Brian Carlos adalah seorang presiden direktur sekaligus pewaris tunggal salah satu perusahaan terbesar di suatu negara. Ia diterpa gosip miring tentang minatnya pada wanita.
Valerie, seorang wanita yang bekerja sebagai instruktur senam dengan keahlian beladiri yang mumpuni serta kehidupan penuh rahasia.
Keduanya terlibat masalah karena sebuah kesalahpahaman, hingga Brian menuntut Valerie atas kasus penganiayaan.
Demi menyelamatkan nama baiknya, Valerie menerima tawaran Brian untuk bekerja sebagai bodyguard. Namun tidak menyangka jika Brian sudah memiliki maksud lain sejak pertama kali mereka bertemu.
Akankah kisah mereka berakhir manis seperti kisah dalam novel pada umumnya?
Yuk baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vey Vii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gosip Menggelikan
Valerie terdiam, ia tampak berpikir dan mencari alasan. Ia khawatir jika Max atau Brian sempat melihat Theo di restoran itu.
"Kenapa diam? Apa kau sudah punya kekasih?" desak Max. Ia tampak sangat penasaran, begitu pula Brian yang duduk di kursinya, ia seakan sedang menunggu jawaban.
"Tidak, aku bertemu seseorang," jawab Valerie.
"Seseorang?"
"Ya, aku bertemu teman-temanku," jelas Valerie.
"Oh, begitu rupanya." Max hanya mengangguk, namun Brian tampak meragukannya.
"Makanlah, kita akan terlambat," sela Brian.
Untuk menu sarapan pagi, rumah ini menyediakan makanan sehat sempurna seperti yang Valerie inginkan. Segelas susu hangat, buah-buahan segar yang telah di kupas, serta makanan rendah lemak yang bagus untuk kesehatan. Valerie mengagumi gaya hidup Brian yang baik.
Karena sudah sempat sarapan pagi dengan dua lapis roti panggang dari rumah kosnya, Valerie hanya memakan semangkuk kecil salad buah dan segelas susu.
Setelah mereka bertiga menyelesaikan sarapan, ketiganya pergi ke kantor bersama. Valerie bertugas sebagai sopir Brian, sementara Max mengendarai mobilnya sendirian.
"Apa kau memang sering keluar malam? Bertemu teman sampai tengah malam, apa itu masuk akal?" tanya Brian dari kursi belakang.
"Mengapa laki-laki ini sangat cerewet, kepo!" batin Valerie.
"Kau pasti menemui kekasihmu, kan? Apakah itu Noah?" tanya Brian lagi.
Valerie melirik laki-laki itu dari kaca spion yang berada di atas kepalanya. Ia ingin diam saja, namun Brian tidak akan berhenti mendesaknya.
"Aku dan Noah tidak punya hubungan khusus, kami hanya berteman," jawab Valerie selemah lembut mungkin. Padahal ia sudah ingin menaikkan nada suaranya.
"Benarkah? Nampaknya tidak begitu."
"Terserah," ucap Valerie lirih. Tidak ada gunanya menjelaskan apapun pada Brian, lagi pula itu bukan hal yang penting.
Mereka sampai di depan kantor pukul tujuh lebih tiga puluh menit. Seperti biasa, Valerie berjalan di belakang laki-laki itu sementara Brian memimpin.
Semua karyawan yang dilewati oleh Brian menunduk sopan seraya tersenyum, namun Brian hanya menanggapi mereka dengan anggukan singkat.
Berbeda dengan para karyawan wanita, sebagian besar dari mereka akan bersiap merapikan pakaian serta make up di wajahnya sebelum memberikan senyum selamat pagi untuk sang presiden direktur favoritnya.
Sesaat setelah sampai di ruangannya, Brian sudah menerima tumpukan berkas untuk ditandatangani, serta mengurus beberapa dokumen untuk rapat penting. Sementara Valerie, hanya duduk manis dan memperhatikan laki-laki itu seperti biasa.
"Valerie, mau ikut denganku?" tanya Max.
"Ke mana?"
"Membeli kopi."
"Hmm, tentu." Valerie setuju, lagi pula ia bosan berada di ruangan ini.
"Bos, aku meminjamnya sebentar," pamit Max pada Brian.
Brian tidak memberi tanggapan, ia tidak mengangguk atau bahkan menoleh. Namun Valerie tetap pergi bersama Max.
"Jangan terlalu memikirkan sikap Bos, dia memang seperti itu," ujar Max. Mereka berjalan bersama menuju kantin kantor.
"Hmm."
"Apa kau tidak keberatan bekerja di sini? Mungkin Bos sedikit menjengkelkan, tapi dia baik."
"Mau bagaimana lagi," jawab Valerie sambil mengangkat bahu.
"Maaf karena membuatmu terlibat dengannya. Dia memang sangat peduli padaku, jadi dia sangat sensitif jika terjadi sesuatu," terang Max lagi. Berbeda dengan Brian, Max memang lebih banyak bicara dan ramah. Ia sering menawarkan makanan, minuman, serta mengajak Valerie mengobrol untuk mencairkan suasana yang kurang nyaman.
Saat mereka berdua sampai di kantin, Valerie duduk dan menunggu sementara Max memesan kopi. Di belakang Valerie, ada tiga wanita yang sedang menikmati kopi mereka sambil mengobrol.
"Tidak mungkin Mr. Carlos menyukainya, dia kan sudah punya tuan Max," ucap salah satu dari mereka dengan berbisik.
"Apa gosip itu benar? Mereka benar-benar punya hubungan khusus?" timpal temannya.
"Ah, aku kecewa sekali."
"Hmm, sayang sekali. Keduanya tampan, tapi ...."
Valerie melotot mendengar ketiga wanita yang tengah bergosip di belakangnya. Ia merinding dan memikirkan bagaimana sikap Brian dan Max selama ini.
"Max menginap di rumah Brian. Dan keduanya sama-sama saling perhatian. Apa artinya ucapan orang-orang itu benar? Apa mereka berdua?"
🖤🖤🖤