NovelToon NovelToon
Bukan Sekedar Kebebasan

Bukan Sekedar Kebebasan

Status: tamat
Genre:Tamat / Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Identitas Tersembunyi / Romansa
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nuah

1 JUN 24 TMT

Menjadi bagian dalam penyelamatan bumi dari Meteor yang akan menghanguskan semua kehidupan yang ada, XF 001 adalah manusia biasa yang tercipta untuk menjadi robot.

XF 001 harus menekan keinginannya dan mendengarkan semua perintah yang ada, mengorbankan dirinya dalam sebuah misi mulia. XF 001 tewas dalam kejadian tabrakan meteor dengan roket itu.

Namun dia tiba-tiba terbangun dalam sebuah tubuh Putri seorang Duke. Sialnya, dia harus menghadapi kenyataan ternyata dia masuk ke dalam sebuah novel yang dia baca secara sembunyi-sembunyi.

Tokoh utama novel itu adalah seorang wanita yang melakukan time travel, seorang mahasiswi yang ingin menjadikan dunia tersebut sebagai dunianya sendiri. Tokoh yang akan bermain dengan banyak pria tanpa adanya status yang jelas.

"Baiklah, aku tidak tertarik dalam kisah percintaannya. Kondisiku lebih genting saat ini, kenapa aku harus menjadi budak untuk jadi penghibur?"

Bagaimana kisah XF 001 dalam mencari kebebasan yang selama ini dia ida

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nuah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

"Mereka adalah orang-orang yang bertugas atas keluar masuknya barang di Kastil ini, penggelapan macam apa yang mereka lakukan!" Ungkap Aurora, padahal dia sudah memeriksa pendataan kastil tersebut. Rupanya masih ada yang tidak beres di sana. Terlalu sempurna juga tidak bisa di bilang baik-baik saja.

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Henry, dia penasaran atas apa yang akan di lakukan Aurora setelah mengetahui kebenaran tersebut.

"Lihat saja nanti, benar-benar berani menyentuh orang-orang ku. Maka mereka juga harus menerima hal yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya." Henry tersenyum, begitulah Aurora yang selama ini dia kenal. Berbeda dengan Aurora yang selalu di sebarkan dalam rumor-rumor dunia sosialita.

"Aku juga memerlukan bantuan mu Henry, aku ingin merekrut banyak prajurit dan kesatria. Selain itu aku juga memerlukan orang-orang yang memiliki loyalitas yang tinggi dan kesetiaan pada Tuannya." Henry tertegun, apa yang sebenarnya akan di lakukan oleh Aurora.

Setelah membuat senjata yang sangat luar biasa, membuat pakaian berlatih dan sekarang ingin merekrut kesatria dan prajurit. Namun bukan Henry namanya bila dia tak memiliki solusi sama sekali, dia yang memang mengetahui banyak hal mengenai dunia seperti itu tentu lah orang terbaik yang dapat merekrut Prajurit dan Kesatria.

"Jangan khawatir, aku akan melakukannya. Aku memastikan bila dua minggu dari sekarang orang-orang yang kamu inginkan akan berada di sini." Ucap Henry, Aurora menggelengkan kepalanya.

"Jangan begitu Henry, sebaiknya kita memasukan mereka secara perlahan. Akan menimbulkan kecurigaan besar dari orang lain bila kita memasukkan banyak orang secara sekaligus." Ucap Aurora, Henry tersenyum dan menganggukkan kepalanya, rasa kagumnya pada Aurora kian meningkat.

"Baiklah, ngomong-ngomong apa aku ini benar-benar kekasih mu?" Tanpa di sadari, tangan Henry sejak awal melingkari perut Aurora.

"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" Aurora teringat dengan percakapannya dengan sang Ibu. "Kamu mendengar semuanya ya?" Tanya Aurora, kedua pipinya sudah menghangat dan mulai memerah saat ini. Untunglah saat itu malam hari, hingga kedua pipinya yang memerah seperti kepiting rebus itu tak terlihat oleh Henry.

