NovelToon NovelToon
Kembali Hidup Untuknya

Kembali Hidup Untuknya

Status: tamat
Genre:Reinkarnasi / Mengubah Takdir / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Rebirth For Love / Chicklit / Tamat
Popularitas:163.8k
Nilai: 5
Nama Author: FT.Zira

Ariana Lyra Aurelia tidak pernah menyangka cinta tulusnya dibalas dengan pengkhianatan kejam dari sang kekasih yang tega menghabisi nyawanya.

Di ujung napas yang masih bisa Ia pertahankan, Kael Ethan Thomson, pria yang dijodohkan oleh ayahnya datang. Memeluk tubuh Ariana dengan air mata membasahi pipi pria itu. Pria yang selama ia abaikan karena perjodohan justru menjadi pria yang sangat tulus mencintainya dan selalu ada untuknya, bahkan ada disaat terakhirnya.

"Andai aku memiliki kehidupan kedua, aku akan mencintaimu setulus hatiku..."

Apa yang akan Ariana lakukan ketika kehidupan kedua benar-benar diberikan untuknya?

Ikuti kisah mereka...!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FT.Zira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34.

"Selamat datang, Tuan Muda Ethan,"

Pria paruh baya bersetelan jas rapi menyambut kedatangan Kael malam itu sembari membungkukkan sedikit badannya dengan senyum ramah yang tak pudar. Pria paruh baya yang Kael kenali sebagai butler di kediaman Aurelia.

Kael tersenyum singkat sembari memberikan anggukan, beralih menatap dua mobil yang berada di depan mobilnya lengkap dengan sopir yang sudah berdiri di sisi mobil menunggu majikan mereka keluar.

"Tumben sekali kamu menyambut kedatanganku, apakah Lyra yang memintamu untuk melakukannya, Will?" tanya Kael.

Butler itu tersenyum, bahkan terdengar kekehan pelan sebelum memberikan jawaban seraya mengikuti langkah Kael dari belakang.

"Saya melakukannya atas keinginan saya sendiri, Tuan. Anda datang kemari setiap hari, lancang sekali rasanya jika saya tidak menyambut kedatangan Anda sesekali meski Anda sudah melarang saya untuk melakukannya," sambungnya.

"Kau berlebihan, Will," Kael tertawa singkat. "Aku justru lebih terbiasa jika kau tidak menganggapku ada. Setidaknya, aku bisa melupakan statusku sebentar,"

"Apakah Paman dan Lyra akan berangkat secara terpisah?" lanjut Kael bertanya.

"Benar. Nona mengatakan hanya akan menarik perhatian jika datang bersama Tuan Besar," jawab Will.

Kael kembali mengangguk, terus melangkahkan kakinya hingga ia tiba di ruang utama dan melihat Tuan Henry duduk di salah satu sofa sudah siap dengan setelan jas yang melekat sempurna di usia yang sudah tidak muda lagi, akan tetapi tidak memudarkan ketampanan yang dia miliki tengah menikmati secangkir teh.

"Aku sempat berpikir kau tidak datang malam ini," ujar Tuan Henry. "Terutama setelah apa yang sudah aku lakukan padamu waktu itu,"

"Paman bisa melakukannya lagi jika Paman ingin," sahut Kael tanpa beban.

"Tck... Kau benar-benar meremehkanku," decak Tuan Henry.

Tuan Henry mendengus, meletakkan cangkir di tangannya ke meja dan beralih pandang pada Kael yang masih berdiri tak jauh dari tempatnya duduk.

"Duduklah!" ujar Tuan Henry. "Buatkan minuman untuknya, Will," perintahnya kemudian pada butler.

"Baik," sahut Will seraya membungkukkan badan.

"Aku sudah menduga jika di acara prom night malam ini putriku akan pergi bersamamu, tapi kenapa Ariana mengatakan akan pergi sendiri? Apakah kalian berdua bertengkar?" tanya Tuan Henry begitu Will pergi.

"Tidak, Paman. Saya..."

"Aku tidak menerima sikap formalmu!" potong Tuan Henry cepat.

Kael tersenyum canggung sembari menggosok tengkuknya.

"Tapi, rasanya kurang pantas, Paman," sahut Kael.

