NovelToon NovelToon
Aku Bukan Simpanan

Aku Bukan Simpanan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Hamil di luar nikah / Selingkuh
Popularitas:8.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nonecis

Tidak menginginkan menjadi duri dalam hubungan dua orang yang saling mencintai. Tetapi takdir sudah menjadi seperti itu. Kesalahan besar yang membuat Aletta harus berada diantara hubungan Thalia Kakak kandungnya dengan Devan orang yang seharusnya menjadi Kakak iparnya.
Aletta kehidupannya sudah dihancurkan, berusaha menerima takdirnya dan mengalah demi kebahagiaan sang Kakak. Tetapi ternyata semua tidak mudah.
Lalu bagaimana Aletta harus berada di posisi yang benar-benar sangat sulit ini?
Apa dia mampu bertahan?
Siapa yang menjadi korban sebenarnya!
Lalu siapa yang paling tersakiti dalam hal ini?"
Jangan lupa untuk mengikuti novel terbaru saya sampai selesai. Jangan tabung bab dan terus dukung dengan beri komentar.
Follow Ig Saya ainuncefeniss

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 5 Panas Terlarang.

Aletta bahkan hampir saja jatuh dengan tangannya memegang kepalanya dan untung saja tubuhnya tertahan seseorang.

"Aletta!" Aletta mengangkat kepala yang melihat lengan menahan tubuhnya itu yang tak lain adalah Devan

"Kak Devan," ucapnya dengan suara lirih

"Kamu kenapa?"

"Kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Devan dengan kepala yang semakin sakit yang sejak tadi memang menahan diri.

Aletta tidak mampu menjawab dan bahkan tubuhnya yang ingin terdorong pada Devan dan lagi-lagi Devan menahannya.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Devan khawatir membuat Aletta menggelengkan kepala yang memang kondisinya semakin tidak terkendali.

Karena lihat kondisi Aletta yang tidak baik-baik saja yang sangat kebetulan berada di depan kamarnya membuat Devan membawa Aletta masuk ke dalam kamarnya.

"Pelan-pelan Aletta!" Devan mencoba mendudukkan Aletta dipinggir ranjang.

Sentuhan dari pasangan itu justru membuat keduanya sama-sama tidak bisa mengendalikan diri seperti ada sengatan listrik yang merasa suhu tubuh keduanya sangat panas.

"Aku ambil minum sebentar!" ucap Devan ya langsung bergegas dan kemudian menghampiri Aletta yang memberikan Aletta langsung minum.

Suara nafas Aletta yang tidak mampu terkendalikan dan merasa begitu gelisah sekali yang mulai merasa panas pada tubuhnya dan bahkan ingin membuka dressnya.

"Aku ingin kekamar!" ucap Aletta yang berdiri dan justru tindakannya membuat bertabrakan dengan Devan dan seluruh air di dalam gelas yang masih dipegang Devan tumpah ke seluruh tubuhnya.

"Aletta maaf!" ucap Devan panik meletakkan gelas tersebut dan menyentuh bagian dada Aletta yang semakin menarik gairah Aletta begitu juga dengan Devan dengan mata mereka berdua yang saling menatap sayu yang seolah sangat menginginkan satu sama lain.

"Maaf!" ucap Devan lagi.

Aletta yang tidak mengatakan apapun dan kembali berlalu dari hadapan Devan dan tiba-tiba saja tangannya di tahan Devan dan tanpa ada sebab membuat Devan yang seketika memeluknya.

Tubuh keduanya semakin menjadi-jadi yang semakin menginginkan satu sama lain. Devan juga sudah tidak bisa lagi mengendalikan dirinya.

"Kak...." lirih Aletta yang tidak bisa menolak pelukan yang sangat erat itu dengan hidung Devan yang bermain di bahunya. Entah obat apa yang di sudah dikonsumsi Devan sehingga membuat dirinya tidak bisa mengendalikan.

Aletta masih bisa melepas pelukan itu dan berjarak dengan Devan yang membelakangi Devan dengan nafas naik turun memeluk tubuhnya yang terasa begitu sangat panas

Aletta memejamkan mata saat lengan memeluk pinggangnya, Aletta merasa tubuhnya seperti tersengat listrik yang mana mulutnya ingin menolak tetapi tubuhnya sangat menginginkan.

"Kak..." lirih Aletta saat hembusan nafas yang tertiup di telinganya.

Telinga yang memerah itu juga langsung di kecup dan sampai ciuman Devan menerpa leher jenjangnya yang membuat Aletta sangat menikmati.

Aletta semakin tidak mampu mengendalikan dirinya yang meremas kuat lengan Devan yang masih ada di pinggangnya. Leher jenjang putih mulus itu sudah di beri tanda kepemilikan di sana.

Baik Aletta dan Devan yang benar-benar tidak sadarkan diri yang terpengaruh obat dan ditambah minuman. Tubuh Aletta yang seketika di balikkan dan perlahan di dorong kedingding.

Tatapan mata Devan yang penuh dengan gairah yang seolah ingin menerkam mangsanya dengan tangannya yang memegang dagu Aletta dan mengantarkan pada bibirnya mengecup dengan lembut.

Aletta tidak mampu menolak dan mendapatkan izin dan Aletta yang membuat Devan semakin memasukkan lidahnya dan bermain di dalam mulut calon adik iparnya itu.

