di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14
Setelah mengatakan itu Daniel pun kembali ke kamar nya sementara Alea kini hanya terdiam duduk di tepi ranjang tanpa mengatakan apapun
POV Alea
aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku, aku baru datang selama beberapa hari ke kediaman Sanjaya, selama itu juga aku menjalankan peran sebagai istri dari Daniel Sanjaya
Tapi aku tidak pernah berfikir bahwa itu semua hanyalah sandiwara, aku menganggap seolah-olah apa yang ku jalani dan aku lalui selama beberapa hari ini bukan sebuah sandiwara belaka melainkan aku menganggap nya serius
Aku tau, apa yang ku lakukan ini adalah kesalahan, aku mengakui dengan kesadaran penuh kalau aku tidak bisa menjalani amanah kakak ku dengan sebenar-benarnya
Rasa nyaman itu mulai ada, rasa sayang itu juga mulai tumbuh, aku tidak tau apa yang harus ku lakukan sekarang, hanya dengan waktu yang singkat, aku telah merubah haluan kapalku, yang seharusnya aku berada di rumah ini hanya untuk membantu kak Nira, namun aku tidak pernah menyangka kalau semuanya akan menjadi seperti ini
"Kak Nira, maafkan aku, aku tidak bisa menahan perasaan ku sendiri, sepertinya aku sudah mulai nyaman dengan mas Daniel, aku ingin menepis nya dari pikiran ku, tapi semakin hari itu malah membuatku semakin sakit, kak Nira maaf kan aku"
Setelah memikirkan semua hal yang amat berat dalam hidupku, akupun merebahkan tubuhku di atas kasur yang selama beberapa hari ini telah ku tempati, perlahan aku memejamkan mata yang sudah terasa berat hingga akhirnya akupun kehilangan kesadaran (terbang ke alam mimpi) dengan begitu cepat
Pagi hari pun telah tiba, aku terbangun saat alarm telah berbunyi, sebelum tidur aku sengaja menyetel alarm pada jam 04:00, pagi, aku sengaja menyetelnya sepagi itu agar aku bisa membantu Bu Nami seperti janji ku sebelumnya
Aku turun dari tempat tidur dan hal utama yang ku lakukan adalah menuju kamar mandi untuk membersihkan diri terlebih dahulu agar lebih segar dan bisa beraktivitas dengan leluasa
Setelah itu Aku berjalan menyusuri dalam rumah menuju ke arah Dapur, ku lihat Bu Nami sudah sibuk dengan pekerjaan nya, nyatanya bekerja sebagai asisten rumah tangga itu memang tidak mudah, tapi adalah satu hal yang berbeda dengan Bu Nami, dia memang bekerja sebagai seorang asisten rumah tangga untuk keluarga Sanjaya, tapi dia di perlakukan dengan sebuah keistimewaan
Daniel tidak menganggap nya sebagai pembantu melainkan sebagai seorang ibu yang telah merawat nya sejak kepergian mama Maria
Ku lihat semua bahan untuk membuat beberapa hidangan sudah di siapkan oleh Bu Nami, dan seperti dia sengaja melakukan nya agar aku hanya bisa tinggal olah saja
"Pagi Bu" sapaku saat sudah tiba di dapur
"Pagi nir, kamu udah bangun,!" ujar Bi Nami menyapa balik
"Maafkan ibu ya nira, kamu harus bangun pagi-pagi sekali cuma buat bantuin ibu di dapur" sambungnya
"Gak papa Bu, toh aku juga udah mulai terbiasa bangun lebih awal" kataku sambil meraih pisau dapur untuk memotong beberapa bahan yang ku butuhkan
"Masa sih?!" kata bi Nami yang menggoda ku seolah ia tak percaya dengan apa yang ku katakan
"Benar loh Bu!, lagian ku pikir ternyata bangun lebih awal itu tidak buruk, aku merasa tubuhku jadi lebih sehat dan tidak malas-malasan lagi" kataku sekena nya
