Felycia gadis yang cantik, periang, lucu dan punya banyak Sahabat, namun tidak ada yang tau rahasia apa yang sedang ia sembunyikan. satu-satunya sahabat dia yang paling dekatpun tidak mengetahuinya.
mau tau apa yang di sembunyikan Felycia. mari ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sani iswanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab14. Terbongkar
Satu bulan kemudian, kehamilan Felycia sudah memasuki dua bulan, gadis itu memutuskan untuk merawat bayi nya nanti apapun yang terjadi, dan belum ada satu orang pun yang tau, sang papa pun yang sibuk bekerja tidak mengetahui kehamilan putrinya.
"Sayang, mama janji akan merawat kamu walaupun papa kamu tidak menginginkan kehadiran kamu", ucap Felycia sambil mengelus perutnya yang masih rata.
Tiba-tiba deringan ponsel membuatnya harus bangun dan berjalan ke arah meja dimana ponsel itu tergeletak.
"Syakira!" lirihnya.
"Iya Sya, kenapa?" jawabnya, saat setelah mengangkat telepon itu.
"Gue sakit lo, gak mau jenguk gue.?"
"Hah lo sakit Sya?, oke, oke, gue kesitu sekarang!"
Setelah memutuskan teleponnya Felycia segera mengambil tas selempangnya dan kunci mobilnya, tak lupa ponselnya ia masukkan ke tas nya.
....
Beberapa saat kemudian, Felycia sampai di kediaman milik keluarga Syakira.
"Permisi..!" ucapnya.
"Eh non Fely, silahkan masuk ucap bi Siti."
"Iya makasih bi!"
"Non Syakira ada di kamarnya!" ucap bi Siti.
"Oiya makasih bi.!"
Felycia pun beranjak menaiki anak tangga, saat berada di sana, ia bertemu dengan Satria, rasa marah dan benci beradu di hati Felycia.
"Apak kabar.?" tanya Satria.
"Seperti yang kamu lihat.!" ucap Felycia sambil mengelus perutnya yang masih rata.
Satria tersadar akan tingkah Felycia itu. "Aku sudah bilang, gugurin anak itu."
"Kamu tega sekali membunuh darah daging kamu, kamu gak sadar setelah tiga tahun yang kita lalui..?"
"Maksud lo, lo hamil Fel anak abang gue.?"
Syakira tiba-tiba sudah berada di depan pinti dengan kedua orangtuanya.
"Satria apa-apaan ini, kamu hamilin anak orang, gak sadar kamu.?" Ayah Hendra begitu marah, sedangkam Felycia menangis sesegukan.
"Fel, Fel, selama ini lo jadi simpanan abang gue, selama itu sampai lo hamil. Pinter sekali lo ya sembunyiin ini dari gue hah! Lo mau hancurin rumah tangga abang gue, gila lo ya. Sinting.!"
"Sya, maafin gue, gue gak bermaksud bohongin lo, gue juga gak bermaksud hancurin rumah tangga abang lo.!" bela Felycia, di sela tangisnya.
"Lalu ini apaan sampai lo hamil, sumpah ya gue benci sama lo.!" ucap Syakira di tengah ke marahannya.
"Ada apa ini ribut-ribut?", tiba-tiba Angel ke luar dari kamar nya.
"Sya, gue minta maaf! Gue cuma mau minta pertanggung jawaban abang lo atas janin yang sedang gue kandung."
"Ini ada apa?, Felycia hamil anak kamu mas.?" Angel bertanya pada suaminya, namun suaminya itu tak bergeming.
"Felycia, sekarang lo angkat kaki dari rumah gue, gue gak mau liat muka lo lagi dan lo bukan sahabat gue lagi.!" ucap Syakira sambil berlalu ke kamarnya dan membanting pintunya.
"A-ayah, bunda, tolong Fely, Fely cuma minta tanggung jawab bang Satria." namun tak ada jawaban dari kedua orang tua itu, dan mereka juga berlalu begitu saja.
"Heh! Bocah ingusan hapus air mata lo, jangan ganggu rumah tangga gue, gue gak yakin anak yang ada di rahim lo anak suami gue, sekarang lo angkat kaki, sahabat lo aja udah ngusir lo, ngapain masih di sini, hus,, pergi dasar hama!"
Air mata Felycia pun berderai tal terbendung
"Baik! Kalau kamu gak mau ngakuin ini anak kamu, jangan harap suatu saat kamu akan bertemu dengan darah dagingmu'.
Felycia pun segera keluar dari kamar itu, ia pastikan malam ini adalah malam terakhir dirinya menginjakkan kaki di rumah itu.
....
Suasana hening, setelah kejadiam se jam yang lalu semuanya terdiam.
