NovelToon NovelToon
VERSUS

VERSUS

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / Gangster / Enemy to Lovers
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Puspa Indah

Rahasia besar dibalik persaingan dua kedai yang bertolak belakang dalam segala hal.

Saat yang nampak tidak seperti yang sesungguhnya, saat itu pula keteguhan dan ketangguhan diuji.

Akankah persaingan itu hanya sebatas bisnis usaha, atau malah berujung pada konflik yang melibatkan dua sindikat besar kelas dunia?

Bagi yang suka genre action, kriminal, mafia, dengan sentuhan drama, romansa dan komedi ringan, yuk.. langsung di klik tombol "mulai baca"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Indah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGIAN 4

"Permisi.."

Akita yang baru sampai di toko dan sedang berada di dapur menengok ke arah asal suara.

Wanita itu!

Dia masuk dan berdiri di depan pintu sambil melihat ke sekeliling. Sepertinya tengah mencari siapa pun yang ada di situ.

"Ya?", tanya Akita.

Wanita itu sedikit kaget melihat Akita. Namun setelah itu ia kembali melihat ke sekeliling kedai.

"Maaf, apa boleh saya bicara dengan anda di luar?", tanyanya lagi, kemudian langsung menuju ke depan kedai.

Akita yang merasa heran, mengikuti saja keinginan wanita itu.

"Maaf, Tuan..", dia tak meneruskan kalimatnya.

"Nakamura. Namaku Akita Nakamura", Akita melengkapi kalimat itu.

"Oh iya. Tuan Nakamura.. Begini, saya ingin mengundang anda semua ke pembukaan kedai saya hari ini", ucapnya, dengan kepala sedikit menunduk dan kedua tangan bertaut.

Sementara Akita berdiri dengan tubuh dan kepala tegak. Hanya matanya yang bergerak kesana kemari. Sedangkan tangannya berada di pinggang seolah ingin menunjukkan kalau ia bukanlah lawan yang lemah.

Alhasil, dari jarak pandang beberapa puluh meter akan terlihat seperti seorang atasan yang tengah menegur bawahannya.

"Begitukah? Baiklah terima kasih atas undangannya. Tapi mungkin kami tak semuanya bisa ke sana. Harus ada yang melayani pelanggan di kedai", sahut Akita.

"Oh, tentu saja. Tidak masalah. Atau kalian juga bisa datang bergantian. Acaranya sepanjang hari", sahut wanita itu sambil sesekali saja melirik Akita entah mengapa. Apakah Akita menakutkan?

"Ya, baiklah. Akan kami usahakan. Sekali lagi terima kasih, Nona.. atau Nyonya?", tanya Akita.

"Nona. Nama saya Sofia. Sofia Genovese", jawabnya seraya menunduk.

"Genovese?", Akita terkekeh.

"Nama yang bisa membuat orang salah sangka bukan?", sambungnya.

Sofia hanya diam, sepertinya tak paham maksud ucapan Akita.

"Baiklah, saya permisi dulu. Semoga urusan anda hari ini lancar", Sofia kemudian mengangguk lagi sebelum menyeberang jalan menuju kedainya yang terlihat dihias beberapa pernak-pernik sederhana.

Akita memandanginya sampai akhirnya Sofia menghilang di balik pintu kedai.

"Apa tadi itu wanita kedai seberang?", tanya Abe yang masuk dari pintu belakang.

Akita mengangguk.

"Namanya Sofia Genovese. Dia mengundang kita ke acara pembukaan kedainya hari ini", Akita memasang appronnya lalu memulai aktivitas hariannya di kedai.

"Sofia.. Nama yang indah. Sungguh feminim dan terdengar cantik. Bukankah begitu? Sofia..", Abe berlagak seperti pujangga yang tengah membacakan sebuah karya sastra.

Akita hanya menggelengkan kepalanya.

"Kalau kau menyukai nama itu, mengapa tak kau berikan saja pada bayimu nanti?", usul Akita.

"Ya, mungkin. Tapi kami belum tahu jenis kelaminnya", sahut Abe.

"Baiklah, sudah cukup tentang wanita itu. Kedainya sudah dibuka hari ini. Itu berarti, perang sudah dimulai!", ucap Akita nyaring.

Abe hanya mendelik lalu menuju gudang. Sungguh bukan tanggapan yang sesuai dengan harapan Akita.

********

Akita dan Ryuu berjalan perlahan menuju ke seberang jalan. Awalnya mereka ingin memakai seragam kerja khas penjual ramen mereka, tapi Abe tak suka dan menyuruh mereka berganti pakaian. Menurutnya itu tak sopan.

"Ramai sekali", bisik Ryuu.

