NovelToon NovelToon
Rujuk Kembali

Rujuk Kembali

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:22.4k
Nilai: 5
Nama Author: Butterfly93_

Damar, seorang pemimpin di sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang Fasion dan Mode. Dia tidak bisa tidur dengan tenang ketika melihat nama seorang wanita yang ditugaskan sebagai perwakilan dari perusahaan luar negeri.

Thasya Wilona Adimerta, nama yang sama persis dengan mantan istrinya yang telah dia ceraikan dua tahun silam. Mereka harus berpisah dengan alasan yang tidak bisa Damar terima.

Tapi, setelah Damar tahu apa yang terjadi beberapa tahun lalu sebelum perceraian mereka, dia bertekat untuk memperbaiki hubungan mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butterfly93_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14. APAKAH ADA RASA

Tanpa sadar Damar mengatakan dia sebagai suami karena perasaan didominasi rasa khawatir dan mungkin bercampur rasa bersalah.

“Kalau begitu, bapak tolong melengkapi data pasien di bagian pendaftaran yang ada di lobby pintu masuk rumah sakit ya pak?”

Damar pun pergi dan ketika di sana dan sedang melengkapi berkas yang diserahkan oleh petugas ke hadapannya, baru dia sadar ketika menuliskan namanya di sana.

“Suami…? Aku sampai tidak sadar mengatakan itu tadi. Kami kan jadi seperti kembali menjadi suami-istri sungguhan” batin Damar, apalagi setelah dia melihat di kertas tadi dia menulis di sana dengan ‘suami’ sebagai walinya.

Saat Damar kembali, di sana sudah ada dokter yang menunggunya. Sesuai dengan apa yang katakan oleh perawat tadi, dokter

penanggungjawab Thasya memang sudah datang. Kemudian dokter itu menjelaskan apa

yang sebenarnya dialami mantan istrinya itu sesuai dari hasil pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium yang telah dilakukan.

“Hasil pemeriksaan laboratorium istri anda masih dalam batas normal. Kemungkinan besar demam yang dia rasakan saat ini karena flu dan anti bodynya yang lagi melemah. Dan karena demamnya masih tinggi, kami akan memantaunya hingga turun nanti.”

“Baik. Terima kasih, dokter.”

“Kalau begitu, jika bapak butuh sesuatu bilang saja sama kami. Kami akan bantu” ujar sang dokter. Dan setelah selesai menjelaskan kondisi Thasya, dokter itu pun pergi untuk melanjutkan pekerjaannya yang lain.

Damar masih di sana menunggu Thasya. Mantan istrinya itu masih tidur lelap karena efek dari obat yang diberikan tadi. Dia duduk sambil memperhatikan Thasya yang masih menutup matanya.

Saat pandangannya berakhir di lengan Thasya di mana saran infusnya terpasang, Damar melihat bekas luka di jari mantan istrinya itu masih ada.

“Bekas lukanya itu ternyata masih membekas. Kamu masih saja tetap seperti orang bodoh yang tidak mau mengatakan rasa sakitmu” gumam Damar sambil tetap memandangi Thasya.

“Ah, tidak. Mungkin saja aku yang bodoh. Karena baru sekarang aku benar-benar tahu bagaimana keadaanmu.” Damar kembali menyangkal apa yang dia pikir tadi.

Tidak lama kemudian, Thasya yang mulai sadar dari tidurnya perlahan-lahan membuka kelopak matanya. sebelum sadar betul, dia masih tidak tahu kalau dia sudah berada di rumah sakit. Setelah dia melihat dan mencium sekitarnya yang khas, barulah dia sadar kalau dia sedang berbaring di tempat tidur rumah sakit.

“IGD…?”

Perawat yang bertanggungjawab atas dirinya pun langsung menghampirinya.

“Ibu Thasya sudah bangun?” tanya perawat.

“Demam ibu sudah turun. Bagaimana dengan nyeri perut yang ibu Thasya rasakan sebelumnya?”

“Sudah jauh berkurang.”

“Kalau boleh tahu skalanya sudah berapa Ibu Thasya?”

