ZAVARA
Alarm terus saja terdengar dari ponsel Kiara yang masih betah terlelap dibawah selimutnya. seakan lupa jika pukul 7 pagi waktunya jalanan dipadati berbagai kendaraan.
Jarak tempuh dari kostnya menuju kekantor hanya 30 menit itu jika tidak terjebak macet. kalau terjebak macet membutuhkan waktu 40 sampai 1 jam untuk Kiara sampai di kantor.
Saat ponselnya tak lagi bersuara barulah ia mencari ponselnya untuk melihat jam. betapa terkejutnya ia saat jam di ponsel sudah menunjukkan pukul 07.20
"GAWAT!!!" Kiara secepat kilat menuju kamar mandi dan bersiap ke kantor.
Setelah siap, Kiara memesan gojek. cukup lama menunggu akhirnya gojek pesanannya datang. ia kembali melihat jam yang melingkar ditangannya. sekarang pukul 07.55 sudah pasti ia akan terlambat karna terjebak macet.
"Bang, ngebut yah," ucap Kiara sambil memasang helm dikepalanya.
"Gak janji yah neng. tapi saya usahain."
Selama diperjalanan Kiara terus saja ngedumel karna ia benar-benar terjebak macet sekarang. panasnya terik matahari membuat rambut yang sudah ia tata dengan rapi kini menjadi lepek. aroma parfum yang tadi ia semprotkan bahkan sudah berganti menjadi bau asap bercampur keringat.
"Bang, kok lama banget sih. saya udah telat ini."
"Sabar neng, ini kita gak bisa gerak sama sekali."
Jantungnya mulai berdebar saat melihat jam sudah menunjukkan pukul 08.10 yang mana jam masuk Kiara adalah pukul 08.00
Kiara segera membuka ponselnya dan menghubungi Rion dengan harapan Rion bisa menjemputnya saat itu juga. namun, harapan itu pupus saat mendengar Rion berkata jika ia sudah berada di ruangan sang bos.
Jantungnya berdebar lebih kencang lagi saat Rion kembali berkata jika raut wajah sang bos benar-benar menyeramkan saat ini. ingin rasanya Kiara mengumpat habis-habisan pada Rion. Kiara yakin jika ucapan Rion hanya untuk menakut-nakutinya.
Zavier sangat tidak suka dengan keterlambatan dan itu berlaku di kantornya. siapapun yang terlambat tanpa alasan yang jelas. ia akan meminta Rion untuk memotong semua gaji mereka. dan sekarang yang terlambat sang sekretaris.
"Bang saya turun disini aja yah." Kiara turun dari motor dan memberikan ongkos dan juga helm.
"Tapi ini masih jauh banget neng. yakin turun disini?"
Kiara tak lagi mendengar ucapan gojek itu. ia sibuk berlari menuju kantornya.
"Gak papa hari ini kita capek. dari pada Zavier murka yang ada satu kantor kena semua."
Kiara tersenyum sendiri jika mengingat hari pertama ia bekerja dan terlambat datang. Zavier sangat murka saat itu. semua karyawan gajinya di potong. alhasil kejadian itu membuat Kiara tak memiliki teman dekat di kantor hingga saat ini. mereka semua marah pada Kiara karna kesalahannya gaji mereka ikut di potong. dan Kiara harus mengganti gaji mereka yang di potong saat itu.
...----------------...
Sesampainya dikantor, Kiara segera menuju ruangannya yang berhadapan langsung degan ruangan Zavier. baru saja tangannya memegang handle pintu ia sudah dikejutkan dengan suara Zavier dari arah belakang.
"3 menit!"
"Ba---baik pak." Kiara segera masuk dan mengganti pakaiannya dan merapikan sedikit penampilannya yang sangat tidak layak di pandang.
Setelah selesai, Kiara mengetuk pintu ruangan Zavier dan membukanya. terlihat Rion tersenyum lebar dengan wajah menyebalkannya.
"Akhirnya tuan putri datang juga," ucap Rion sedikit tertawa.
Zavier masih fokus pada laptop dihadapannya, sedangkan Kiara sudah keringat dingin karna Zavier tak kunjung bersuara membuatnya was-was jika hal itu terulang kembali.
Kiara memberanikan diri untuk membuka suara lebih dulu. "Pak."
Zavier melirik sekilas lalu kembali fokus pada laptopnya. "hmm," gumam Zavier.
"Hari ini, bapak ada meeting dengan Aksa Jaya pukul 2 siang pak," ucap Kiara mantap. "lalu dilanjut pukul 4 sore bapak ada penerbangan ke kota B."
Mendengar kota B, Zavier menghentikan aktifitasnya dan menatap Kiara. "Kota B?" tanya Zavier menaikkan satu alisnya.
"Benar pak, saya sudah memesan tiket untuk bapak."
Zavier menyadarkan punggungnya dan berpikir sejenak.
"Guys, gue balik keruangan yah. kerjaan gue numpuk banget." Rion melambaikan tangannya keluar dari ruangan Zavier.
melihat raut bahagia di wajah Rion, membuat Zavier berdecak kecil lalu tersenyum kecil.
"Pesan satu tiket lagi untuk Rion," ucap Zavier sambil tersenyum singkat.
"Kena lo Rion" batin Kiara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments