NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:36.4k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejanggalan

Dan hari pun kini berganti lagi. Di tengah-tengah ramainya kontrovesi video tentang anak penguasa bermain dengan tiga pria, Tegar malah asyik, menggantikan Neneknya jualan bubur. Meskipun dia seorang laki-laki, Tegar ternyata mampu membuat bubur dengan bahan utama tepung beras dan santan.

Sejak kecil, Tegar memang sangat menyukai bubur buatan neneknya. Dulu kalau bertandang ke kampung, Tegar selalu dibuatkan bubur sepanci kecil untuk memuaskan Tegar.

Karena itu juga, Tegar sering memperhatikan sang nenek jika sedang membuat bubur yang gurih dan kenyal. Dari Nenek pula, Tegar mampu menciptakan bubur yang rasanya tak jauh beda dengan buatan sang nenek.

"Ya ampun, bujang ganteng, kok kamu yang jualan?" tanya seorang tetangga sambil menyodorkan mangkok. "Nenek kamu mana? Lagi sakit?"

"Lagi pulang kampung, Bu, jenguk cucu," jawab Tegar ramah. "Berapa nih, Bu?"

"Lima ribu aja," balas Ibu berdaster tersebut. "Kamu tuh benar-benar paket kumplit, Gar. Ganteng iya, pekerja keras juga iya, nggak gengsian. Coba anak perempuanku seusia kamu, bakalan aku paksa kamu jadi mantuku, Gar."

Tegar langsung tersenyum salah tingkah. Dia lantas menyodorkan mangkuk yang sudah diisi bubur dan gula merah. "Terima kasih, Bu," ucap Tegar setelah menerima uang pembayaran.

Sejak Tegar menggelar lapaknya, memang banyak langganan yang kaget saat melihat Tegar yang berjualan. Kebanyakan dari para pelanggan menunjukan reaksi yang hangat karena mereka tahu, sebaik apa Tegar setelah mengalami kejadian buruk.

"Biasanya kalau jualan ini, penghasilannya berapa, Tuan?" tanya sosok tak kasat mata.

"Ya nggak tentu," balas Tegar. "Mungkin sekitar seratus ribu kalau habis semua."

"Berarti lebih baik jualan yang kemarin dong?"

"Kalau dari segi penjualan, memang mending yang kemarin. Selain untungnya lumayan gede, aku juga nggak perlu capek bikin dagangan. Tapi, kamu kan tahu, alasan aku libur karena apa."

Di saat bersamaan, datang lagi dua pembeli yang berasal dari Rt sebelah. Mereka juga sama kagetnya waktu tahu yang jualan adalah Tegar dan mereka juga hampir melempar pertanyaan yang sama dengan pelanggan yang lain.

"Kamu kenapa nggak kerja aja, Gar? Kalau mau, nanti aku bilangin sama anakku," saran seorang ibu yang mengenakan daster merah.

"Emang anak Ibu kerja dimana?" tanya Tegar.

"Di Pt Kobam. Lumayan loh, Gar, meski cuma lulusan sekolah menengah pertama, anakku gajinya gede sejak kerja di sana," jawab ibu tersebut dengan bangga.

"Bukankah di Pt Kobam sedang ada masalah ya?" Ibu lainnya turut bersuara.

"Masalah apa?" tanya Ibu berdaster merah.

"Loh, Ibu nggak lihat berita? Kan lagi ramai tentang viralnya video anak pemilik PT Kobam."

"Astaga, jadi berita itu beneran?" Ibu berdaster merah nampak terkejut.

"Beneran dong, Bu," sahut Ibu yang mengenakan pakaian panjang warna hijau dengan motif bunga-bunga. "Malah konon katanya, banyak yang komentar kalau ini salah satu karma yang harus dialami keluarga Kobam grup."

"Wahh, aku pikir informasi itu bohongan loh. Soalnya dari pagi, aku lebih sibuk di dapur, jadi belum sempat lihat beritanya, "ucap Ibu berdaster merah.

"Kamu lihat beritanya juga nggak, Gar?" tiba-tiba Ibu berbaju hijau melempar pertanyaan pada Tegar.

"Lihat, Bu, tadi," jawab Tegar.

"Kamu kasih komentar juga tuh, Gar, kalau ini tuh karma buat mereka."

"Benar tuh, Gar. Mungkin ini teguran buat mereka, karena sering berbuat jahat sama orang lain.".

