NovelToon NovelToon
Lewat Jalur Cinta

Lewat Jalur Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Niatnya untuk membalas dendam membuatnya rela menikah dengan pria yang baru dia kenal. Zevana berniat untuk membalaskan dendam terhadap pria bernama Aksa atas kematian sahabatnya. Agar Aksa bisa merasakan sakit hati yang sama, Zevana memilih jalan lewat jalur cinta. Membuat Aksa jatuh cinta, setelah itu mencampakkannya.

Aksa adalah seorang playboy yang sering bergonta-ganti pasangan. Dia tidak percaya dengan cinta, karena baginya cinta hanyalah hal konyol. Dibalik sikap dinginnya, ternyata Aksa menyimpan luka di hati yang membuatnya tidak percaya akan adanya cinta sejati.

Berhasilkah Zevana meluluhkan hati Aksa demi misi balas dendamnya?

🩸
🩸
🩸

"Aku tidak biasa menjalin hubungan hanya dengan satu wanita saja. Jika kamu menginginkan pernikahan ini tetap terjadi, maka bersiap-siaplah untuk sakit hati."_ Aksa.

Yang penasaran dengan ceritanya, kepoin yuk...

Salam dunia perhaluan 🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14 : Lewat Jalur Cinta.

"Auuwwww... Sakit, Mbak...!!!"

Zevana tidak henti-hentinya berteriak, saat ini kakinya sedang dipijat oleh mbak Sari. Sementara Aksa duduk di sampingnya karena Zevana terus menggenggam erat tangan Aksa dan satu tangannya lagi memegang lengannya.

Mereka bertiga sedang berada di teras depan rumah. Beruntung Oma Berlina sudah tidur. Jika tidak, Oma pasti akan merasa sangat cemas melihat keadaan Zevana.

Mendengar teriakkan Zevana yang terus merasa kesakitan, membuat Aksa merasa tidak tega. Hingga dia membiarkan saat Zevana menekan kuat lengannya dan membenamkan wajahnya di bahunya.

"Sudah, Non. Gimana? Sudah mendingan kan?" Tanya mbak Sari yang sudah selesai memijat kaki Zevana.

Zevana menggerakkan sedikit demi sedikit kakinya, rasanya memang sudah tidak terlalu sakit seperti tadi.

"Iya, mbak. Udah gak begitu sakit. Makasih ya mbak!"

Mbak Sari mengangguk sembari tersenyum, "Sama-sama, Non. Ya sudah, mbak pamit kebelakang dulu, ya."

Mbak Sari bergegas masuk ke dalam rumah dan meninggalkan Zevana dan Aksa berdua saja di teras rumah.

"Sudah selesai bukan? Jadi kamu bisa melepaskan tangan aku sekarang."

Zevana menatap tangannya, dia baru sadar jika sejak tadi dia terus menggenggam erat tangan Aksa. Tapi kenapa sejak tadi Aksa tidak protes? Mungkinkah pria itu mulai mengkhawatirkan dirinya? Jika iya, itu berarti tinggal selangkah lagi untuk meraih hati Aksa.

"Kenapa harus dilepas? Bukankah lebih baik jika seperti ini? Biar kamu tidak bisa kemana-mana." Zevana kembali mengeluarkan jurus gombalannya.

Aksa hanya bisa menghembuskan nafas panjang melihat sikap Zevana. Tiba-tiba dia teringat ucapan papanya yang meminta mereka untuk datang dan makan malam di rumah besok malam. Aksa memang belum sempat mengatakannya pada Zevana.

"Papa meminta kita untuk datang ke rumah besok malam. Karena kaki kamu sedang sakit, maka besok aku akan bilang pada papa jika kita tidak bisa datang," ujar Aksa.

Zevana yang mendengar itu langsung menggeleng-gelengkan kepalanya cepat.

"Tidak, kita akan tetap datang. Papa sudah mengundang kita, jadi mana mungkin kita tidak datang." Zevana melepaskan tangan Aksa, lalu dia berdiri dengan tegak. "Lihat, kakiku sudah tidak sakit. Kakiku baik-baik saja."

Aksa memperhatikan kaki Zevana yang sepertinya memang sudah baik-baik saja.

"Baguslah, itu artinya kamu bisa berjalan ke kamar sendiri bukan?" Tanya Aksa. Rupanya dia memang sengaja mengatakan itu agar Zevana melepaskan genggaman tangannya.

Zevana mengernyitkan keningnya, dia nampak seperti orang bingung. "A-apa?"

Aksa tidak menjawab lagi, dia bergegas bangun dan masuk kedalam rumah. Tanpa sadar sebuah senyuman tergambar di wajah Aksa saat dia sudah berada di dalam rumah dan melangkahkan kakinya berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.

