NovelToon NovelToon
COLD WORDS

COLD WORDS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / trauma masa lalu / Office Romance
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: YoshuaSatrio

Kisah seorang pria yang tidak lagi mau mengenal cinta, karena bayang masa lalu yang terlalu menyakitinya. Begitu banyak cinta yang datang dan mencoba mengetuk.
akankah ada sosok perempuan yang mampu mengubah kehendaknya?
adakah perempuan yang akan mampu mencuri perhatiannya?
ikuti kisahnya dalam cerita author "COLD WORD"
kisah ini hanya berdasarkan imajinasi author saja. jika ada kesamaan nama tokoh, ataupun latar, merupakan suatu kebetulan yang dibetul-betulkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YoshuaSatrio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

COLD WORD ---14

Tyas masih menikmati makan santai dengan Billy di kedai batagor itu. Tak lama beberapa rombongan datang memasuki areal kedai.

"Dah mulai rame. Kita udahan yuk." ajak Tyas.

"Oke, dah habis juga. Aku bayar dulu ya." sahut Billy.

Tuas menunggu Billy membayar bill, matanya berkeliling menikmati situasi yang asri dan hijau.

"Ini hampir sama konsepnya dengan cafe yang tadi pagi. Cuma yang ini lebih partykable." gumam Tyas dalam hati. " cafe yang tadi pagi lebih cocok kalau datang sama pacar. Ahhh seandainya si batu itu bersikap sedikit saja lebih manis, akan aku pertimbangkan untuk jadi ..."

Tyas tersadar dengan apa yang ia pikirkan. "Aku ini kenapa sih, malah inget si batu Mulu." gumamnya sendiri kesal pada dirinya sendiri.

"Lah!! Ngapain si batu itu juga kesini!" ujar Tyas saat melihat Tama berjalan memasuki areal kedai diantara beberapa orang lainnya.

Ekspresi Tama yang selalu sama, cara berjalan yang tampak santai tapi kaku.

"Dia bisa berteman juga ternyata. Tapi bagaimana caranya dia ngobrol sama teman-temannya?" Tyas kembali bergumam, terus menatap ke arah Tama.

"Ya Tuhan!!!! Kenapa aku kepikiran dia teruuuus!!"

"Kenapa kak? Memikirkan siapa?" tanya Billy mengagetkan Tyas.

"Ah, bukan apa-apa." sahut Tyas cepat-cepat. "Tapi Bill, kakak masih pengen nyoba jus yang tadi kamu bilang rasanya unik." ujar Tyas kembali duduk di bangku.

"Lah,,, jadi gimana? Mau beli lagi, atau pulang? Tapi antrinya itu lihat, panjang banget." keluh Billy.

"Nggak apa-apa, Kaka sabar menanti." rayu Tyas. "Kali ini pakai uang Kakak deh, sekalian beliin ayah sama ibu." Tyas menyerahkan selembar uang ratusan ribu sambil meringis menatap Billy.

"asiiiik... Kembalian masuk kantong Billy ya." kelakar Billy.

Tyas duduk anteng tak memalingkan pandangan dari rombongan Tama, sambil sesekali memainkan ponselnya.

"Apa jabatannya ya? Kenapa semua tampak canggung dengannya?" ucap Tyas.

"Nongkrong macam apa itu, hampir tak ada obrolan." Tyas masih memperhatikan rombongan Tama. "Kaku bener. Eh, jangan-jangan itu perkumpulan orang-orang batu."

Tyas mulai merasa bosan memperhatikan Tama yang memang hampir tak membuka mulutnya untuk berbincang dengan rombongannya.

"Bisa-bisanya tetep santai makan, sementara teman-temannya mulai asyik ngobrol." Tyas kembali berkomentar. "Apa otaknya benar-benar kosong ya?"

"Kakak ini dari sana tak perhatikan, selalu melihat ke arah sana. Ada siapa sih?" selidik Billy.

