Kemala Agnesia harus merelakan cita-cita dan masa muda nya karena sudah terlanjur mengandung benih dari seorang pebisnis keturunan Darwis yang bernama Davin Alvarendra Darwis.tak ada yang tak kenal dengan pemilik perusahaan raksasa itu.masa kelam orang tua nya kembali terjadi kepada putra sulung dari Alvarendra Darwis.akan kah hidup Mala sama beruntung nya dengan ibu sambung dari Davin.atau kah harus menyerah dengan sekelumit masalah yang terbentang luas di depan mata nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Dengan Pria Ini
Sore telah tiba.Davin memang menepati janji yang tadi pagi dia ucapkan.walaupun sangat terlambat setidaknya Davin tidak melupakan janji nya itu.Mala yang kebosanan menunggu memilih membaca komik di teras depan.sangking seru nya bahkan dia sama sekali tidak menyadari jika Davin sudah turun dari mobil dan berdiri di dekat nya.
" Jadi kan pergi nya?" tanya Davin to the points.
Mala terperanjat kaget.komik yang di baca terjatuh menimpa ujung kaki nya.Mala mengaduh kesakitan tetapi Davin diam-diam malah menertawai nya.bukan nya meminta maaf tapi malah dia bahagia di atas penderitaan Mala.
" Bilang permisi kek kalau nggak bisa ucapkan salam." ketus Mala mengelus ujung kaki nya.
Davin menatap datar Mala.ingin rasa nya Mala menonjok wajah pria ini,namun Maisya mertua kesayangan Mala sudah muncul bergabung dengan mereka berdua.
" Kamu baru pulang? Mala loh sudah dari tadi nungguin Kamu.udah sana langsung pergi aja.nanti kemalaman dan jalanan juga pasti macet." usul Maisya melihat ada ketegangan di antara pasangan suami istri ini.
Mala bangkit lalu mencium punggung tangan Mertua nya di ikuti juga oleh Davin.setelah Mala berjalan menjauh dari mereka berdua.Maisya terlebih dahulu mengingat kan putra nya untuk menjaga Mala dan jangan menyakiti perasaan istri nya itu.Maisya kembali mengancam Davin jika sampai Davin berani melanggar janji nya itu.
" Mau belanja di mana ?" tanya Davin cepat.
" Di supermarket dekat sini aja,kata Sasa di lampu merah sebelah kanan ada supermarket lengkap." balas Mala yang malas pergi ke mall . apalagi pusat perbelanjaan itu sangat jauh dan butuh waktu untuk sampai di sana.
Lebih baik berbelanja di supermarket saja dan dia tidak perlu berlama-lama berada satu mobil dengan Davin.
" Cepat masuk mobil." titah Davin yang tidak berniat membuka kan pintu untuk istri nya.
" Iya." jawab Mala singkat.
Mala yang tak mau berdekatan dengan Davin akhirnya memilih membuka pintu mobil bagian penumpang.Mala langsung duduk di sana membuat Davin berdecak kesal dengan tatapan mata elang nya seperti hendak menerkam Mala.
" Pindah ke depan!Aku bukan sopir mu."tegur nya melirik Mala dari kaca spion.
Mala yang sudah nyaman di tempat nya pun ikut berdecak kesal seperti yang Davin lakukan tadi.dengan rasa malas ia pindah ke kursi depan.duduk di samping Davin suami sekaligus musuh bebuyutan nya.
Davin yang masih kesal tetap mengingat kan Mala untuk menggunakan sabuk pengaman,jangan sampai wanita ini kenapa-kenapa dan dia lah yang akan menjadi sasaran kemarahan Mama nya.
Davin sengaja menyetir sendiri mobil karena malas menggunakan jasa sopir yang pasti akan melaporkan semua yang terjadi di dalam mobil kepada nyonya besar di rumah.pasangan suami istri ini diam menikmati perjalanan pertama mereka setelah resmi menikah.
Davin tidak membenci anak nya yang sedang tumbuh dalam rahim Mala,entah kenapa setiap kali dia hendak memperlakukan Mala dengan baik,wajah Desi selalu menghantui nya dan Davin tidak sanggup membayangkan wajah terluka dari Desi.
Mobil milik Davin berhenti sempurna di depan supermarket.di dalam sana terlihat sangat ramai.Davin mematikan mesin mobil nya sementara Mala sudah turun terlebih dahulu tanpa menunggu pria itu.karena dia yakin Davin pasti tidak akan Sudi ikut ke dalam sana.namun siapa sangka.Davin ternyata menyusul nya dan langkah kaki mereka sekarang sejajar.
Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir mereka berdua, meskipun berdekatan tetap saja Mala merasa asing.
Mala iri melihat kemesraan pasangan suami istri yang berjalan bergandengan tangan di samping mereka.ini sangat mesra dan si suami dari wanita itu memperlakukan istri nya dengan sangat lembut dan manis.
" Aahhh....Mikir apa sih Kamu ini Mala! Suatu hari nanti Kamu pasti bisa merasakan nya,tidak dari pria ini." gumam Mala mengingat kan diri nya sendiri.
Mala tersenyum getir,banyak pasang mata yang berusaha menarik simpati Davin.Mala sama sekali tidak cemburu atau marah.jika ada yang berniat mengganti kan posisi nya sebagai istri Davin,maka dengan senang hati Mala akan bertukar posisi.
Mala berjalan terlebih dahulu di ikuti oleh Davin dari belakang punggung nya.Mala mengedarkan pandangannya dan tanpa sengaja bertabrakan dengan dua orang teman sekolah nya.
" Mala..." sapa mereka kegirangan.
" Eh iya halo." balas Mala gugup takut rahasia pernikahan nya terbongkar.
" Apa kabar La? Kok Kamu nggak pernah datang ke Bakti jaya,kita selalu ngumpul di sana setiap hari." kata Dina sahabat satu kelas Mala.
Kabar mengenai Mala yang akan melanjutkan pendidikan nya ke universitas bakti jaya sudah menyebar seantero Bakti Mulia,sayang nya mereka tidak pernah bertemu Mala di sana bahkan sahabat dekat dari Mala pun tidak pernah mendapatkan informasi apapun dari Mala.mumpung mereka bertemu maka Dina akan bertanya langsung kepada orang nya .
Mala menarik ujung baju nya.dia menatap sekilas ke arah perut nya.dan Alhamdulillah nya belum kelihatan jelas.
Davin yang tidak mengenali kedua sahabat dari Mala akhirnya memilih menepi pura-pura mencari sesuatu padahal telinga nya sedang menajam berusaha mendengar isi pembicaraan ketiga anak muda ini.
" Mentang-mentang jalur beasiswa,bukan berarti berkas mu pun tidak perlu di urus kan La?" ledek Mila lagi.
" Eh bukan gitu, nanti kita ketemu di sana saja,Aku lagi buru-buru soal nya." ujar Mala beralasan karena tidak tahu harus berkata apa kepada kedua sahabat nya ini.
Mala bergegas meninggalkan kedua sahabat nya,dia sengaja membawa langkah kaki nya cukup jauh dari sana.padahal rak susu ibu hamil sudah begitu dekat dari mereka.Davin mengeram kesal dengan sikap aneh Mala ini.
" Kamu cari apa lagi sih?" tanya Davin judes.
" Oh itu mau beli bedak sama kebutuhan lain nya." jawab Mala dengan lancar.
Davin tak merespon dan mulai sibuk dengan layar ponsel nya.
Sesekali ekor mata nya tetap mengawasi Mala agar tidak kehilangan jejak wanita itu.
" Bakti Jaya? " Mala malah melamun di tengah keramaian supermarket.
" Ayah ..Bunda...Tahun depan Mala janji akan membayar lunas kegagalan ini." ucap Mala penuh tekad.
Davin yang menyadari kalau Mala sedang melamun pun bergegas menghampiri wanita ini.tangan nya mencengkram kuat pergelangan tangan Mala sampai membuat kulit Mala berwarna merah.
" Awww..." keluh Mala tapi Davin tak perduli.
" Jangan membuang waktu ku dengan percuma, cepat ambil apa yang Kamu butuhkan." tegas Davin lalu menghempaskan tangan Mala dengan kasar.
Beberapa orang yang berdiri di antara mereka tak bisa mendengar percakapan pasangan suami istri ini karena Davin yang sengaja berbisik di telinga Mala.kalau sampai ada yang mengenali nya maka tamat lah riwayat Davin.Al dan Maisya pasti sangat murka mendengar pengaduan ini.
Mala buru-buru mengambil barang-barang yang dia inginkan.lalu beranjak mencari buah-buahan yang tidak ada di dalam kulkas dapur.setelah merasa cukup.Mala beralih ke rak susu hamil.Mala sengaja menghentikan langkah kaki nya lalu mencari produk yang dia inginkan.
" Cepat Mala!" kata Davin penuh penekanan.
" Tunggu sebentar,kalau Kamu mau pulang duluan ya nggak apa-apa." balas Mala yang sudah tidak tahan lagi dengan sikap memaksa Davin.
