NovelToon NovelToon
Love Story At School

Love Story At School

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Ketos / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Bad Boy
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: widyaas

Nyatanya, cinta sepihak itu sangat menyakitkan. Namun, Melody malah menyukainya.

Cinta juga bisa membuat seseorang menjadi bodoh, sama seperti Venda, dia sudah cukup sering disakiti oleh kekasihnya, namun ia tetap memilih bertahan.

"Cewek gak tau diri kayak lo buat apa dipertahanin?"

Pertahankan apa yang harus dipertahankan, lepas apa yang harus dilepaskan. Jangan menyakiti diri sendiri.

⚠️NOTE: Cerita ini 100% FIKSI. Tolong bijaklah sebagai pembaca. Jangan sangkut pautkan cerita ini dengan kehidupan NYATA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon widyaas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Tumben..."

"Mama?! Ngagetin aja!" Melody mengelus dadanya berkali-kali.

Airani terkekeh kecil. Dia menghampiri Melody yang berdiri di depan kaca.

"Mau ke mana malam-malam begini? Tumben kamu pakai dress, biasanya pakai jeans sama kaos doang."

Tiba-tiba Airani tersenyum menggoda. "Ohhh, mau ngedate ya?"

"Iihh Mama apaan sih!" Melody menahan senyumnya.

"Sama siapa sayang? Kok gak dikenalin ke Mama sama Papa?"

"Bukan siapa-siapa! Orang cuma temen!"

"Masa sih?"

"Iy—"

"Mel, siapa itu di depan, katanya cari kamu. Cowok." Suara Hadinata membuat Melody terbelalak, berbeda dengan Airani yang semakin terkekeh, apalagi saat melihat Melody panik mencari tas dan memasukkan ponselnya.

"Kamu punya pacar?" Hadinata kembali bertanya.

"Nanti aja nanya nya, aku udah telat!" Melody menyalami tangan kedua orangtuanya. "Berangkat dulu ya! Nanti aku beliin martabak hehehe..."

Setelah berkata seperti itu, Melody langsung keluar dari kamar. Airani dan Hadinata segera mengikuti, mereka penasaran siapa yang menjemput Melody. Kalau itu Raden, mereka tau, tapi kali ini tampak asing di mata Hadinata.

"Hai, Kak... Sorry kalau lama," ucap Melody ketika sudah di luar. Dia melihat Gian yang duduk di kursi yang ada di teras.

Gian mengangguk. "Nggak lama kok. Oh iya, papa—"

"Papa udah tidur di kamar! Hehehehe... Kita langsung berangkat aja gak papa kan?" Melody memotong ucapan Gian.

"Tidur? Tapi tadi—"

"Udah gak papa Kak! Ayo—"

"Om, Tante..." Perkataan Melody terpotong kala Gian bersuara sambil menatap ke arah belakang Melody. Cowok itu juga langsung menghampiri kedua orang tua Melody dan bersalaman.

Mampus gue! Batin Melody berteriak. Dia malu!

"Gantengnya..." Airani tersenyum melihat Gian. Selain tampan, dia juga sopan.

"Mau ke mana malam-malam begini?" tanya Hadinata.

"Saya ijin ngajak Melody keluar, Om. Apa boleh?" tanya Gian, langsung to the point.

Melody hanya bisa diam memperhatikan mereka. Dia bingung harus bagaimana. Yang jelas sekarang dia sedang salting.

"Boleh. Tapi jangan terlalu malam pulangnya ya? Om titip Melody sama kamu." Hadinata menepuk-nepuk pundak Gian.

"Iya, Om. Terimakasih."

"Nama kamu siapa?" Airani bertanya.

"Kapan-kapan lagi ya, Ma. Keburu makin malam." Melody menyerobot. Dia menyengir ketika menjadi pusat perhatian.

"Ayo Kak!" ajak Melody.

Gian terkekeh kecil, dia pun mengiyakan ajakan Melody dan segera berpamitan pada Airani dan Hadinata. Setelah itu mereka masuk ke dalam mobil. Iya, Gian membawa mobil untuk first date mereka.

"Lain kali jangan begitu ya, gak sopan," tegur Gian ketika mereka sudah duduk nyaman di dalam mobil.

"Iya, Kak...," jawab Melody sembari tersenyum lebar.

"Oh iya, aku kira Kakak bawa motor loh."

"Udara malam dingin. Gak baik buat lo. Lagian lo pakai dress, mana bisa naik motor?"

"Bisa kok. Biasanya aku—" Mendadak Melody teringat saat bersama Raden. Gadis itu berdehem sejenak. "Biasanya aku sama Venda naik motor kok, meskipun pakai dress." Bohong sekali, kalau bersama Venda mana pernah Melody pakai dress seperti ini. Dia lebih memilih pakai jeans dan kaos oversize saja.

"First date bukannya harus berkesan ya?" Gian tersenyum tipis. "Gue berusaha bikin lo nyaman, makanya gue bawa mobil."

Ini boleh teriak gak sih?! Batin Melody. Dia menggigit bibir bawahnya berusaha tenang.

"M-makasih ya Kak. Maaf aku terlalu banyak tanya, hehehe..."

"Gak papa. Itu lebih baik daripada diem aja, gue suka."

Arrrrggghhhhh gue bisa gila!

****

Ternyata Gian mengajak Melody ke Cafe Hermosa, cafe yang biasa menjadi tempat Gian dan teman-temannya nyanyi.

