NovelToon NovelToon
Istri Kedua Dokter Pram

Istri Kedua Dokter Pram

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintamanis / Cinta setelah menikah / Ibu Pengganti / Pernikahan Kilat / Menikah Karena Anak
Popularitas:97.2k
Nilai: 5
Nama Author: AmiRas

dr. Pramudya Aryatama, Sp. An. harus terpaksa menikahi saudari sepupu dari mendiang istrinya karena desakan keluarga, juga permintaan terakhir Naina. Belum lagi putranya yang berusia 2 tahun membutuhkan kehadiran seorang ibu.

Bisakah dr. Pram menerima Larasati sebagai istrinya, sedangkan ia sendiri masih begitu terpaku pada kenangan dan cintanya pada mendiang istrinya? Lalu bagaimana Larasati harus menghadapi sosok pria seperti dr. Pram yang kaku juga dingin dengan status dirinya yang anak yatim piatu dan status sosial jauh di bawah keluarga pria itu.

Banyak hal yang membentengi mereka, tetapi pernikahan membuat mereka menjadi dua orang yang harus saling terikat. Bisakah benih-benih perasaan itu hadir di hati mereka?

Jangan lupa subscribe biar dapat notifikasi updatenya, ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AmiRas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cemburu?

Suara jam alarm yang berbunyi nyaring membangunkan Laras dari mimpi indah, tetapi suasana hatinya pagi ini tidak begitu baik. Ia bangkit dari tempat tidur dan menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Sementara itu Dokter Pram masih sibuk di kamar mandi membersihkan diri.

“Mas, aku gak sempat masak pagi ini. Bi Darti ada buat telur orak arik sama ikan goreng aja. Mau itu?"

Dr. Pram yang baru memasuki dapur mengangguk. Begitu saja, padahal bilang kalimat satu kata tidak akan membuat suara pria itu habis. Ck, entah kenapa pagi ini Laras kesal sekali dan badmood pada orang.

Setelah menyeduh susu hangat, Laras meletakkan cangkir di meja. Tangan mereka bersentuhan sejenak, dan keduanya terdiam.

Laras masih saja berdesir akan sentuhan fisik di antara mereka, sedang pria itu mengabaikan seolah itu bukan hal penting. Laras merutuk dan duduk berseberangan dengan pria itu. Seperti masih ada sekat tak kasat mata di antaranya dengan Dokter Pram, sulit dan Laras seperti dilarang masuk untuk mengetuknya.

Setiap waktunya selalu Laras yang memulai obrolan mereka dan mencairkan suasana kaku dan tegang itu, berusaha menumbuhkan kehangatan dalam hubungan mereka, meski Dokter Pram selalu bersikap kaku.

Terkadang mereka bersikap saling tidak peduli, di lain hari sikap pria itu sedikit perhatian dan kadang sedikit bersahabat. Misalnya, saat Dokter Pram meninggalkan catatan kecil di depan meja Laras yang bertuliskan, 'Semangat!'. Karena kalimat sesingkat itu saja kadang suka membuat Laras tersenyum sendiri padahal itu sangat sederhana. Ya, mau bagaimana sikap pria itu memang sangat kaku dan tersenyum pun sangat jarang Laras temukan.

Hari ini, suasana di rumah sakit terasa lebih hangat dengan kedatangan dr. Niko, seorang dokter baru. Dokter Niko tampak bersemangat saat menyapa beberapa orang di meja administrasi saat sang dokter selesai dari kantin.

“Halo, tim admin! Salam kenal ... saya dr. Niko, Sp. Og, dokter baru di sini. Semoga bisa saling kerja sama dan jadi teman ya," sapa dr. Niko pada semua yang ada di meja administrasi, lalu netranya tak sengaja bertemu dengan netra Laras yang mengangguk dengan senyum singkat.

"Hei, Laras! Kamu istrinya dr. Pram, kan?" Dokter Niko melambai pada Laras yang duduk di mejanya.

Laras mengangguk, tetapi sang dokter malah berjalan lebih dekat ke mejanya dan membicarakan dr. Pram. Laras dan Naomi yang mejanya berdekatan mendengarkan cerita seru dari dr. Niko tentang dr. Pram saat di ruang operasi dengan serius.

Dokter Pram yang berjalan keluar dari lift menatap datar tanpa ekspresi. Ia mengamati interaksi mereka, merasa tidak suka dan menurutnya Laras terlalu akrab dengan dokter baru itu. Padahal mereka baru bertemu hari ini.

..._____...

Setelah beberapa hari, kedekatan Laras dan dr. Niko semakin terlihat. Mereka sering tertawa dan berbagi cerita, membuat dr. Pram semakin terusik. Meskipun ia berusaha menjaga sikap, setiap tawa Laras dengan dr. Niko membuat pria itu kesal dan badmood seharian.

Suatu siang ketika Laras dan Naomi makan di kantin, dr. Linda mendekati Laras dengan senyum mengejek.

“Wah, Laras, sepertinya kamu dekat sekali dengan dr. Pram. Jangan sampai terjebak dalam pernikahan paksa itu.”

Laras tersentak, merasa muak dan kesal oleh candaan kalimat dr. Linda itu.

“Dokter, itu bukan urusan Anda. Karena kami baik-baik saja dan sangat harmonis," ujar Laras menampilkan senyum menyeringainya.

“Oh ya? Sepertinya Pram tidak terlalu tertarik, dia hanya ingin putranya memiliki seorang ibu dan menikmati madumu saja."

Laras terdiam, hatinya bergetar. “Jaga ucapan dokter dan apa yang keluar dari mulut dokter itu!" peringat Laras menahan kemarahannya. Apa yang diucapkan oleh wanita di depannya ini sangat keterlaluan.

Dokter Linda hanya tertawa, “hati-hati, ya! Jangan sampai hati kamu terbelah.”

Dokter Linda berlalu dengan senyum kemenangannya karena berhasil mengusik ketenangan Laras. Naomi yang baru selesai memesan makanan mereka menatap bertanya akan apa yang Laras bicarakan dengan Dokter Linda.

"Wanita itu tidak waras!" dengus Laras kesal.

"Kenapa? Ngomongin apa dr. Linda sampai kamu semarah ini?" Naomi memberikan air mineral pada temannya itu.

"Dia merendahkan suamiku!" geram Laras menatap punggung dr. Linda penuh dendam.

"Kurasa dr. Linda menyukai dr. Pram, Ras!"

"Seperti dr. Pram mau saja sama dia," dengus Laras mencibir. Sudah dibilang moodnya jelek sekali akhir-akhir ini dan dokter itu mengganggunya jadi maaf-maaf saja kalau kata-katanya sangat tajam.

Hari kerja berakhir, Laras dan dr. Pram berjalan pulang bersama. Suasana di antara mereka tampak dingin, dan keduanya terjebak dalam diam yang menyesakkan karena Laras tak suka diam-diaman begini.

“Bagaimana operasi hari ini, Mas?” Laras mencoba bertanya, berharap dapat membuka percakapan.

“Biasa saja,” jawab dr. Pram dengan nada datar.

Laras mengangguk, “apakah Mas tidak ingin membicarakan tentang dr. Niko? Sepertinya dia membuat suasana di rumah sakit lebih hidup.”

Dokter Pram menggelengkan kepala, meski dalam hatinya terusik karena apa yang Laras ucapkan. “Niko bukan urusanku.”

Laras tidak mengerti mengapa dr. Pram bersikap dingin. “Mas Pram badmood juga ya hari ini?" tanya Laras polos.

Dokter Pram hanya menggeram pelan, terus melangkah tanpa menatapnya. Laras merasa semakin bingung, tidak tahu apa yang salah. Ck, mereka memang aneh hari ini, dan Laras kesal karena pria itu melangkah lebar menuju mobil meninggalkan dirinya di belakang.

...______...

Kediaman dan sikap Dokter Pram tambah membingungkan untuk Laras keesokan harinya. Pria itu biasanya menunggu Laras menyiapkan pakainnya, tetapi pagi ini Dokter Pram sudah siap sendiri dan Laras baru bangun. Apakah pria itu ada urusan penting sehingga sangat pagi sekali sudah siap.

"Sarapannya, Mas!" ujar Laras ketika dr. Pram berlalu hanya meminum susu hangatnya dan mengabaikan nasi serta lauk yang telah Laras siapkan.

"Saya buru-buru!"

Laras terdiam. Entah kenapa merasa tersinggung karena pria itu tidak sarapan dulu dan mengabaikan masakan yang telah Laras buat.

"Kamu berangkat diantar Pak Maman saja hari ini!"

Laras diam dan mengangguk. Kenapa sih? Kok datar dan dingin sekali sikap suaminya itu dari kemarin. Apakah di rumah sakit sedang ada masalah?

