NovelToon NovelToon
Melawan Luka

Melawan Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Kisah mengharukan datang dari seorang gadis yang bernama, Shafina yg dulu pernah terjerat pergaulan bebas bersama dengan kekasihnya sehingga membuat dirinya hamil di luar nikah dan melahirkan anak seorang diri.

Beruntung waktu itu ada seorang lelaki yang tak di kenal datang membantunya hingga membawanya ke rumah laki-laki yang menghamili Shafina.

Setelah berdebatan yang cukup alot dan dengan desakan Pak RT dan warga setempat akhirnya laki-laki yang bernama Seno itu yang merupakan ayah dari anak Shafina. Mau untuk bertanggungjawab.

Tapi setelah itu pernikahan Shafina dan Seno melalui banyak ujian dan cobaan yang datang dari orang tua Seno yang tidak merestui hubungan keduanya.

Akankah gadis malang ini bisa menemukan kebahagiaannya? temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 Tamu Tak di Undang

Seno mulai berjalan menuju pintu depan, di lihatnya dari jendela beberapa orang berpakaian serba hitam sudah menunggu di depan rumahnya, dengan hati yang begitu pasrah pria itu nekad keluar rumah untuk menghadapi para orang-orang tersebut.

  "Krieet." Pintu dibuka.

  "Kalian mau apa datang kemari?" tanya Seno dengan nada datarnya.

  "Maaf Tuan kami datang ke sini untuk menjemput Tuan," ucap dari salah satu orang tersebut.

  "Apa! Menjemput, segampang itu," sinis Seno.

  "Iya kami memang ingin menjemput anda dengan baik-baik, kalau memang anda mau di ajak kerja sama dan tidak menyulitkan kami, ya anda pulang dengan selamat. Tapi? Jika anda menyulitkan kami, maka jangan salahkan kami jika anda harus kami beri pelajaran sedikit," ancam Baron, salah satu ketua preman tersebut.

  "Lakukan saja jika kalian bisa," tantang Seno.

"Baiklah kalau memang ini keinginan anda," sahut Baron lalu mulai mengerahkan anak buahnya.

  Seno mulai mengatur taktiknya, untuk melawan para musuh dihadapannya yang lebih dari satu orang, dia mulai melawannya satu persatu, beruntung pria ini jago ilmu bela diri sehingga masih bisa beradaptasi dengan lawan yang lebih dari satu orang itu bahkan sampai lima orang.

Ketika Seno mulai menghajar satu orang dengan secara brutal, rupanya dari arah belakang, musuh mulai menggunakan kecurangan untuk menghajarnya, beruntung pria itu cepat menyadari hanya dengan menggunakan satu kakinya Seno bisa menendang lawan yang ingin melakukan kecurangan terhadap dirinya.

  Perkelahian ini tidak hanya cukup sampai di sini saja, beberapa lawan yang sudah tumbang kini mulai mencoba bangkit, dan mengelilingi Seno, saat ini Seno harus benar-benar teliti dengan sisa-sisa tenaga yang dia miliki untuk menghadapi orang-orang ini.

  "Sekarang kamu sudah kita kepung jadi serahkan saja dirimu itu kepada Bos kami, agar dirimu tidak membuang-buang waktu untuk meladeni kami," ejek dari salah satu anak buah Baron.

  "Aku tidak akan menyerah, bilang saja sama bos kalian, kalau aku tidak takut bahkan sampai titik darah penghabisan," tantang Seno dengan senyum yang terbesit.

  "Dasar pria sombong sudah kehabisan tenaga masih saja ngotot ingin bergelut, mana mungkin kamu bisa menghadapi kita yang berjumlah banyak seperti ini," ucap Baron dengan menyombongkan dirinya.

  Mendengar pertikaian di luar sana hati Shafina begitu khawatir atas nasib yang menimpa suaminya saat ini, bahkan ibu muda itu dari tadi tidak bisa berkutik hanya bersembunyi di balik jendela usang kamarnya.

  "Ya Allah berikanlah pertolongan kepada suami hamba, agar dia mampu menghadapi lawannya yang berjumlah banyak itu, kirimkan bantuan untuk dirinya Ya Rob." Hanya doa yang mampu dia lakukan di saat situasi terjepit seperti ini.

Sedangkan di sisi lain Seno mulai mengatur strategi, matanya mulai melihat ke sekeliling wajah-wajah manusia yang saat ini ingin menyerangnya, mungkin untuk saat ini dia akan berusaha sekuat tenaga untuk melindungi diri, anak dan juga istrinya.