"Itu temen Kak Gian? Kok Kakak gak ikutan juga?" tanya Melody. Dia duduk di salah satu kursi sambil terus menatap teman-teman Gian yang sedang cek sound.

"Kan nemenin lo di sini," jawab Gian. Dia memanggil pelayan cafe dan mulai memesan makanan untuk mereka berdua.

Melody tersenyum canggung. "Maaf ya—"

"Gak perlu minta maaf. Bukan salah lo," potong Gian.

"Tapi kan..."

"Nanti gue nyanyi. Lo mau lihat kan?"

Mata Melody berbinar, dia mengangguk berkali-kali. "Mau mau!"

"Kalau gitu, kita makan dulu ya? Habis itu gue nyanyi. Buat lo."

Siapapun tolong pegang tangan gue pliss! Gak kuat! Ketua mau tantrum! Batin Melody. Wajahnya memerah malu, dia berusaha untuk biasa saja.

Di sisi lain...

Seorang gadis dan juga seorang laki-laki sedang berada di sebuah tempat. Mereka seperti sedang membicarakan sesuatu yang serius.

"Lo suka sama dia kan?"

Gadis tersebut mengangguk. "Lo tau sendiri."

"Bagus, gue mau ngajak lo kerja sama buat bikin mereka saling benci. Gimana?" tawar si laki-laki.

"Kerja sama apa?"

Laki-laki tersebut mulai menjelaskan apa rencananya. Rencana yang sudah dia susun selama beberapa hari yang lalu.

"Gimana?"

Gadis itu menghela nafas, dia menatap lawan bicaranya dengan tatapan remeh. "Lo yakin itu bakal berhasil? Kalau gagal?"

"Gue jamin, berhasil."

"Oke. Gue pegang omongan lo."

Keduanya saling berjabat tangan sembari melemparkan senyum penuh arti.

Mereka sudah tidak sabar menjalankan rencana itu. Apapun yang terjadi, semuanya harus berhasil dan berjalan lancar.

****

"Kamu pernah ke sini?" Venda menatap Rangga yang lebih tinggi darinya.

"Pernah."

"Sama siapa?"

"Sama kamu." Rangga tersenyum tipis melihat wajah Venda yang bingung. "Sekarang kan aku sama kamu."

"Apa sih! Gak nyambung!" Venda mengalihkan pandangannya ke arah para pedagang.

"Aku mau itu." Ia menunjuk stand sosis bakar.

"Kita beli." Rangga menggandeng tangan mungil kekasihnya menuju stand tersebut.

Bukan hanya Melody dan Gian yang ngedate, tapi Venda dan Rangga juga sama. Harusnya mereka double date, tapi karena Melody masih first date dengan Gian, jadinya Venda membiarkan temannya menikmati waktu bersama pujaan hati.

Setelah membeli sosis bakar, mereka memilih duduk di sebuah bangku yang sudah disediakan di sana.

"Enak?" Rangga bertanya dan Venda menjawab dengan anggukan yang antusias. Bibirnya sedikit belepotan terkena saos sosis.

"Sering-sering ajak aku keluar ya. Aku bosan di rumah mulu, hehehe..." Venda menyengir. Dia kembali memakan sosis miliknya.

"Iya sayang."

Sudah sering dipanggil seperti itu, tapi Venda tetap salting, terbukti pipinya yang memerah seperti kepiting rebus, untung saja Rangga tidak melihat.

Semenjak mereka putus, jarang sekali ada momen romantis seperti ini, sekalipun hanya duduk berdua saja, tapi itu sudah cukup untuk Venda, setidaknya dia merasa disayang Rangga.

Sebenarnya mereka sudah sering putus. 8 tahun pacaran, mereka sering putus nyambung. Namun rasanya tetap saja sakit, bagi Venda. Dia sudah bergantung pada Rangga. Entah bagaimana kalau kisah mereka berakhir kandas, mungkin Venda akan gila. Sebab itulah ia selalu berdoa untuk hubungan mereka berdua, dan Venda juga berharap Rangga berdoa untuk hubungan mereka juga.

bersambung...

1
shabiraalea
lanjut kak 👍🏻👍🏻👍🏻
Vajar Tri
lanjut Thor lagi seru ini 🥳🥳🥳🥳
Vajar Tri
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🥳🥳🥳🥳
Vajar Tri
sialan nya dah lama Mel😤😤😤
Vajar Tri
bagussss Mel kesempatan dalam traktiran ,🤭🤭🤭🤭
Vajar Tri
🤭🤭🤭🤭🤭
Vajar Tri
laanjuttttt
Vajar Tri
ehm ehm 🤭🤭🤭🤭 please jangan bikin melody berharap lebih tentukan pilihan mu saat ini 🥹🥹💃💃💃💃
Vajar Tri
😭😭😭😭😭 keren lanjut 🥳🥳🥳
Vajar Tri
langsung kalem ada pawang nya 🤣🤣
Vajar Tri
udah sih tempatkan sampah pada tempat nya nda 😁😁
Vajar Tri
w juga penasaran lanjutan nya 🤭🤭🤭🤭
Vajar Tri
Raden 😤😤😤😤😤😤
Vajar Tri
🥳🥳🥳🥳
Vajar Tri
gemesssss aku loh sama ketos dan melody 🤭🤭🤭🤭
Vajar Tri
Pepet terus ketos jangan kasih kendor 🤣🤣🤣🤣🤣💃💃💃💃
Vajar Tri
aduhhh seneng nya ...nyengir 7 hari 7 malam ini ....terus gak bakal di cuci seragam nya 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!