"Aku ini kamu anggap istri bukan sih mas! Pulang kerja tidak pernah menyapaku, langsung main HP sampai lupa waktu, waktu sholat pun kau lupa" sentak Andin. "Diam kau! Aku ini lelah bekerja, pulang2 malah denger kau ngomel? Tak tau diri! Ini rumahku! Ini kehidupan ku, kau cuma numpang tak usah mengatur ku" jawab Firman tak mau kalah.
Deg
Andin terkejut dengan penuturan suaminya. Apa dia bilang? Ini rumahnya? Hah yang benar saja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuma Utari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35 Paket
"Siapa? Andin? " tanya Firman heran.
"Iyalah siapa lagii?!! " jawab Retno ketus
"Kenapa sama Andin mbak? Emang mbak ketemu dimana? " tanya Shela yang sebenarnya iaa sangat kepo dengan istri tua suaminya itu.
"Ckk kamu ini! Asal kamu tahu fir, dia udah bikin mbak malu banget tadi di mall. Chika kan cuma main-main sama Fara, eh malah kita digiring buat lihat rekaman aslinya. Kesel bangettt! "
"Rekaman? Rekaman CCTV? Emang Chika ngapain mbak? " tanya Firman kembali.
Setelahnya Retno mulai bercerita bagaimana kejadian sebenarnya di mall tadi. Mulai dari kerushan yang Chika ciptakan hingga bagaimana ia dan Andin saling jambak .
"Kayanya disini yang jahat Chika deh mbak. Apa coba tujuan Chika tiba-tiba muncul di bawah Fara? Fara sebagai anak kecil juga tenaganya nggak cukup kuat untuk menghentikan aksinya meluncur"ucap Firman memberi masukan.
" Nggak ada ya! dalam kamusku nggak ada namanya yang salah Chika. Kamu kenapa jadi bela Fara sih. Pokoknya yang salah tetep Fara titik! "tukas Retno yang langsung berdiri dan masuk ke kamarnya.
Firman hanya bisa menggelengkan kepala melihat kelakuan mbaknya tersebut.
Tok Tok Tok. Pakeettt
"Eh ada paket mas" ucap Shela
"Iya, bentar mas buka dulu pintunya"
"Aku ikut"
"Permisi, paket atas nama Pak Firman? " tanya tukang paket tersebut begitu pintu telah terbuka.
"Ya saya sendiri" jawab Firman.
"Oh kebetulan. Ini pak anda tinggal tanda tangan aja ya"
"Paket apa ini mas? " tanya Firman heran, pasalnya ia tak membeli apapun selama berada do kontrakan ini. Apalagi ia yang lebih sering menginap kos-kosan Shela. Terlebih saat melihat pakaian yang dikenakan tukang paket tersebut yang berbeda dari pakaian tukang paket biasanya.
"Nanti mas akan tahu, yasudah saya pamit dulu ya. Permisi"ucap tukang paket tersebut berpamitan pada Firman.
*
*
"Hiihhhh kesel banget aku sama kelakuan mbak iparmu itu, tapi kamu tadi keren banget Ndin, sya sya syaaaa. Jambak sana jambak sini. Uhhh pokoknya hari ini Andin the best, bisa berubah jadi monster saat genting" celoteh Fitri di dalam mobil.
"Keren sih keren, tapi nih lihat jilbabku jadi sobek, aduhhh mana jilbab yang paling aku suka"
"Berapa sih harga jilbab. Udah nanti beli lagi"
"Bukan karena beli, tapi ini jilbab berkesan karena diberi oleh mama, duh jadi kangen mama"
"Ibu kangen oma? "
"Iya sayang. Weekend nanti kita ke rumah oma yaa"
"Siap buuu"
*
*
"Paket apa sih mas. Kok kaya mencurigakan gitu orang tadi. Hii takut aku" tanya Shela begitu kang paket tersebut telah berlalu dari kontrakan Firman.
"Nggak tahu aku. Mending kita buka"
Bungkus paket berwarna coklat itupun telah berhasil dibuka oleh Firman. Awalnya Firman heran karena ternyata isinya hanya sebuah flashdisk. Terlebih ia sekarang tak memiliki laptop. Karena laptopnya kemarin masih berada di rumahnya yang lama.
"Lah kok flashdisk sih mas, iseng banget yang ngirim ginian" ucap Shela yang kesal karena bungkus dan isi paket tak sesuai sama sekali.
