NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Takdir Cinta Mihrab Pesantren

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Nikahmuda / CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Gerimis Malam

Ahmad Al Fatih Pranadipa adalah siswa SMA yang dikenal sebagai pembuat onar. Kenakalannya tak hanya meresahkan sekolah, tetapi juga keluarganya. Hingga akhirnya, kesabaran orang tuanya habis—Fatih dikirim ke pesantren untuk dididik langsung oleh seorang kyai dengan harapan ia berubah.

Namun, Fatih tetap menjadi dirinya yang dulu—bandel, pemberontak, dan tak peduli aturan. Di balik tembok pesantren, ia kembali membuat keonaran, menolak setiap aturan yang mengikatnya. Tapi hidup selalu punya cara untuk mengubah seseorang. Perlahan, tanpa ia sadari, langkahnya mulai berbeda. Ada ketenangan yang menyusup dalam hatinya, ada cahaya yang mulai membimbing jalannya.

Dan di saat ia mulai menemukan jati dirinya yang baru, hadir seorang wanita yang membuatnya merasakan sesuatu yang tak pernah ia duga—getaran yang mengubah segalanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gerimis Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Karena ada urusan yang mendesak, kyai Husain meninggalkan mereka bertiga di dalam ruangannya. Kyai Husain menuju aula untuk melaksanakan acara yang akan berlangsung beberapa menit kemudian.

"Balqis kenalkan dia adalah putra teman papa. Jika ada yang mengganggu kamu di pondok ini, bilang saja pada Abang Fatih." ucapan Ilham membuat Fatih mengeryitkan keningnya. Dia tak suka mendengar kata Abang tapi dia juga tak ingin membantah perkataan dari teman ayahnya tersebut.

"Balqis bisa jaga diri tanpa bantuan orang lain, Pah." sahut Balqis menolak mentah-mentah permintaan ayahnya. Dia memang wanita mandiri, tidak ingin bergantung oleh apapun. Wanita berkulit sangat putih tersebut, yang hanya bisa di lihat dari jari-jemari lentik dan wajahnya itu bahkan tak suka jika ada orang lain yang mengenalnya. Permintaan dia untuk pendidikan di pondok pesantren adalah idenya untuk menjadi seorang wanita sederhana. Dia tak ingin di kenal sebagai putri dari seorang konglomerat dan itu membuatnya merasa malu.

"Jangan menolak. Kamu adalah wanita, dan usia kamu baru..."

"Papa... Stop mengatakan hal seperti itu! Tak ada hubungannya dengan usiaku saat ini. Aku bisa jaga diri! Dan selama ini tidak ada yang pernah menggangguku." kembali Balqis menolak.

"Dia memang seperti itu Fatih, selalu saja keras kepala. Tapi saya harap kamu tidak keberatan dengan sifatnya itu." Fatih masih saja berwajah datar, sangat tidak tertarik dengan apa yang akan di lakukan oleh wanita di depannya. Dia juga tidak mengerti dengan kata-kata Ilham. Kata-kata itu terdengar seperti dia dan Balqis akan mempunyai hubungan yang lebih.

"Tentu saja Fatih tidak suka dengan wanita yang keras kepala, dan jika putri om Ilham mengatakan bahwa dia bisa jaga diri, maka om Ilham harus percaya akan hal itu."

"Terima kasih." ucap Balqis tanpa melihat Fatih. Dia merasa sudah di bela dengan kata terakhir yang di ucapkan oleh pria berwajah dingin tersebut.

Akhirnya Fatih melirik wajah Balqis untuk pertama kali, wajah dengan kulit putih, hidung yang mancung, bibir yang berukuran kecil, kelopak mata yang terlihat ke biru-biruan. Hampir mirip dengan wanita blasteran tapi tidak juga. Cantik... Satu kata itu terlontar dalam hati Fatih. Tapi tidak membuat hatinya bergetar. Hanya satu wanita yang membuat hatinya goyah, yaitu wanita yang dia temui di lapangan basket tersebut.

"Apa kamu mengenal Nesya?" tak sabar Fatih ingin mengetahui informasi lebih dari wanita yang terakhir kali dia temui saat bermain bola basket.

"Nesya? Santri wanita yang sangat populer dengan kecantikannya itu?" tanya Balqis.

"Ada anak yang mengalahkan kecantikan putriku?" kata Ilham yang heran, karena baginya Balqis adalah wanita yang paling cantik.

"Sangat banyak, Papa. Jadi berhenti mengatakan bahwa putrimu ini cantik." kata Balqis yang sudah merasa mual dengan kata berlebihan ayahnya.

"Kamu memang cantik, lihat saja wajahmu di cermin. Putriku adalah yang tercantik di pondok ini."

"Tak ada gunanya menjadi wanita cantik jika hatinya kotor. Aku lebih menyukai orang melihatku karena hatiku, bukan wajahku." tegas wanita yang berumur 17 tahun tersebut. Wanita sederhana yang di besarkan dengan penuh kasih sayang dan tak pernah kekurangan harta, tapi dirinya lebih memilih menjadi wanita sederhana dan pada wanita yang memperlihatkan kekayaannya pada orang itu. Bukannya bangga, justru hal itu membuatnya semakin malu. Wanita yang sangat berpikiran dewasa, walau usianya masih jauh dari kata dewasa.

"Dan yang kamu katakan barusan semakin membuat papa jatuh cinta pada putri kesayangan papa."

