Seorang gadis dari keluarga kaya jatuh cinta pada pria biasa. Dia memalsukan identitas dan menikah dengan pria itu. Tidak hanya itu, karena dia secara diam-diam meminta bantuan keluarga untuk membantu karir suaminya.
Sayangnya, setelah sang suami sukses, wanita itu di selingkuhi dan bahkan di ceraikan.
Untuk membalas dendam, dia kembali ke keluarganya dan menjadi putri salah satu dari 10 keluarga terkaya di dunia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dava hanafisha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
"Aku tau sebenarnya Mama sedih saat dulu mendengar ceritaku dan mungkin Mama juga kecewa dengan Elenoa mau pun keluarganya atas perlakuan mereka kepadaku. Tapi mama tidak menunjukkan itu didepan ku, makanya sampai saat ini aku masih merahasiakan siapa sebenarnya bi Rizka itu. Maafkan aku Ma, bukan aku membela mereka tetapi aku mau semua tetap baik-baik saja. Lagi pula mereka juga sudah menerima balasan atas perbuatan mereka selama ini." Lirihnya dalam hati.
*****
"Alisha.. Lusa nanti kantor Papa ada acara dan undangan nya ini untuk keluarga, jadi Papa harap kamu bisa ikut ke acara tersebut bersama Papa dan Mama."
"Iya Pa, coba nanti aku usahakan ya." sebenarnya Alisha bukan ingin menolaknya, tetapi dia tau disetiap acara kantor Papa nya itu pasti banyak sekali rekan-rekan Papa yang saling menjodohkan anaknya. Bukan dia tak mau, tetapi Alisha masih memiliki trauma atas pernikahan nya dulu.
"Memang kamu mau kemana, sudah ada acara? Kalau belum lebih baik kamu ikut saja, sekalian berkenalan dengan rekan bisnis yang lain."
"Aku belum tau sih Pa, makanya nanti aku usahakan ya, takutnya aku mau pergi dengan teman-temanku." jawab nya sambil tertawa.
"Sepertinya Alisha mau dijodohkan oleh anak dari teman nya Pak Darren. Beruntung sekali yang bisa mendapatkan Alisha. Secara dia anak yang baik, cantik dan keturunan konglomerat. Sayang sekali dulu Elenoa malah berselingkuh dengan Alea, wanita tidak tahu diri itu." gumam bi Rizka dalam hatinya, saat iya sedang mengantarkan teh hangat untuk Pa Darren, iya mendengar sedikit obrolan keduanya.
"Makasi Bi teh nya." ucap Pak Darren sesaat setelah Bi Rizka menaruh teh tersebut diatas meja.
"Iya Tuan. Maaf saya permisi kembali kebelakang."
"Tunggu dulu sebentar. Saya mendengar dari istri saya katanya bi Rizka mau bertemu dengan anaknya? Kalau kalian mau bertemu silahkan saya tidak melarang nya atau anak bi Rizka mau datang kerumah ini juga tidak apa-apa."
"Tidak Tuan, terimakasih atas kebaikkan nya." pungkas bi Rizka dan iya segera bergegas meninggalkan keduanya menuju ke dapur.
"Mungkin dia malu Pa atau gak enak dengan kita. Kalau gak nanti aku coba bantu bilang lagi deh ke Bibi." imbuh Alisha.
Tak ada sahutan kembali dari Papa nya itu.
**
**
"Pa maaf sepertinya aku gak bisa ikut Papa dan Mama nanti malam. Karena aku sudah ada janji sama teman aku Pa." ucap nya sambil tertawa.
"Lho kamu ini, padahal Papa duluan yang sudah bilang ke kamu, tapi malah jalan nya sama teman kamu."
"Hehehe maaf ya Pa."
"Susah sekali anak ini diajak perginya, padahal niatku sekalian mau kenalkan dia dengan anaknya Pak Bagas, mana aku sudah janjian dengan Pak Bagas akan membawa anak anak kita ke acara tersebut supaya saling mengenal." gumam Pak Darren dalam hatinya.
"Kamu gak bisa besoknya saja nak janjian sama teman kamu? Kasian lho Papa kamu ini."
"Mama sayang, kalian pergi berdua saja ya. Biarkan aku pergi dengan teman-temanku." tutur Alisha, iya langsung bangun dari duduknya dan segera bergegas menuju kamarnya.
"Kamu mau kemana sha?sudah selesai sarapan nya?." tanya Papa Darren.
"Aku sudah kenyang Pa, mau kekamar dulu." jawabnya, sambil berjalan menuju tangga ke Lantai 2.
"Dasar memang anak itu kalau sudah mau nya susah, dipaksa seperti apapun juga tetap saja gak bisa." Papa Darren menggelengkan kepalanya.
*****
Keesokkan harinya...
Tokkk... Tokkk... Tokkk...
"Silahkan masuk."
"Pagi Bu, saya mau info siang nanti kita ada meeting dengan PT. Nusa Indah." ucap Feby sekretarisnya.
"Baik terimakasih infonya."
Feby langsung bergegas keluar ruangan Alisha.
Siang harinya Alisha bersiap siap untuk meeting dikantornya.
Tak berselang lama.
"Alisha...?."
"Reno...? Sedang apa kamu disini?."
"Aku ada meeting dikantor ini, kamu sendiri?."
Seketika Alisha tertawa. "Jadi meeting aku hari ini sama kamu?."
