NovelToon NovelToon
Kepingan Puzzle

Kepingan Puzzle

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas / Trauma masa lalu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khabar

"Lima bersaudara dengan kedua orang tuanya adalah sebuah keluarga bahagia tenang dan damai, ibarat puzzle yang sudah sempurna sudah dipecahkan. Namun, insiden yang mengerikan terjadi, keluarga itu menjadi kelam karena ulah oknum yang jahat.

Tiga potongan puzzle hilang di tumpukan puzzle yang berbeda. Aku Glantea Albar berusaha menemukan tiga potongan puzzle itu. Tapi, takdir berkata lain aku tidak pernah menemukan tiga puzzle itu. Aku memutuskan menggantikan puzzle lain yang bentuknya sama dan jelas tidak pernah bisa sama dengan warna dari puzzle sebelum nya."

Kata Glantea di sebuah alat perekam kakinya mengalami patah karena insiden jatuh dari helikopter. setalah itu ada seorang yang membuka gubuk tua dimana dia berada sekarang lalu tiba-tiba dia bangkit tanpa peduli rasa sakit itu menghampiri seseorang dibalik pintu sambil menangis memegangi tangan orang tersebut.

"Hiks... Hiks... ayahhh..... " Kata itu keluar dengan begitu tulus mengenali orang itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khabar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pahlawan Malam

Hujan yang deras suasana suram yang disertai petir memecah di keheningan malam, sekarang jam 11:47 aku bergerak ke pintu depan gudang, dengan seorang wanita yang sedang aku gendong di punggungku, tak berselang lama sebuah panggilan tiba.

(Skeeerr...!) “Dari elang putih ke mentor 1 sepertinya ada lima orang mendekat ke gudang” benar saja sesuatu yang buruk terjadi ini adalah pesan yang sedikit genting, situasi yang mengharuskanku melakukan sesuatu.

“Oke baik”

“Mentor 1 ke kuda... kita tidak bisa langsung membawa target pulang lewat lubang itu... masuk kedalam, situasi genting” perintahku, lubang yang dibuatnya di pagar itu mungkin bisa dilalui jika kami membawanya diam-diam, seperti yang diketahui aku punya firasat akan ada puluhan orang menunggu diluar, mungkin pergerakan kami akan segera terekspos dan harus melakukan hal yang cepat kabur dari tempat ini.

Aku mulai bergerak sambil membawanya melalui pintu belakang, disusul dengan Greta yang menunggu disana, aku mengangkat tangan kanan mengerakkannya tanda siap bergerak, kemudian kami perlahan menyelinap lewat lorong-lorong container mencari jalan memutar menuju kearah basecamp.

Dan ya! disetiap perjalanan pasti ada rintangan, seperti yang terpampang di depan kami area terbuka sepanjang 25 m, tidak ada lagi container yang bisa menutupi jalan kearah basecamp sebelumnya ada jalur yang dipenuhi container dan juga tidak ada jalan memutar, itu jelas menjadikan kami mangsa empuk bagi beberapa orang yang disenjatai AKM.

“Dari mentor 1 ke mentor 2..., operasinya kacau segera bersiap jika operasi terekspos! Plan B”

Alarm berbunyi sangat keras begitu setelah kata terekspos terucap olehku, alarm yang ada di seluas tempat pelabuhan container ini berbunyi keras tanda ada penyusup.

“Pistol” perintahku dengan tangan yang menadahkan memintanya.

(Shekerrr..) Greta mengokang senjata langsung dan memberikannya kepadaku yang sudah siap untuk ditarik pelatuknya. Aku langsung bersiap mengambil ancang-ancang, persiapan untuk berlarian di area terbuka, hal yang sangat menantang maut pergi ke lorong container selanjutnya, skill elektro reseptorku aktif, aku melihat ada sekitar puluhan orang berjaga disana dengan kondisi siap.

Dor...! dor...! dor...! Tepat 9 m kami beranjak dari tempat persembunyian arah lorong barusan, langsung tembakan memecah mengalahkan suara hujan dan aku sedang berusaha mengelak dari hujan peluru yang menerjang, sisi yang menguntungkan cuaca yang mendukung, hujan di langit malam membuat akurasi menembak mereka berkuran, kekhawatiranku sedikit berkurang. Dengan presisi aku mengangkat pistol mengarah kekanan arah jam 2 diatas menara pengawas.

“Elang putih...! arah jam 10 bersihkan!”

(Dor..! dor..! dor..!) Sedikit aba-aba suara tembakannya masuk bersemaan dengan bunyi senjata yang aku tarik pelatuknya pistol Glock 42, dua orang di menara pengawas dan seorang yang sedang bersembunyi di balik container tewas. Beberapa saat suara tembakan dari AKM berkurang, dengan suport beberapa tembakan yang dari assault rifle dan sniper yang bersuppressor, mencover jalan untuk aku lalui.

Sambil berlari Greta cekatan megarahkan assault rifle M16-nya, menjual beli tembakan ke berbagai sisi terang dari musuh, sedangkan Khuturi mengcover bagian yang tidak bisa dijangkau dari musuh yang bersembunyi.

‘Cover yang sempurna...’ seruku dalam hati hal yang sama aku tidak mau kalah berpartisipasi dalam hal ini, mengarahkan tembakan senjata api keberbagai arah yang tidak sengaja musuh kelihatan olehku. Mungkin untuk sekarang aku tidak memungkinkan mengunakan pedang, juga 8 belati yang baru saja aku pungut beberapa di gudang sambil mengendong sandra.

