NovelToon NovelToon
SHE IS VERY DANGEROUS

SHE IS VERY DANGEROUS

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyesalan Suami / Fantasi Wanita
Popularitas:119.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: auroraserenity

Li yunna, seorang ahli racun di dunia kultivator. Tanpa sengaja menemukan sebuah lubang misterius yg membawa jiwa-nya masuk kedalam raga seorang istri yg akan diceraikan.

Sebagai balas budi karena telah mengizinkan yunna untuk tinggal di raganya, tentu saja wanita itu tidak akan membiarkan orang-orang yg telah menindas pemilik asli lepas begitu saja.

Namun di tengah misi balas dendamnya, sesosok pria yang begitu mirip dengan kekasihnya di masa lalu tiba-tiba saja datang menghampirinya.

Siapakah pria itu?

Kenapa wajahnya nampak mirip dengan pria yang ia cintai di kehidupan pertamanya?

Mungkinkah, pria tersebut merupaka reinkarnasi dari kekasihnya di masa lalu?

Dan mampukah, sang ahli racun tersebut menjalankan pembalasannya di tengah kegalauan yang melanda?

Tunggu dan saksikan saja aksi dari seorang "master of a poison" dalam menjalani kehidupan keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon auroraserenity, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9.

20 menit sebelumnya di dalam ruang toilet.

"Kamu tunggu aku disini ya, Sher?" ucap Adrianna penuh permohonan.

Meski agak malas harus berdiam diri di depan toilet, sebagai sahabat yang baik Sherly masih menganggukkan kepalanya.

Wanita itu bernapas lega ketika sang sahabat mau menungguinya. Bukan karena apa, akan tetapi tubuhnya sangat lemas sampai tak bisa berdiri.

Ia dengan cepat melangkahkan kaki menuju bilik wc dan mengeluarkan apa yang selama ini dirinya tahan.

Butuh 3 menit baginya untuk berdiam diri di bilik itu, sampai akhirnya ia keluar dan berjalan menuju cermin.

Adrianna tidak sadar jika entah bagaimana pintu masuk toilet tiba-tiba saja terkunci. Wanita itu benar-benar sial hari ini.

"Apa yang sebenarnya terjadi kepadaku? Kenapa perutku tiba-tiba merasa sakit? Padahal, sedari tadi aku baik-baik saja! Dan aku pun tidak makan macam-macam sebelumnya." gumamnya pada diri sendiri.

Ia menundukkan kepalanya, hingga matanya mengarah pada isi tas miliknya. Wanita itu pun memasukan tangan kanannya kedalam tas dan mulai mencari sesuatu. Setelah menemukannya, dia pun mengeluarkan semua benda yang ia cari.

Mulai dari bedak, lipstik, blush on, dan mascara. Alat tempur bagi wanita yang amat sangat penting untuk selalu di bawa.

"Ck, kenapa wajah ku bisa menjadi se pucat ini?" ucapnya berdecak kesal sembari memperhatikan bayangan wajahnya dalam cermin.

Ia mulai memoleskan alat make-upnya, untuk membuat wajahnya nampak segar kembali. Sampai dimana dirinya kembali merasakan sakit yang sama.

"Ugh.. Perutku? Kenapa tiba-tiba sakit kembali?" serunya sambil menahan rasa sakit.

Wanita tersebut kembali berjalan ke dalam bilik wc sembari menekan perutnya yang terasa nyeri. Entah sudah berapa kali dirinya terus menerus bolak-balik keluar masuk bilik.

Adrianna merasa lelah, tubuhnya sudah tidak kuat. Hingga pada akhirnya wanita itu tumbang akibat tidak bisa lagi menanggung rasa sakit.

Ia tak sadarkan diri, tergeletak begitu saja di lantai toilet, tanpa ada seorang pun yang mengetahuinya.

...****************...

...****************...

Di luar toilet.

Sherly berjalan bolak balik di depan pintu toilet. Dirinya begitu cemas sekaligus bingung dengan apa yang harus diperbuat.