“Skala tiga” jawab Thasya yang merasa nyeri abdomennya sudah bisa dia tolerir. Berbeda saat dia baru dibawa ke rumah sakit tadi. Mungkin karena sakitnya, sampai dia meringis kesakitan.

"Kalau begitu, ibu Thasya tunggu sebentar. Akan saya panggilkan dokter."

"Baik suster. Tapi boleh saya minta tolong pinjam telepon kalian sebentar? Saya ingin menelepon wali saya" ujar Thasya sambil berusaha duduk.

"Wali...? Tadi kan suami ibu sudah datang. Sekalian tadi beliau melengkapi berkas pendaftaran ibu" kata suster menjelaskan.

Thasya diam sejenak. "Suami...?"

"Iya. Tadi beliau sangat khawatir karena demam ibu tidak turun-turun. Dari semenjak datang tadi tidak beranjak sedikit pun dari samping ibu. Beliau baru beberapa menit yang lalu pamit mau ke toilet sebentar."

"Kalau begitu saya pinjam telepon rumah sakitnya saja, suster" kata Thasya yang tidak mau ambil pusing siapa yang dimaksud suster tersebut.

Thasya pun turun dari tempat tidur dan berjalan dengan hati-hati menuju nurse station. Dia pun menelepon Fami.

"Fami, ini aku Thasya."

...

"Aku lagi di Rumah Sakit Royal Family."

"Thasya...?" Saat Thasya masih bericara dengan Fami, seseorang memanggilnya dari arah belakang.

Deg...

Suara itu. Suara yang sangat familiar di telinga Thasya.

"Pak Damar...?" balas Thasya setelah dia berbalik dan melihat orang yang memanggilnya.

"Apa kamu sudah baikan? Kata dokter tadi kamu sempat mengalami nyeri perut. Demam mu juga baru turun beberapa menit yang lalu" tanya Damar melihat mantan istrinya itu sudah turun dari tempat tidur.

"Bagaimana anda bisa datang ke sini?" Thasya bertanya karena setahunya dia tidak ada memberitahukan kepada Damar kalau dia masuk rumah sakit.

"Ponselmu kan ketinggalan di kamarku. Aku menghubungi hotel tempat kamu menginap karena ada urusan yang mendesak, ternyata kamu sudah ada di IGD" kata Damar sambil mengambil ponsel dari saku jasnya dan memberikan kepada Thasya.

"Tapi, kenapa sampai anda da..."

Belum selesai Thasya berbicara, seseorang kembali memanggilnya. "Ibu Thasya...?"

"Ah, iya. Saya sendiri" ujar Thasya yang melihat seorang suster membawa berkas ditangannya.

Tadinya dia sudah merasa khawatir karena melihat petugas kesehatan itu kembali memanggilnya. Dia berpikir jika ada sesuatu yang harus dijelaskan kembali terkait masalah sakitnya.

"Ibu Thasya, karena keluhan ibu tadi yang mengalami riwayat mag sudah lama dan mengalami nyeri dokter menyarankan ibu untuk melakukan gastroskopi. Untuk melihat lebih jelas kondisi orang saluran pencernaan bagian atas ibu."

"Dan kalau sudah keluar rumah sakit nanti ibu harus jaga makannya, tidak boleh telat, hindari minum alkohol dan makanan yang bisa merangsang produksi asam lambung berlebihan. Bapak juga harus lebih memperhatikan istrinya ya, pak" ujar petugas kesehatan itu sekalian ketika melihat Damar ada di situ.

"Apa masih ada lagi yang harus kami perhatikan?" tanya Damar untuk memastikan apakah masih ada hal penting lain yang perlu mereka hindari atau apa yang harus dilakukan.

Sementara Thasya hanya sibuk dengan pikirannya sendiri melihat interaksi Damar dengan petugas kesehatan itu.

"Apa...? Dia suamiku...?" Padahal kan mereka sudah bercerai. Thasya juga jadi teringat dengan perkataan suster yang merawatnya tadi.

Hingga dia tidak sadar jika tatapannya masih tertuju kepada mantan suaminya itu hingga Damar memanggilnya setelah petugas kesehatan tadi pergi.

"Thasya, wajahmu terlihat memerah. Apakah kamu demam lagi?" tanya Damar.

