NovelToon NovelToon
Untuk Aldo Dari Tania

Untuk Aldo Dari Tania

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah A

Berawal dari pertemuan singkat di sebuah mal dan memperebutkan tas berwarna pink membuat Aldo dan Tania akhirnya saling mengenal. Tania yang agresif dan Aldo yang cenderung pendiam membuat sifat yang bertolak belakang. Bagaikan langit dan bumi, mereka saling melengkapi.

Aldo yang tidak suka didekati Tania, dan Tania yang terpaksa harus mendekati Aldo akhirnya timbul perasaan masing-masing. Tapi, apa jadinya dengan Jean yang menyukai Aldo dan Kevin yang menyukai Tania?

Akhirnya, Aldo dan Tania memilih untuk berpisah. Dan hal itu diikuti dengan masalah yang membuat mereka malah semakin merenggang. Tapi bukan Aldo namanya jika kekanak-kanakan, dia memperbaiki semua hubungan yang retak hingga akhirnya pulih kembali.

Tapi sayangnya Aldo dan Tania tidak bisa bersatu, lantaran trauma masing-masing. Jadi nyatanya kisah mereka hanya sekadar cerita, sekadar angin lalu yang menyejukkan hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah A, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pilihan

"Dingin, 'kan?"

Tania terlonjak kaget. Dia melihat Aldo sudah berdiri di sampingnya. Ada banyak hal yang Tania pikirkan. Tentang dirinya, dan juga orang-orang di sekitarnya. Dia merasa dunia berubah. Entah semenjak kapan.

"Makasih," ujar Tania mengelus lengannya.

"Lo ... kepikiran sama ucapannya Bima, ya?" tanya Aldo.

Tania menggeleng.

"Enggak usah bohong."

"Gue serius, kapan sih gue pernah bohong?"

Aldo menghela napas panjang.

Suasana hening kembali terjadi. Aldo dan Tania sama-sama hanyut dalam pikiran masing-masing. Angin malam menyibak rambut Tania membuat Aldo menoleh ke arahnya. Merasa diperhatikan, Tania menoleh.

"Kenapa?"

Aldo menggeleng. "Kalau bukan itu yang lo pikirkan, terus apa?"

Tania menghela napas panjang. Dari mana dia akan mulai cerita. Ini juga menyangkut tentang cowok itu. Tania tidak ingin terjebak perasaan dengan Aldo. Tetapi sepertinya, takdir sedang menuliskan prosesnya.

"Gue nggak tahu kenapa, nama belakang gue sama kayak nama Jean."

Aldo mengernyit bingung.

"Nama gue tuh Tania Putri Ardian Sanjaya. Namanya Jean juga, Jean Putri Ardian Sanjaya. Aneh nggak, sih?" tanya Tania.

"Mungkin kebetulan."

"Hem, semoga saja."

Hening kembali. Aldo masih setia menatap sisi wajah Tania. Dan gadis itu tidak memedulikannya, dia lebih memilih menatap ke depan.

"Gue akhir-akhir ini suka takut."

"Kenapa?"

Tania menghela napas panjang. Dia menatap Aldo sepenuhnya. "Lo ingat 'kan om-om yang namanya Dion? Dia tuh—"

Belum sempat Tania melanjutkan kalimatnya, Aldo lebih dulu menariknya dalam pelukan. Tania terkejut bukan main diperlakukan seperti itu. Aldo melakukan gerakan tiba-tiba. Pria itu mengelus punggung Tania, berusaha menenangkan ketakutannya.

"Lo nggak usah takut, selama ada gue."

Rasanya tuh kayak dunia milik berdua. Tania benar-benar merasa aman saat Aldo mengatakan hal itu. Seolah itu adalah janji yang tidak akan pernah dia ingkari.

"Kenapa?" tanya Tania.

"Gue nggak tahu semenjak kapan gue tertarik sama lo."

Mendengar itu membuat tubuh Tania menegang. Dia tidak bisa membalas pelukan hangat Aldo. Ini begitu mengejutkan. Jantungnya kian memompa keras. Rasanya seperti ada aliran listrik di tubuh Aldo yang dialirkan kembali padanya. Respons apa yang akan dia berikan?

Seseorang menghela napas panjang melihat Tania dan Aldo saling berpelukan. Dia tersenyum simpul. Setidaknya setelah dia membicarakan hal buruk kepada Tania, dia tidak usah khawatir apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tari memegang lengan Kevin membuat pria itu menoleh. "Lo ... mau tetap sama dia 'kan?"

Kevin mengangguk kuat.

"Ingat ya, cewek nggak suka dikasih harapan tanpa ada pembuktian," ujar Tari.

Kevin mengangguk kuat. "Biarin mereka, ayo."

Lantas, Tari dan Kevin segera pergi dari rooftop menuju ruang OSIS. Ada banyak hal yang harus dikerjakan untuk besok.

...******...