"Jika kau bisa seenaknya memberi perintah pada butler mansion ini, mengapa tidak bisa melakukan hal sederhana yang aku minta sebagai pemilik mansion?" balas Tuan Henry.

Kael kembali tersenyum canggung, beralih pandang ke arah tangga di mana pintu kamar Ariana berada dengan hati berdebar.

"Putriku membutuhkan waktu lebih lama untuk bersiap, karena malam ini akan berbeda," ungkap Tuan Henry.

"Maksud, Paman?" sambut Kael mengerutkan kening.

Tuan Henry tidak segera memberikan jawaban, pria paruh baya itu justru menyesap teh-nya yang membuat Kael turut meneguk minuman dari gelas yang sudah disuguhkan untuknya.

"Aku ingin mempertemukan putriku dengan seseorang yang sudah kujodohkan untuknya," ungkap Tuan Henry.

"Burrr.... Uhuk..."

Jawaban yang baru saja Kael dengar sukses membuat pemuda itu menyemburkan air yang baru saja ia teguk dan berakhir tersedak. Wajahnya seketika berubah pucat, tidak tahu reaksi apa yang seharusnya ia perlihatkan pada pria paruh baya di depannya.

"A-Apa?" sambut Kael terkejut.

'Bukan seperti ini seharusnya,'

"Apakah dia tidak mengatakan apapun padamu?" tanya Tuan Henry mengerutkan kening.

"Kenapa kau seterkejut itu?"

"A-Apakah... Apakah Lyra menerima perjodohannya?" Kael balas bertanya.

"Dia menerima tanpa pertimbangan apapun," jawab Tuan Henry.

Kael terdiam, memikirkan banyak hal dalam satu waktu. Berbagai pertanyaan yang tidak bisa ia temukan jawabannya terus mengusik hatinya. Tentang mengapa Ariana menerima perjodohan, tentang dugaan bahwa Ariana juga kembali ke masa lalu seperti dirinya, tetapi segera pupus setelah mendengar apa yang Tuan Henry katakan.

Dalam ingatannya, perjodohan itu terjadi saat ulang tahun perusahaan Tuan henry sekaligus menjadi hari di mana insiden penusukan Tuan Henry terjadi, dan Ariana menolak perjodohan itu.

'Apakah itu artinya Paman Henry akan menjodohkan Lyra dengan lelaki lain? Kenapa aku tidak mendapatkan kabar apapun?' batin Kael.

"Begitu..." Kael menjawab lesu.

Kael menatap gelas yang ada di tangannya, berusaha untuk tetap tenang meski hatinya terus berontak. Berdoa dalam benaknya apa yang tengah ia pikirkan tidak terjadi, sampai suara ketukan sepatu yang terdengar menuruni tangga mengalihkan perhatiannya.

Pandangan Kael beralih ke arah tangga, begitu pula dengan Tuan Henry yang segera tersenyum melihat putrinya melangkah menuruni tangga dengan penampilan berbeda.

Tanpa sadar, Kael berdiri dari duduknya, semua hal yang sebelumnya memenuhi pikirannya mendadak lenyap.

Gaun malam dengan gradasi warna abu itu melambai lembut seiring dengan setiap langkah yang Ariana ambil, tatanan rambut setengah terurai yang menutupi satu sisi bahu Ariana yang terbuka, serta riasan tipis pada wajah Ariana membuat penampilan Ariana terlihat mempesona.

"Cantik,"

Kael bergumam pelan, enggan untuk berpaling dari Ariana yang kini melangkah mendekat ke arahnya.

"Kenapa kamu datang?" tanya Ariana.

"..."

Ariana mengerutkan kening, melihat Kael terus menatap dirinya tanpa memberikan jawaban.

"Kael..." panggil Ariana sembari menggoyangkan satu tanganya di depan wajah Kael.

"Aaa...?" Kael mengerjap.

"Ah,,, Maaf, kamu bilang apa?" tanyanya.

"Apakah aku terlihat aneh? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" Ariana balas bertanya.

"Sangat cantik," jawab Kael.

"Sungguh?" tanya Ariana.

"Kamu sangat cantik, Sweetheart," ucap Tuan Henry.

pandangan Ariana segera beralih pada ayahnya, tersenyum seraya melangkah mendekat, lalu mengulurkan tangannya untuk merapikan dasi yang ayahnya kenakan.