  Dengan tekat yang kuat akhirnya Seno mulai melompat menendang satu persatu dada mereka, tapi setelah itu mereka mulai menyerang Seno dengan cara keroyokan sehingga Seno mulai di buat jerah dan kewalahan.

  Mereka pun berhasil menyerang Seno, pria kuat ini sekarang sudah terkapar ke tanah tenaganya yang hanya satu orang mana mungkin mampu melawan lima orang, hingga pada akhirnya bantuan tiba-tiba datang dari arah belakang.

  Siapa sangka di saat kondisi seperti ini Gilang datang dengan tepat waktu membawa semua anak buahnya, untuk menyerang para musuh.

  "Hentikan!" teriak Gilang, sehingga para orang-orang berhenti memukuli Seno.

Gilang dan para anak buahnya mulai beraksi melawan satu persatu anak buah Baron sehingga mereka tumbang satu persatu, kali ini lawan yang dibuat kewalahan karena anak buah Gilang sangat banyak dan tidak seimbang dengan jumlah anak buah Baron.

  "Sialan kau berani-beraninya mencelakai sahabatku sampai seperti ini!" geram Gilang sambil melayangkan bogeman mentahannya ke tubuh Baron beberapa kali.

  "Ampun, tolong ampuni saya, saya hanya menjalankan perintah saja," mohon Baron.

  "Enak saja kau sudah membuat sahabatku babak belur seperti ini kau masih berani untuk meminta maaf!" geram Gilang sambil menendang kuat perut Baron.

Baron pun teriak kesakitan, sedangkan Gilang masih diliputi oleh amarah seakan tidak terima melihat temannya tergeletak tak sadarkan diri akibat pengeroyokan yang di alami oleh Seno.

"Kali ini, aku tidak akan mengampuni kalian," desis Gilang.

"Anak buah bereskan mereka semua di tempat yang aman," pinta Gilang terhadap anak buahnya.

Setelah anak buahnya berhasil membawa Baron beserta antek-anteknya, netra Gilang mulai menatap tubuh Seno yang sedang tidak sadarkan diri, segera pria berkulit hitam manis itu membopong tubuh sahabatnya itu untuk dibawa masuk ke rumahnya.

"Sen, Seno!" pekik Gilang sambil menepuk pipi Seno agak sedikit keras.

"Kamu harus sadar Sen, karena keberadaan mu sangat dibutuhkan oleh istri dan anakmu," ucap Gilang menarik baju sahabatnya itu.

Setelah menidurkan Seno di kursi tamu, Gilang mulai mencari-cari keberadaan istri dan juga anak Seno karena sedari tadi mereka berdua tidak terlihat batang hidungnya, karena merasa khawatir Gilang mulai memanggil nama Shafina dengan suara yang sedikit keras.

"Shafina ... Shafina," panggil Gilang, sedangkan gadis itu masih bersembunyi di kamar.

Mendengar namanya di panggil oleh seseorang yang dia kenal Shafina pun mulai hati-hati untuk membuka pintu kamarnya, dia masih teringat pesan dari sang suami untuk tidak membuka pintu, tapi ketika dia membuka pintu kamar betapa tidak terkejut melihat suaminya yang sedang berbaring di sofa panjang dengan wajah yang penuh dengan luka.

"Astaga Mas Seno!" pekik Shafina sambil berlari ke arah Seno.

"Shafina kamu tenang dulu, jangan terlalu dipikirkan nanti bisa berpengaruh dengan bayimu," tegur Gilang.

"Gimana aku bisa tenang lihat wajah Mas Seno penuh dengan luka, ini semua gara-gara dia melindungi aku," tangisnya pecah ketika ingat bagaimana suaminya itu melawan banyak orang hanya karena ingin melindungi istri dan anaknya.

"Itu sudah menjadi kewajiban Seno sebagai kepala keluarga, jadi aku mohon kamu tenang ya, ini semua demi kebaikan bersama, kalau kamu tenang maka anak yang ada di gendongan mu juga ikut tenang kita selesaikan masalah ini satu persatu," ucap Gilang menasehati.

Shafina pun mulai menurut apa yang dikatakan Gilang karena biar bagaimanapun kalau dirinya tenang pasti bayinya tidak akan rewel, karena di saat kejadian seperti ini yang di butuhkan adalah ketenangan agar supaya dirinya bisa membersihkan luka yang ada di wajah suaminya itu.

Shafina mulai menidurkan bayinya setelah itu langkahnya mulai menuju dapur untuk memanaskan air hangat untuk mengompres luka lebam yang ada di wajah suaminya itu, langkahnya kian di percepat agar supaya luka suaminya segera dia tangani.

"Sayang," panggil Seno yang sudah tersadar dari pingsan.