"Iya aku mendengar semuanya." Jawab Henry, Aurora tersenyum tidak jelas.

'Matilah kau Aurora! Kenapa lagi aku mengatakan hal gila seperti tadi?' Ucap Aurora dalam hati.

"Jawab aku? Apa aku ini kekasih mu?" Aurora mengatupkan mulutnya dan merasakan tangan Henry yang terasa hangat.

"Em," Aurora menganggukkan kepalanya, senyum terukir di bibir Henry. Meski Aurora tidak tahu mengenai identitasnya yang sesungguhnya, namun Aurora akan menjadi orang yang paling berharga di hidup Henry, dia tidak akan pernah membuat Aurora dalam bahaya.

"Baiklah bila begitu, Aku merasa tenang mendengarnya." Henry mengecup tengkuk Aurora dan menghirup rambut Aurora sejenak.

"Kamu sebaiknya pulang, ini sudah sangat larut dan kamu mungkin di cari oleh orang-orang di rumah mu Henry." Henry tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Simpan ini ya? Ingatlah bila aku ini kekasih mu." Henry memberikan sebuah token pada Aurora, Aurora menganggukkan kepalanya.

"Aku akan menyerahkan tugas untuk mencari orang-orang untuk di jadikan prajurit dan kesatria kepada mu. Henry?" Aurora mengigit bibir bawahnya, apa dirinya saat ini sangat murahan? Ah, entahlah tapi dia memang merasakan dadanya berdegup kencang saat bersama Henry.

"Ya?" Jawab Henry masih betah berada di ceruk leher Aurora.

"Apa aku ini kekasih mu?" Tanya lagi Aurora, Henry tersenyum.

"Tentu saja," Jawab Henry, Aurora tersenyum dan melepaskan pelukan Henry.

"Sekarang pulanglah, 5 hari lagi kita akan kembali bertemu untuk mengambil pakaian dan keesokan harinya kita juga harus mengambil senjata." Henry nampak sedih, Aurora tersenyum lembut. Wajah manis Henry nampak seperti kucing kecil yang menggemaskan.

"Apa beberapa hari ke depan kita tidak akan bertemu?" Tanya Henry, dia akan gila bila tidak bisa bertemu dengan Aurora.

"Bisa, tapi datanglah dengan sembunyi-sembunyi seperti ini." Henry nampak tersenyum girang dan menganggukkan kepalanya.

Dia pada akhirnya mengecup kening Aurora sebelum akhirnya pergi dengan sangat hati-hati, Aurora juga tak menyangka bila kemampuan Henry ternyata sangat luar biasa. Henry nampaknya tak kalah dengan Protagonis atau Antagonis dalam novel itu.

Selain Henry yang terkesan manis dan menggemaskan namun dia juga memiliki pesona sebagai pria sejati, selain itu kemampuan Henry juga nampak tidak biasa.

"Sebaiknya aku tak perlu berhubungan dengan Duke Harvis ataupun dengan Pangeran Mahkota, aku harus keluar dari alur novel yang kurang keren ini." Ucap Aurora melambaikan tangannya saat Henry berbalik dan pergi dari balik pagar kastil Barrel.

"Manisnya Henry," Ucap Aurora, dia teringat dengan wajah menggemaskannya saat dia sedih beberapa saat lalu. Aurora tersenyum dan memukul kedua pipinya karena terasa gila.

Aurora kembali ke kamarnya, saat ini dia tak boleh lagi sembarangan dalam melakukan sesuatu. Aurora mulai membuat beberapa agenda yang harus dia lakukan.

"Yang pertama yang harus aku lakukan adalah menyingkirkan para pengkhianat dari kediaman ini terlebih dahulu." Aurora tersenyum, hingga tanpa sadar fajar kian menyising dan membuat Aurora merasa mengantuk sekali saat pagi hari. Namun Aurora harus melakukan tugasnya.

Aurora keluar dari kamarnya setelah rapi dan mengikuti sarapan bersama keluarganya, Duke Barrel juga tak bertanya banyak hal pada Aurora. Karena Duke Barrel sendiri sangat yakin bila apa yang di lakukan Aurora penuh dengan perhitungan.

"Ayah, aku ingin memeriksa administrasi dan gudang kastil hari ini." Ucap Aurora kedua orang tua Aurora terperanjak.

"Memangnya kenapa Nak?" Tanya Duchess Barrel.

"Aku memiliki beberapa hal yang harus di selesaikan, kumpulkan semua orang di kediaman di aula Ayah. Aku ingin melakukan perombakan besar pada kediaman ini, apa aku boleh melakukan itu Bu?" Tanya Aurora, karena Duchess Barrel adalah orang yang bertanggung jawab atas pendataan kastil serta segala hal yang menyangkut kediaman tersbeut.

"Tentu saja Nak," Jawab Duchess Barrel, Aurora tersenyum lembut dan setelah sarapan dia masuk ke ruang kerja Duchess dan mulai memeriksa pendataan.

Memang sejak awal memeriksa data tersebut semuanya sangatlah rapi dan bahkan terlalu rapi, Aurora bahkan tak menyadari hal itu saat memeriksanya dulu. Aurora tersenyum dan mulai mengambil data beberapa tahun ke belakang dan mencocokkan hal itu dengan apa yang ada di gudang.

Semuanya tidak sesuai, Aurora tersenyum. Ternyata inilah hal yang membuat keluarga Barrel menjadi sangat lemah. Selain dana para Prajurit yang di kurangi persenjataan juga di kurangi.

"Hebat sekali mereka ini!" Umpat Duchess Barrel saat menyaksikan putrinya mendata ulang barang-barang tersebut.

"Bu, apa yang sebaiknya ibu lakukan sekarang?" Tanya Aurora, Duchess Barrel mengepalkan tangannya. Melihat adanya kesalahan di bawah pengawasannya tentu saja itu menjadi kegagalan baginya.

"Aku tidak akan mentolerir para pengkhianat!" Ucap Duchess Barrel kesal.

1
Ani
akhirnya happy ending.
ternyata selama ini pangeran mahkotany palsu.
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Smile//Smile//Smile/
total 1 replies
Ani
Seperti apakah visual Henry kenapa Aurora sampai tertawa
𝔑𝔲𝔞𝔥: untuk visual nanti nyari dulu kak wkwkwkwk..
total 1 replies
Ani
taktiknya luar biasa
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Ani
kotoran yang ditendang tentu iya sepatumu bau 😃😃😃😃😃😃
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Proud//Proud//Proud//Proud//Proud/
total 1 replies
Ani
😲😲😲😲😲 baru sekali tamparan 2 gigi yang copot seandainya berkali kali langsung ompong dong 😆😆😆😆😆
Ani: ngeri ya Kak si Aurora. beringas banget
𝔑𝔲𝔞𝔥: hohoho/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Ani
ternyata ada yang ingin bermain main toh ..
𝔑𝔲𝔞𝔥: /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
total 1 replies
Ani
dapat GA gelang dung. aku juga mau 😁😁😁😁😁😁
Ani
dasar,ternyata cerdas juga Aurora .bisa digunakan untuk taktik perang nih..
Ani
ini sih namanya akting luar biasa. drama ala ala korea atau thailand 😁😁😁😁😁
𝔑𝔲𝔞𝔥: hahahah, drama india kak🤣
total 1 replies
L K
jd curiga nih mw bikin senjata unik
𝔑𝔲𝔞𝔥: senjata rahasia kak😘
total 1 replies
L K
aku yakin 100% duke harvis yah si henry ini 🤣
𝔑𝔲𝔞𝔥: emang iya
total 1 replies
Ani
ternyata begitu toh ceritanya.. Raja nya pilih kasih dong..
Sri Wahyuningsih
lanjut,tambh seruh sj
𝔑𝔲𝔞𝔥: makasih akak, aaaiaaap
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!