"Bapak gila ya!" sentak gadis itu.
"Iya, saya tergila-gila oleh kamu." bisikan serta kungkungan yang mampu membuat lawan bicaranya bergidik merinding.
Zander Wyat, menjadi orang gila hanya karena seorang gadis cantik berusia 19 tahun yang mampu membuatnya stres. Adik kecilnya mengacung tegak bahkan saat pertama kali bertemu dengan Leisha.
Kaburnya gadis itu membuatnya berupaya lebih keras bahkan hingga menjadi Dosen pengajar Leisha. Kenyataan pekerjaan sampingan gadis itu yang dipandang buruk dan terkesan negatif membuat Dosen satu ini memanfaatkannya agar bisa mendapatkan servis untuk adik kecilnya yang begitu mendamba Leisha.
"Ikut!"
"Ngapain?"
"Bercint*."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Olvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DLTP
"Pagi," sapa Leisha pada teman akrabnya.
"Pagi," balas Mei Mei dengan wajah malas.
"Kenapa lemes begitu?" tanya Leisha penasaran. Pasalnya temannya itu terlihat ogah-ogahan sekali menanggapinya, bahkan terkesan sedikit sinis?
Entahlah, Leisha berharap tidak seperti itu. Dia selalu berharap hubungannya dengan Mei Mei sebagai teman dan sahabat terus terjalin dengan baik hingga tua. Mereka sudah belasan tahun berteman, kalau sampai terputus bukankah sangat menyakitkan?
Keduanya selalu saling bantu, di setiap duka dan tawa selalu bersama. Bak keluarga, mereka bisa dikatakan sebagai adik kakak karena terlalu dekatnya.
"Nama instagrammu apa?" tanya Mei Mei serius.
Leisha bingung menanggapinya, baru datang dan sekian lama berteman tiba-tiba menanyakan nama akun? bahkan Mei Mei terkesan kepo akut dan serius sekali. "Sharuby, kenapa?"
Terdengar helaan nafas dari sampingnya, Leisha yang mengeluarkan buku menatap aneh temannya. "Ku pikir Shaya_"
Leisha mengerutkan dahinya, dia masih tak mengerti semuanya karena kenapa dengan akun tersebut? "Jadi, kemarin malam Pak Zander post foto cewek gitu di akun instagramnya. Emang cantik si dari belakang, tapi cantikkan aku nggak sih?"
"Nah, aku lihat lah akun yang diikuti pak Zan. Karena cuma satu ya aku penasaran dong! ternyata Shaya_ itu akin cewe yang di posting pak Zander!" jelas Mei Mei menggebu-gebu.
"Terus apa masalahnya?" tanya Leisha kebingungan meskipun sebenarnya dia menahan marah.
Akun Shaya_ memanglah miliknya, lebih tepatnya akun utama yang dia pegang dulu saat masih SMA. Karena memilih kabur, Leisha meninggalkan semua barang-barangnya bahkan Handphone sehingga saat ini dia sudah tak aktif lagi di akun tersebut dan memilih membuat akun second yang saat ini bernama Sharuby.
Zander tak tahu saja, pria itu mengira Leisha masih menggunakan akun yang lama dan memilih tidak memposting apa pun karena takut diketahui keberadaannya sehingga saat pria itu memposting sebuah foto, yang ia tag hanyalah akun Shaya_
Jika setelah ini tahu, Leisha yakin pria itu akan langsung mengikuti akunnya dan ia tak ingin itu terjadi. Dia paling menjauhi hal ini karena benar-benar menjengkelkan menurutnya. Orang lain bisa memandangnya sebelah mata apalagi orang tuanya masih mencari keberadaannya hingga saat ini.
"Ku lihat kamu akhir-akhir ini aneh deh, kamu suka sama Pak Zander?" tanya Leisha sekali lagi. Firasatnya tidak akan salah lagi, orang yang sedang kasmaran itu terlihat sangat jelas apalagi Mei Mei memiliki tipe bucin abis.
Meskipun Backstreet, bukankah respon Mei Mei terlalu ketara untuk sesuatu yang ditutupi? "Iya," balas Mei Mei yang akhirnya jujur.
"Aku suka sama pak Zander, dia tampan, kaya, dan tegas yang bisa membimbing anak-anakku kelak." tatapan Mei Mei terlihat mendamba sekali, kapan lagi bisa membanggakan sosok lelaki idamannya?
"Emang udah yakin banget begitu?" Mei Mei menatap tak suka pertanyaan temannya yang terkesan tidak setuju dan menyalahkan statement perihal bapak dosen mereka.
"Maksud kamu apa!?"
"Eh! eum, gini maksud aku. Kamu kan belum tahu luar dan dalamnya dia, memang di luar terlihat tegas tapi siapa tahu di dalamnya berbeda? Sikap yang diperlihatkan di depan banyak orang dengan ketika hanya berdua bisa saja berbeda." Leisha sedikit gugup menjelaskan tatkala reaksi ekspresi temannya menyeramkan sekali.
"Oh! kalau itu aku yakin dia pria yang baik si! Seratus persen baik! Lei, kalau kira-kira aku nikah sama dia gimana?" tanya Mei Mei menatap penuh binar.
"Ya enggak apa-apa, itu hak kamu. Kamu yang bisa melihat bagaimana sifat dan sikapnya, kalau kamu yakin ya bisa aja kalian memang jodoh." balas Leisha santai.
Inilah yang ia harapkan! kalau sampai Zander menikah, bukankah hidupnya akan tentram lagi? bukan! benar-benar tentram! sangat tenang! pasti! Tapi... dia sedikit tak rela temannya yang baik hati mendapatkan sosok suami seperti Zander yang bejat dan berengsek!
"Gitu ya! menurut kamu kita pantes nggak sih?" mendengarnya, Mei Mei jadi kian bersemangat dan senang. ini seolah seperti bakat dan kesenangannya didukung oleh orang tua.
"Cocok sih! Kamu calon pemegang perusahaan dan dia Ceo sekaligus dosen. Bibit, bebet, dan bobot kalian seimbang, udah pasti nggak bakalan ada drama mertua yang pandang rendah kamu." jawab Leisha.
Memang benar, keluarga keduanya memang sangat kaya. Meskipun sebuah perjodohan, persatuan dua bisnis ini pasti akan meledak! Leisha juga tahu alasan dahulu mama Zander menaruh tatapan tak suka kepadanya ya karena ketimpangan tersebut.
Keluarga Leisha memang kaya, bisnis yang dijalankan keluarganya dominan pada bidang makanan sehingga tidak seimbang jika disandingkan dengan keluarga kaya Zander yang menguasai banyak bidang bisnis.
Berbanding terbalik dengan keluarga Mei Mei yang memang lebih kaya dari keluarganya dan bisa dikatakan musuh imbang melawan keluarga Wyat. "Aaaa, nanti tunggu kabar baik deh!"
"Kabar baik apa?" tanya Leisha penasaran.
"Ada deh! tunggu aja! membahagiakan kok!" jawab Mei Mei bersemangat.
Leisha hanya mengangguk, dia tak terlalu peduli pada kedua keluarga kaya raya itu. Satu hal yang ia syukuri dari kenyataan bahwa keluarganya tak terlalu kaya adalah sebab tidak terlalu mampu mengeluarkan banyak suruhan untuk mencarinya.
Kedua orang tuanya hanya mampu mencari dalam negeri, itu pun di lokasi-lokasi terdekat. Uang yang digunakan untuk membayar orang berpengalaman sangatlah mahal. Orang tuanya juga tak ingin melakukan pencarian secara terbuka karena bisa berakibat fatal karena banyak orang akan tahu bahwa dia sudah tidak berada di keluarganya saat ini.
•••
"Kenapa lagi-lagi tidak membalas pesan saya?" lelah dan kesal rasanya, Zander bahkan selalu memarahi Leisha berulang kali dengan alasan yang sama.
Yakni pesan tak di balas.
"Saya beneran sibuk bapak, ya ampun!" Leisha ikut lelah rasanya, berulang kali menjawab bahwa dirinya sibuk pun pria itu selalu tak percaya dan melakukan hal berulang kali, yakni menanyakan alasan kepadanya.
"Jangan berbohong! Saya tahu kamu tidak sibuk, apa yang kamu lakukan hingga tak menjawab pesan saya?" tuduh Zander dengan sedikit kesal.
"Astaga! Saya sibuk! saya sibuk bapak!" harus berapa kali dia mengatakannya? bahwa dia sibuk! tidak bisa baca kah? S.I.B.U.K!
"Kenapa selama satu minggu ini pulang larut malam?"
Leisha memicingkan mata, bukan hanya beberapa hari lalu pria itu menanyakan hal ini tapi kali ini lebih jelas lagi? Pria itu bahkan tahu sudah satu minggu tepatnya dia pulang larut malam.
Adakah alasan lain yang bisa digunakan selain menguntit dirinya? "Bagaimana bapak bisa tahu?"
"Bapak menguntiti saya?" tuduhnya dengan berjalan mendekati pria itu.
Dia paling benci diikuti orang apalagi sampai menguntit dan tahu aktivitas apa pun yang ia lakukan. Apalagi ditambah Zander yang melakukannya, pria paling ia benci di dunia yang membuatnya kian menunjuk-nunjuk dada pria itu tanpa takut.
"Jangan kira karena saya diam saja selama ini bapak bisa bersikap semena-mena terhadap saya. Anda tahu batasannya!" serunya sambil menatap tanpa berkedip.
Bersambung.
hati2 leisha...