Dari balik tembok, sejak tadi Oma Berlina terus memperhatikan. Oma Berlina tadi terbangun saat mendengar suara teriakan Zevana yang sedang kesakitan. Hingga dia bangun dan ingin melihat, namun Oma Berlina urungkan untuk keluar saat melihat raut wajah khawatir diwajah cucunya saat mendengar rintihan Zevana yang terus kesakitan saat sedang dipijat oleh mbak Sari.

Mata Oma Berlina nampak berkaca-kaca. Kini setelah sekian lama, untuk pertama kalinya dia bisa melihat kembali senyuman diwajah cucunya. Sebuah senyuman hangat tanpa beban.

🍁

🍁

🍁

Hari ini Aksa meminta Zevana untuk beristirahat di rumah dan tidak pergi kemana-mana. Awalnya Aksa pikir ada bagusnya juga kaki Zevana sakit, hingga gadis itu tidak akan datang ke kantor untuk mengganggu dan menungguinya lagi. Tapi nyatanya pikiran itu salah, meskipun Zevana berada di rumah, Aksa malah merasa seperti diteror. Hampir setiap jam Zevana terus menelfon dan mengirimkan pesan ancaman padanya.

[ Cepat kirimkan fotomu, aku ingin lihat kamu sedang ada dimana dan apa yang sedang kamu lakukan sekarang. Siapa tau disamping kamu ada wanita lain. ]

Berkali-kali Aksa menghembuskan nafas berat. Dani yang sejak tadi ada di ruangan kerja Aksa pun terkekeh melihat wajah tuannya yang terlihat gusar. Bahkan sejak pagi Aksa sudah tidak fokus pada pekerjaannya, karena begitu sampai di kantor, Zevana langsung melakukan video call dengannya.

"Biasanya ponsel saya yang ramai. Ramai sama wanita-wanita yang mengejar-ngejar anda. Sekarang ponsel anda yang ramai oleh satu wanita doang," ledek Dani yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Aksa.

"Dia benar-benar membatasi gerakku. Duniaku berubah drastis gara-gara wanita itu," keluh Aksa.

"Bukannya itu bagus, Tuan. Sekarang anda tidak perlu meladeni lagi wanita-wanita yang mengejar-ngejar anda itu. Jika anda ingin ditemani, sudah ada istri anda yang siap menemani 24 jam."

Apa yang dikatakan Dani memang adalah benar, sekarang dia dan Zevana sudah menikah jadi wajar jika Zevana bersikap overprotektif padanya. Apalagi gadis itu selalu bersikap seolah-olah sangat mencintainya.

"Tapi aku tidak mencintainya," ucap Aksa.

"Bukan tidak, tapi belum, Tuan. Saya yakin jika dipepet terus, lama-lama Tuan juga klepek-klepek," goda Dani.

Aksa menarik nafas panjang, "Sudahlah, lupakan tentang Zevana. Kamu sudah mengaturkan janji untukku bukan?"

Dani menganggukkan kepalanya, "Sudah, Tuan. Mobilnya juga sudah siap di bawah."

Aksa segera bangun dari duduknya, dia berjalan meninggalkan ruangan kerjanya dengan diikuti oleh Dani. Siang ini dia ada janji ketemuan dengan seorang wanita di sebuah cafe.

Saat pintu lift terbuka, nampak Arvan sudah berada di dalam lift. Keduanya saling menatap tajam sebelum akhirnya Aksa masuk bersama dengan Dani ke dalam lift. Aksa berdiri di samping Arvan, sementara Dani berdiri di belakang sendiri.

Selama di dalam lift, tidak ada yang bersuara satupun. Membuat suasana didalam lift terasa begitu canggung. Tidak ada sapa menyapa diantara dua kakak beradik itu. Dani yang berdiri di belakang mereka hanya bisa diam.

Meskipun dulu tinggal satu rumah dan bekerja di gedung yang sama. Aksa dan Arvan memang jarang sekali bertegur sapa. Meskipun bersaudara, mereka selalu terlihat seperti orang asing. Arvan sangat menyadari jika kehadiran dirinya dan sang mama memang tidak pernah diharapkan oleh keluarga papanya. Apalagi Oma Berlina selalu menyalahkan mamanya atas kematian mama Arini dan kakek mereka.

"Aku kasihan pada Zevana, karena dia harus menikahi pria breng-sek seperti kamu," ucap Arvan dengan nada mengejek.

"Apa maksud ucapan kamu?" Tanya Aksa masih dengan wajah tanpa ekspresi. Dia berbicara tanpa menoleh ke arah Arvan.

Arvan menatap Aksa sembari tersenyum sinis, "Zevana tidak sama dengan wanita-wanita yang kamu kencani. Meskipun baru bertemu dua kali, aku bisa melihat jika dia adalah wanita baik-baik. Pria seperti kamu, tidak pantas untuk wanita baik-baik seperti Zevana!"