Sampai suara langkah kaki terdengar mendekat. Wanita itu langsung menoleh kearah suara, kemudian melihat seorang wanita paruh baya bersama OG yang tadi mengobrol dengannya.

"Permisi nona, ini adalah manajer toko kami!" ucap sang OG memperkenalkan.

"hallo nona, perkenalkan saya Gwen Stevani, manager toko ini. Saya juga sudah mendengar dengan apa yang terjadi terhadap teman anda. Anda jangan cemas, saya telah memanggil beberapa penjaga toko untuk mendobrak pintu toilet." ujar sang manajer toko.

"Terima Kasih, nyonya Gwen. Saya sangat hargai bantuan yang anda berikan. Saya juga akan membayar kerusakan pintu akibat kejadian ini." ujar Sherly menghela nafas lega.

"Nyonya." sapa kedua penjaga yang akhirnya datang.

"Kalian berdua, dobrak pintu toilet ini. Sepertinya seseorang di dalam tidak sadar mengunci pintunya dari dalam. dia juga tidak menjawab saat temannya memanggil, jadi kita tidak tahu apa yang terjadi didalam sana." ucap Gwen sembari menjelaskan sedikit.

Tanpa banyak kata lagi, kedua pria itu segera mendobrak pintu masuk toilet.

BRAK

BRAK

BRAK

Tak lama kemudian, pintu terbuka lebar. Di Sana terpampang jelas sesosok wanita tergeletak tak sadarkan diri dengan kening yang mengkerut.

Seolah, wanita itu sedang menahan rasa sakit meski dalam ketidaksadarannya.

"ADRIANNA!" teriak Sherly keras.

Dia melangkah cepat menuju sang sahabat, kemudian berjongkok dan memangku kepalanya.

"Adrianna? Adrianna? Bangun-lah An, kamu kenapa? Jangan membuatku cemas begini!" ucapnya seraya mengeluarkan ekspresi cemas.

Sang sahabat terus menerus menepuk wajah wanita yang berada di pangkuannya. Sementara sang empu hanya mengerutkan kening menahan rasa sakit yang menderanya.

Tak tahan dengan semua ini, Sherly pun meminta bantuan penjaga untuk membawa sahabatnya kedalam mobil yang dikendarainya.

"Nyonya Gwen, sekali lagi terima kasih banyak atas bantuannya. Jika tidak ada anda yang mengerahkan penjaga, saya mungkin akan sangat bingung." ucap Sherly seraya menatap sang manajer toko.

"Tidak perlu mengucapkan terima kasih. Anggap saja ini sebagai pelayanan di toko kami." jawab Gwen rendah hati.

"Tidak, tidak, tidak, bagaimana pun kami berhutang budi. Begini saja..." ucap Sherly yang terjeda karena wanita itu kini tengah mengambil sesuatu di dalam tas-nya.

"Ini merupakan kartu nama saya. Jika pintu itu telah di perbaiki, tinggal hubungi saja saya. Saya akan segera men-transferkan sejumlah uang yang harus saya ganti." lanjutnya sembari menyerahkan sebuah kertas kecil yang berisikan beberapa identitasnya.

"Sungguh, anda tidak perlu melakukan ini." balas Gwen menolak kebaikan tamu-nya.

"Tolong jangan menolak." ucap Sherly menaruh kartu nama tersebut langsung di telapak tangan sang manajer.

Wanita itu berbalik, dengan tergesa-gesa melangkahkan kakinya menyusul sang sahabat yang telah terlebih dahulu dibawa pergi.

"Huft.. Ayo ikuti aku!" ucapnya segera setelah dapat menyusul penjaga yang membawa Adrianna.

Langkah keduanya kian cepat saat mendekati lift. Sherly mengulurkan tangannya untuk menekan tombol lift. Dibutuhkan beberapa detik agar pintu lift dapat terbuka.

"Come on, cepatlah!" ujar Sherly yang sudah tidak sabar.

Ting... (suara pintu lift terbuka.)

