NovelToon NovelToon
Ancient Slayer

Ancient Slayer

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Misteri / Fantasi Timur / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan
Popularitas:104.6k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyu Kusuma

Full Remake, New Edition 🔥🔥

Ini adalah perjalanan Iramura Tenzo, seorang pejuang yang dipanggil ke dunia baru sebagai seorang pahlawan untuk mengalahkan raja iblis.

Namun, dia gugur dalam suatu insiden yang memilukan dan dinyatakan sebagai pahlawan yang gugur sebelum selesai melaksanakan tugasnya.

Akan tetapi dia tidak sepenuhnya gugur.

Bertahun-tahun kemudian, ia kembali muncul, menginjak kembali daratan dengan membawa banyak misteri melebihi pedang dan sihir.

Ia memulai lagi perjalanan baru dengan sebuah identitas baru mengarungi daratan sekali lagi.

Akankah kali ini dia masih memegang sumpahnya sebagai seorang pahlawan atau mempunyai tujuan lain?

Ini adalah kisah tentang jatuhnya seorang pahlawan, bangkitnya seorang legenda, dan perang yang akan mengguncang dunia.

Cerita epik akan ditulis kembali dan dituangkan ke dalam kisah ini. Saksikan Petualangan dari Iramura Tenzo menuju ke jalur puncak dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyu Kusuma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 Akhir pertarungan

Di sisi lain, saat ular raksasa sibuk menghadapi Hanibal dan Carles, Andreas melesat jauh ke depan. Dia berlari melewati pilar demi pilar, fokus mencari satu hal—artefak yang mereka incar. Dengan monster yang sementara teralihkan, ini adalah kesempatan terbaiknya.

Setelah beberapa saat berlari, matanya menangkap sesuatu di ujung ruangan. Sebuah bola putih bercahaya, dikelilingi aura berwarna pelangi, mengambang dalam sebuah berangkas transparan. Andreas sudah memiliki perasaan sesuatu pada saat melihatnya.

"Itu pasti artefak yang dijaganya," gumam Andreas.

Dia melangkah maju dengan hati-hati, memastikan bahwa benda itu memang yang mereka cari. Saat jaraknya tinggal beberapa meter, tiba-tiba garis-garis cahaya muncul membentuk lingkaran di sekeliling bola tersebut. Andreas tertegun, merasa ada yang aneh. Getaran halus merambat di lantai, semakin kuat dari detik ke detik.

"Jadi ini jebakan...?"

Tiba-tiba, dari kegelapan, cahaya kuning berkilat, melesat ke arahnya dengan kecepatan luar biasa dari kejauhan. Itu adalah sosok ular raksasa sebelumnya yang kini mengincar dia. Ternyata tadi Itu bukan sekadar jebakan, tetapi sensor yang mengaktifkan sistem pertahanan monster. Itulah alasan mengapa monster ular raksasa kini tengah melesat dengan cepat ke arahnya.

Tak ada waktu untuk berpikir lebih lama. Andreas mengurungkan niatnya mengambil artefak dan berbalik ke arah ular raksasa. Dengan satu gerakan cepat, dia mencabut pedangnya dari sarung.

"Land of Sword!"

Seketika, kilatan cahaya emas menyebar dari titik tempat pedangnya menancap. Dalam hitungan detik, medan di sekelilingnya berubah drastis—tanah bergemuruh, retakan-retakan muncul di permukaan, dan dari celah-celahnya, pedang-pedang raksasa mencuat ke atas.

Dataran kini dipenuhi dengan bilah-bilah tajam dari berbagai bentuk dan ukuran. Ada pedang perak panjang yang bersinar dengan aura suci, ada pula pedang hitam kelam yang tampak haus darah. Udara di sekitar mereka bergetar oleh tekanan dari senjata-senjata ini.

Sesudah itu, Andreas mengangkat pedangnya tinggi-tinggi, lalu menjatuhkannya ke tanah.

"Sword of Judgment!"

Begitu bilahnya menyentuh tanah, gelombang energi terang menjalar ke seluruh medan. Dalam sekejap, puluhan pedang raksasa muncul dari bawah tanah, menembus udara dengan kecepatan luar biasa dan langsung menghujam tubuh ular itu.

Pedang-pedang bercahaya ini tidak hanya menusuk tubuhnya, tetapi juga menahan gerakannya dengan kekuatan Magis. Ular raksasa itu meraung keras, menggeliat kesakitan, mencoba melepaskan diri dari tancapan senjata yang kini menjeratnya.

Andreas memperhatikan dari kejauhan, menunggu tanda bahwa monster itu telah kalah. Seharusnya serangan ini menjadi pukulan terakhir. Namun, sesuatu terasa tidak beres.

Ular itu berhenti menggeliat. Bukan karena kalah—melainkan karena bersiap melakukan sesuatu yang lebih besar. Kedua matanya bersinar, sisiknya terbuka, dan kilatan petir mulai berkumpul di sekeliling kepalanya.

Andreas merapatkan genggaman pada pedangnya, lalu mengangkat perisainya. Cahaya terang terpancar dari bagian tengah perisai tersebut.

"Avalon Fortress!"

Dari perisai tersebut, gelombang energi menyebar, membentuk dinding transparan setinggi tujuh meter dengan pola rune magis berputar di permukaannya. Benteng ini tidak hanya sekadar penghalang—ia adalah pertahanan absolut.

Tepat saat itu, monster tersebut melepaskan serangannya.

Ledakan petir muncul dari tanah, merambat cepat hingga menghantam dinding transparan benteng Andreas. Suara dentuman memenuhi ruangan, sementara kilatan listrik berhamburan liar. Namun, meski badai petir itu terus menyerang, benteng tetap berdiri kokoh. Andreas, di dalamnya, tetap tenang. Benteng tersebut ternyata memberikan kemampuan pertahanan tingkat tinggi kepada si pengguna. Alhasil, serangan dari si ular raksasa tidak menimbulkan efek apa-apa.

Beberapa saat kemudian, petir mereda. Asap tipis mengepul di udara. Ular raksasa masih terjebak di antara pedang-pedang, napasnya tersengal, kekuatannya jelas mulai habis.

Andreas melangkah maju. Benteng transparannya perlahan menghilang. Dia mencengkeram pedangnya erat.

"Aku tidak ingin menyakitimu lebih lama lagi. Jadi, mari kita akhiri semua ini dengan damai," ucapnya dengan tenang.

Dalam sekejap, Andreas menghilang dari tempatnya berdiri. Saat muncul kembali, dia sudah berada di belakang sang monster, dalam posisi kuda-kuda. Pedangnya terayun, meninggalkan garis putih yang membelah udara.

"The Last Judgment!"

Seberkas cahaya melintas. Sesaat, keheningan menyelimuti ruangan.

Kemudian—kepala ular raksasa terpisah dari tubuhnya. Tubuh besar itu pun ambruk ke tanah diikuti dengan sekumpulan pedang-pedang cahaya yang menusuknya juga perlahan lenyap.

Pertarungan telah berakhir.

**

"A! Kita sudah terlambat!"

"Kan sudah aku bilang, sia-sia saja kalau kita mengejar ular itu. Andreas pasti sudah mengalahkannya."

"Eh, kalian...! Tunggu aku!"

Di kejauhan, tiga orang terlihat berlari mendekati Andreas. Mereka adalah Hanibal, Carles, dan Carla. Baru saja mereka menyadari bahwa ular itu pergi mengejar Andreas, jadi mereka buru-buru menyusul. Tapi kalau mendengar percakapan mereka saat berlari, rasanya ada sesuatu yang aneh. Andreas hanya diam, memperhatikan mereka sampai akhirnya mereka tiba di depannya.

Hanibal langsung berdiri di hadapan Andreas dengan wajah penuh kekesalan.

"Andreas, kenapa kamu membunuh monster itu begitu cepat?!" katanya, mendengus kesal. "Aku baru saja menemukan lawan yang layak setelah sekian lama kita menjelajahi Dungeon ini. Sekarang kesempatan seperti ini sudah hilang!"

Andreas menatapnya datar. "Itu salah kalian sendiri. Kenapa kalian tidak mengalahkan monster itu langsung, malah membiarkannya kabur ke arahku? Kamu tahu aku tidak suka berlama-lama kalau bertarung. Kalau bisa dihabisi langsung, kenapa harus membuang waktu?"

