NovelToon NovelToon
Kawin Kontrak

Kawin Kontrak

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Obsesi
Popularitas:23.1k
Nilai: 5
Nama Author: Irma

Kecelakaan maut yang menimpa sahabat baiknya, membuat Dara Asa Nirwana terpaksa menjalani nikah kontrak dengan Dante Alvarendra pria yang paling ia benci.

Hal itu Dara lakukan demi memenuhi wasiat terakhir almarhumah untuk menjaga putra semata wayang sahabatnya.

Bagaimanakah lika-liku perjalanan lernikahan kontrak antara Dara dan Dante?
Cerita selengkapnya hanya ada di novel Nikah Kontrak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter - 29

Tak ada cara lain selain meminta bantuan kepada keluarga kandung Max untuk mengambil hak asuh Dion kembali.

Dante tahu ayahanda Max tidak dalam kondisi sehat, niatannya hanya ingin meninjam namanya saja, setelah itu ia dan Dara yang akan merawat Dion, tanpa membebani pria tua yang sakit-sakitan dan hidup sebatang kara.

Sebagai satu-satunya kakek kandung Dion, ayahanda Max memiliki posisi hukum yang sangat kuat. Beliau bisa dengan mudah mengambil kembali hak asuh atas Dion.

Selesai bekerja Dante mendatangi kediaman orang tua Max di pinggir ibu kota. Namun sebelumnya ia sempat menghubungi Dara, mengabarkan jika ia pulang terlambat, agar Dara tak menunggunya.

Tiba di kediaman orang tua Max, suasana rumah terlihat begitu gelap dan sepi. Beruntung ada warga sekitar yang melihat keberadaan Dante dan memberi tahu jika pemilik rumah sedang di rawat di rumah sakit.

Langsung saja, tanpa membuang waktu. Dante mendatangi rumah sakit yang di informasikan kepadanya.

Sesampainya di sana, Dante begitu terkejut mendapati informasi jika ayahanda Max tengah di rawat di ruang ICU. Ia bahkan bertemu dengan pengacara Max di depan ruang ICU.

"Mau apa kau kemari?" tanya sang pengacara. "Kau tidak sedang ingin meminta bantuan orang tua Max untuk mengambil hak asuh Dion kan?" sindir sang pengacara seolah tau niat kedatangan Dante.

Sang pengacara memberi kode kepada perawat pribadi orang tua Max untuk menjelaskan kondisi terbaru ayahanda Max. "Sudah hampir sepekan beliau koma," ujarnya.

Mendengar hal tersebut harapan Dante sirna sudah, ia menyempatkan diri untuk menjenguk secara langsung sebelum pergi dari rumah sakit.

Rasa penyesalan bergelayut dalam hati Dante melihat orang tua Max terbaring lemah di atas tempat tidur dengan banyak alat bantu yang menempel di tubuhnya, seharusnya ia juga memperhatikan kondisi orang yang sudah ia anggap seperti orang tuanya sendiri. Dante berjanji akan kembali menjenguk bersama dengan Dara.

***

Di tempat berbeda, Dara pergi mengunjungi kakak kandung Yulia, dengan niatan yang sama dengan Dante mengunjungi orang tua Max. Dara meminta Viki untuk mengambil hak asuh atas Dion.

Sudah lama rasanya ia tidak berkunjung ke rumah mendiang orang tua Yulia, yang kini di tempati oleh Viki berserta keluarganya.

Dara hampir saja lupa, ia sempat beberapa kali berhenti untuk menanyakan pada orang sekitar.

Untungnya Dante pulang terlambat, sehingga ia bisa lebih leluasa mencari alamat tanpa di kejar-kejar waktu, ia harap bisa pulang sebelum Dante pulang.

Senyum sumringah terpancar di wajah Dara saat ia menemukan kediaman orang tua Yulia, tak banyak berubah dari saat terakhir kali Dara berkunjung sebelum orang tua Yulia meninggal dunia.

