BERTRANSMIGRASI MENJADI GOBLIN

BAB. 14

Seharian penuh aron menikmati waktunya bersama ilya, dan sekarang ilya sudah sangat dekat sekali dengan aron, ia sudah tidak gugup lagi berada di dekat aron,

Malah terlihat sangat nyaman dan menikmati semua momen kebersamaannya dengan aron ilya benar benar bahagia hari ini,

Setelah selesai berkeliling dengan aro, ilya segera mengantarkan aron menuju penginapan, mawar merah, setelah ita ilya segera berjalan pulang dengan wajah yang berseri seri, dan senyum yang tak pernah pudar dari bibir mungilnya,

Para penduduk di sekitar sampai di buat heran karenanya, selama ini ilya terlihat sangat murung sekali, hari ini setelah mereka mendapatkai ilya berjalan dengan seorang pria hijau ia terlihat sangat bahagia,

Setelah ilya sampai di guild fairy ia segera berjalan menuju ruangan ayahnya, setelah masuk keruangan ayahnya tanpa mengetuk pintu, ia segera berlari menuju ayahnya dan memeluknya erat erat,

" Ayah hari ini aku bahagiiiaaa.... Sekali, aku tadi jalan jalan di sekitaran kota bersama, aron itu benar benar menyenangkan sekali ayah "

Ucap ilya dengan senyuman bahagia yang tak pernah lepas dari bibir mungilnya,

" Hemmm... Jadi ada apa dengan aron ini, kenapa putri ayah yang cantik ini terlihat sangat bahagia sekali, apakah saat ini putri ayah sedang jatuh cinta"

Ucap Abraham seraya mencubit lembut hidung ilya, ilya segera menepis tangan ayahnya,

" Aa... A... Apa yang ayah katakan bagaimana aku jatuh cinta dengan orang yang baru aku kenal beberapa saat lalu "

Ucap ilya terbata bata, karena gugup

" Hemmm jadi Putri ayah tidak sedang jatuh cinta ya, sangat di sayangkan sekali ayah lihat aron adalah pemuda yang kuat dan baik, kalau begitu ayah akan mengenalkannya dengan sepupu mu, agar ayah dapat menariknya masuk kedalam keluarga kita "

Ilya segera membalas dengan nada tinggi, dan dada naik turun,

" Siapa yang bilang jika aku tidak jatuh cinta "

ilya terkesiap dengan jawaban sepontannya, ia segera menutup mulut nya menggunakan tangan nya,

" Hahahahaha.... Jadi benar putri ayah sekarang sedang jatuh cinta, haha... Ayah tidak menyangka sekali, bahwa Putri ayah yang selalu murung ini bisa jatuh cinta "

" A..ayah jangan menggodaku seperti itu, lagian apa salahnya jika aku jatuh cinta dengan nya, selama ini baru kali ini aku bertemu laki laki, yang bisa membuatku nyaman dan aman jika di dekatnya "

Ucap ilya Seraya memukul Mukul lengan ayahnya,

" Hahahah.. sudah sudah hentikan, ayah tidak akan menggoda mu lagi, sebenarnya ayah cukup bingung juga, hal apa yang dimiliki aron ini sampai bisa membuatmu tertarik "

Sebenarnya ilya sedikit bingung ingin menjawab apa, tetapi setelah ia pikirkan lagi, tidak ada salahnya juga memberitahu ayahnya soal kemampuannya,

" A.. ayah aku mungkin tidak pernah memberitahu ayah soal ini, sebenarnya aku memiliki kemampuan untuk melihat dan merasakan aura dalam diri seseorang,

dan aura milik Aron, sama seperti milik ibu, aku sangat nyaman sekali berada di dekat aron, jadi ayah, emm... A... Apakah ayah tidak keberatan kalau aku menjalin hubungan dengan aron,

Aku tau aron seekor goblin, dan ayah pasti enggan untuk menerima menantu seekor goblin, tapi ayah aku benar-benar mencintai nya walaupun baru saja bertemu dengan nya aku merasakan perasaan yang sangat akrab sekali,

Aku benar benar-benar merasa aman dan nyaman jika di samping aron, kumohon ayah aku sangat ingin bersama aron jadi ayah harus merestui hubungan kami "

" Hehh... Kamu berbicara seolah olah kamu benar benar sudah menjalin hubungan dengan aron, dan kamu pikir ayah sekejam itu untuk menghalangi kebahagiaan putri ayah "