Tegar kembali menunjukan senyumnya. Menurut Tegar, apa yang terjadi pada mereka, belum sebanding dengan apa yang dialami Tegar dahulu. Masih banyak kejutan yang akan Tegar berikan kepada pemilik PT Kobam dan antek-anteknya.

####

Sementara itu, para pemburu berita dari berbagai media, kini sudah memenuhi halaman gedung Pt Kobam berdiri. Bahkan para pemburu berita juga ada yang mendatangi kediaman Gunawan, guna mencari informasi tentang kondisi keluarga penguasa tersebut.

Sedangkan di ruang kerjanya, Gunawan beserta beberapa orang penting, saat ini tengah membahas, mencari jalan keluar dari masalah yang sedang menimpanya.

"Bagaimana? Apakah dalam video itu beneran Loli?" tanya Gunawan pada ahli khusus yang sengaja dia undang untuk mendeteksi keaslian video.

"Maaf, Tuan, dari yang saya perhatikan, tidak ada hal aneh sedikitpun mengenai video ini. Tidak ads celah yang menunjukkan kalau video ini editan atau semacamnya," jawab sang ahli dengan perasaan takut.

"Jadi video itu asli?" Gunawan langsung melempar tatapan tajam.

Dengan perasaan tak menentu, pria itu mengangguk pelan.

"Kurang ajar!" Gunawan langsung membanting gelas yang ada di hadapannya. "Benar-benar memalukan! Siapa yang menjadi lawan mainnya?"

"Kami masih menyelidikinya, Tuan, tapi kami melihat ada yang aneh pada beberapa rekaman," lapor seorang pria yang bertugas memantau dari rekaman kamera pengawas hotel.

"Aneh kenapa?"

"Dari pantauan kamera pengawas, sejak pukul dua dini hari, Nona Loli ada di kamarnya dan dia baru keluar saat hendak cek out sore hari. Terus saya juga melihat ada anak-anak dari Tuan Hendrawan, Tuan Darmawan, Tuan Hartawan, masuk di salah satu kamar yang berbeda secara bersamaan."

"Apa!" Ketiga teman Hendrawan sontak terkejut mendengar informasi tersebut. "Coba lihat rekamannya?" ucap salah satu dari mereka.

Ketiganya lantas memperhatikan layar laptop milik orang yang tadi berbicara.

"Ngapain mereka ads di sana?" tanya Hendrawan heran, setelah membuktikan kebenaran ucapan sang ahli teknologi.

"Agar tahu jawabannya, sebaiknya kalian panggil anak-anak kalian suruh ke sini, cepat!" titah Gunawan pada tiga rekannya. "Terus, apa lagi yang terjadi?" tanya pria itu pada sang ahli.

Sang ahli menatap Gunawan. "Begini, Tuan, sebelum ketiga putra Tuan-tuan ini datang dan masuk ke dalam kamar tersebut, saya melihat Nona Loli masuk ke kamar itu. Di sini kejanggalan yang saya maksud."

Kening Gunawan pun semakin berkerut.

"Jika dalam pantauan kamera pengawas yang lain tidak ada rekaman yang menunjukan Nona Loli keluar kamar, lalu, yang masuk ke dalam kamar itu siapa? Soalnya wajahnya sangat mirip dengan wajah Nona Loli."

Gunawan terus terdiam. Namun, dia juga memberi isyarat agar bisa menyaksikan hasil rekaman yang dimaksud sang ahli.

Gunawan seketika tercengang, setelah memastikan kalau ucapan sang ahli, terbukti benar. Dengan sangat jelas, rekaman kamera pengawas menunjukan wajah yang sangat mirip dengan anaknya.

"Apa mungkin ada orang yang hendak menjatuhkan kita, Gun?" tanya Darmawan.

"Aku kurang tahu," balas Gunawan. "Apa ada bagian lain yang terlihat mencurigakan?"

Sang ahli sontak menggeleng. "Tidak ada, Tuan, hanya ada rekaman di bagian kamar Nona Loli saja yang terdapat keanehan. Ruangan yang lain tetap normal."

"Ya sudah, kita tunggu saja, kedatangan anak-anak mereka. Jika memang benar ada orang yang hendak menjatuhkan kita, akan aku kejar orang itu kemanapun dia lari."

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kebongkar jg kan
lanjut thor
Roewina
udah ada yg jual pa blm ya Thor 🤔jadi pingin punya kotak ajaib kek gitu , kek kantong ajaibnya Doraemon🤭
Roewina
idenya author keren 👍 beda dari yg lain lanjut thor
Roewina
kek nya seru nih ceritanya 🤔
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!