NovelToon NovelToon
KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

KETIKA SECUIL CINTA TUMBUH

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Wanita Karir
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: julius caezar

Riana, seorang CEO wanita yang memegang kendali beberapa perusahaan, bertemu dengan Reyhan, anak muda yang masih sangat....sangat idealis, dengan seribu satu macam idealisme di kepalanya, pada sebuah pesta ulang tahun anak Pak Menteri. Keduanya harus berhadapan dengan wajah garang ibu kota dan menaklukkan ganasnya belantara Jakarta dengan caranya masing masing. Bisnis, intrik dan perasaan bergulung menjadi satu. Mampukah keduanya? Dan bagaimanakah kelanjutan kisah diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julius caezar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13 : PERTEMUAN DI RESTORAN SAKURA

Mood Riana pagi itu sedang tidak bagus. Karena siang harinya ia harus memenuhi undangan Denny untuk makan siang bersama di restoran Sakura. Itu berarti berdua saja dengan Denny. Yang merasa menang. Yang pasti ngomongnya juga soal lain. Paling banyak cuma rayuan gombal. Yang membuatnya merasa terhina. Merasa harga dirinya sebagai wanita dilecehkan.

    Tapi mau bagaimana lagi? Ia tidak memperoleh penjelasan yang cukup dari Pak Wirata soal alasan penjadwalan kembali ke dua proyeknya. Kalau ia ingin mendapatkan informasi, maka terpaksa ia harus berhadapan dengan Denny. Pria yang melihat mukanya saja membuat Riana ingin muntah. Miko sendiri belum tentu tahu masalah ini.

    Sebenarnya yang membuat Riana sangat penasaran bukan karena hilangnya dana yang mencapai lebih dari satu miliar rupiah - belum termasuk persiapan dan komisi yang sudah dikeluarkannya pada awal awal pengerjaan proyek - akan tetapi lebih karena ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa alasan Pak Menteri menunda proyek yang sudah disetujui. Benarkah seperti yang dikatakan oleh Pak Wirata? Karena dana Pemerintah sedang tipis? Nalurinya sebagai seorang pengusaha wanita hebat yang mampu mengendalikan beberapa perusahaan, tentu tidak bisa menerima alasan tersebut. Amat tidak masuk akal!

    Sebenarnya soal kalah atau menang dalam tender adalah hal yang biasa dan bukan cuma sekali dialaminya. Pembatalan kontrak, dulu juga sering dialaminya. Tapi tentu dengan alasan yang bisa diterima oleh akal sehat. Kali ini benar benar sangat mengganjal di hati. Membuatnya sangat kesal dan penasaran.

    Ilmu yang begini ini, di perguruan tinggi manapun tidak pernah diajarkan!

    Kurang dua puluh menit dari waktu yang dijanjikannya, Riana menelepon sopirnya agar dijemput. Ia malas mengendarai mobil sendiri karena sedang bad mood. Membayangkan bakal ketemu Denny membuatnya muak.

    "Kemana, Bu?" tanya sopirnya

    "Restoran Sakura," sahutnya malas sambil meletakkan kepala yang terasa berdenyut di sandaran kursi.

    "Baik, Bu." Riana cuma memejamkan mata. Ia ingin tidur sejenak, walau cuma beberapa menit, untuk melupakan masalahnya. Tapi toh ia tetap harus menghadapinya.

    Dan di restoran yang ditata apik dan kelihatan berkelas itu, Denny bergenit genit. Seolah mereka berdua adalah pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu, atau kekasih gelap yang mendapat kesempatan emas.

    Rasanya Riana ingin memaki lelaki dihadapannya itu. Tapi ditahannya. Demi informasi yang ingin diperolehnya.

    "Jadi apa yang dikatakan Diandra?"

    "Diandra tidak suka kamu memakai Reyhan. Sederhana sekali sebenarnya. Kalau kamu ingin mendapatkan kembali proyek itu, kamu harus mengeluarkan Reyhan. Cuma itu. Sangat sederhana kan?"

    "Apakah karena itu Diandra meminta Pak Menteri membatalkan proyek saya?"

    "Bisa saja. Dia kan anak Pak Menteri?"

    "Tapi kenapa dia bisa berpendapat saya menggunakan Reyhan?"

    "Dia melihatmu bersama Reyhan di pesta ulang tahunnya kan?"

    "Tapi saya baru.........."

    "Siapapun bisa melihat kalau kamu dekat dengan Reyhan saat itu. Bicara berbisik bisik......."

    Kemarahan mulai terasa di wajah Riana.

    "Den, saya tidak pernah mengemis pada orang lain. Pada Diandra. Pada Pak Menteri sekalipun. Hubungan bisnis saya berdasarkan kerja. Tidak lain! Saya justru tidak tahu menahu siapa itu Reyhan atau Max atau siapapun namanya. Ia bukan komisaris, bukan direktur atau bahkan sopir pun bukan. Ketemu dan kenal dengannya juga baru saat itu. Tidak ada namanya dalam proyek saya. Dan bukankah proyek ini sudah disetujui jauh hari sebelum pesta ulang tahun itu? Jadi bagaimana mungkin Diandra berpendapat saya menggunakan Reyhan?"

    "Saya tidak tahu. Saya cuma mendengar dari Diandra bahwa proyekmu ditunda. Bukan dibatalkan sebenarnya."