Ilya langsung memeluk Abraham dengan mata berkaca kaca, kebahagiaan terpancar jelas di wajahnya,

" Terimakasih ayah terimakasih, ayah memang yang terbaik "

Abraham tersenyum lembut sambil mengusap pucuk kepala ilya,

Disaat terjadi drama antara ayah dan Putrinya, aron saat ini sedang memikirkan rencana untuk kedepannya, ia berencana untuk merekrut beberapa drawft,

Untuk diajak tinggal di kota nya, aron juga telah menerima transmisi suara dari bawahannya, bahwa para penduduk desa pohon juga ikut membantu,

Pembangunan kota yang sedang di bangun oleh aron, aron juga berencana memberi nama kota tersebut dengan nama kota pohon,

Setelah merencanakan semua hal dalam benaknya aron segera beristirahat, perlahan lahan aron terlelap, dan tertidur sangat pulas sekali,

Disaat aron sedang tertidur pulas, maka ilya sebaliknya ia bahkan tidak bisa tertidur karena terus terusan terpikirkan tentang aron, semua kesenangan yang ia lakukan bersama aron, benar benar membekas dalam ingatan nya,

Pagi berlalu begitu cepatnya, silau matahari menelusup melalui celah-celah jendela kamar aron,

Perlahan lahan aron membuka matanya,

" Ukhh... Sepertinya aku tidur sangat nyenyak sekali"

Aron segera beranjak dari tempat tidur dan mulai membersihkan diri, setelah selesai aron segera turun, kelantai bawah untuk sarapan,

Betapa kagetnya aron saat membuka pintu kamarnya, ternyata ilya sudah berada di depan pintu dengan senyum manisnya,

" Pagi ilya, apakah ada masalah penting, sehingga membuatmu datang pagi hari "

" Emm.... Aku hanya ingin mengajakmu sarapan bersama, apakah kamu bisa aron "

Jawab ilya dengan suara lembutnya, aron benar benar terpana dibuatnya, wajah cantik dengan kulit putih mulus, dan juga bibir dan hidung mungilnya, di padukan dengan gaun putih yang terlihat sangat menawan, benar benar benar sangat cantik sekali,

" Baiklah ayo kita turun "

Ucap aron seraya menggandeng tangan ilya, ilya sangat bahagia diperlakukan seperti ini, ia menggenggam tangan aron lebih erat lagi seolah olah ia sangat takut sekali kehilangan genggaman tangan aron,

" Kamu datang kesini pagi pagi sekali apakah kamu merindukan ku "

Ucap aron menggoda, tetapi aron tidak menyangka bahwa ilya akan mengatakan nya dengan terang terangan,

" Emmm.... Aku sangat merindukanmu aron bahkan tadi malam saja aku tidak bisa tidur karena memikirkan mu "

Ucap ilya seraya memeluk Aron, aron tercengang dibuatnya, bagaimana ilya bisa seagresif ini, padahal kemarin terlihat sangat malu malu, aron benar benar bingung dengan gadis ini, namun ia tetap membalas pelukan ilya, dengan lembut,

" Hei ilya sebaiknya kamu menyudahi pelukanmu lihatlah semua orang memperhatikan kita"

Ilya langsung melepaskan pelukannya, dengan wajah memerah,

Aron hanya terkekeh geli melihatnya, sebenarnya saat pertama kali melihatnya aron juga sudah tertarik Dengan gadis ini,

Setelah memesan beberapa hidangan kelas atas aron mulai membuka pembicaraan,

" Jadi ilya sekarang status hubungan kita seperti apa, sepasang kekasih atau hanya teman biasa "

Tanya aron dengan nada menggoda,

" Kamu bahkan sudah menyentuh tubuhku dan memelukku, dan kamu masih mempertanyakan bagaimana status Kita, apakah kamu bodoh atau apa humhhpp... "

Dengus ilya dengan marah, seketika seluruh pengunjung langsung menatap aron dengan tajam

" He...hei ilya sepertinya kata kata mu sedikit ambigu, baiklah baiklah mulai sekarang kita adalah sepasang kekasih"

Ucap aron dengan pasrah,

" Benarkah"

Ucap ilya dengan wajah berseri-seri, ia segera mendekati aron dan memeluk tubuhnya dengan erat, menghirup aroma tubuh aron dalam dalam,

Aro hanya membalas pelukan ilya dengan senyum sedikit canggung di bibirnya,