"Haaah? Bukan. Cuma heran saja, kok makin sore makin rame." kilah cepat Tyas

"Capek juga antri lama. Aku ke toilet bentar ya." pamit Billy.

"Oke." jawab Tyas. "Lah, kemana tuh manusia batu? Baru ditinggal ngobrol sebentar kok ilang." Tyas celingak-celinguk mencari keberadaan bayangan Tama.

"Toilet antri panjang. Dah ntar aja dirumah. yok balik aja kak." ajak Billy.

Tyas meninggalkan kedai bersama Billy. Namun baru beberapa langkah mereka melangkah, ada yang memanggil Billy.

"Eh! Billy!!! ditelpon berkali-kali nggak diangkat." seru Nana teman kuliah Billy.

"Oh, aku mode silent, jadi nggak tahu. Kenapa?" jawab Billy.

"Untung ketemu disini. Ayo ngumpul sebentar, Joko ulang tahun itu, mau ditraktir makan." ajak Nana.

"Laah,, tapi..." Billy sedikit ragu untuk menolak atau menerima ajakan.

"Ajak aja sekalian pacar cantikmu ini." ujar Nana.

"Hahahah... Pacar? Bukan adek, aku kakaknya Billy." sahut Tyas terkekeh.

"O walah,maaf saya pikir pacarnya Billy." Nana tersipu sedikit malu.

"Iya tidak apa-apa." jawab singkat Tyas. "Kalau ada acara sama teman, nggak apa-apa, kakak akan pulang sendiri." ucap Tyas kemudian.

Akhirnya Billy bergabung dengan kawan-kawannya. Sedangkan Tyas berjalan menuju halte bis untuk pulang.

"Manusia batu!!" ucap Tyas saat melihat Tama sudah duduk tenang di halte, tempat biasanya Tyas menunggu bis yang biasanya akan membawanya pulang.

Halte mini itu, hanya memiliki satu bangku yang kira2 akan muat untuk duduk berjejer 4 orang dewasa. Mau tak mau, Tyas pun duduk disana, tepat di samping Tama.

"Jangan salah sangka! Aku jadi ga terpaksa duduk di sini. Kamu sih, duduknya nanggung. Nggak ke tengah, nggak kepinggir." gumam Tyas dalam hati.

Mulut manyun, muka ditekuk, alis mengernyit, hati yang masih kesal, terus membuat Tyas bergumam tak jelas.

Sama sekali tak ada obrolan, padahal hanya berdua saja di sana. Tama tetap diam tak bergerak, menyandarkan punggung dan kepalanya kebelakang ke dinding pembatas halte.

Ya ampun... Ya ampun .. Ya ampun... " gerutu Tyas dalam hati.

"Tyas!! Bisnya belum datang ya?" entah datang darimana, Arwan muncul mengagetkan Tyas.

"Eh! Anu, mas Arwan! Oh belum datang bisnya. Tumben" terbata-bata kalimat Tyas menjawab Arwan.

"Hahahaha.... Kamu kenapa seperti ketangkep basah gitu groginya." kelakar Arwan.

"Nggk apa-apa mas. Maaf agak kaget aja. Soalnya kan nggk biasanya mas Arwan naik bis." sahut Tyas menutupi rasa malu.

"Sepeda motorku dipakai adikku. Tadi pagi aku nebeng Yoyok." jawab Arwan.

"Oh, begitu, pantas. heheheh.." Tyas menjawab seadanya.

"Loh, Tama! Nunggu bis juga?" seru Arwan kembali mengagetkan Tyas.

"Oh, mas Arwan kenal manusia batu ternyata." bisik Tyas dalam benak. "Eh, jadi tahu namanya Tama. Hihihihi.."

"Hmmm... " jawaban singkat Tama diiringi anggukan kecil.

"CK!! bagaimana pekerjaanmu lancar? Aku mulai bosan ada lowongan nggak ditempatmu?" Arwan mengajak Tama ngobrol.