Dulu ia sering datang kemari, namun begitu mereka tiada dan Yulia juga tidak tinggal di rumah ini lagi, Dara tidak pernah lagi datang.

Suara ramai anak-anak tertengar saat Dara keluar dari mobil, ia semakin yakin Viki ada di dalam, ia akan langsung bicara soal Dion dan meminta maaf karena pernah lalai dalam menjaganya, sehingga Dion kini di asuh oleh orang lain.

"Aku yakin Kak Viki akan mengerti," gumam Dara, ia melangkah memasuki teras rumah.

Belum sempat ia memencet bel, pintu rumah sudah terbuka.

"Dimana suamiku?" tanya wanita berperut besar, dengan keringat mengalir deras di tubuhnya. Wanita itu meringis kesakitan sembari mencari seseorang di belakang Dara.

"A-aku tidak tahu, Kak," jawab Dara bingung, ia sangat syok melihat air mengalir dari sela kaki wanita itu. "Kak Viki kenapa?"

"Perutku sakit sekali, aku mau melahirkan," raungnya sembari meringis kesakitan. "Suamiku masih di jalan, tolong antar aku ke rumah bidan dekat sini."

Dara nampak panik. "Lalu bagaimana dengan anak-anak Kakak yang lain?"

Suasana terlihat sangat tidak kondusif, dua anak berusia sekitar dua dan tiga tahun menangis berguling di lantai, lalu anak yang lebih besar tengah main perang-perangan.

"Sebentar lagi suamiku pulang, biar dia yang mengurusnya. Cepat antar aku ke rumah bidan!"

Dara membantu Viki masuk ke mobil, ia kemudian berlari kencang kerumah sebelah untuk meminta bantuan menjaga anak-anak di rumah, ia tak ingin mengambil resiko terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, meninggalkan anak di bawah umur tanpa pengawasan orang dewasa.

"CEPAT DARAAAA, PERUTKU HAMPIR MELEDAK."

"Iyaaa..." teriak Dara. "Sepatu sialan," ia hampir saja tersandung oleh sepatu hak tingginya.

Dara bergegas membawa Viki ke rumah bidan terdekat. Hanya butuh waktu sepuluh mebit saja untuk tiba di sana, Viki langsung mendapat penanganan dari bidan dan asistennya yang tengah bertugas.

"Pembukaan sudah sempurna," ucap sang bidan.

Suami Viki tak kunjung datang, sehingga dengan terpaksa Dara lah yang menemani Viki dalam ruang persalinan.

***

Pukul 00.15 Dara baru tiba di kediamannya, ia pulang dalam keadaan berantakan dan luar biasa lelah.

Dante sedari tadi bolak balik di teras menunggu kedatangan istrinya, beberapa kali ia mencoba menghubungi Dara, namun handphonenya selalu di luar jangkauan.

Begitu ia melihat mobil Dara memasuki garasi, Dante langsung menghampirinya. "Sayang apa yang terjadi padamu?" tanya panik, melihat baju istrinya koyak dan ada bercak darah, di tambah rambut panjangnya yang semeraut. "Katakan Dara kau dari mana?"

Alih-alih menjawab pertanyaan Dante, Dara justru menangis semabari memeluk suaminya."Huhuhu...."

"Dara ada apa? Siapa yang membuatmu seperti ini?" Dabte semakin panik melihat istrinya menangis.

Setelah Dara lebih tenang mereka duduk di meja makan, Dante memberi istrinya minum, kemudian duduk di hadapannya. "Sekarang ceritakan padaku, apa yang terjadi padamu?"

Dara menghela napasnya sebelum ia bercerita mengenai kunjungannya ke rumah Viki.

Flashback On.

Setelah Viki melewati proses persalinan, Viki sempat menanyakan apa tujuan Dara datang ke rumahnya.

Dengan jujur Dara mengakui kesalahannya karena telah menjadi orang tua yang abai sehingga Dion kini di asuh oleh orang tua angkat baru, ia meminta maaf atas semua kesalahannya, dan meminta Viki untuk membantunya mengambil kembali hak asuh atas Dion.