"Apa di anak kandung?" pertanyaan itu membuat kedua orang tersebut serentak untuk menoleh pada Fatih.

"Tentu saja. Dia adalah mutiara di hidupku."

"Kenapa aku tidak pernah melihat Anda membawanya."

"Tentu saja karena dia terus bersembunyi. Mungkin kamu adalah orang yang pertama kali mengetahui identitasnya di pondok ini."

"Benarkah? Apa teman sekamarmu juga tidak tahu siapa kamu?" Balqis mengangguk dengan pertanyaan Fatih.

"Saya harap anda tidak akan memberitahu mereka."

"Bagaimana jika aku tak sengaja mengatakan identitasmu itu?"

Tatapan Balqis menjadi sangat tajam ketika melihat senior yang duduk di seberangnya. Mata itu seakan marah tapi masih bisa tertahan.

"Maka anda sudah membunuh saya dengan perlahan." Fatih tersentak mendapat jawaban seperti itu. Seputus asa itulah Balqis jika di ketahui tentang dirinya sebenarnya?

"Kenapa berkata seperti itu? Kan tidak masalah jika mereka tahu siapa dirimu."

"Dia mempunyai pengalaman buruk karena itu. Orang-orang yang mengetahui bahwa Balqis berasal dari keluarga kaya hanya akan memanfaatkan pertemanan mereka karena uang." jawab Ilham mewakili anaknya.

Fatih mengangguk perlahan, dia mengerti karena dia juga sudah mengalami hal seperti itu. Di manfaatkan oleh orang yang sudah dia percaya hanya akan membuat sakit hati yang teramat dalam.

"Baik. Akan aku rahasiakan. Sepakan kedepan saya juga akan meninggalkan pondok ini. Jadi jangan terlalu khawatir." ucap Fatih semakin menenangkan perasaan Balqis.

"Terima kasih." kata Balqis.

"Kalau begitu kalian lanjutkan saja obrolannya, saya permisi dulu." kata Fatih dan berdiri ingin beranjak.

"Kenapa terburu-buru, kita bertiga bisa mengobrol seperti keluarga." kata Ilham tak ingin melihat Fatih pergi. Tapi Fatih tetap berjalan pergi seakan tak mendengar ucapan Ilham.

"Bagaimana pendapatmu pada Fatih? Papa sangat bersyukur karena Allah mempertemukan kalian yang sangat sulit untuk kita pertemukan."

"Berhentilah untuk mengatakan perjodohan itu Pah. Balqis tidak dengan usia yang bisa menikah."

"Dia kan kembali dari Cairo dan kalian berdua bisa melangsungkan pernikahan. Pranadipa bahkan ingin kalian menikah dulu sebelum Fatih ke Cairo. Tapi karena kamu yang terus menolak, pada akhirnya kita sebagai orang tua akan mengalah."

"Apa papa tidak lihat jika pria itu menyukai seorang santri di pondok pesantren ini?"

"Dia bebas menyukai wanita lain tapi dia tetap akan menikah dengan kamu."

"Apa papa ingin mendapatkan menantu seorang pria yang masa kelamnya buruk?" Balqis terus berusaha untuk mengatakan bahwa Fatih tidak cocok dengan dia.

"Itu masa dulu dan sekarang berbeda. Itu hanya masa lalunya, yang terpenting adalah saat sekarang, kamu tidak lihat dia sudah berubah menjadi seorang pria Sholeh seperti tipemu? Dia bahkan ingin melanjutkan kembali pendidikannya di Cairo seperti impian kamu juga." semakin Balqis mencari alasan semakin banyak pula jawabn yang di siapkan oleh Ilham untuk membantah penolakan itu.

"Dia akan menolak, pah. Papa mau putri papa di tolak? Seperti tidak ada pria lain saja." Balqis sudah muak dengan perjodohan yang dia tahu tanpa sengaja. Minggu lalu dia pulang ke rumah karena kebetulan hari libur di pondok. Saat di di rumahnya, tak sengaja Balqis mendengar Pranadipa mengatakan bahwa dia ingin menjadikan Balqis sebagai istri dari putra tunggalnya.

1
Laili Mama izzan
semangat other nulisnya ,, biar kita juga semangat bacanya bagus banget buku nya👍👍
Ayu
hahaaa astaghfirullah Fatiih , berani bener ngasih bukti
Ayu
ayoh siapa itu , Nesya sama andien kah ..
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
ErNawati
lanjutttt
Putra Tambe
lanjut thor makin semangat aku baca nya🤩
Putra Tambe
cerita nya baguus aku suka
Putra Tambe
masya Allah, aku ikutan nangis saking bapernya😭😭😭
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Putra Tambe
terharu bangat semoga aja bisa berubah itu anak.......
Putra Tambe
Assalamu'alaikum thor aku coba hadir yach...
Ayu
Bagus Thor saya tunggu up berikutnya, semangat selalu
Ayu
hehehe ada ada aja ceritanya , lanjut kakak
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya
Aldebarand 98
Lumayan
Ayu
Masya Allah, nangis aku bacanya disini . kenapa taubatnya Fatih harus dibayar dengan mahal /Sob/
Ayu
sampai di bab 15 saya tidak bosan meneruskan baca novel ini , Semangat berkarya pokoknya /Rose/
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Evanscape
Cerita yang sangat bagus, jangan sampai dilewatkan. menarik banget.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!