Kekuatan element es dan angin di tubuhku, membuatku berada di tahta penguasa Alam surgawi, yang membuatku menjadi tak terkalahkan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lazuardi aqbar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu naga es
Melihat piton salju raksasa yang ada di hadapannya, Shio Fang segera menghentakkan tangannya ke depan hingga penjara yang terbuat dari es terbentuk, dan mengurung keberadaan piton salju.
"Zen pergi dari sini, penjara itu tak akan bertahan lama," teriak Shio Fang sambil menghentakkan tangannya ke arah Zen, sehingga angin kencang berhembus dan membawa tubuh Zen pergi dari tempat itu.
Piton salju berontak hingga membuat penjara es yang dibuat Shio Fang hancur berantakan. Piton salju yang marah mengeluarkan aura kuat di tubuhnya, sehingga membuat area sekitar tempat itu seketika itu dipenuhi dengan salju.
Shio Fang mengeluarkan pedang pemberian sang ayah, dan mulai menyerang ke arah piton salju yang membuat pertarungan mereka pun terjadi.
Shio Fang merasakan perbedaan yang sangat jauh saat dirinya menghadapi kadal jiwa dengan menghadapi piton salju yang menjadi lawannya saat ini.
Piton salju pergerakannya sangat cepat dan juga cerdik sehingga membuat Shio Fang kewalahan. Dalam waktu singkat Shio Fang mulai terdesak hebat dan pada serangan kesekian kalinya dari piton salju, Shio Fang tak kuasa menghindar lagi, diapun lalu menangkis kibasan ekor ular piton salju menggunakan pedangnya, sehingga benturan keras pun terjadi yang membuat pedang di tangan Shio Fang patah menjadi dua bagian bersamaan dengan tubuhnya yang terhempas akibat serangan kuat yang mengarah padanya.
Shio Fang memuntahkan darah segar akibat serangan itu, yang menandakan jika tubuhnya saat ini tengah terluka parah.
Shio Fang merasakan matanya berkunang-kunang, dan aura menindas dari ular piton salju semakin membuatnya tak berdaya.
Shio Fang hanya dapat memejamkan matanya karena tak mampu untuk berbuat apa-apa lagi, selain pasrah dengan kematian yang sebentar lagi akan menimpanya.
Dalam keterpurukannya tiba-tiba saja Shio Fang merasakan adanya kekuatan yang menarik tubuhnya masuk semakin dalam ke alam bawah sadarnya, disana Shio Fang merasakan kegelapan yang ada, yang terdengar hanya suara tetesan air dari langit langit sebuah goa.
"Mengapa aku berada di tempat ini, bukannya aku tengah bertarung melawan ular piton salju dan saat itu aku tengah terluka," batin Shio Fang.
Tiba tiba shio Fang dikejutkan dengan penampakan ular naga raksasa berwarna putih yang ada di hadapannya, dengan kilauan cahaya pelangi yang keluar dari setiap sisik-sisik di tubuhnya.
Hembusan nafas dingin dengan tatapan tajam menghujam kearah Shio Fang, sehingga membuat Shio Fang bergidik ngeri melihatnya.
Tiba tiba sang naga membentak shio Fang yang membuatnya sangat terkejut, sehingga membuat tubuhnya terjatuh akibat gelombang kejut yang keluar dari mulut sang naga.
"Lemah..!!, jika kau selemah ini bagaimana mungkin kau menjadi orang yang ditakdirkan para dewa untuk melindungi umat manusia di alam surgawi ini!!" bentak sang naga.
Shio Fang terdiam, rasa ketakutan membuat tubuhnya bergetar hebat, dan lidahnya serasa kelu untuk berbicara.
Saat ini Shio Fang hanya dapat menundukkan kepala dan tak berani menatap sang naga.
Tiba tiba Shio Fang merasakan tubuhnya mendapatkan kekuatan besar dari tiupan angin dingin dari mulut sang naga, hingga shio Fang menembus kekuatan di tingkat Awan puncak.
"Aku akan menemuimu lagi setelah kau berada di tingkat kekuatan suci, sekarang pergilah dan hadapi piton salju raksasa itu!!".
"Shio Fang teruslah berlatih hingga kau menjadi kuat, karena kau merupakan orang yang terpilih dari seluruh manusia yang berada di alam Surgawi," ucap Naga es yang berada di hadapannya.