"Itu karena semuanya gratis. Siapa yang bisa menolak sesuatu yang gratis. Walau mereka sudah kenyang, mereka pasti tak akan melewatkannya", Akita balas berbisik, membuat mereka terlihat seperti sepasang penggosip.

"Selamat datang Tuan berdua, silahkan masuk dan nikmati hidangan kami", seorang pelayan kedai dengan senyum ramah yang sudah terlatih menuntun mereka ke meja kosong.

Saat mereka sudah duduk, Akita langsung mengamati meja lain. Pizza dan pasta, itulah hidangan yang tersaji di situ. Tak ada yang berbentuk bulan sabit seperti yang ia dan Abe kira. Rupanya itu hanya sebuah nama. Tunggu, bulan sabit? Bulan? Mengapa kebetulan sekali? Kedai ini bernama bulan sabit, sementara kedainya bernama Hinode, matahari terbit.

Akita tersenyum sinis, sepertinya kedua kedai ini sudah ditakdirkan untuk menjadi rival. Bulan dan matahari, menggambarkan siang dan malam yang sampai akhir dunia pun tak akan pernah bersatu.

"Silakan dinikmati Tuan", pelayan tadi bersama teman-temannya meletakkan berbagai hidangan di mejanya.

Apa perasaannya saja kalau hidangan di meja mereka lebih banyak dan spesial. Ada beberapa menu yang tidak Akita lihat di meja lain.

"Ini.. banyak sekali", ucap Akita pada pelayan itu yang masih setia berdiri di samping meja.

"Sesuai perintah Nona Genovese, anda berdua adalah tamu istimewa yang harus kami layani dengan baik", sahutnya, masih dengan senyum ramah yang sepertinya sudah menjadi setelan default wajahnya.

Akita melirik Ryuu, astaga.. dia sudah memakan dengan lahap sepiring pasta di hadapannya.

Akita kemudian melihat ke sekeliling kedai itu. Sungguh berbeda dengan suasana kedainya, namun tetap terasa nyaman. Meja kursi yang sama seperti set meja sarapan di dapur-dapur rumah Amerika. Beberapa sofa dan.. ah, ada sarana bermain anak-anak di salah satu sudutnya. Juga karpet yang terhampar di area lantai yang lebih tinggi. Dilengkapi beberapa bantal dengan warna cerah dan rak buku di salah satu sisi dindingnya.

Kedai ini sepertinya dirancang untuk keluarga, sangat nyaman dan hangat. Berbeda dengan perasaan Akita sekarang, yang semakin sadar kalau rivalnya memang tidak bisa diremehkan.

1
Puspa Indah
Makasih reviewnya. Moga sukses dan sehat selalu 🤓
Puspa Indah
Tahu aja kamu kalau ambil inspirasinya dari beliau. Tapi Antonio gak bisa nyanyi, kayaknya..
deka
keren ceritanya gk bertele-tele. good job.
deka
wow Nami kereenn
deka
jangan bilang Antonio Bocelli saudaraan ama Andrea Bocelli ya thor
deka
hmm ... Ryu tutup mulutmu, orang jatuh cinta emang sulit di nasehati🤭
deka
hati² Akita jangan nyosor aja sama makanan dari sebrang
deka
oohh .. ternyata Sophia tidak sepolos yg kukira.
Akita duh nasibmu terancam
Oe Din
seru "Akita" ( atau Ryuu )
Puspa Indah: Eh, iya. Salah lagi /Facepalm/
Makasih buat koreksinya..
total 1 replies
Oe Din
Penumpang lain panik...
Akita malah bersyukur ada goncangan di pesawat, dapat pelukan tangan...
😘😘😘
Oe Din
Mateo dan Alex ini cocok jadi pujangga ...
👍👍👍
Oe Din
Ryuu sang gembong Yakuza, bisa salah tingkah juga ...
😄😄😄
Oe Din
Satu ruang, dengan berbagai macam rasa dan raut muka ...
😅😅😅
Oe Din
geger otak atau gegar otak...?
Puspa Indah: Yup tul, gegar otak. Kalau Geger, malah kaya tempatnya Aa Gym ya. Geger Kalong 🤭
It's done! Thanks...
total 1 replies
Oe Din
Ha ha ha...
Ryuu sudah sangat bosan dengan genre romansa, saatnya genre HOROR & Baku Hantam ...!!!
Puspa Indah
To Oe Din, author ijin pake istilah "rakus" sama "kiriman beracun" nya ya.. Makasih.. 🤓
Oe Din
المسلم أخ المسلم ...
Setiap muslim adalah saudara bagi muslim lainnya...
Oe Din
Kau rakus, merebut "kiriman beracun" buat Akita....
Jadi kena juga !!!!
Oe Din
Putri Gengster Italia versus Putra Gengster Jepang....
Oe Din
Mantaplah....!!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!