Laras sibuk dengan pikirannya dan tidak sadar ketika Dokter Pram kembali lagi dan menghampirinya dengan Bagas dalam gendongan pria itu. Ia menyerahkan Bagas yang langsung Laras sambut dalam gendongannya.

"Saya duluan ... Ehm ...."

"Kenapa, Mas? Ada yang ketinggalan?" tanya Laras memperhatikan wajah kaku dan netra tajam pria itu yang mengamatinya.

"Jangan dekat-dekat dengan dr. Niko!"

"Hah?"

Dokter Pram langsung berlalu setelah mengecup pipi Bagas dan mencuri satu kecupan manis di kening Laras yang masih mencerna ucapan pria itu tadi.

Jangan dekat-dekat dengan dr. Niko!

Dokter Pram tidak suka dia dekat-dekat dengan dr. Niko? Apakah mereka bermusuhan? Tapi dr. Niko tampak tahu banyak hal tentang dr. Pram, masa sih mereka bermusuhan?

Bi Darti yang mendengar dan melihat apa yang tuannya lakukan pada Laras tersenyum menggoda. "Itu artinya Mas Pramnya lagi cemburu, Mbak!"

Laras menoleh pada Bi Darti dan langsung tersentak dengan ucapan Bi Darti tadi. Cemburu? Hah, benarkah pria kaku itu cemburu? Tapi untuk apa? Laras juga bukan dekat-dekat dengan dr. Niko yang dekat dengan konteks lain, mereka hanya mengobrol biasa dan sedikit menggosipkan dr. Pram sih.

"Wajarlah Mbak suaminya cemburu kalau istrinya dekat-dekat pria lain," goda Bi Darti terkekeh.

Laras menggeleng dan mengalihkan tatapan pada Bagas dalam gendongannya yang juga menatapnya dengan senyuman khas anak-anaknya.

"Iya apa, Gas?" tanyanya tak percaya.

Cemburu? Cemburu itu tanda cinta, kan?

...Bersambung.......

...Pak Dokter bikin meleyot deh wkwk 😍😘...

^^^

^^^

1
Ririn Nursisminingsih
cobalah laras tinggalun sebentar dr pram...biar sadar perasaanya
LISA
Kita tunggu season 2 nya y Kak
Safa Almira
syuka
Yus Warkop
terima kasih mbak ami .ras
Yus Warkop
alhamdulillah semoga laras dan kekuarganya bhagia selalu .
bikin cerita tentang anak"laras dan pram author .....
ariyan
lanjut Thor season ke 2
ig @amii.ras
ada season 2 dungs hehe 🤭 di lapak inilah ya aku nnti up, tunggu aja, agak slow up sdah aktif kuliah soalny
Kemal Chandra: oke thor ditunggu berikutnya y makasih
Suci Dava: Saya tunggu season 2 kak Author
total 3 replies
Melina Heri Indarwati
sudah ini thor? 😥😞
Melina Heri Indarwati: ow yess..💃💃
ig @amii.ras: ada season 2 di lapak inilah yaw
total 2 replies
Yus Warkop
alhamdulillah hikmahnya kebenatan terbuka
Noey Na Gondo
/Sob/
Melina Heri Indarwati
hmm..lemessss.....trus..trus...kenapa Laras ditukar thor??? apakahang sengaja kakak Leon yg menukarnya?
Tria Hartanto
semoga laras bisa memaafkan tante suci dan om leon
Tria Hartanto
ceritanya bahus alurnnya juga keren
LISA
Syukurlah ada hikmah di balik semua kejadian itu..sekarang Leon & Suci sudah mengetahui kalau Laras adalah putri kandung mereka..inilah kesempatan utk mereka berdua berubah..
Yus Warkop
lanjut up yg banyak thor
Yus Warkop
semoga leon tergerak hatinya untuk mendonorkan darahnya . laras kan anaknya
LISA
Mudah² an Leon bersedia mendonorkan darahnya untuk Laras
dyah EkaPratiwi
tambah lagi dong kak,ah penasaran banget
Melina Heri Indarwati
alamakk akak..kenapa kau potong secuil.beginiii??? ini kan membuatku tersiksaaa😭😭🤣🤣🤣
Melina Heri Indarwati: owalahh bep....setia menunggu deh 😥😥
ig @amii.ras: aku up 2 bab trnyata 1 babnya blom diacc msih review aja 😭
total 2 replies
*Septi*
👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!