NovelToon NovelToon
Bulan

Bulan

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Dwi Refiany

4 orang remaja yang memiliki kekuatan spesial, mereka berempat adalah remaja yang terpilih untuk melindungi dunia. Mereka berempat bergabung untuk menyatukan kekuatan untuk melindungi apa yang mereka sayangi, mereka saling menguatkan satu sama lain, dan saling menyayangi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Dwi Refiany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 13

"Semua namanya?! Kita hanya butuh beberapa" ucap cahaya tak habis pikir, "eh... Maksud ku nama siswa yang biasa berinteraksi dengan SMA kita maksud ku" ucap biru ia justru cengengesan, dia cuek dan dingin, tapi bisa lucu juga ya... Pikir cahaya, "dari SMP muara karang terdapat kasih dan SMP ajrahwa terdapat Monica" ujar biru, "nama Monica jika di gabung dengan Mentari jadi nya Mentari Monica atau pun Monica Mentari... Menurut ku kurang nyambung sih" ucap cahaya, "kalau begitu, bagaimana dengan Mentari Kasih? Nama nya cukup cocok menurut ku" ucap biru.

"Aku setuju! Mentari kasih nama yang indah" ucap cahaya, "heum, jadi yang akan kita selidiki adalah kasih?" Tanya biru, "ah ku rasa begitu, tapi kita harus mempunyai beberapa data nya" jawab cahaya, "data? Maksud mu seperti nama lengkap, umur, nomor telepon, dan sebagainya?" Tanya biru, "ya! Tapi juga warna kesukaan nya" ucap cahaya, "kenapa begitu?" Biru nampak bingung, mungkin ia lupa. "Aihhhh kau tidak ingat kata Aesi? Dia bilang sang mentari menyukai warna jingga" ucap cahaya mengingat kan, biru nampak mengingat nya "owh iya" ingat biru.

Setelah berbincang, biru pun pamit untuk pulang.

"Cah, aku pulang dulu ya" pamit biru, cahaya pun mengangguk "hati-hati ya" ucap cahaya....

Biru pun pulang, cahaya yang lelah langsung menuju ke kamar nya. Tak di sangka sang ibu menatap nya dari lantai ke dua, cahaya nampak diam saja "apa ibu mendengar semua nya?" Pikir cahaya dalam hati, ibu nya pun turun dan duduk di sofa, ia menepuk sofa di sebelah nya sebagai pertanda jika ibu nya menyuruh ia duduk di samping nya.... Cahaya yang mengerti pun menghampiri ibu nya dan duduk di sebelah nya.

Tak terduga! Ibu nya justru memeluk nya sembari menangis, cahaya yang heran pun bertanya "ibu? Ibu kenapa?? Ayo cerita sama aya" ucap cahaya dengan lembut, "hiks...hiks... A-aya" ibu nya masih menangis tersedu-sedu, "aya kenapa Bu?" Bingung cahaya, "ibu nggak nyangka, ibu pikir setelah ayah dan ibu mu tua, tidak ada masalah lagi" ucap sang ibu, cahaya tak mengerti maksud perkataan ibu nya "masalah? Maksud ibu?" Bingung cahaya, "kau.... Dan biru melaksanakan tugas dari Aesi... Dulu ibu dan ayah juga, beserta dua teman ibu" ucap sang ibu, cahaya terlonjak kaget "jadi...." Cahaya tak bisa melanjutkan kata-kata nya, ia terlalu ragu, "ibu akan membantu mu aya, ibu tahu kau mencari sang mentari dan ibu tau.... Dia.... Anak dari teman ibu" ucap sang ibu, lagi-lagi cahaya kaget.

"Ibu, apakah dia.... Mentari kasih?" Tanya cahaya, ibu nya mengangguk "iya nak... Ibu akan mengajak mu bertemu dengan keluarga nya, tapi selain mentari kau mencari siapa lagi?" Tanya sang ibu, "Entah... Aya juga baru tau hal ini beberapa hari yang lalu, nanti aya tanyakan lagi pada aesi orang ke empat nya ya" ucap cahaya, sang ibu nampak menghela nafas..."ibu, bisa ibu cerita kan lebih detail nya tentang ibu, ayah dan teman teman ibu?" Tanya cahaya.... Sang ibu pun mengangguk.