    "Ditunda, dijadwalkan kembali sampai waktu yang belum diketahui. Sama saja dengan dibatalkan."

    "Kalau demikian, jelaskan pada Diandra."

    "Saya tidak akan melakukan hal itu."

    "Kamu mau kehilangan ke dua proyek itu?"

    "Apakah perusahaanmu yang mendapat limpahan proyek tersebut?"

    "Hmmm..... tapi saya bisa membantumu. Saya lagi dekat dengan Diandra," kata Denny, lebih memilih tidak menjawab pertanyaan Riana secara langsung. Jawaban seorang playboy sekaligus pengusaha papan atas.

    "Saya tahu."

    "Bagian dari kenakalan seorang lelaki, Ria. Tapi terus terang saya lebih suka kamu."

    Riana sudah menduga. Diskusi ini pasti mengarah ke sini. Benar benar gombal! Gombal busuk! Gombal busuk jatuh ke selokan! Gombal busuk jatuh ke selokan bau!

    "Jadi bagaimana? Apakah saya perlu bicara dengan Diandra mengenai ke dua proyek yang ditunda itu? Hmmm, asal kamu tahu imbalannya, Ria." Denny melanjutkan serangannya ketika melihat Riana diam saja.

    "Berapa persen?" tanya gadis itu.

    "Soal itu tidak terlalu penting bagi saya, Ria? Saya juga punya Bright Hope Digital yang sudah berjalan dengan sangat baik. Anak anak perusahaan saya merambah berbagai bidang, agen agen saya tersebar di berbagai pelosok Indonesia, bahkan ada yang di Hong Kong dan Singapura. Jadi masalah uang dari kamu, bukanlah hal utama bagi saya."

    "Lalu?"

    "Saya lebih baik bicara terus terang kepadamu, Ria, karena saya tahu kamu lebih suka cara berbicara seperti ini. Kurang romantis, tapi lugas. Berbeda dengan yang lain. Mungkin itu yang membuat saya tergila gila padamu. Selain karena memang kamu cantik."

    "Kita bicarakan nanti."

    Wajah Riana berubah jadi sengit. Dia sudah tahu kemana arah pembicaraan Komisaris Utama Bright Hope ini. Sudah bukan bicara bisnis lagi. Tapi inti persoalannya sudah ia dapatkan. Diandra tidak suka ia dekat dengan Reyhan. Atau melibatkan Reyhan kalau mau diperhalus, seperti kata Denny. Jadi dia merengek pada ayahnya. Agar proyek kementerian yang ditangani perusahaan Riana ditunda dulu.

    Siapa sebenarnya Reyhan itu? Benarkah Diandra ingin ia menjauhi Reyhan karena Reyhan dianggap berbahaya? Diandra ingin melindunginya? Atau justru Diandra cemburu kepadanya? Padahal dia juga tidak pernah lagi berhubungan dengan Reyhan.

    Karena merasa sudah memperoleh jawaban atas rasa penasarannya, setelah menyelesaikan makan siangnya yang memang cuma sedikit, Riana buru buru pamit. Ia tidak ingin lama lama melihat muka Denny, apalagi mendengar rayuannya yang masih terus dikumandangkan oleh sang Komisaris Utama. Ia segera mengontak sopirnya agar segera menjemput di lobi restoran.

    "Tidak mau mencoba tehnya? Seperti yang saya katakan, teh disini enak sekali." Denny masih mencoba mengulur waktu.

    "Maaf, saya ada urusan lain yang lebih penting. Terima kasih buat makan siangnya." Riana sengaja menekankan kata 'urusan lain yang lebih penting' dengan maksud agar pria itu menyadari bahwa semua omong kosongnya tak akan berhasil. Ia berdiri dan melenggang keluar restoran mewah itu. Denny cuma melongo. Sekaligus geram. "Awas kau," ancamnya dalam hati..

    Di lobi restoran, sopir telah siap dengan membukakan pintu mobil untuk nya. Sampai di dalam mobil, Riana mengeluarkan suara seperti ingin muntah.

    "Ibu sakit? Ke rumah sakit, Bu?" tanya sopirnya.

    "Tidak," sahut Riana sambil menggeleng

    "Kemana, Bu? Kembali ke rumah atau ke kantor?" sopir itu bertanya lagi

    "Angkasa Bersuara."

    "Baik, Bu." Walaupun heran, sopir itu cuma diam saja. Dia sudah dididik untuk menyimpan saja semua pertanyaan dalam hati dan hanya melaksanakan perintah sang majikan.

--------------------------

Jangan lupa dukungannya ya guys....

1
Nay'anna
lanjutannya mana kak
julius: Sudah up date ep 30 kak. Ep 31 otw ya kak. Terima kasih sudah mendukung author
total 1 replies
aca
lanjut kan
aca
Q kasih giv bunga
julius: terima kasih kak
total 1 replies
aca
masih penasaran rehan siapa
julius: lanjut baca terus ya kak 🙏🙏🙏
total 1 replies
aca
lanjuttt baca
Griselda Nirbita
siapakah Rayhan??? jadi penasaran
julius: Sabar kak. Pelan pelan makin jelas kok 🙏
total 1 replies
Griselda Nirbita
aku mampir kak... semangat
julius: Terima kasih dukungannya kak 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!