"Lho bukan nya pemilik perusahaan ini Pak Darren?kamu sejak kapan bekerja disini."
"Pak Darren itu Papaku dan sekarang aku masih belajar memegang perusahaan ini."
"Kamu serius anaknya Pak Darren? Aku tak menyangka sekali bisa bertemu dengan kamu disini."
"Hebat sekali kamu ren bisa sesukses sekarang."
Keduanya tertawa, lalu membicarakan masa lalu nya saat kuliah bersama.
Setelah selesai meeting keduanya menyempatkan melanjutkan obrolan mereka disalah satu kafe dekat kantor tersebut.
"Lama juga kita gak ketemu Sha, malah ketemu nya disini. Apa kamu sudah berkeluarga?."
Alisha hanya menjawab dengan tersenyum. "Lho kenapa kok malah senyum ditanya nya."
"Ceritanya panjang ren, by the way kamu sendiri bagaimana sudah punya berapa anak?." ledek Alisha.
"Masih sendiri aku Sha, kemarin saat lulus kuliah aku sibuk mengejar karir hingga lupa mencari jodoh." jawab reno sambil tertawa.
"Lalu suami kamu? Luar biasa sekali ya bisa mendapatkan seorang Alisha yang sejak dulu banyak didekati oleh laki-laki, namun tak ada satu pun yang diterima nya." reno meledeknya.
"Aku sudah pisah ren dengan suamiku, lalu Alisha menceritakan masa lalu nya yang kelam kepada teman lamanya itu."
"Aku tak menyangka Sha kisah hidup kamu tak seberuntung karir kamu. Kamu yang sabar ya semoga setelahnya bisa menemukan lelaki yang terbaik untukmu. Kurang ajar sekali Elenoa ya, aku mengenalnya tapi tidak terlalu dekat dengan dia. Pernah beberapa kali bertemu dalam acara kantor saat itu, memang dia dengan sekretarisnya saat itu sangat dekat bahkan aku mengira dia belum menikah dan menjalin hubungan dengan perempuan itu. Tapi ternyata.. Ya sudah lah sekarang kamu sudah kembali bagagia menjalankan kehidupanmu."
*****
"Tak menyangka sekali aku bisa bertemu dengan Alisha, wanita yang pernah aku suka saat masih kuliah dulu, kini semakin cantik sekali dia. Apa aku bisa mendekatinya saat ini." gumam reno dalam hatinya. Ini adalah pertemuan pertama keduanya setelah lulus kuliah dulu.
Malam hari nya...
"Pa apa papa mengenal Moreno Sanjaya?."
"Moreno Sanjaya? Ada apa memang nya?."
"Tadi aku ada meeting dengan perusahaan nya dan tak menyangka kalau aku akan bertemu dengan nya lagi, dia temanku saat kuliah dulu pa."
"Wah bagus dong jadi kalian bisa sekalian ngobrol bersama membicarakan pekerjaan dan mengenang saat masa kuliah dulu." ucap Papa Darren tertawa.
"Iya Pa, tadi selesai meeting kita menyempatkan ngobrol dulu dikafe dekat kantor."
"Alhamdulillah nak, kalau kamu sudah kembali bisa bertemu dengan lelaki lain, jadi seengganya kamu bisa melupakan perlahan masa lalu kamu yang kelam itu." gumam sang Papa dalam hatinya.
Beberapa bulan kemudian.
Alisha dan reno tak menyangka pertemuan nya kala itu bisa membuat mereka dekat saat ini.
"Sha apa kamu ada waktu untuk makan siang bersama nanti?." pesan singkat yang dikirimkan reno untuk Alisha.
"Hai ren, bisa kok, kebetulan sekali hari ini aku tak begitu sibuk." balasnya ditambah dengan emot tersenyum.
**
**
Alisha dan reno sudah tiba disalah satu restoran tempat mereka janjian untuk makan siang bersama. Sambil menunggu makan siang tiba keduanya mengobrol bersama.
"Alisha? Dengan siapa dia, sepertinya tak asing sekali wajah lelaki itu." tutur Alea dalam hatinya dan iya bergegas menghampiri keduanya.
"Alisha.. Akhirnya kamu sudah bisa move on dari Elenoa." ucap Alea saat tiba dimeja Alisha.
"Alea? Ada apa kamu? Tolong ya jangan membuat kegaduhan disini."
"Kegaduhan? Apa kamu masih trauma saat kamu menjadi pelayan kafe saat itu?." Alea tertawa dan memandangi Alisha dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.
"Maaf anda ini siapa? Tolong jangan ganggu kami." imbuh reno kesal mendengar ucapan Alea tersebut.
"Sekarang kamu sudah ada yang membela Alisha, tak seperti dulu saat kamu dengan Elenoa hanya dicampakkan saja." pungkas Alea tertawa dan iya langsung berlalu meninggalkan keduanya.
"Kamu yang sabar ya, jahat sekali wanita itu."
Tiba-tiba airmata Alisha menetes membasahi pipinya. Iya kembali teringat betapa jahatnya Alea kala itu.
"Iya ren makasih ya, dia itu Alea selingkuhan Elenoa kala itu." ucap Alisha
"Iya Sha, sudah ya kamu jangan sedih lagi. Aku janji akan selalu ada untuk kamu." tutur Reno, sambil menghapus airmata Alisha dengan selembar tissue.