Dunia berjalan dengan peraturan didalamnya, Gravitasi, Energi, dan segala sesuatu yang berada di alam semesta berjalan dengan aturannya masing masing.
Hingga pada suatu saat... manusia bisa memecahkan hukum dan aturan alam, mereka mendapat kekuatan yang disebut Rule Breaker. Kehidupan manusia pun menjadi kacau Karna pengguna rule breaker yang semena mena, mereka yang berbuat buruk menggunakan rule breaker disebut Cheater.
Ratusan tahun berlalu manusia pun membuat pasukan bernama Anti Cheater yang bertujuan memusnahkan seluruh Cheater, dan disinilah cerita sang pemeran utama bernama Rayyan yang bercita cita menjadi pasukan anti cheater dimulai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon We Are In Isekai Verse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terungkapnya Sang Pembunuh
Ini sudah larut malam namun Rayyan dan kawan kawan masih belum menemukan siapa Cheater yang sedang dicari, karena merasa lelah mereka bertiga pun memutuskan untuk mencari penginapan terdekat untuk bermalam disana.
Mereka bertiga berpencar dan jika salah satu sudah menemukan penginapan maka mereka akan menghubungi satu sama lain. Rayyan melewati gang sepi dan tiada siapapun disana.
Hanya ada bak sampah dan beberapa anjing sedang memakan makanan sisa, entah apa yang Rayyan pikirkan dia mencari penginapan di tempat seperti ini.
"Pasti di tempat begini ada penginapan rahasia, seru nih" ucap Rayyan berbicara sendiri di keheningan.
Rayyan ingin melanjutkan langkah namun seketika terhenti karena bak sampah yang berada didekat berbunyi, seperti ada yang mencoba keluar.
Rayyan menjadi sedikit takut dan penasaran, jadi dia mendekati bak sampah itu perlahan lahan dan membuka nya. Rayyan terkejut lalu terjatuh karena didalam situ ada anak kecil yang melompat mengagetkan dia.
"Baa! Ahaha kakak kaget ya!" Ucap anak kecil itu.
"Sialan kamu ini, jantung ku hampir lepas tau!" Ucap Rayyan.
Lalu Rayyan menanyakan kenapa anak kecil dengan baju compang camping kotor dan dekil itu berada di bak sampah, Anak itu menjawab kalau ini memang tempat tinggal dia sejak beberapa bulan lalu.
Handphone Rayyan berdering ada telefon dari Lisa, nampaknya dia sudah menemukan tempat penginapan. Rayyan pun bergegas pergi dari tempat itu namun anak kecil itu terus menerus mengikutinya.
Hingga Rayyan sampai ke tempat penginapan dan bertemu Lisa dengan Zayn, Anak kecil itu masih saja mengikuti dia. Lisa heran kenapa Rayyan membawa anak kecil dengan penampilan seperti itu.
"Anak kecil itu siapa yan?" Tanya Lisa
"Ohh aku bertemu dia di bak sampah dan dia terus mengikuti ku sampai kesini" jawab Rayyan.
"Wahh kakak perempuan cantik banget, pasti udah punya pacar ya" ucap anak kecil itu dengan penuh semangat lalu mendekati Lisa.
"Ehmm.. hehe itu yang kamu ikutin, dia orangnya" ucap Lisa sembari mengelus rambut anak kecil itu.
Lisa lalu bertanya siapa anak kecil itu, lalu anak kecil itu memperkenalkan dirinya. Dia bernama Pia, berumur 9 tahun dan hidup sendirian di bak sampah. Sepeti yang kalian tebak nasib malang menimpa Pia..
Beberapa bulan lalu Pia hidup dengan bahagia bersama keluarganya namun suatu insiden terjadi, Pia yang pulang dari sekolah sangat merasa syok karena seluruh anggota keluarga nya habis dibunuh oleh seseorang yang dia tidak ketahui.
Setelah insiden mengerikan itu, Pia yang sudah tidak memiliki siapapun menjadi terlantar. Tidak ada satupun orang yang mau menerima dia dikota ini bahkan saudara jauhnya, jadi dia hidup penuh kesendirian.
Lisa menjadi prihatin dengan kondisi Pia, jadi dia mengajak Pia untuk bermalam bersama dengannya di penginapan ini. Pia sangat senang dengan ajakan itu dan mereka berempat pun masuk dan beristirahat.
Lisa menyewa 2 kamar, 1 untuk dia dan Pia, 1 lagi untuk Rayyan dan Zayn. Didalam kamar Rayyan yang sudah lelah langsung melepas armornya dan melompat kekasur. Zayn juga melepas armornya dan beranjak kekasur.
"Rayyan, apa kau merasa ada sesuatu dengan anak kecil itu" ucap Zayn.
"Apa? Kau pedo kah" ucap Rayyan.
"Gak gitu, cuma ada yang aneh aja. Entahlah mungkin cuma perasaan ku aja" ucap Zayn.
Mereka pun perlahan tertidur, hingga di keesokan harinya... Di pagi yang indah mereka dikejutkan dengan teriakan seorang wanita, Rayyan dan Zayn langsung terbangun dari kasur dan berlari keluar kamar.