"Mayan sibuk. Coba besok aku tanyakan ke HRD." singkat padat jelas, selalu seperti itu jawaban Tama.

"Oh iya, program acara tahunan yang kemarin dibahas di rapat warga, gambaran kasar proposal sudah aku buat, tapi aku nggak punya ide acara. Nanti malam kita kerjakan lagi ya. Nanti kita ngumpul di pos ronda." ujar Arwan lagi.

"Oke."

Arwan dan Tama tinggal di kampung yang sama. Arwan sebagi ketua pemuda, sedangkan Tama sebagai wakilnya.

Arwan juga teman Tama sejak kecil, jadi tak keberatan dengan kebiasaan Tama. Meski ketika ngobrol, Tama hanya akan menjawab seperlunya, Arwan tak pernah protes. Ia sudah terbiasa.

"Kebetulan macam apa ini, ternyata mereka tinggal di lingkungan yang sama." gerutu Tyas. "Kalau aku jadi mas Arwan, aku pasti ngamuk berat, masa dia ngomong panjang, cuma dijawab oke."

"Sreeeeeeeeet!!!!!!!! Glaaaaaarrrkkkk!!!! Duuuuaaaaarrrrr!!!! Cccciiiiiiiiiittttt!!!"

Terdengar suara sangat keras, mengagetkan ketiganya. Arwan, Tama juga Tyas berdiri serempak, dengan tatapan kaget, ketiganya menyaksikan sebuah mobil tergelempang yang meluncur bebas sangat cepat. Diikuti sebuah truk dengan suara decit rem yang dipaksa harus berhenti dengan segera, agar tak melindas badan mobil yang penuh dengan penumpang.

"Apa yang terjadi?" kalimat pertama yang keluar dari mulut Tama, sementara Arwan dan Tyas masih melongo melihat kecelakaan tak terduga di depan mata mereka.

"Tama!! Kamu baik-baik saja?" terimakasih Arwan setelah tersadar.

...****************...

To be continue...

1
HARTINMARLIN
semoga aja Tyas sama Tama berjodoh
Marlina Bachtiar
nah loh ketemu lg sama Tama,jodoh tuh 🤣
Marlina Bachtiar
apa itu adiknya Tyas🤔
Marlina Bachtiar
pasti Tama tuh yg lg jalan, ketahuan kl Siska bukan pacarnya 🤭
Marlina Bachtiar
waduh takut Tyas cemburu ya 🤣🤣
Marlina Bachtiar
jangan lihat luarnya yg penting rasanya 👍
Marlina Bachtiar
pasti ngarep di anterin Tama 🤣🤣
Marlina Bachtiar
ternyata bapak" jg baca ya 🤭
HARTINMARLIN
bagaimana jalan kehidupan mereka berdua?.... akankah mereka berdua kejenjang pacaran 🤔🤔
HARTINMARLIN
lanjut lagi
HARTINMARLIN
sepertinya Tama mulai ada rasa suka kepada Tyas
HARTINMARLIN
hati-hati
HARTINMARLIN: iya typo nya 🤭🤭
𝒀𝑶𝑺𝑯: 😁😁😁 typo bunda
total 2 replies
HARTINMARLIN
semoga aja Tama bilang pacarnya 🤭🤭
🍁𝕬𝙮ͨ𝙚ͥ𝙨ꙵ𝙝ⷮ𝙖ⷽ❤ͽ֟֯͜᷍ꮴ❣️🔵
terpesona kah kamu "tama
Marlina Bachtiar
jgn balikan lg deh 😣
Marlina Bachtiar
temenan aja,jgn minta lebih 🤭
Marlina Bachtiar
waduh 🤣
Marlina Bachtiar
mimpi 🤣
Marlina Bachtiar
pura" tidur aja Tyas 🤫
HARTINMARLIN
lanjut lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!