Ini ciuman pertama bagi Aletta yang tidak bisa dia gambarkan bagaimana rasanya, penuh dengan sensasi saat mereka bertukar saliva dengan permainan lidah Devan yang mengabsen setiap rata giginya. Mata Aletta terpejam menikmati sensasi ciuman yang semakin dalam itu.

Tidak hanya berhenti sampai di sana tubuh kecilnya yang dituntun menuju ranjang dan sampai akhirnya berbaring di atas ranjang dengan Devan yang sudah berada di atas tubuhnya, memberikan Aletta waktu untuk bernafas sehingga melepas ciuman itu dan bukan berarti berhenti yang malah Devan melanjutkan dengan lidahnya yang bermain di leher jenjang Aletta yang sudah penuh dengan tanda kepemilikan di sana.

Aletta yang benar-benar pasrah di bawah kungkungan Devan, yang merasakan setiap sentuhan lidah laki-laki itu yang sekarang turun ke bahunya dan bahkan tampak menggigit lembut tali dressnya yang menurunkan sampai ke bahunya.

Aletta tidak mampu menolak yang menikmati pemanasan yang diberikan laki-laki yang penuh dengan gairah itu yang tidak henti memberikan tanda kepemilikan di seluruh tubuhnya.

Tubuh Aletta benar-benar disentuh habis-habisan tanpa sehelai benang pun. Sampai Aletta yang tiba-tiba saja merasa sakit pada area sensitifnya.

"Kak...." ucapnya dengan butir air mata yang jatuh dari kelopak matanya.

"Aletta!" Devan juga menyebut nama wanita pasti sadar bahwa wanita yang dicumbunya sekarang adalah Aletta.

Menyadari Aletta yang kesakitan yang membuat Devan menghentikan sejenak memberi ketenangan dan setelah itu dia kembali melanjutkan aktivitas terlarang itu dengan di penuhi keringat yang membasahi keduanya di kamar Devan yang menjadi saksi malam yang terjadi di antara mereka.

Malam panas yang telah berakhir dengan matahari yang kembali terik dengan sinarnya yang masuk dari sela-sela jendela, kamar Devan menjadi saksi malam panas yang terjadi dengan kamar yang berantakan sepatu, heels dan juga dress yang berserakan di atas lantai dengan pasangan itu yang sama-sama berada di atas ranjang di bawah selimut putih yang dapat dipastikan keduanya tanpa memakai apapun.

Aletta mengerutkan dahinya yang merasa kepalanya begitu sakit dengan membuka matanya perlahan, tatapan mata yang tidak sempurna itu melihat langit-langit kamar dengan tangannya yang masih memegang kepalanya.

Aletta menoleh ke sebelahnya dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Devan tertidur lelap di sampingnya dengan sangat cepat Aletta langsung duduk yang melihat penampilannya tanpa busana yang mengintip dari balik selimut.

"Kak Devan!" teriaknya dengan suara yang sangat keras membuat Devan kaget dan langsung terbangun.

Devan juga terkejut dengan situasi mereka berdua saat ini.

"Aletta...." lirih Devan yang sudah duduk.

"Apa-apaan ini?" tanya Aletta dengan mata yang sudah berair benar-benar sangat schok atas kejadian yang baru saja mereka alami.

"Kau...." pekik Aletta menunjuk Devan.

"Aletta kamu dengarkan aku dulu!" Devan berusaha untuk menenangkan gadis yang terlihat berantakan itu.

"Kau brengsek!!!!" umpat Aletta

"Kau telah merenggut kehormatanku!!!"

"Kau merusak masa depanku!!!"

Aletta terus saja memukul dadanya, Devan tidak berbicara apapun yang membiarkan gadis itu mengungkapkan rasa kemarahannya.

"Apa kesalahan ku sehingga kau merusak diriku hah!!!"

"Apa ini yang kau inginkan!!"

"Maaf Aletta, aku benar-benar tidak bermaksud, aku tidak sadar, aku dalam pengaruh alkohol dan juga obat," jawabnya terdengar lirih.

"Kau bilang tidak sadar???"

Aletta semakin naik pitam mendengarkan jawaban seenaknya keluar dari mulut Devan.

"Lalu bagaimana dengan masa depanku yang telah merusak hah!!!!"

Tatapan matanya benar-benar tajam dengan dunianya yang sudah hancur di tangan Devan yang tak lain adalah kekasih dari kakak kandungnya sendiri yang merenggut seluruh kehormatannya kesucian yang telah dia jaga selama ini.

"Aletta tenanglah! Kita bisa membicarakan ini baik-baik!" Devan masih berusaha untuk menenangkan gadis itu.

Aletta geleng-geleng kepala yang benar-benar frustasi dan bahkan sampai menarik rambutnya sendiri. Suara isak tangis yang terdengar semakin kencang yang sudah tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupannya kedepannya.

Bersambung....

1
Yuki Kim
menarik
Yuki Kim
semamgat thor. semoga bisa update semakin byk ya. dan ceritanya semakin seru. biar rankingnya bisa naik
mbok Darmi
lebih baik kabor lagi aja arleta jauhi devan biar kamu dan kakak mu tdk berhubungan lagi dgn devan sama sekali laki2 pecundang ngga perlu diberikan kesempatan
mbok Darmi
yakin thalia akan tunangan dgn devan ? gimana reaksi devan saat tau arleta punya anak perempuan cantik yg mirip dengan devan? ngga curiga kah devan dengan anak arleta
Farldetenc: Ada karya menarik nih, IT’S MY DEVIAN, sudah End 😵 by farldetenc
Izin yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!