"Ah, tidak. Saya baik-baik saja" jawab Thasya malu karena kedapatan memandangi Damar.

"Sepertinya kamu masih demam, benaran kamu tidak apa-apa? Tunggu bentar, aku akan panggilkan dokter" kata Damar setelah dia memeriksa kening Thasya yang menurutnya masih hangat.

Thasya yang mendapat perlakuan seperti itu menjadi kaget tiba-tiba. Dan reflek dia menepis tangan Damar dari keningnya.

"Sa-saya bilang, saya baik-baik saja!" kata Thasya dengan tatapan penuh pertanyaan.

"Ada urusan mendesak apa anda hingga mencari saya? Apa anda masih ada urusan untuk menghubungi saya?"

"Aku sudah menarik surat pembatalan kontrak dengan Beauty Fasion."

"Maksud anda?"

"Perusahaan Dawson Company memberikan kontrak kerjasama tetapi dengan bersyarat. Untuk lebih lengkapnya kamu bisa memeriksa berkasnya yang sudah dikirim ke tim kalian. Karena kamu tidak bisa dihubungi, tim Dawson Company juga sudah menghubungi langsung ke kantor pusat di Amerika." Damar menjelaskan kenapa dia bisa sampai menemuinya ke rumah sakit.

"Tapi, kenapa tiba-tiba anda berubah pikiran?"

"Bukannya karena itu kamu sampai balik ke Indonesia dan menemui ku ke sini?"

"Itu kan sebelum saya tahu kalau anda ada hubungannya dibalik gagalnya kontrak kerjasama kami dengan Corp Buzz Departemen Store. Lagian itu sudah tidak penting lagi sekarang, karena aku akan balik ke Amerika" kata Thasya dengan wajah sendunya.

"Kamu bisa tidak membedakan urusan pribadi dengan pekerjaan? Aku menyetujui kembali kontrak kerjasama itu bukan tanpa pertimbangan. Kalian akan dicoret dari list kontrak kerjasama resmi jika selama tiga bulan penjualan kalian tidak memenuhi standar persyaratan yang sudah kami ajukan."

Thasya terdiam mendengarkan kata-kata Damar barusan. Pikirannya masih tidak bisa menerima kenapa Damar kembali melakukan itu.

"Padahal baru tiga hari yang lalu dia merendahkan ku. Tapi, kenapa sekarang tiba-tiba dia memberi kesempatan lagi? Kenapa?" batin Thasya

"Ada apa ini...?"

1
Amidah Adjach
Luar biasa
Uthie
kadang masih mencerna alur cerita.. terutama siapa yg bicara dan dimaksud yg sedang terjadi kah.. atau sesaat sebelumnya
Uthie
Thor maaf... sekedar saran sedikit dalam penulisan ceritanya 🙏

*baiknya jika ada cerita yg sebelumnya, dan yg terjadi saat itu, diberikan tanda/notif "flash back" atau jeda spasi paragraf gtu..
Jadi biar gak bingung bacanya kecampur-campur mencerna mana yg kisah yg lalu.. dan mana kisah yg terjadi saat itu juga 🙏🙏🙏
Butterfly93_: Terima kasih sarannya kak 🙏
total 1 replies
Uthie
lanjut 💪
Uthie
masih mencerna alur ceritanya..
Uthie
seru niii 😁
Uthie
coba mampir 👍♥️
Rose 19
mantan suami woy bukan suami,ngaku2 kamu Damar
Rose 19
aku penasaran apa yang membuat Thasya minta cerai dari Damar
Rose 19
pedes banget itu mulut
Rose 19
sepertinya seru
aira aira
thasya
Agus Tina
Kayaknya bagus, langsung subscribe .. dan berharao ditamatkan
Butterfly93_: Terima kasih kak atas dukungannya/Smile/
total 1 replies
Anto D Cotto
Luar biasa
Anto D Cotto
Biasa
Yuno
Nggak bisa berhenti!
Nakayn _2007
Sumpah lega banget nemu cerita yang bagus kayak gini di platform ini!
Butterfly93_: Terima kasih kak, semoga seterusnya suka dengan karya saya kak/Smile//Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!