Bukannya membalas Andreas, Hanibal justru menoleh tajam ke arah Carles dan langsung memarahinya. "Ini semua gara-gara kamu, Carles! Coba saja tadi kamu nggak menggangguku, sudah pasti ular itu tidak akan kabur!"

"Eh?! Aku?!" Carles sontak terkejut. "Kenapa aku yang disalahkan? Itu jelas kesalahanmu sendiri karena nggak bisa mengontrol emosi! Sudah kubilang berkali-kali, jangan gampang terpancing! Lihat kan sekarang? Kena karmanya!"

Hanibal mendengus. "Karma, karma, karma matamu! Siapa coba yang nggak bakal marah kalau ada orang yang hampir menusuknya dengan tombak penuh tenaga, lalu dengan santai bilang ‘Hanibal, hati-hati ya~’?"

Carles tertawa mengejek. "Yee, katanya kamu punya pertahanan kuat. Tapi baru kejadian kecil gitu aja langsung marah? Jangan-jangan kamu sebenarnya lemah?"

"Lemah?! Oke, kalau gitu ayo kita buktikan! Kita lihat siapa yang lebih kuat!"

"Heh? Duel?! Ayolah! Siapa takut?!"

Dan begitulah, keduanya akhirnya bertengkar hanya karena masalah sepele.

Andreas hanya bisa menghela napas panjang. Dia sudah terlalu sering melihat mereka berdua bertingkah seperti ini dan menganggap itu semua adalah hal yang biasa.

[Oh, artefak itu!]

Baru saja dia ingat tentang benda yang seharusnya diperiksa. Andreas segera berbalik, mengabaikan dua rekannya yang masih sibuk bertengkar, lalu berjalan menuju sarang ular tempat artefak berada.

Di sisi lain, Carla, yang sejak tadi hanya diam dan tidak ikut dalam perdebatan, memutuskan untuk ikut menyusul Andreas. Saat sudah cukup dekat, dia akhirnya bertanya dengan suara agak ragu.

"A-anu... Ketua, apakah benar artefak yang kita cari ada di tempat ini?"

Andreas menoleh sedikit, lalu menjawab dengan tenang. "Aku tidak bisa memastikan. Tapi firasatku mengatakan, kita berada di tempat yang tepat."

1
F~~
hahahaha, masih ada neraka lain menunggu. Kasian banget nasibmu Ramez
angin kelana
bagus thorr,lanjutkan..
Reza Orien
cihuyyy
F~~
Pelatihannya tidak main main
F~~
Oke Thor gkpp, yang penting rajin update aja
‎‎‎‎Wahyu Kusuma: sip, tenang aja bakalan rajin kalau kagak ada halangan. stok bab masih banyak
total 1 replies
angin kelana
siaaaap yg penting rutin update thorrr...
‎‎‎‎Wahyu Kusuma: oke akan diusahakan ritun soalnya sudah punya stok sampai bulan depan, doakan agar tidak terputus-putus 🙏 updatenya.
total 1 replies
angin kelana
satu tebasan..
angin kelana
lanjutkan duelnya...
F~~
lanjutkan
F~~
sheshhh sasuga Tenzo
F~~
Nooo Ramezzz
Kyurles Suga
Jejak
Kyurles Suga
menikmati
Ora Ora
.
F~~
Nah, sudah saya kira, rupanya emang si Diomas. Tapi mantap sekali update langsung 3 bab sekaligus. Bagus Thor pertahanin udpet beginian.
F~~
Ah, aku dah tebak siapa ini. pasti ... bacaselengkapnya
‎‎‎‎Wahyu Kusuma: husst, sebaiknya tidak usah diberitahu
total 1 replies
F~~
laki laki kalau sudah berbincang semalaman pasti bakal kemana mana tuh tema pembicaraannya
F~~
Gas lanjut thor
‎‎‎‎Wahyu Kusuma: Oke sebentar lagi bakalan update bab baru
total 1 replies
angin kelana
lanjuuut
‎‎‎‎Wahyu Kusuma: Okeee sebentar lagi bakalan update, ditunggu yah
total 1 replies
F~~
Sudah jadi satu Party, horeeee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!