Aksa balas menatap Arvan. "Lalu siapa yang pantas untuk Zevana? Kamu?" Aksa tersenyum getir. "Tapi asal kamu tahu, Zevana yang mengakui dirinya mencintai aku. Bahkan dia yang menginginkan pernikahan kami terjadi. Pantas tidak pantas, Zevana hanya mencintai aku."

Suasana di dalam lift semakin menegang. Arvan mengepalkan tangannya begitu mendengar ucapan Aksa. Sudah sejak lama dia ingin sekali menghajar adiknya itu. Sementara Aksa masih menatap Arvan dengan wajah tenangnya.

Begitu pintu lift terbuka, Aksa langsung melangkahkan kakinya keluar bersama dengan Dani. Namun langkah kakinya terhenti saat mendengar ucapan Arvan.

"Sedikit saja kamu lengah, aku akan merebut Zevana dari kamu!" Ucap Arvan. Kemudian dia melangkahkan kakinya berjalan melewati Aksa dan Dani. Tidak peduli jika sekarang Aksa mungkin sedang menatapnya dengan tatapan tajam.

... 🌼🌼🌼...

1
Eka Bundanedinar
gila otak dr kejahatan sama nadia si lucas gemulai sungguh diluar prediksi sih ini
jd klo zeva bls dendam sama aksa lucas jls tau klo salah tp milih diam sahabat macam apa ini zevana pasti kecewa berat sama lucas si gemulai ayo kk biar zeva tau semuanya
Zhu Yun💫: Siap kakak 🙏🥰
total 1 replies
Eka Bundanedinar
duarrr zeva tujuanmu tercapai tp g dg bls dendammu trnyata kamu udah ada hati sanma aksa jd pilihanmu apa zeva...sblm dngr pnjelasan aksa kumohon jngan brprasangka lg zeva
Aras Diana
thor up nya dong
Zhu Yun💫: Bab berikutnya sudah aku rilis, ditunggu yah kakak 🙏🥰
total 1 replies
Mrs.Riozelino Fernandez
duuuuh Nadia meninggoy pun membuat banyak masalah bagi orang lain...🤦🏻‍♀️
Zhu Yun💫: Nanti kalau Nadia minta hidup lagi, bisa bahaya 🤣🤣🤣✌️
Mrs.Riozelino Fernandez: klo ada pintu Doraemon, Ku ajak Zevana jumpai Nadia ke akhirat kk Thor 😭😭😭😂
total 3 replies
Siti Yuliatin
so sweet... sepertinya ada laki2 lain yg menodai nadia dan itu bukan aksa
Zhu Yun💫: Jawabannya ada di bab selanjutnya, ditunggu yah kakak 🙏🥰
total 1 replies
Aras Diana
lanjut thor upnya penasaran lnjutannya
Aras Diana
kok belum up thot
Zhu Yun💫: Ditunggu yah kakak 🙏🥰
total 1 replies
Aras Diana
thor lanjut up nya
Eka Bundanedinar
sepertinya kamu memang trjebak sama prmainanmu sendiri zevana
Eka Bundanedinar
mngkin kah aksa kenal naadiaa tp kn dias g prnah nggeh samawanita yg dikencani
F.T Zira
1vote buat Zevana
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk vote-nya 🙏🥰
total 1 replies
F.T Zira
terungkaplah wahai rahasiaaaa.... sim salabim.. buhhh...🤣🤣🤣🤣
Zhu Yun💫: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
sudah janji tanppa sadar kok oma🤭🤭🤭
F.T Zira
yeee mulai dari larangan kecil ntar mrembet ke yg lainnn💃💃💃💃
Zhu Yun💫: 😆😆😆😆😆
total 1 replies
F.T Zira
cinta oh cinta..
datangnya tanpa permisi dan pamit....💃💃💃💃💃💃
Laskar Pelangi
baru baca,semoga jadi buku favorit
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak sudah mampir 🥰🙏
total 1 replies
Aras Diana
lanjut up nya thor
NaDira
Nadia mungkin terobsesi sama Aksa.. Semoga Zevana bisa berpikir jernih sebelum dimanfaatkan sama Arvan..
Mrs.Riozelino Fernandez
naaah kan....Aksa aja gak kenal dengan Nadia... gimana mereka bisa disebut pacaran...
F.T Zira
aahhh sebel... gal bisa komen di paragraf...😭😭 muncul kalimat Aithor sedang merevisi terusss...

3🌹🌹🌹 buat ka aithor biar semangat up
Zhu Yun💫: Emberan Cin 🤭🤣✌️
F.T Zira: alaaa.... sistem nt kkurangan aqua🤭
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!