah sore ini oleh kedatangan seorang sosok yang kehadirannya bagai petir di siang bolong.

Dari gerbang istana yang kokoh, dihiasi ukiran naga emas yang gagah, seorang prajurit pengantar surat khusus memacu kudanya masuk dengan kecepatan yang tak lazim. Debu mengepul di belakang kuda hitam legamnya yang tampak gagah namun terengah-engah. Prajurit itu mengenakan seragam merah menyala, warna yang biasanya hanya dikenakan untuk misi-misi terpenting kerajaan, dengan lambang Krisan emas tersemat jelas di dadanya. Tak ada penjaga yang berani menghentikannya; aura urgensi yang terpancar darinya bagai perintah tak tertulis.

Orang-orang yang sedang beraktivitas di sekitar gerbang – para pedagang yang baru tiba dengan kereta barang, para abdi dalem yang sedang membersihkan jalan setapak, bahkan para bangsawan yang hendak menghadap raja – terhenti seketika. Mata mereka terpaku pada prajurit itu, bisikan-bisikan penasaran mulai beredar bagai riak air. Sudah bertahun-tahun lamanya seorang prajurit pengantar surat khusus tidak terlihat melintasi wilayah inti kerajaan ini. Surat-surat biasa selalu diantar oleh kurir biasa. Kedatangan prajurit ini pasti menandakan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang besar dan mendesak.

Sang prajurit, dengan wajah tegang dan peluh membasahi pelipisnya, menarik kendali kudanya dengan kasar tepat di depan gerbang utama istana. Pintu-pintu kayu raksasa, yang biasanya dibuka dengan hati-hati dan anggun, tiba-tiba terbuka lebar seolah ada kekuatan tak terlihat yang membukanya untuknya. Tanpa membuang waktu, prajurit itu melompat turun dari kudanya yang terengah-engah dan berlari masuk, surat bersegel kerajaan tergenggam erat di tangannya.

Di dalam istana, di sebuah aula megah bernama Aula Bunga Krisan, sebuah pertemuan penting sedang berlangsung. Cahaya obor menari-nari di dinding-dinding yang dihiasi lukisan-lukisan para raja terdahulu, menciptakan bayangan yang bergerak-gerak menambah kesan serius. Di sana berkumpul para tokoh paling berpengaruh di Kerajaan Krisan: para menteri senior dengan wajah keriput penuh pengalaman, para jenderal dengan seragam perang yang gagah, para pemimpin sekte-sekte bela diri terkemuka dengan aura mistis yang kuat, dan para tetua klan bangsawan dengan tatapan mata yang menyimpan sejarah panjang.

Di tempat kehormatan, duduklah tiga sosok dengan aura kekuatan dan kebijaksanaan yang setara, ketiganya diperkirakan seusia: Fu Bai, dengan tatapan mata tajam yang menyimpan ketenangan namun kini memancarkan kewaspadaan yang mendalam, garis tegas di wajahnya menunjukkan pengalaman dan kebijaksanaan yang matang; Haya Zo, seorang pria dengan raut wajah dingin dan penuh perhitungan, sorot matanya setajam pedang yang siap menebas, memancarkan aura ketidakpercayaan yang kuat; dan Grace, seorang wanita dengan aura tenang namun matanya kini memancarkan kekhawatiran yang mendalam, seolah melihat bayangan gelap yang tak terlihat oleh mata biasa.

Mereka semua berkumpul atas undangan mendadak, sebuah pertemuan darurat yang dipicu oleh dua kejadian aneh dan mengkhawatirkan: pertama, kemunculan serentak tiga individu dengan bakat luar biasa dari tiga akademi terbesar di kerajaan – sebuah fenomena langka yang bisa menjadi pertanda kebangkitan kekuatan besar atau ancaman yang mengerikan; dan kedua, peringatan serius dari Grace, sang peramal istana yang memiliki kemampuan langka untuk melihat aliran takdir yang samar.

Seorang menteri tua, Lord Jian, dengan suara serak mencoba mencairkan ketegangan yang mencekam. "Jadi, para... kita semua yang hadir di sini, merasakan gejolak energi jahat yang sempat mengguncang seluruh daratan beberapa waktu lalu. Tapi bukankah itu hanya sekadar anomali? Sebuah riak kecil di lautan energi? Belum tentu ada bahaya nyata yang mengintai." Nada suaranya meremehkan, mencoba meyakinkan dirinya sendiri dan yang lainnya bahwa tidak ada alasan untuk panik.