"Jadi begini, dulu ibu dan ayah itu teman baik di SMP, kami itu bagai pinang di belah dua hahaha... Kami dulu sering sekali bertengkar karena hal sepele...hingga Aesi muncul dan memberi tau jadi diri kami tentang sebagai penerus para manusia terpilih, begitu pun dua teman ibu, ibu adalah penerus Arthayasa Bulan, sedangkan ayah mu itu penerus sizhia Komet, dan dua teman ibu itu yang satu bernama Argasa sebagai penerus Rengganis Bumi, dan yang satu lagi bernama Anya penerus matahari Zulfikar" ucap sang ibu bercerita.

"Yang paling kuat itu siapa?" Tanya cahaya penasaran, "tidak ada yang paling terkuat, kami hebat karena kekuatan masing-masing yang berbeda kami semua kuat di bidang tertentu " ucap sang ibu mengelus rambut anak nya, "jadi menurut ibu, aku penerus siapa?" Tanya cahaya, ibu nya nampak berfikir "kau tentu penerus ayah mu sayang, bintang dan komet itu kan berhubungan " ucap sang ibu, "kalau biru? Nama lengkapnya rembulan biru, berarti dia penerus ibu ya?" Ucap cahaya menebak, ibu nya mengangguk "seperti nya begitu, karena setiap penerus itu punya nama yang berhubungan, seperti bulan dan rembulan itu hampir sama" ucap sang ibu menjelaskan, cahaya hanya manggut-manggut saja.

Setelah perbincangan itu, cahaya pergi memasuki kamar nya, ia terasa lelah baik fisik maupun mental, ia di haruskan berpikir tentang para manusia terpilih yang berkaitan nama nya, bagaimana tidak pusing, tapi entah dengan pemikiran biru... Apa dia berpikir sepusing aku? Pikir cahaya dalam lamunan nya.

Cahaya yang begitu larut dalam pemikiran nya sendiri, kini tertidur lelap.

Tak terasa, pagi telah menyambut nya .....

Hari ini hari Minggu, sudah pasti sekolah libur. Biru bangun pukul 08.32 matahari sudah bersinar, nampak sudah terik di luar rumah nya.

Biru nampak menguap, baju kusut dan rambut berantakan sudah menjadi ciri khas orang bangun tidur. Ia meraba handphone nya, ia lihat ada seseorang mengirimi nya pesan, "cahaya" gumam biru membaca nama pengirim pesan itu.

Dalam chat......

"Biru, apa kau sudah bangun?" Isi chat itu sekitar pukul 06.30, "maaf, baru bangun" jawab biru, tak perlu waktu lama... Cahaya pun membalas nya "ibu ku akan mengajak kita menemui mentari pukul 10 pagi ini, siap-siap lah" ucap cahaya di pesan itu, dahi biru nampak berkerut, "maksud mu?" Tanya biru pada cahaya, "angkat telpon ku" ucap cahaya dan tak lama kemudian cahaya menelpon nya.

"Halo?" Sapa cahaya di telpon, "hmm" biru hanya berdehem saja, "jadi begini......" Cahaya pun menceritakan yang terjadi kemarin, sedangkan biru nampak benar-benar terkejut! Bagaimana bisa?! Pikir biru.

"Baiklah aku siap-siap sekarang" ujar biru mematikan telpon nya sepihak.... Cahaya menghela nafas panjang, bagaimana bisa ia melakukan misi dengan baik jika biru saja seperti tak ingin berhubungan dengan ku, pikir cahaya.... Ia pun kembali mengirimi biru pesan.

"'SHARELOCK' Datang ke tempat ini, kita bertemu di sana saja" isi pesan dari cahaya, "ya" jawab singkat dari biru.

Gimana ya kira-kira kelanjutan nya? Apa biru dan cahaya bisa meyakinkan mentari tentang semua ini? Yuk baca terus kelanjutan nya!

1
Hanna D.R (Impian bintang)
hehehe 😄
Hanna D.R (Impian bintang)
Makasih udah mau baca/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!