"Akhirnya." lanjutnya menghela nafas lega.

Dengan cepat keduanya melangkah masuk kedalam lift. Sherly pun langsung memencet lantai dasar basement agar segera meluncur ke lokasi.

1 menit kemudian, mereka pun tiba di lantai basement.

"Ayo, ayo, mobil ku berada di sana." ucap wanita itu menunjuk salah satu mobil yang terparkir di sana.

Sherly kembali membuka tasnya dan mengacak-acak isi tas itu untuk menemukan kunci mobil. Untungnya, itu tidak terlalu lama.

Mengangkat tangannya yang menggenggam kunci mobil, wanita itu segera menonaktifkan alarm kendaraannya.

Setelahnya ia membuka pintu belakang, wanita itu lantas menyuruh penjaga membaringkan Adrianna dalam kursi belakang penumpang.

"Terima kasih karena telah membantu saya membopong teman saya yang tengah pingsan." ucap Sherly sembari mengeluarkan beberapa lembar uang.

Ia menyerahkan lembaran uang itu kepada penjaga yang membantunya, lalu berbalik dan menaiki mobil

Menyalakan mobil, Sherly langsung saja tancap gas mengendarai kendaraannya menuju rumah sakit terdekat.

Sesekali, dirinya membunyikan klakson karena kemacetan parah yang merajai jalanan ibu kota. Masih dengan keadaan paniknya, ia membenarkan kaca mobil depannya agar bisa memperhatikan perkembangan kondisi sang sahabat.

"Kamu harus bertahan, An! Sebentar lagi kita sampai di rumah sakit." ujarnya sembari melihat ke kaca depan.

Tin.. Tin..

"Sial, kenapa tidak maju-maju juga? Mengapa lampu merah ini tidak mau berubah!" ucap wanita itu menggerutu sambil terus membunyikan klakson.

Dia harus segera membawa wanita yang tengah tak sadarkan diri ini ke rumah sakit. ia tidak ingin disalahkan, jika terjadi sesuatu pada wanita itu, terutama oleh Damian.

Dibutuhkan waktu 35 menit bagi Sherly mengendara dari mall ke rumah sakit tujuannya. Setelah sampai di depan pintu masuk rumah sakit, ia turun dari mobil dan meminta bantuan satpam juga suster yang berjaga.

"Suster, suster, tolong teman saya!" ucap Sherly sambil tergesa-gesa.

Ia kemudian memimpin beberapa suster sembari membawa brangkar kembali ke mobilnya, lalu membuka pintu mobil belakang dan meminta para suster untuk membantunya mengangkut sang sahabat.

Didorongnya, brangkar yang ditempati Adrianna sampai tiba di ruang Unit Gawat Darurat.

"Nona, anda hanya bisa mengantar sampai disini saja. Selanjutnya biar dokter yang menangani." ujar suster yang menghentikan langkah Sherly untuk masuk kedalam UGD.

"Kalau begitu, tolong segera tangani teman saya sus!" jawab Sherly dengan raut wajah cemas.

"Tentu nona, kami akan melakukan yang terbaik." balas sang suster dengan jawaban profesionalnya.

Pintu UGD tertutup dan lampu mulai menyala. Sherly kembali mengangkat telponnya dan memanggil Damian.

Tut.. Tut.. Tut..

"Ayolah Damian, angkat telponnya! Tunangan mu sedang masuk UGD." gumam Sherly pelan.

Ia terus menekan nomor ponsel milik tunangan dari sahabatnya. Sekitar 10 menit, hingga telfon dari Sherly pada akhirnya diangkat.

"Hallo.." ucap Damian dari ujung telpon.

"Oh god! Akhirnya kamu bisa mengangkat telpon ku!" Seru wanita itu menghela nafas lega.

"Ada apa? Kenapa kau panik seperti itu? Bukankah kau dan Anna sedang berbelanja di mall?" tanya Damian mengerutkan keningnya.

