Citra lerasati wanita cantik, yang di nikahi oleh Dimas putra 3 tahun silam, citra membantu Dimas berjuang dari nol dengan bekerja keras tanpa lelah dan akhirnya mereka pun sukses membangun sebuah perusahaan tapi disaat bersamaan citra pun hamil, bukan kebahagian yang di terima ternyata penghianat suaminya dengan sahabat baiknya dan itu semua di dukung oleh mertuanya, saat akan melahirkan tidak ada seorang pun yang mau menolong citra dan akhirnya bayi citra meninggal saat dilahirkan karena benturan yang dialami citra terjatuh saat akan pergi ke rumah sakit , karena ketidak Adilan ini citra memiliki dendam sangat besar pada suaminya, ibu mertuanya dan juga sahabat nya, yang malah tertawa bahagia disaat dia kehilangan anaknya, "Dimas putra, aku citra Larasati bersumpah akan membalas rasa sakitku dan aku juga menyumpahimu kau tidak akan pernah jadih ayah karena kau tidak pantas dan untuk mu sahabat penghianat aku menyumpahi mu tidak akan pernah merasakan menjadi ibu seumur hidup mu karena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANATA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
[24/6, 21.58] Tupi: Setelah pertengkaran itu dimas menjadi mendiamkan Citra, bahkan bukannya membaik. Justru pertengkaran semakin sering terjadi antara Dimas dan Citra. Dimas menjadi sering pulang larut malam, jarang berkomunikasi dengan Citra. saat Citra bertanya Dimas tampak acuh bahkan berakhir pertengkara. Dimas berubah tidak perhatian dan tidak berbicara lembut lagi. Citra heran dan bingung kenapa suaminya tampak berubah. Bahkan saat Citra memberi tahu hasil USG dimas tidak merespon apa pun dia justru seperti enggan melihat hasil USGnya. Padahal sebelumnya Dimas tampak antusias yang ingin tau jenis kelamin anaknya yang dikandung Citra. Kini sudah jelas hasilnya adalah sesuai yang diharapan Dimas yang ingin anak laki laki. Dan benar ternyata anak yang dikandung laki laki, tapi kenapa Dimas bersikap acuh dan terkesan tidak perduli. Setiap hari Citra berfikir atas perubahan suami. Sebenarnya ada apa. Awalnya Citra mengira bahwa mungkin suaminya kelelahan karena perkerjaan kantor. Tapi kelama lamaan sikap Dimas berubah total. Citra mulai mengingat perubahan suaminya sejak kapan. Dan Citra merasa janggal. Dia merasa ada terjadi sesuatu. Semenjak Citra tidak berkerja dikantor suaminya berubah, Citra sempat berfikir sesuatu. Namun iya menyangkal apa yang iya pikirkan. Menurutnya tidak mungkin.
Siang ini Citra akan mengantarkan makan siang untuk dimas, Citra ingin menyenangkan hati suaminya. Belakangan ini suaminya terlihat begitu lelah. Pasti karena kesibukan dikantor dimas telat makan. Jadi Citra akan membawakan makanan kesukaan Dimas agar dimas lebih selera makanya dan Citra ingin memperbaiki hubungannya dengan dimas, yang belakangan ini sering terjadi cekcok.
"Apakah pak dimas ada diruangannya." Tanya Citra kepada assisten dimas.
"Eehh ibu Citra, I---iya ada bu." Ucap assisten dimas gugup.
"Kenapa kamu terlihat gugup!" Tanya Citra.
"Maaf ibu, saya hanya kaget." Ucap sang assisten.
"Baiklah, sebaiknya kau istirahat makan saja dulu. Ini juga sudah masuk jam makan siang. Kalau begitu saya masuk dulu." Ucap Citra masuk.
Tok. Tok. Tok....
"Mas, Eh kenapa kali kelihatan gugup. Apa terjadi sesuatu." Tanya citra terlihat bingung melihat Anita dan dimas gugup.
"Ngapain kamu dateng kesini." Tanya dimas dengan suara kesal.
"Eeh maaf mas, aku ganggu kamu kerja ya." Ucap Citra menunduk,
"Iyalah udah tau aku lagi kesel karena banyak perkerjaan kamu malah kesini. Gak liat apa aku lagi bahas kerjaan sama anita." Tunjuk dimas kearah meja dengan tumpukan berkas.
Anita kamu keluar dulu ya, nanti kita lanjutkan kembali." Ucap dimas dengan lembut beda sekali saat berbicara dengan citra.
"Baik pak, saya permisi dulu." Ucap anita tersenyum manis kearah dimas dan dibalas senyuman manis oleh dimas dan itu disaksikan oleh Citra tepat dihadapanya.
Anita pun keluar menuju ruangannya, setelah sampai diruangannya Anita tersenyum lebar. Dia merasa puas melihat dimas marah dan membentak Citra. Karena memang itu yang diinginkannya. Dan anita merasa senang dia berhasil merebut dimas dari Citra.
Sedangkan didalam ruangan dimas. Saat ini Citra sedang dimarahi dimas.
"Ngapain kamu kesini aku sedang sibuk kerja tapi kamu malah ganggu aku." Ucap dimas.
"Maaf mas, aku kesini hanya ingin membawakan makan siang ini buat kamu. Aku fikir kamu sedang sibuk dan sampai tidak sempat untuk makan siang dengan tepat waktu." Ucap Citra.
"Ck, aku memang sibuk dengan perkerjaan, tapi aku tidak bodoh sampai melewatkan jam makan siangku. Lagian ada anita yang selalu mengingatkan dan menyediakan aku makan siang. Jadi kamu tidak usah repot repot kemari. Kamu justru mengganggu. Bukannya diam saja dirumah, ini malah keluyuran kemana mana." Bentak Dimas penuh amarah.
"Maaf mas lain kali aku akan kabarin kamu dulu deh kalau mau menghantarkan makan siang lagi." Ucap citra sambil menata makanan di meja.
"Tidak perlu. Kamu tidak perlu membawakan makan siang lagi kamu cukup diam saja dirumah, kamu malah bikin aku tambah pusing. Sudah sana pulang." Bentak dimas.
Citra sontak terlonjak kaget bentakan begitu keras.
" Ta------Tapi mas... " Ucap Citra sudah menahan tangis.
"Pulang, aku bilang pulang sana. Kamu gak perlu urusin aku lagi." Ucap dimas tanpa perasaan, dia mengatakan dengan kasar. Kini air mata Citra lolos menetes begitu deras lalu berlari keluar dari ruangan itu. Tujuannya adalah ketoilet dulu. Karena iya tidak mungkin keluar kantor dengan kondisi menangis seperti ini.
:::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::
Terimakasih telah membaca novel ini. Sebagai penyemangat dan dukungannya, jangan lupa beri bintangnya ya.
untuk William kau akan merasakan hal yang paling menyakitkan
apa jack anak William?????
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