"Mas, kamu sudah sadar?" tanya Shafina sambil meletakkan baskom yang berisi air diatas meja.

"Sudah Sayang, kamu tidak apa-apa kan, dimana putri kita?" Seno langsung memberondong istrinya dengan berbagai pertanyaan.

🌹 Bersambung 🌹

1
Zahbid Inonk
Alhamdulillah d tolong warga ,, thor kasih karma ja lh orang tua Seno biar kecelakaan trs hidup nya tuh d gantung mati ga hidup pun enggan gedek banget 😡 sombong nya minta ampun d skat mat Allah juga kayanya ga bakal tobat
CintaAfya
dasar org tua gila dan tamak pd harta.. lanjut thor terus semangat utk update nya.... semakin seru...
CintaAfya: sama2 kasih thor ♥️🥰
Ayumarhumah: terima kasih banyak kakak 🙏🙏🙏
total 2 replies
Hana Roichati
lanjut thor
Ayumarhumah: iya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
Thor kk beri Kopi dan vote utk Shafina dan Chantika
Ayumarhumah: Terima kasih kakak atas dukungannya, love you sekebon ❤️❤️❤️❤️🙏🙏🙏
total 1 replies
CintaAfya
wlpun Seno sudah menemui sang penciptanya ... ortunya masih lg bersikap egois... tanpa memikirkan perasaan menantu dan cucu mereka...
Ayumarhumah: bener bgt 😂😂😂
CintaAfya: rasa mau digertok saja kepala mereka..supaya bisa berpikir dgn waras🤣🤣🤣
total 3 replies
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
CintaAfya
Inna Lillahi Wa Inna Ilaihirojiun semoga roh Seno tenang.. semoga Shafina diberi kekuatan utk menjalani hari2nya tanpa suami tercinta... kini tinggal Shafina bersama Anak semata wayangnya Chantika dari buah cinta Seno....😭😭😭😭
Hana Roichati
lanjut thor, 💪💪
Ayumarhumah: ok kak
total 1 replies
Irene Rumbiak
Ceritanya bagus dan menarik, terimakasih penulis novel ini, tetaplah berkarya dan sukses selalu. 👍👍👍🙏
CintaAfya
semoga Seno gak papa..
CintaAfya
seno sakit apa ya thor sehingga sembunyikan kesakitannya... semoga Seno mau di rawat di rumah sakit...kasihan Shafina dan chantika Jika berlaku sesuatu kpd Seno 😭
mbok Darmi
sakit apakah seno jgn sampai mati kasihan istri dan anaknya yg ada nanti nabrina nyalahin shafina
CintaAfya
dasar org tua egois.. sanggup membuang anak sendiri kerana Reno tdk mau menuruti kemahuannya
Ayumarhumah: bener bgt kakak
total 1 replies
CintaAfya
dasar tua bangka keras kepala...hati diselaputi oleh hasutan iblis...cucu dari darah daging sendiri gak mau ngakui... org tua seperti apa Sabrina ya... skrg masih sihat dan tdk selama2nya akan sihat.... suatu masa nnti kamu akan sakit dan ketika itulah kamu memerlukan anak menantu serta cucu2 kamu Sabrina..
CintaAfya
wlpun mereka ortu kamu.. tp mereka tlh bertindak dgn kejam terhadap istri dan anak kamu Seno... berilah hukuman agar mereka jera dan tdk akan masuk campur lg dlm urusan keluarga kecil Seno..
CintaAfya
dasar perempuan tua mental.... begitu tega menyakiti bayi yg masih kecil. tiada perasaan dihati wahai perempuan keparat.... semoga pembalasan dari Allah secepatnya dtg membalas perbuatan jahat kamu..
CintaAfya: 🤗🤗🤗sabar...
Ayumarhumah: Sabar Kakak 🥰🥰🥰
total 4 replies
Zahbid Inonk
astaghfirullah hal'adzim thor d bikin mati segan hidup pun enggan lh tuh makhluk yg bernama Sabrina bnr" iblis berwujud perempuan
Zahbid Inonk: jadi baper aku nya thor
Ayumarhumah: Sabar ya Kak 🥰🥰🥰
total 2 replies
Suanti
semoga aja pulang dari Sumatera sabrina sama agra kecelakaan sekalian kena karma 😅
Ayumarhumah: Waduh akak 😂😂😂
total 1 replies
Akbar Razaq
Gila....buat matinya sulit aja thor si Sabrina.
Ayumarhumah: Semangat akak🥰🥰🥰
Akbar Razaq: siap thor 😃
total 3 replies
Hana Roichati
lanjut upnya kak
Ayumarhumah: Baik kakak 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!