Namun, Grace, yang sedari tadi diam dengan tatapan menerawang, tiba-tiba membuka matanya. Sorot matanya yang biasanya lembut kini setajam kristal es, menatap langsung ke arah Lord Jian. "Anomali? Riak kecil?" suaranya pelan namun setiap katanya terasa berat dan mengandung ancaman tersembunyi. "Gejolak energi jahat yang mengguncang fondasi spiritual seluruh daratan bukanlah sekadar pertanda biasa, mentri Jian. Itu adalah gaung dari kebangkitan. Itu adalah teriakan kesakitan dari segel kuno yang mulai retak. Itu menandakan bahwa sesosok entitas kuno yang penuh kegelapan, yang telah dipenjara selama berabad-abad oleh pengorbanan para pahlawan zaman dahulu, kini telah bangkit dari tidurnya yang panjang dan haus akan kehancuran. Ia siap melenyapkan segala sesuatu yang berdiri di jalannya, dan waktunya... semakin dekat."

Suara Grace yang tenang namun penuh keyakinan itu menghantam aula bagai gelombang dingin. Keraguan di wajah mentri Jian lenyap seketika, digantikan oleh keterkejutan dan ketakutan yang nyata. Para hadirin lainnya saling bertukar pandang dengan wajah pucat pasi. Mereka tahu, Grace bukanlah orang yang sembarangan berbicara. Kemampuannya untuk melihat benang-benang takdir jarang meleset. Jika ia mengatakan bahaya akan datang, maka bahaya itu pasti sudah sangat dekat. Suasana di Aula Bunga Krisan yang tadinya tegang kini berubah menjadi mencekam, diisi oleh antisipasi akan malapetaka yang tak terhindarkan.

Tepat saat itu, pintu-pintu megah aula terbuka kembali dengan suara berderit yang memecah keheningan. Semua mata tertuju pada prajurit pengantar surat khusus yang kini berdiri di ambang pintu, terengah-engah namun tetap tegap, surat bersegel kerajaan terulur di tangannya. Aura urgensi yang mengelilinginya semakin terasa kuat di dalam ruangan yang dipenuhi para tokoh penting kerajaan.

Seorang kasim senior dengan langkah cepat menghampiri prajurit itu dan menerima surat bersegel kerajaan dengan kedua tangan penuh hormat. Dengan hati-hati, ia memeriksa segel yang rumit sebelum membukanya dengan gerakan cekatan. Keheningan kembali menyelimuti aula, hanya suara gemerisik kertas yang terdengar saat kasim itu membacanya dalam hati. Wajahnya yang semula tenang perlahan berubah menjadi pucat pasi, matanya membulat karena terkejut.

Setelah selesai membaca, kasim itu berlutut di hadapan para tokoh yang hadir, suaranya bergetar saat menyampaikan isi surat. "Yang Mulia... para tetua yang terhormat... berita mengerikan telah tiba dari wilayah perbatasan utara."

Suara gemuruh rendah mulai terdengar di antara para hadirin. Grace, dengan mata tertutup sejenak, tampak semakin gelisah. Haya Zo, yang sedari tadi memasang wajah dingin, kini menunjukkan kerutan di dahinya. Fu Bai, meskipun ekspresinya tetap tenang, tangannya terlihat mengepal perlahan. Kepala Keluarga Ling di antara para hadirin terlihat semakin tegang, menyadari arah pembicaraan yang mungkin akan melibatkan keluarganya.

"Laporkan!" titah seorang jenderal senior dengan suara tegas, memecah keheningan yang mencekam.

"Laporan dari Jenderal Xiao Bai," lanjut kasim itu dengan suara yang semakin bergetar, "mengabarkan tentang peningkatan aktivitas monster roh yang sangat signifikan di seluruh wilayah utara. Desa-desa diserang tanpa ampun, dan bahkan gerbang Kota Besi, benteng terkuat di utara, kini berada di bawah tekanan serangan gerombolan monster roh tingkat dua yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Kehebohan langsung pecah di dalam aula. Para menteri saling berbisik cemas, para jenderal mulai merencanakan strategi dalam benak mereka, dan para pemimpin sekte tampak saling bertukar pandang dengan wajah khawatir. Kepala Keluarga Ling terlihat mengepalkan tangannya, merasakan tatapan curiga dari beberapa tokoh di ruangan itu.

"Namun... ada berita yang lebih mengkhawatirkan lagi," lanjut kasim itu, menarik napas dalam-dalam seolah berat untuk melanjutkan. "Jenderal Xiao Bai juga melaporkan penemuan sebuah potongan batu hitam misterius di Hutan Keramat, yang diduga kuat menjadi penyebab keganasan monster roh ini. Batu itu memancarkan aura gelap yang mengerikan, dan seorang prajurit bayangan yang selamat melihat makhluk berkekuatan gelap yang diduga sebagai sumber energi batu tersebut."

Mendengar kata "Hutan Keramat", Fu Bai, Haya Zo, dan Grace saling bertukar pandang dengan ekspresi yang sarat akan ingatan yang sama tentang fluktuasi energi jahat yang mereka rasakan. Kepala Sekte Naga Petir dan Kepala Sekte Salju juga menunjukkan ekspresi serius, merasakan adanya ancaman yang melampaui sekadar serangan monster biasa.

"Makhluk berkekuatan gelap?" tanya Kepala Keluarga Fang dengan nada waspada. "Apakah ini ada kaitannya dengan kegelapan yang kita rasakan mendekat?"

Suasana di aula semakin mencekam. Ingatan akan fluktuasi energi jahat yang misterius itu kembali menghantui benak semua orang yang hadir.

Tepat pada saat itu, seorang menteri muda yang tampak pucat memberanikan diri untuk berbicara. "Yang Mulia... para tetua... saya baru saja menerima laporan dari para pengawas di luar kota. Mereka melihat sekelompok orang yang mencurigakan bergerak menuju arah utara beberapa hari yang lalu. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan membawa simbol... simbol keluarga Ling yang telah dimodifikasi dengan aura gelap."

Gelombang kehebohan yang lebih besar lagi menyapu aula. Tuduhan dan bisikan-bisikan curiga langsung mengarah pada Kepala Keluarga Ling, yang kini berdiri tegak namun raut wajahnya menunjukkan kemarahan dan pembelaan.

"Ini fitnah!" seru Kepala Keluarga Ling dengan suara lantang. "Keluarga kami tidak ada hubungannya dengan kegelapan ini! Simbol kami pasti telah dicuri dan disalahgunakan oleh pihak lain!"

Namun, ingatan akan konflik pahit antara keluarga Ling dan Akademi Peacock kembali menghantui banyak orang di ruangan itu. Beberapa dekade lalu, keluarga Ling, yang dikenal memiliki warisan teknik kultivasi kuno yang unik, terlibat perselisihan sengit dengan Akademi Peacock mengenai hak kepemilikan dan pengajaran teknik tersebut. Konflik itu memuncak dalam serangkaian konfrontasi terbuka dan tertutup yang menyebabkan banyak korban jiwa dan reputasi Akademi Peacock merosot tajam, kehilangan banyak murid berbakat dan pengaruh di kerajaan. Luka lama itu belum sepenuhnya sembuh, dan tuduhan baru ini bagai garam yang ditaburkan di atas luka yang menganga.

"Fitnah katamu?" sahut Kepala Keluarga Yu dengan nada sinis. "Sejarah keluarga Ling dan Akademi Peacock penuh dengan intrik dan pertumpahan darah. Jangan harap kami mudah percaya dengan penyangkalanmu!"

Haya Zo menatap Kepala Keluarga Ling dengan tatapan dinginnya yang khas. "Jika bukan kalian, lalu siapa yang berani menggunakan simbol keluarga kalian dengan aura kegelapan? Jelaskan ini, Kepala Keluarga Ling."

Grace menggelengkan kepalanya perlahan, mencoba meredakan ketegangan yang semakin meningkat. "Kita tidak bisa gegabah menuduh. Energi gelap ini terasa asing, dan memanipulasi simbol keluarga Ling bisa menjadi taktik untuk mengalihkan perhatian atau memicu perpecahan di antara kita."

Namun, di tengah ketakutan akan ancaman dari luar dan ingatan akan konflik internal masa lalu, keraguan dan kecurigaan terhadap keluarga Ling semakin menguat di Aula Bunga Krisan. Situasi semakin menegangkan, dengan ancaman monster roh di utara dan potensi pengkhianatan dari dalam kerajaan yang membayangi mereka semua.

1
Grayn Alasky
cukup menarik, karena sepertinya ini author masih pemula dari cerita yang saya baca, dan data yang saya liat
Grayn Alasky
semangat ya author , meskipun agak sepi
Grayn Alasky
semangat author
Grayn Alasky
semangat thor
Grayn Alasky
adabmu sangat bagus sean
Grayn Alasky
kota apaan dah yang kaya gitu
Grayn Alasky
introvert
Grayn Alasky
ternyata pengalaman buruk cukup banyak orang yang mengalaminya
Saito Bara
tapi banyak sekali orang seperti itu
Saito Bara
ow ada penyihir juga ya
Saito Bara
oh jadi dari cerita di ats yang telah ku baca, orang yang telah membangkitkan sosok jahat itu pasti ada kaitannya dengan anggota kerajaan
Saito Bara
gimana ya, kalau ada orang yang menormalisasikan hub ses jens melihat cerita ini, pasti ni author di maki
Saito Bara
haha sangat puas sekali
Saito Bara
pasti sena itu introvert
Saito Bara
awalannya lumayan juga
Saito Bara
Cukup seru
Saito Bara
sangat bagus
Saito Bara
awal ceritanya kurang meyakinkan, tetapi setelah membaca semuanya aku jadi sangat tertarik
Kruzery
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
Yuri/Yuriko
Bikin nagih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!