"Oalah, jangan besok, Bu. Beli bahan-bahannya lusa saja gimana? Soalnya besok saya mau ke salon pulang kerja," ujar Tuti dari balik telepon.

Mila menghela napas panjang lalu meletakkan sendok di meja setelah mengaduk kopi. "Hem, iya sudah berarti lusa, ya?"

"Iya, Bu, siap. Oh iya, Ibu enggak ke kafe?"

"Enggak, saya baru pulang dari restoran."

"Tadi siang ada yang nyariin Ibu di kafe."

"Siapa?"

...******...

Pemilihan ketua OSIS dan wakilnya dilaksanakan hari ini. Dekorasi sudah terpajang di lapangan. Anak-anak yang hendak menyuarakan pendapatnya sedang bersiap-siap di pinggir lapangan. Suara ricuh terdengar dari sana sini.

"Tinta udah siap?" tanya Tari.

Panitia yang memegang job tersebut mengangguk kuat dan mengacungkan jempol. Tari balas mengacungkan jempol.

"Oke, mulai, Kev."

Kevin yang memegang mikrofon segera mengeceknya. "Oke, gimana kabarnya pagi ini? Baik?"

"BAIK!"

"Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga. Kali ini, kita akan melakukan pencoblosan calon ketua dan wakil ketua OSIS. Ingat ya, coblos satu nomor, nggak boleh golput. Paham?"

"PAHAM!"

"Baiklah, tanpa membuang waktu, kita langsung saja. Dimulai dari kelas sepuluh, silahkan kakak OSIS diabsen!"

Anak-anak kelas sepuluh berbondong-bondong lari ke lapangan lalu berbaris menurut kelas masing-masing. Melihat kerumunan orang bagaikan semut membuat Nico yang memakai masker bergidik ngeri.

"Gue deg-degan, Do. Menurut lo, siapa ya yang bakal menang? Duh, nggak siap gue," ujar Nico.

Merasa tidak ada sahutan dari Aldo membuat Nico menoleh. Dia mengernyit bingung saat pandangan mata Aldo tidak tertuju pada pencoblosan. Nico mengikuti arah pandang Aldo yang ternyata jatuh pada Tania. Pria itu menatapnya lekat nan intens.

"Cowok tuh harus bisa kasih kepastian. Lo lihatin orang lain. Sedangkan ada orang lain yang lihatin lo."

Aldo menoleh lalu mendapat isyarat dari Nico melalui lirikan mata. Aldo segera mengikuti lirikan mata itu yang ternyata jatuh pada Jean yang diam-diam memperhatikannya.

Aldo merasa sendirian di antara keramaian ini. Dia merasa hampa di dalam ruang berisi. Ada euforia yang melanda hatinya. Apa yang harus dia beri kepastian?

"Jean, minta tinta dong!" pinta Tania.

Jean segera menuang tinta ke wadah Tania.

"Makasih."

Jean tersenyum mengangguk. Dia melihat punggung Tania yang beranjak menjauh. Ada hal mencolok yang dia lihat di sisi kiri leher Tania; tanda hitam titik dua. Jean seperti pernah melihat tanda itu. Tetapi, di mana?

...******...

Setelah acara pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS usai dan hasil sudah ditentukan yang menyatakan Aldo dan Nico yang terpilih. Hari ini menjadi hari yang bersejarah bagi mereka. Berbagai ucapan selamat turut berdatangan dari berbagai kalangan, dari teman, sesama kandidat OSIS, anak-anak OSIS, guru, penjaga sekolah, tukang kebun, bahkan pedagang di kantin. Nico bahkan lelah tersenyum dari balik maskernya. Begitu banyak tangan yang ingin berjabat dengannya.

Dan sekarang, mereka sedang berada di ruang OSIS.

"Lepas kali, Nic, masker lo," ujar Bima.

"Eh, kalau bukan gara-gara lo. Gue nggak akan pakai masker," ujar Nico.

"Lagian kenapa sih muka lo sampai bonyok gitu?" tanya Tari.

"Biasa Kak, urusan cowok," ujar Bima.

Tari menghela napas dan menggeleng.

"Selamat, ya." Tania mengulurkan tangannya yang penuh dengan tinta.

Mendengar ucapan Tania membuat beberapa orang memperhatikan. Ruangan yang semula cair kini terasa menegang.

Melihat tangan Tania yang kotor membuat Aldo refleks mengambil air mineral dan menarik tangan Tania keluar ruangan. Dia mengucurkan air ke pot dengan perantara tangan Tania.

"Sehari jangan lakukan hal ceroboh bisa nggak, sih?"

Tania membeku. Sadar akan perbuatan Aldo membuat dia menarik tangannya lagi. Aldo mengernyit bingung.

"Makasih." Tania masuk ke ruang OSIS.

Bersamaan dengan itu Jean melintasinya dengan wajah tertunduk. Jean pikir Aldo akan mengatakan sesuatu atau menanyakan sesuatu. Tetapi ternyata tidak sama sekali.

"Makasih, Do. Jadi cowok harus punya kepastian."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!