"Aku pinjam laptopmu Shel" ucap Firman pada akhirnya. Jujur ia sempat penasaran apa isi dalam flashdisk tersebut.
"Ya ada di kos-kosan mas"jawab Shela.
"Yaudah kita ke sana sekarang" ucap Firman lagi yang langsung berdiri hendak keluar dari dalama rumah.
"Eh kalian mau kemana? " tanya Bu Winda saat baru keluar dari dalam kamar.
"Mau ke kos-kosannya Shela bu. Ada sesuatu yang tertinggal di sana"
"Hmm yaudah hati-hati"
"Siap buuu"
Tak butuh waktu lama untuk Shela dan Firman sampai di kos-kosan Shela. Karena jarak yang mereka harus tempuh haya sekitar 3 kilo.
Setelah masuk ke dalam kos, Shela segera mengambil laptopnya yang berada di dalam kamar.
"Nih mas" sodor Shela memberikan laptopnya
"Hmm" gumam Firman.
"Mas tunggu" ucap Shela menghentikan aksi Firman hendak membuka file dokumen yang disimpan di dalam Flashdisk tersebut.
"Apalagi sih Shel?"
"Aku cuma mau tanya, sekarang kamu bener-bener kere dong mas? Mobil udah dibegal, rumah dan seisinya udah nggak ada. Terus kamu bisa beli baju-baju buat ibu dan iparmu pake apa? "
"Uangku di ATM masih, jadi aku membelikan ibu baju seadanya. Kalau untuk mbak Retno, dia beli baju sendiri buat dia sama suami dan anaknya"
"Terus kenapa kamu bisa kaya santai banget gitu sih, padahal semua hilang kan? "
"Ya karena aku masih punya pekerjaan yang menjanjikan Shel. Udahlah sekarang aku mau buka ini. Kamu jangan ganggu! " ucap Firman memberi peringatan pada Shela
Klik
Firman mulai meng-klik salah satu folder yang hanya satu-satunya di dalam flashdisk tersebut. Apalgi folder tersebut bertuliskan namanya. Ini sangat janggal menurutnya.
Mata Firman yang awalnya tak bereaksi, setelah membuka folder tersebut berubah menjadi lebih lebar. Ia sangat terkejut melihat isi dari folder tersebut, begitupun dengan Shela yang berada di sebelah Firman.
"I ini kan. kok bisa" ucap Firman terbata-bata"
"Mas kok bisa sih? siapa yang bikin ulah kaya gini mas? "
"Mas juga nggak tahu Shel. Kenapa semua foto kebersamaan kita bisa ketahuan kaya gini. Dan ini, ini foto pernikahan kita di kampung. Astagaaaa, gimana kalau Andin sampe tahu"
"Bagus dong mas, kalau si gendut tahu kan urusannya cepet beres. Kamu cepet cerai, aku bisa jadi istri kamu satu-satunya" sayangnya dialog tersebut hanya Shela ucapkan di dalam hati saja. Mana berani ia berucap demikian di depan Firman. Lihatlah sekarang wajah si tampan ini yang berubah semerah kepiting rebus.
"Aku harus menemui Andin" tukas Firman yang langsung berdiri dari duduknya.
"Buat apa mas? Ya biarin dong Andin tahu hubungan kita" ucap Shela memberanikan diri.
Plakkk
"Kamu nggak tahu Shell! " bentak Firman.
"Mas kamu nampar aku?? " tanya Shela tak habis fikir dengan pemikiran Firman. Ia sudah berani menampar dirinya?
Firman yang tersadar karena melakukan suatu kesalahan fatal segera mengelus pipi Shela yang tercapai 5jari. Pasti ngilu pikir Firman.
"Maaf sayang, maaf, mas nggak sengaja" ujar Firman mencoba memberi pengertian pada Shela.
"Sengaja nggak sengaja kamu udah keterlaluan mas!! " bentak Shela dan langsung masuk ke dalam kamar
Arghhhhh teriak Firman frustasi.
dlu kn dia mndkung pelakor,gliran adiknya yg jd pelakor mlah ga trima.....
dsr....
yg 1 bru kluar pnjra,yg 1 lg d khianati suami dn adik'nya.....mntaappp...
kthuan sm andin kn????
maling triak maling.....
suaminya retno jd piaraan tante2????
trs dia jg slingkuh sm adik iparnya....
jijayyyyy....
Wooowww.....