Viki mendengarkan cerita Dara dengan iba, namun ia sendiri tak bisa berbuat banyak untuk keponakannya (Dion).

"Dinas sosial tentu akan menolak permintaanku. Jika mereka melihat kondisiku (banyak anak), apalagi suamiku hanya kerja serabutan," ucap Viki. "Mereka pasti menilai orang tua angkat Dion lebih layak untuk mengasuh Dion di banding dengan aku. Maafkan aku Dara, aku tidak bisa membantu. Tapi aku harap Dion bisa kembali lagi padamu."

Dara mengerti hal itu, rasanya memang mustahil bagi Yulia mendapatkan hak asuh atas Dion, di tengah kondisi Yulia seperti ini, terlebih waktu itu Yulia sudah menandatangani surat penyerahan hak asuh atas Dion kepada dinas sosial.

Setelah berbincang dengan Viki, Dara pamit pulang, ia tak ingin membuat Dante lebih lama menunggunya.

Flashback off.

1
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
sungguh kebahagiaan yang tak terganti yaaa somoga sehat terus ya dara
☠ᵏᵋᶜᶟ𝐀𝐧𝐠ᵇᵃˢᵉՇɧeeՐՏ🍻☪️
akhirnya semua doa terbaik di kabulkan
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Keren banget sihh, Dara dapat hadiah mobil dari suami tercintaa😍
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
sabarrr yaa Dante, kamu nggak dapat hadiah malah disuruh beli sendiri...
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Berkumpul semua yaa... makin seru dan pastinya makin bahagia.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Syukurlah Alice begitu menyayangi Dara, setelah sebelumnya hubungan mereka kurang baik.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Benar-benar seperti sebuah keajaiban yaa, bisa merayakan kebahagiaan bersama Dion.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Dara pasti kaget akan kedatangan kedua orang tua Dante...
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Wahh banyak sekali larangannya😅 tapi wajar sih pasti Dante sangat mengkhawatirkan Dara dan itu sebagai tanda Dante begitu mencintai Dara dan calon buah hatinya.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Baguslah semoga mereka mendapat hukuman yang setimpal karena telah bekerja sama dengan para penculik.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Senang sekali Dion akan pulang bersama Dara dan Dante... dia terlihat ceria.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Woww benar-benar tak disangka ternyata Max seorang mafia dan kejadian yang menimpa Dion masih terkait masa lalu orang tuanya.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Kasihan Dion, sepertinya takut ditinggalkan makanya Dion nempel terus di pangkuan Dara.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Iyaa semoga saja, hak asuh Dion akan kembali didapatkan oleh Dante dan Dara.
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
cieee so sweet banget sihh😁
🍭ͪ ͩIr⍺ ¢ᖱ'D⃤ ̐☪️ՇɧeeՐՏ𝐙⃝🦜
Ingat pengalaman dulu, saat tahu hamil senangnya bukan main, sama seperti Dara dan Dante tak henti² memandang hasil USG ada rasa tak percaya, seperti mimpi🤭
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
ciiiiieeee ciiiieeee Alice dan Bobby mau liburan berdua juga toooh
gaaaaspooool weeesss
karena meluangkan waktu berdua aja dengan pasangan itu memang perlu untuk lebih mempererat lagi
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
yaaaah Alice dan Bobby mau pulang ke Cirebon lagi deeeh kemudian Leo juga akan kembali beraktivitas 🥺🥺🥺
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
heeeem....
oke Leo....
mari kita buktikan bersama-sama deeeh, ntar adiknya Dion itu cewek atau cowok gitu
☠ᵏᵋᶜᶟ🔵🍾⃝ͩ⏤͟͟͞RᴇᷞᴛͧɴᷠᴏͣW⃠🦈
diiiih Leo udah kayak paranormal aja tuuuuh
darimana Leo tahu jika anak yang sedang di kandungan Dara itu anak cewek🤦🤦
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!