Merasakan jika Naga Es yang berada di hadapannya tak ingin menyakiti diri nya, malahan memberikan kekuatan hingga Shio Fang menembus kekuatan di tingkat awan puncak, membuat Shio Fang memberanikan diri untuk berbicara.
"Jika aku boleh tau, siapakah tuan ini?" tanya Shio Fang.
"Ha..ha..ha..!!, kau sangat lucu anak muda, kau telah memanggilku dengan sebutan tuan sementara aku merupakan simbol Dewa yang ada di tubuhmu. Setelah kau menembus tingkat suci maka aku yang akan membimbingmu menjadi tak terkalahkan di alam surgawi, untuk itu kau lebih baik memanggilku dengan sebutan Guru," jawab naga es.
Mendengar perkataan Naga es, Shio Fang segera bersujud tiga kali di tanah, untuk menghormati Naga Es yang kini telah menjadi gurunya.
"Shio Fang ambillah inti es lotus surga ini, pergunakan kekuatan besar yang ada padanya untuk menjadi kekuatan terkuat dalam setiap pertarungan mu, dan ingat Aku tak ingin melihatmu bermalas malasan dalam berlatih di alam kristal es," ucap naga es kemudian menghilang dari pandangan Shio Fang.
Shio Fang tersadar dari keterpurukannya, dan melihat saat ini Zen tengah bertarung melawan ular piton salju raksasa.
Saat ular piton ingin menembakkan bola salju dari mulutnya ke arah Zen, Shio Fang segera menerjang ular piton salju sehingga membuat sang ular piton mengurungkan niatnya melakukan serangan bola Salju ke arah Zen, dan menangkis tinju Shio Fang dengan menggunakan sabetan ekornya, sehingga benturan kedua kekuatan pun terjadi di udara yang membuat ledakan keras dan menimbulkan gelombang kejut kuat di sekitarnya.
Shio Fang sangat terkejut mengetahui tak terjadi apa apa pada dirinya, sementara ular piton salju terhempas sangat jauh dan menabrak pepohonan di sekitarnya hingga tumbang di mana-mana.
Shio Fang melihat ke arah simbol Dewa yang ada di tubuhnya, tampak cahaya putih bersinar dari simbol Dewa tersebut.
"Ternyata guru melindungiku," batin Shio Fang.
Shio Fang kemudian melesat ke arah Zen yang terhempas akibat gelombang kejut yang terjadi, dan mendapati pemuda itu telah tak sadarkan diri.
Shio Fang segera mengalirkan energi murninya ketubuh Zen, dan tak lama kemudian pemuda itu pun tersadar.
"Zen ..., Bagaimana keadaan mu?" tanya Shio Fang.
"Tubuhku terasa sakit semua, dan dadaku terasa sesak," ucapnya.
"Shio Fang bagai mana dengan ular piton salju itu?"
Kini giliran Zen yang balik bertanya.
"Kita telah mengalahkan ular piton salju raksasa, saat ini kita harus mendapatkan inti jiwanya yang tentunya lebih baik dari inti jiwa kadal jiwa yang telah kita bunuh sebelumnya," ucap Shio Fang.
Shio Fang kemudian membantu Zen untuk bangkit berdiri, dan bersama-sama menuju ke arah ular piton salju yang telah mati.
Shio Fang mengibaskan tangannya, maka angin tajam segera membelah Kepala sang ular piton, sehingga inti jiwa sebesar genggaman orang dewasa dapat di raih Shio Fang dari kepala sang ular.
Setelah mendapatkan inti jiwa ular piton raksasa, Shio Fang membawa Zen pulang ke akademi, dan dalam waktu sekejap mereka berdua telah tiba di dalam kamar.
Tiba tiba Shio Fang merasakan kekuatan simbol Dewa di tubuhnya menghilang, dan rasa sakit pun kini di rasakan nya.
"Shio Fang apa yang terjadi denganmu?" tanya Zen.
"Aku merasakan tubuhku luluh lantak, sepertinya tulang-tulang di tubuhku tak mampu lagi untuk menopang badanku," jawab Shio Fang.
"Beristirahatlah, aku akan mencari obat di perpustakaan," ucap Zen.
Shio Fang akhirnya merebahkan tubuhnya di pembaringan, dan berusaha untuk memejamkan matanya agar dapat tertidur.
Melihat kesakitan yang dirasakan sahabatnya, membuat Zen berjalan keluar kamar menuju perpustakaan untuk mencari pil obat bagi shio Fang.
Bersambung