Nampaknya teriakan itu berasal dari karyawan yang bekerja di penginapan ini, dia terkejut melihat kondisi kamar yang ditempati Lisa penuh dengan bercak darah dan kaca yang pecah.
Didalam kamar itu hanya ada Pia sendiri, berdiri dengan darah yang ada dibajunya. Pia dengan muka hampa ingin menangis langsung berlari kearah Rayyan dan memeluknya.
Dia menjelaskan bahwa semalam ada yang masuk kekamar lalu langsung mengamuk merusak seisi kamar, orang itu hendak melukai Pia namun Lisa melindungi Pia hingga Lisa terluka parah dan dibawa orang itu pergi.
Rayyan terkejut mendengar itu lalu langsung bergegas memakai armor dan pergi mencari Lisa, tentu Zayn ikut dengannya dan Pia juga. Rayyan mencoba menghentikan Pia karena ini terlalu berbahaya namun Pia memaksa ingin ikut, apa boleh buat Rayyan pun membolehkan dia.
Rayyan dengan penuh perasaan khawatir dan cemas mencari Lisa, hingga sampai mereka menemukan sebuah petunjuk berupa tetesan darah. Tetesan itu terlihat mengarah ke gedung yang sudah tidak dipakai.
Rayyan, Zayn Pia, mereka bertiga lalu masuk kedalam gedung itu mengikuti tetesan darah hingga mereka menemukan Lisa dengan kondisi mengenaskan.
Lehernya sedikit sobek, tangannya putus setengah dan kakinya yang terluka sedikit parah. Rayyan hendak berlari kearah Lisa namun Lisa menyuruh nya untuk berhenti.
Karna jika mereka melangkah sekali lagi maka mereka akan tewas, Rayyan dengan panik bertanya mengapa Lisa bisa sampai seperti itu, Lisa menjelaskan perlahan dengan nafasnya yang sulit.
"Ayan.. pertama jangan panik, kedua jangan bergerak.. ketiga dan yang paling penting.. aku sudah mengetahui identitas asli Cheater yang sedang kita cari selama ini.. dia adalah-" Ucap dengan senyumnya Lisa.
Mari kita putar ulang waktu kembali ke malam sebelumnya, Lisa menutup pintu dan melepas armor nya, dia pergi tidur bersama Pia dimalam yang sunyi.
Sedikit info kalau kamar yang ada di penginapan ini memiliki kedap suara, jadi jika ada keributan terjadi di salah satu kamar maka suaranya tidak akan terdengar oleh orang diluar kamar.
Lisa tidur dengan nyenyak dan terus menyebut Rayyan dalam tidurnya.. sementara seseorang hendak mengambil pisau dari Armor milik Lisa. Orang itu adalah Pia!.
Setelah mengambil pisau itu Pia langsung mengarahkan nya tepat ke dada Lisa dan menusuknya, Lisa langsung terbangun muntah darah, dia reflek melompat menjauhi Pia.
Lisa memegang dadanya mencoba menyembuhkan dirinya sembari bertanya kepada Pia kenapa dia melakukan itu, Pia pun menjawab dengan nada suara yang jauh berbeda.. sangat berbeda.
Pia yang sebenarnya sudah terbunuh disaat insiden pembantaian keluarganya terjadi. Dan yang membunuh keluarga nya adalah seorang Cheater bernama Yweh.
Yweh membunuh Pia dengan cara memakannya hidup hidup lalu mengambil wujud dan kepribadian Pia, Yweh adalah Cheater dengan kekuatan Pencurian wujud dan tentakel kegelapan.
Setelah Yweh menjelaskan itu, mereka berdua pun bertarung sengit, namun Lisa mulai terpojok.. Tentakel hitam milik Yweh terus melukai dirinya yang tidak menggunakan Armor apapun.
Setiap Lisa mencoba mengambil armornya dia selalu dihentikan oleh tentakel hitam milik Yweh, sebenarnya Lisa bisa bertarung imbang dengan Yweh namun karena luka di dadanya dia menjadi kesulitan.
Akhirnya Lisa yang sudah mencapai batas, dia memecahkan jendela dan melompat keluar lalu pergi dari penginapan itu.
Setelah mendengar itu semua dari Lisa, Rayyan terkejut sementara Zayn merasa ternyata benar ada yang salah dengan Pia.
Tepat dibelakang Rayyan dan Zayn ada tentakel hitam yang siap menusuk perut mereka berdua kapanpun. Sementara Pia... Mungkin lebih tepat disebut Yweh, tertawa.
"Kalian boleh bergerak jika kalian ingin mati... Ahaha" ucap Yweh.
Rayyan menoleh kearah belakang menatap Yweh dengan tatapan penuh amarah dan kebencian, Rayyan benar benar tidak terima Lisa dibuat seperti itu.
Sementara Zayn mencoba mengambil belati dari dalam kantong armor nya, dan Lisa yang terus menyembuhkan luka ditubuhnya.
-Bersambung