Rubby tokoh antagonis dalam sebuah novel,terkenal sebagai bangsawan yang tak punya kekuatan dalam bidang apapun termasuklah sihir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang.
Daripada itu ia lebih dikenal wanita tak tau malu karna menjadi tunangan putra mahkota.Setiap hari hanya menempel pada putra mahkota dan mempermalukan dirinya sendiri karna setiap saat putra mahkota hanya akan memberinya penolakan dan penghinaan.
Sebagai antagonis ia selau berupaya menyakiti pemeran utama wanita yang begitu dicintai putra mahkota dan banyak orang,termasuk Ayah dan tiga saudara laki-lakinya.Ia juga iri pada female lead yang begitu sempurna dalam bidang apapun tanpa ada celah.
Hingga Rubby sang antagonis berakhir dipenggal dihadapan semua anggota kerajaan termasuk ayah,ketiga saudaranya,putra mahkota dan juga didepan rakyat.Semua itu terjadi karna tuduhan meracuni pemeran utama yang tak pernah dilakukannya.
Hingga novel berakhir dengan Happy ending karna kematiannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Ruby yang sama
Ruby berjalan memasuki akademi itu, mengikuti murid lainnya.Semua orang tampak begitu bersemangat masuk ke dalam akademi itu sembari menceritakan kelebihan dan kekuatan masing-masing.
Akademi itu adalah akademi terbaik menurut novel itu,dan memang sepantasnya semua yang masuk ke akademi itu bukan orang biasa apalagi orang lemah dan tidak punya kemampuan,pantas saja Ruby dalam novel jadi bahan ejekan dan olokan semua orang di sana karna memang tak mempunyai kemampuan apapun dan tidak mempunyai setitik kekuatan apapun,di tambah dengan tubuhnya yang lemah sehingga tidak bisa di ajarkan kemampuan lainnya seperti bela diri, pedang,memanah dan banyak kekuatan hal fisik lainnya.
"Memang gadis tidak berguna",gumamnya sembari terus berjalan dengan langkah tegas dan pandangan yang lurus dan dingin,namun tiba-tiba saja seseorang di sampingnya menahan tangannya dan mengajaknya berbicara.
"Nama ku Margaret,Siapa nama mu?"
Ia tahu,kalau semua orang di akademi itu akan memusuhinya,jika mereka tahu kalau dirinya adalah Ruby putri Duke Harley yang tak berguna.
"Hei,kau mendengar ku kan?,kenapa kau diam saja?"
"Mungkin dia bisu"
Jika semua orang berfikir kalau dia akan menyembunyikan identitasnya sebagai Ruby maka mereka salah,"Nama ku Ruby,putri dari Duke Harley,"jawabnya dengan tatapan tegas dan wajah yang dingin.Beberapa orang yang mendengarnya sempat berhenti menatap ke arahnya tanpa segan tertawa mengejeknya dengan begitu terang-terangan.
"Hah ternyata kau anak yang tak berguna itu,"ucap gadis bernama Margaret itu dengan suara yang keras sehingga terdengar tawa menggema dari semua orang,kemudian memberikan senyuman mengejek dan tatapan merendahkan setelahnya begitu saja berjalan lebih cepat meninggalkannya.
Namun tidak sampai di situ semua orang yang di sekitarnya masih terus menertawai dan mengejeknya,jika itu adalah Ruby yang dulu mungkin dia akan marah dan menyumpah serapah mereka kemudian berlari karna takut dan tidak bisa mendengar lebih banyak ejekan lagi padanya.
Namun Ruby yang sekarang bukanlah Ruby yang dulu yang bisa di rendahkan seenaknya dan selalu menjadi bahan olokan semua orang,dengan asal ia menarik ikat pinggang pria yang tidak jauh darinya kemudian dengan gerakan satu tangan menggulung ikat pinggang itu kemudian melempar ke depan sana setelah menetapkan targetnya hingga...
"Aaakh"
Perempuan yang tadi mengatainya terkejut serta kesakitan saat kepalanya terkena sesuatu yang cukup keras,ia dengan marah berbalik,"Siapa yang melakukannya?!", teriaknya dengan begitu marah mengutip ikat pinggang yang tergulung.
Ruby melipat kedua tangan di depan dada, dan dengan santai berjalan ke depan wanita itu kemudian berhenti setelah mereka saling berhadapan.
"Kau yang melakukannya?",ucapnya dengan sorot mata kemarahan dan ketidaksukaan."Beraninya kau manusia...akkkh!!"
Semua orang yang ada di sana seketika terkejut dengan apa yang di lakukan Ruby pada gadis yang di kenal putri kesayangannya dari perdana menteri.
Sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya, Ruby langsung mencekiknya dengan begitu kuat hingga membuat gadis itu langsung kesakitan dan kesusahan bernafas dalam sekejap,meskipun ia hanya menggunakan satu tangan."Jika kau ingin mati,maka lain kali katakan hal itu lagi", ucapnya dengan ekspresi yang begitu dingin sehingga terlihat begitu menakutkan dengan aura kekejaman yang begitu kuat dalam dirinya,hingga membuat semua orang yang ada di sana seketika hening dan berubah ketakutan.
Gadis itu memukul-mukul tangan Ruby dengan lidah yang akan keluar, tampaknya ia benar-benar sudah hampir kehilangan seluruh nafasnya,di saat terakhir Ruby melepaskannya dengan menghempaskannya ke lantai dengan cukup kuat,hingga hal itu kembali membuka orang terkejut.
"Uhuk...uhuk...uhuk!!!"
Gadis itu terus terbatuk-batuk masih begitu kesulitan bernafas,serta kesakitan di tubuhnya karna Ruby di hempaskan ke lantai cukup kuat,terlebih perasaan yang begitu memalukan.
Ruby berjalan meninggalkan kerumunan itu dengan tatapan lurus ke depan tanpa menunjukkan ekspresi apapun,ia bahkan tidak peduli dengan bisikan-bisikan yang ia dengar.
"Dia hampir saja membunuh murid akademi,apa lagi gadis itu adalah anak perdana mentri"
"Tapi sepertinya dia sama sekali tidak takut, lihat saja auranya benar-benar kuat dia pasti bukan orang biasa,aku yakin tentang putri tidak berguna dari keluarga Duke itu hanyalah omong kosong saja"
"Benar,bahkan rumor yang mengatakan kalau Ruby putri Duke Harley itu jelek sama sekali tidak benar,lihat saja dia begitu cantik dan sangat anggun"
"Benar,aku bahkan merasakan dia mempunyai kekuatan yang luar biasa"
"Selanjutnya kita jangan mencari masalah dengannya,kita harus menjalin hubungan yang baik dengannya,"
"Aku setuju"
"Sialan, beraninya dia memperlakukan ku di depan umum seperti ini!,lihat saja aku pasti akan membalas mu Ruby,kau pasti hanya mempunyai kekuatan fisik tapi tidak mempunyai kekuatan sihir,"gumam gadis bernama Margaret yang masih terduduk dengan terbatuk-batuk itu, rasanya lehernya begitu gatal dan masih terasa begitu menyakitkan.
Tiba-tiba saja Amelia datang bersama David, keduanya terkejut dengan kerumunan yang saat ini telah mengerumuni anak seorang perdana menteri.
"Apa yang terjadi di sini?",tanya Amelia yang langsung berjongkok di depan gadis bernama Margaret putri perdana menteri itu.
"Amelia?", Margaret begitu terkejut melihat Amelia dan David saat ini ada di depannya, pasalnya ia sering mendengar hal luar biasa tentang Amelia dan ia sangat menyukainya, apalagi ia juga menyukai putra bungsu Duke Harley setelah beberapa kali mereka bertemu di pertemuan saat di kerajaan.
"Apa yang terjadi pada mu?",tanya Amelia dengan suaranya yang lembut ketika melihat leher gadis di depannya itu membiru.
"Ini semua karna Ruby,dia mencekik ku hingga aku hampir kehabisan nafas semua orang menjadi saksinya di sini,"adunya memegangi lehernya yang memang membiru, matanya juga berkaca-kaca seolah akan menangis.
Amelia terlihat terkejut kemudian langsung menoleh ke arah kakaknya yang juga terlihat begitu terkejut,namun ia langsung mengambil sesuatu dari tas yang selalu ia bawa."Maaf atas apa yang sudah di lakukan Ruby,dia memang masih cukup kekanakan dan masih belum bisa mengendalikan emosinya.Aku mewakili Ruby meminta maaf padamu,dan biarkan aku mengobati leher mu agar tidak sakit dan berbekas seperti itu", ucapnya dengan begitu lembut.
Semua orang yang ada di sana begitu takjub dan terpesona akan kelembutan dan kebaikan serta ketulusan hati Amelia yang seperti seorang malaikat,semu orang jelas tahu kalau Ruby tidak pernah menyukainya tapi lihat saja dia masih begitu menyayangi dan melindunginya.
"Tidak,dia tidak bisa di maafkan begitu saja!,dia sudah hampir membunuh teman seakademi dan itu tidak bisa di anggap sepele",ucap beberapa orang.
David mengepal tangannya,ia mengutuki Ruby dalam hatinya karna sudah membuat masalah untuk keluarganya dengan menyinggung putri seorang perdana menteri.
###