Aku hanya memberikan pernyataan asal-asalan pada Bu Nami, karna nyatanya bangun siang itu bukan lah kebiasaan ku, tapi itu kebiasaan nya kak Nira
baru beberapa hari aku tinggal di rumah ini, aku sudah tau sebagian dari kebiasaan buruk kak Nira, dia ternyata suka berbohong hanya untuk sekedar keluar rumah, namun walau begitu aku tidak terlalu memikirkan nya
ku kira semua manusia itu juga butuh hiburan tak terkecuali kak Nira sendiri, bisa jadi dia sengaja berbohong hanya agar bisa keluar rumah dan bersenang-senang
"Kamu benar nira, yang namanya bangun pagi itu juga punya manfaat yang banyak, kamu gak hanya punya tubuh sehat, tapi kamu juga memiliki waktu yang lebih banyak sehingga leluasa untuk melakukan hal lain sebelum bepergian atau berangkat kerja" kata bi Nami
"Kamu tau sendiri kan, waktu setiap kali kamu bangun kesiangan, kalau manager kamu nelpon dan minta kamu buat datang cepat ke tempat kerja, kamu selalu saja buru-buru dan bahkan gak sempat sarapan, itu semua di sebabkan karna kamu yang terus tidur sampai-sampai waktumu terbuang sia-sia" sambung Bu Nami
Mendengar apa yang di sampaikan oleh Bu Nami, aku terdiam sejenak, ku pikir itu adalah sifatnya kakak ku, bukan aku, kami memang memiliki 90% kesamaan untuk bentuk fisik dan wajah, namun kami memiliki sifat yang sangat jauh berbeda,
kak Nira memiliki kebiasaan negatif 99% sedangkan aku kebalikannya, aku yang merupakan seorang wanita karir dan gila kerja, sehingga bangun pagi merupakan sarapan utamaku, aku juga bisa memasak itu karna aku yang terbiasa melakukan semua hal sendiri, meski aku mampu menyewa jasa pembantu tapi aku tidak melakukan nya
karna aku pikir, selama aku bisa dan tubuhku masih mampu, untuk apa aku buang-buang uang hanya untuk memenuhi hasrat malas ku
"Itu dulu Bu, ku pikir mulai sekarang aku ingin berubah dan mulai melakukan hal-hal yang positif saja, sudah banyak waktuku yang terbuang dengan sia-sia" kataku sambil melanjutkan pekerjaan ku
"Syukur lah, ibu senang mendengarnya, jika kamu benar-benar ingin berubah maka ibu akan mendukung mu seratus persen"
"Terimakasih Bu!"
Sambil melanjutkan pekerjaan, aku dan Bu Nami sesekali mengobrol dan bercanda, saking asiknya kami berdua dengan kegiatan yang kami lakukan, sampai tidak ada satupun yang sadar kalau sepasang mata kini tengah menatap dan menyaksikan apa yang kami lakukan di dapur
sampai akhir Bu Nami lebih dulu menyadari itu...
"Daniel, kamu sudah bangun?!" kata Bu Nami yang membuat aku menghentikan kegiatan ku dan menoleh ke arah seseorang yang kini berdiri tak jauh dari ku
"Selamat pagi mas!" sapaku sambil tersenyum manis
"Pagi juga" sahut mas Daniel
aku yang kembali melanjutkan pekerjaan memasak ku yang sempat tertunda, saking sibuknya sampai aku tak sadar ternyata kini maa Daniel sudah berada di belakang ku
Aku kaget dan tak bisa mengekspresikan wajahku saat merasakan sepasang tangan kekar telah melingkar sempurna di pinggang ku
Jantungku mulai berdetak kencang lagi dan lagi, pagi-pagi begini mas Daniel sudah berhasil membuat jantungku berolahraga
aku merasakan hembusan nafas nya yang hangat tepat mengenai telingaku sehingga membuat aku merinding
"Wangi!"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea