ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 14
"Pulang kantor kita makan malam bersama ya, sayang." Ucap Joan pada Adila yang masih sibuk berkutat dengan komputernya.
Adila mengangkat wajahnya dan menatap Joan yang seperti dalam mood yang sangat baik. Sepertinya Joan berfikir bahwa Adila mendapatkan komisi yang besar dalam membuat film ini.
"Kita berdua aja kan?" tanya Adila dengan raut wajah serius.
"Aku nggak mau ada orang lain yang mengusik kencan kita. Kalau ada orang lain, aku akan pulang detik itu juga." Adila mengambil keputusan sendiri tanpa mendengarkan jawaban Joan.
Kembali raut terkejut terpampang jelas di wajah Joan.
Dari awal Joan datang kesini Adila tau kalau bajingan ini sedang membutuhkan uang. Ya seperti inilah hubungan yang ia jalani dengan Joan selama bertahun tahun.
Adila yang naif masih saja berpikir bahwa pasangan itu harus ada ketika pasangannya dalam kesulitan.
Bulshit!!
"Okey... Nanti aku tunggu di basement ya." Ucap Joan.
"pakai mobil sendiri sendiri?" tanya Adila dengan alis terangkat.
Dan inilah yang Adila tunggu tunggu, jawaban yang bahkan Adila saja sudah tau jawaban bajingan ini.
"Ya pakai mobil baru kamu lah, Aku pengen nyoba nyetir di mobil mahal." Ucap Joan dengan tersenyum lebar.
"Okey, tapi mungkin aku sedikit terlambat karena ada banyak pekerjaan."
"Siap sayang... Aku selalu setia nunggu kamu kok." Setelah mengatakan itu Joan pergi meninggalkan Adila yang tersenyum sinis ke arah punggung yang berjalan menjauh itu.
Ternyata dulu dia yang terlalu bego, lebih mementingkan perasaan dari pada logika dia sendiri.
.
.
Jam sudah menunjukkan jam delapan lewat tiga puluh menit dan suda dua setengah jam terlewat dari jam pulang kantor. Adila sengaja berlama lama karena dia ingin membuat ke dua orang itu merasakan bagaimana rasanya menunggu.
Adila menyandang tasnya dan bergerak keluar dari ruangannya. Sesuai dugaan Adila, di depan ruangnya sudah ada Molly yang pasti sudah menunggu dirinya keluar sedari tadi.
"Kamu kok lama banget sih keluarnya, sampai berjamur aku nunggunya." Ucap Molly yang langsung menggandeng tangan Adila dengan erat.
"Banyak kerjaan."
Mereka pun berdiri di depan lift saat lift terbuka ternyata ada Haris di dalamnya. Adila dan juga Molly pun masuk.
Adila berdiri di samping Haris dengan molly berada di sampingnya lagi.
"Aku nebeng sama kamu ya, La." Ucap Molly sambil tersenyum dan menampilkan wajah imutnya.
Dulu Adila pikir Molly adalah orang yang paling baik yang ia miliki tapi nyatanya di dunia ini tidak ada orang sebaik itu.
"Maaf tapi aku tidak bisa, aku ada kencan dengan Joan." Ucap Adila menatap ke depan tepatnya pada kaca yang menampilkan mereka bertiga.
Adila melihat wajah datar Haris dengan kerutan di keningnya.
"Tapi jam segini sudah tidak ada bus." Molly menampilkan wajah sendunya.
"Tenang saja aku akan mengantar mu pulang dengan selamat." Adila mengeluarkan handphonenya dan mengetik sesuatu di sana setelah itu dia memasukkan kembali.
Bertepatan dengan itu pintu lift terbuka, ke dua wanita itu mempersilahkan Haris keluar lebih dulu setelah itu mereka pun keluar.
Dan di depan mobilnya sudah ada Joan yang telah menunggu cukup lama di sana tapi wajahnya tampak tidak kesal sedikitpun.
Adila mengambil kunci yang ada di dalam tasnya dan membuka kunci pintu mobilnya. Kunci itu di lempar pada Joan yang di tangkap langsung oleh Joan.
Adila naik di kursi samping pengemudi dan diikuti oleh Molly duduk di belakang sedangkan Joan mengemudi.
"Berhenti di depan perusahaan nanti ya."
Joan hanya mengangguk sambil tersenyum senang. Dalam hatinya Joan merasa pada akhirnya mobil ini akan menjadi miliknya saat dia menikah dengan Adila.
'Wanita ini memang bagus untuk dijadikan istri.'
Mobil berhenti di depan kantor lalu Adila menoleh ke belakang pada Molly yang sedari tadi melihat ke sekeliling mobil.
Adila tau mantan sahabatnya ini sangat menyukai mobilnya.
"Kamu bisa keluar Molly, sudah ada taksi online yang aku pesan untukmu."
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
dah mls lanjutin baca.
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....