Perasaannya memang sedari tadi tidak enak, namun pria itu hanya abai dan fokus pada meeting-nya.

"Adrianna masuk rumah sakit!" seru Sherly memberi tahu.

Tidak ada jawaban atau balasan yang dikatakan pria di seberang untuk sementara waktu. Membuat Sherly mengernyit heran.

"Hallo? Hallo?" ucap wanita itu lagi.

"Damian, apa kau mendengar perkataan ku?" tanyanya lagi.

"Adrianna masuk rumah sakit! Cepatlah datang kemari, aku akan Men-sherlock lokasi kami sekarang." ucap Sherly.

Barulah setelahnya, Damian sadar dari linglung nya.

"APA? APA MAKSUD MU? BAGAIMANA ANNA BISA MASUK KE RUMAH SAKIT?" teriak pria itu sambil menggebrak meja di hadapannya.

Ia langsung menutup laptop di depannya, lantas beranjak dari duduknya dan terfokus pada pembicaraannya dengan telfon.

"Ceritanya panjang! Aku sudah berulang kali menghubungimu untuk menginformasikan keadaan Anna, tapi kau malah me-reject telpon ku!" ucap wanita itu kesal sambil mendengus marah, mencoba meredakan emosinya.

"Aku sedang meeting dengan klien penting, makanya aku tidak bisa mengangkat telpon dari siapapun." jawab Damian memberi alasan.

"Ya terserah apapun alasannya, yang penting sekarang kamu datang ke rumah sakit medika sakti. Disana Adrianna dirawat. Aku juga akan menceritakan semuanya saat kamu sudah tiba." balas Sherly sembari memutar bola matanya malas.

"Oke, aku akan segera kesana!" ucap Damian singkat.

Pria itu menutup telponnya, lalu mengambil kunci mobil dan bergegas berjalan menuju keluar ruangan.

.

.

.

TO BE CONTINUE.

1
Noey Aprilia
Duuuhhh....
lg seru pdhl,udh abs aja....he...he...
Udh ada aroma2 posesif sm bucin y,scra mreka udh trikat dr msa lalu...
skrng kn cma tbuh yg brbeda....
Pst damian kn?????pdhl udh kna skandal,msh aja bkin rpot orng....mst d tndang kluar kya'ny....
Grey
keren
cYulia citra
Thor kurang panjang durasinya
perpanjang LG lah Thor ceritanya
Fransiska Husun
kurang thor 😭 up up lagiiiii
Fransiska Husun
up up lagiiiii semangat thor
Ayu Septiani
Leon menahan sakit di kakinya karena xiofei😄😄😄
yudi
❤️❤️❤️
Noey Aprilia
Spa sruh bkin xiaofei ksl,kaki jd krban kn leon????lmyan lh lcet.....
ga sbr bgt gmn nnti kl auryn bls dndam sm damian,d bntuian drax pula....alamt gulung tkar kli prshaannya....
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Nurhay Hayati
bagus
Grey
menurutku sih Leon itu sebenernya gentleman banget, but karna kebenciannya sama Damian ya jadinya begitu😂
Sribundanya Gifran
lanjut
Ayu Septiani
Leon memang pandai memprofokasi damian, hingga damian semakin cemburu pada auryn
Noey Aprilia
Mndingn mreka brdua duel aja lh....
cma cuap2 bkin esmosi aja,pdhl mreka b'dua sma2 jht....gs ush d ksih tau kli,tar jg auryn blas klian....apalgi skrng sm pjaan htinya....siap2 aja prshaan klian d hncurkan....
Kartika Lina
kamu sendiri juga harus hati hati leon, karna sedang jadi target untuk dihancurkan fufufufu 😏😏😏
Lina Sofi
hancur kan leon jg
Hana Agustina
orang jahat n kejam terkadang tercipta dari rasa sakit yg begitu mendalam
Ayu Septiani
lanjut up lagi kak author
Rina Setyowati
definisi ular melawan uler ini mah 🤣
Evi 11
aduhhhh bikin penasaran ajj sih minnnn
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!