"Satria, setelah makan malam nanti Ayah mau bicara sama kamu.!" ucap pak Hendra.
"Mas kamu gak hamilin bocah itu 'kan.!" tanya Angel.
"Lihat saja nanti." jawab Satria.
Makan malam pun telah selesai.
"Satria, apa bener kamu hamilin Felycia?, jawab Ayah.!"
"Iya Yah, aku minta maaf, aku udah selingkuhin Angel."
Pak Hendra geleng-geleng atas kelakuan anaknya, "Sudah berapa lama.?" tanya pak Hendra kembali.
"Tiga tahun Yah!. Aku minta maaf sama ayah dan bunda!"
"Kalau gitu ceraikan Angel dan nikahi Felycia, percuma istri mu itu tidak bisa ngasih bunda cucu!".
"Apaaa cerai?, bunda gak salah padahal malam ini aku mau ngasih kejutan, aku hamil. Kehamilanku sudah memasuki tiga minggu." ucap Angel.
Senyum Satria pun terbit, "Yang bener sayang?."
"Iya mas, masa aku bohong!"
"Selamat ya mbak, aku akan jadi tante deh!" ucap Syakira memberi selamat pada kakak iparnya.
"Maafin bunda ya sayang, semoga kehamilannya sehat!" ucap bu Vera.
"Iya bunda, sama-sama!" jawab Angel sambil tersenyum yang sulit di artikan.
...
Beberapa hari kemudian, sore itu Angel sedang berbicara dengan seseorang di telepon.
"Ketemu lagi, kan udah kemarin kamu sampai nambah tiga kali kan, kamu rakus sekali", ucap Angel dengan lawan bicara nya di telepon.
"Aman, semuanya percaya anak yang aku kandung adalah anak kamu, aku pastikan itu sayang!"
"Angeeell apa-apaan ini, jadi anak yang kamu kandung bukan anakku!" Satria yang dari tadi mengintip di balik pintu mendengar semua percakapan itu.
"Mas Satria, mas aku bisa jelasin!" ucap Angel panik bukan kepalang.
"Siapa laki-laki itu Angel.! Jawab?.."
Angel tidak menjawabnya, wanita itu kehabisan kata-kata.
"Baiklah, kalau gitu aku talak kamu, pergi kamu sekarang kamu bukan istriku lagi!" ucap Satria dengan amarah di dada yang menggebu.
"Ada apa Satria..?" bu Vera terlihat panik.
"Anak yang wanita ini kandung bukan anakku bun!" jawabnya, bu Vera pun kaget begitu pula dengan pak Hendra juga Syakira, saat mereka mendengar keributan itu semuanya segera menghampiri arah sumber suara.
"Betul yang di katakan Satria.?" tanya bu Vera dengan nada lembut.
Angel pun mengangguk, "Maaf bun, aku udah bohong dan udah selingkuhin mas Satria, jujur selama mas Satria pergi aku selalu kesepian dan akhirnya aku selingkuh demgan rekan kerjaku, sekarang aku udah di talak bun, anak yang ku kandung juga bukan anak mas Satria melainkan anak selingkuhanku." ucap Angel panjang lebar.
"Angel bunda tidak akan menyalahkan siapa pun, karna kalian sama-sama selingkuh!"
"Iya bun, sekali lagi aku minta maaf. Dan kamu mas carilah Felycia anak yang dia kandung itu anakmu, cucu ayah dan bunda."
Bu Vera pun mengangguk setuju, "Iya Sat, cari Fely, kalau memang kalian sudah tidak cocok berpisahlah secara baik-baik."
"Iya bun, aku sadar ternyata aku sudah tidak cinta lagi sama mas Satria, aku pergi dulu, permisi!" Angel pun pamit.
"Besok aja mbak, sekarang udah malem, mbak bisa pakai kamar tamu yang di bawah!" usul Syakira.
Angel pun menatap kedua mantan mertuanya dan mereka pun mengangguk.
"Biar aku yang tidur di kamar bawah, biar Angel juga bisa membereskan barang-barangnya.!" ucap Satria sambil berlalu menuju lantai bawah.
...
Pagi pun tiba, Angel juga sudah pamit untuk menemui kekasihnya.
"Satria, cari Felycia dan segera nikahi gadis itu kamu harus tebus kesalahan pada gadis itu.!" ucap pak Hendra sambil berlalu ke kamarnya.
Satria pun merogoh saku celananya untuk mengambil ponelnya, setelah mencari nama kontak yang di tuju, ponsel itu ia tempelkan ke telinga nya. "Nomor yang anda tuju sedang di luar jangkauan" jawaban dari suara operator.
"Felycia maafkan aku, kamu dimana.?" lirih Satria.
Bersambung...