"Dan Ayah terlihat sangat tampan malam ini," ucap Ariana tersenyum.

"Hanya malam ini?" sambut Tuan Henry.

"Uhm..." Ariana menggeleng. "Di mataku, Ayah selalu menjadi tertampan pertama di dunia,"

"Ayah ragu. Setelah ini, mungkin Ayah akan menjadi yang kedua," bisik Tuan Henry.

Apa yang baru saja ayahnya katakan sukses membuat wajah Ariana merona, segera menangkap apa yang ayahnya maksud hingga ia memilih beralih pandang pada Kael.

Sayangnya, apa yang Ariana lakukan justru membuat rona di wajahnya kian terlihat setelah menyadari secara utuh penampilan Kael malam itu. Kael yang biasanya hanya mengenakan t-shirt berlapis jaket, kini tampil menawan dengan setelan jas hitam yang melekat sempurna di tubuh pemuda itu.

Terutama saat Kael melangkah mendekat dengan satu tangan terulur tanpa menghilangkan senyum di bibirnya membuat waktu seolah berhenti.

"Bersediakah makhluk cantik ini memberikan kehormatan untuk datang ke pesta malam ini bersamaku?"

Ariana terpaku, menatap tangan Kael yang terulur selama beberapa saat, dan beralih pada Ayahnya.

"Kamu bisa pergi bersamanya, Ayah tidak keberatan," ucap Tuan Henry.

Pandangan Ariana kembali pada Kael, tersenyum manis seraya menyambut tangan Kael yang terulur padanya sembari mengangguk.

"Tolong jaga putriku," pesan Tuan Henry.

"Dengan segenap hatiku, Paman," jawab Kael.

Kael menuntun Ariana keluar mansion menuju mobilnya, membukakan pintu mobil di sisi penumpang dan segera menjalankan mobilnya menuju lokasi acara dengan diikuti dua mobil lain di belakangnya.

 . . . .

. . . .

To be continued...

1
Khadijah Nafisah
seru..
Gretta
Luar biasa....
Andriyati
pede banget jd orang,, cihh
👑Queen of tears👑
wehhh tema mantan, semoga sukses ceritanya kak zii🥰🥰🥰
〈⎳ FT. Zira: sukses juga untuk semua karyamu yaa
〈⎳ FT. Zira: Amin.. terima ksih doanya
total 2 replies
👑Queen of tears👑
love selahan untuk author juga💙💙💙💙
terus semangat dalam berkarya 🥰🥰🥰
〈⎳ FT. Zira: diriku panen dong.. makasihhh🥰
total 1 replies
👑Queen of tears👑
sabar Rye, outhor hahat ya ngeprank kmu😭😭😭😭🤣🤣
〈⎳ FT. Zira: dibaikin ntar dia ngelunjak
total 1 replies
👑Queen of tears👑
hidup kembali /CoolGuy/kesempatan ketiga🤔😂
👑Queen of tears👑
ehhhh habis ini/CoolGuy/
seriusssss/Shame/
〈⎳ FT. Zira: di paksa habis aja dahh.. 🤧🤧
total 1 replies
👑Queen of tears👑
gigih bener ya 🤣🤣 kepikiran permintaan Ryder 🤕🤒
jodohku ditikung di ujung maut 🤔
👑Queen of tears👑
kawin juga akhirnya luu kael 😭🤣🤣🤣
mama Al
good
Angitha
Luar biasa
Rey
luar biasa..
Zhu Yun💫
Oke aku tunggu bonchap pengadonannya sama Si Oliver-Sienna /Joyful/
Dewi Payang
Keren, berakhir bahagia.
Tetap semangat berkarya Akak🫰🫰🤗🤗
Dewi Payang
Lope sekebon juga Akak🫰🫰😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍😍
Dewi Payang
Di tunggu karya barunya Akak😍
Dewi Payang
Wkwk😂 Kael selalu membayangi🙈🙈
Dewi Payang
Amin.....
Teteh Lia
Terimakasih untuk karya luar biasa na, Kaka 🙏❤️
〈⎳ FT. Zira: terima kasih teh dah nemenin dari awal sampe akhir😍😍😮‍💨🫰🫰🫰🫰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!