Setelah mengatakan itu,Mala lalu memanggil salah satu pegawai supermarket yang berdiri tidak jauh dari mereka.Mala sengaja meminta bantuan kepada pegawai laki-laki itu karena tangan nya tidak sampai untuk mengambil susu di rak bagian atas.Mala tidak akan meminta bantuan kepada Davin.pasti pria itu akan kembali menghina diri nya.
" Terimakasih Mas." kata Mala tulus dan pria itu mengangguk sambil tersenyum.
Empat bungkus susu dengan varian rasa yang berbeda sudah masuk ke dalam keranjang belanja.Davin yang melihat kejadian barusan langsung membuka suara nya lagi.
" Jangan murahan Kamu jadi wanita, padahal Aku ada di sini tetapi Kamu malah sengaja mencari perhatian pria itu."kata Davin mengambil paksa keranjang belanjaan dari tangan Mala.
Degh... Sakit sekali tapi Mala berusaha untuk tidak menangis.
" Aku bukan jalang yang bisa bebas Kamu cap murahan,jika memang bersama ku adalah luka bagi mu,Aku selalu siap untuk Kamu ceraikan.jika Kamu takut kepada orang tua mu,Aku sendiri lah yang akan menjelaskan kepada mereka." Davin kembali syok.dia tak menyangka kalau Mala berani menjawab tuduhan nya.
" Apa ada lagi yang mau Kamu beli?" tanya Davin sengaja mengalihkan pembicaraan karena tidak mau Mala berbicara macam-macam kepada Mama nya.
" Tidak ada,hari ini Aku izin pakai kartu mu,besok jika Aku sudah ada uang akan Aku ganti semua kerugian mu." Mala mengambil paksa keranjang belanjaan nya lalu membawa nya dengan susah payah ke meja kasir.
Davin hendak menyela ucapan Mala,namun beberapa orang tampak melintas di depan nya membuat mulut Davin tertutup rapat.
" Kamu beli susu hamil La?" tanya Dina kepo.
" Iya,ini titipan tetangga ku." jawab Mala asal.
" Bukan untuk Kamu kan? Dan alasan tetangga cuman kebohongan mu saja kan?" tuduh Dina lagi tapi Mala terus menyangkal nya sampai membuat kedua sahabat nya pergi dengan membawa rasa kesal.
Sudah pasti apa yang barusan terjadi pasti akan menghebohkan grup angkatan mereka.Mala tak perduli lagi.toh mereka tidak akan bertemu lagi setelah ini.
Setelah selesai membayar,Mala sengaja memanggil pegawai supermarket lagi,dia tak akan sanggup membawa belanjaan nya sendirian.jika di paksakan takut terjadi sesuatu dengan perut nya.
" Terimakasih Mas." kata Mala sambil mengulurkan selembar uang seratus ribu kepada pria itu.
" Sama-sama Mbak,saya ikhlas kok." kata nya menolak pemberian Mala.
" Tidak apa-apa ambil saja Mas,ini sebagai tanda terima kasih saya atas bantuannya." Mala langsung menyelipkan uang tersebut di sela jari-jari pria itu.
Setelah pegawai supermarket itu pergi,Mala berniat untuk mencari taksi saja karena dia tak tahu kemana perginya Davin setelah mereka berdebat tadi.Mala sangat menyesal pergi bersama suami nya itu.kenapa juga dia sampai ikut masuk ke dalam kalau hanya ingin mengajak nya berdebat.
" Cepat masuk mobil." Davin muncul lalu mengangkat dengan kasar tiga kantong plastik besar milik Mala.
" Aku naik taksi saja,kalau perlu pulang ke rumah Bunda lebih bagus." jawab Mala yang sudah malas menghadapi Davin.
" Jangan bikin Aku dalam kesulitan,Mama minta kita segera pulang biar bisa makan malam bareng." ujar Davin beralasan padahal dia hanya ingin menyelamatkan diri nya saja.
Mendengar nama mertua nya,Mala tidak berniat melanjutkan perdebatan ini,Mala masuk ke mobil sambil membuang pandangan nya ke arah luar.
Bersambung...
bagus mala harus berani melawan Davin jgn lemah d perlaku kan kasar oleh davin.lw perlu tinggal pergi pulang ke rumah org tua mu aja Davin, biar tau rasa tu davin.dan buat Davin menyesal telah menghina dan menyakiti mu setiap hari.
dan jgn lupa author buat Davin yg ngerasain mual muntah dan pusing kepala setiap hari,biar tau gimana susahnya mala mengandung anaknya,jgn tau marah2 aja dan ngatain Mala jorok dll....mau enaknya aja dia,sakitnya ngk mau .enak betul udh habis nanam benihnya lalu ngk mau repotnya jga.