Beberapa saat kemudian sesuatu yang menusuk terasa dipikiranku, seperti ada yang sesuatu yang buruk menunggu, insting predator yang aku miliki mengatakan hal itu akan terjadi, tapi tidak tau lebih tepatnya kapan itu dimulai.

‘Yang benar saja...’ batin dan pikiranku campur aduk ketika aku melihat muzzle flash yang ada diatas tempat alat berat pengangkut container itu berada.

(Skerrr....) “Dari Mentor 1 ke Elang putih POSISIMU TERDETEKSI!” tanpa sadar indra reseptor yang aku miliki bertambah sensitif dari biasanya berkat alat P-7A akibatnya bisa merasakan aura panas pergerakan musuh lebih mendetail. Tiba-tiba saja sesuatu yang tidak diinginkan terjadi.

Dor...!

“Ahhh....!” Itu Khuturi, suaranya yang merintih kesakitan terdengar jelas di HT kami yang masing-masing terpasang di telinga kami, pikiranku langsung kacau.

“Kuda, kuda pindah posisi.... segera ambil posisi elang putih... SAVE ZONE!, elang putih perhatikan posisi...! RECOVER...!” suaraku sedikit tinggi, karena mungkin dia tidak bisa mendengar suara rendah seperti biasa karena ada yang sedang merintih kesakitan.

Sekejab suasana genting tadi dimana strategi yang semula masih berjalan baik-baik saja menjadi sangat berantakan. Dengan tergesa-gesa aku harus membuat ulang strateginya, dan inilah Insting buruk baru saja dimulai.

Setengah dari perjalanan dua meter dari lorong itu, aku melompat bersembunyi di belakang sebuah container yang ada di depanku, disusuli Greta dibelakang “Cheetah ambil alih target...!” ujarku sambil menurunkannya dariku.

Dengan persiapan yang matang keluar dari tempat tadi, aku menerjang kebeberapa tempat yang terbilang bebahaya, mempersiapkan pedang yang sudah aku tempelkan di benda TMP.

Benda itu sangat membantu dengan membuat posisi kami lenyap dari radar, lenyap dari satelit dan beberapa camera CCTV juga memiliki fungsi pengangkut, ada perekat yang bisa membawa pedangku yang sembari tadi menempel di benda ini, terpasang di lengan kiri dan pedang yang menjadi tameng menghadang beberapa peluru.

Katrom baru saja keluar dari sebuah container, setelah membereskan beberapa gegatnya. Dia bertugas memanipulasi CCTV dibantu oleh Khuturi yang mencari letak CCTV. Pasti ada yang mengira untuk apa itu padahal kami sudah punya TMP, tidak banyak gunanya simpel hanya untuk menghilangkan jejak kami.

(Skerrr...) “Kuda, PERHATIKAN POSISIMU!, ada beberapa orang di sekitarmu..., bersihkan posisi!, bersiap-siap paket laundry akan tiba”.

Aku berlari dari atas container melihat kebawah, ada sekitar lima orang yang sedang menuju ke tempat Khuturi yang sedang lumpuh, tanpa mereka sadari dua belati terbang mengarah kedua orang yang tadi.

Jlebbb...

Belati itu mendarat pas di kedua kepala mereka, sebuah lompatan aku menerjang dengan pedang memutarnya, dengan beberapa tebasan hal itu langsung menewaskan mereka dengan kondisi yang mengenaskan.

Aku masih mendegar suara rintihan di H. Sesuatu yang aneh terjadi kembali tidak tau kenapa hal ini terasa di tubuhku, seolah-olah waktu disekitarku melambat bahkan rintikan hujan jatuh pelan, dari arah depan aku melihat orang-orang mereka yang seolah-olah sedang melakukan gerakan slow motion.

“Benar-benar menyebalkan” tidak tau kenapa rasa kesal seolah hal itu sedang mengejekku yang lambat, kesal dengan hal itu aku melepar belati yang ada dipinggang dengan sekuat tenaga, belati itu terbang melesat membelah hujan yang ada di depannya, menuju seseorang yang terlihat di ketinggian atas container dengan yang mau duduk bersiap menembak.

Shufff... Dharr...!

Belati itu menancap di kepalanya tidak hanya itu sekalian dengan tubuhnya, dibawa menancap di dinding container. Kekesalanku memuncak entah kenapa aku sangat kesal, ada beberapa orang dengan gerakan slow motionnya, aku benar-benar benci itu, tanpa basa-basi mengeluarkan pedang dengan kencang pedang mulai menebas mengukir di tubuh mereka.

Aku tak begitu sadar lagi tebasan itu bukan lagi menjadi pengukir, tapi pembelah, beberapa anggota badan mereka terpisan, juga meninggalkan bekas yang amat dalam di beberapa lantai dan dinding container. tidak berhenti disitu ketika melihat dua trainer itu juga bergerak lambat itu membuatku tambah kesal.

“Woiii....dasar bodoh!!!, bergerak lebih cepat!, apa kalian mengejekku juga!” suara lantangku memecah di rintikan hujan.

Shufff.. dharr...!!

Dua belati mulai kulempar kembali dan mengenai tepat dua musuh didepan mereka, belati itu membuat kejadian yang sama, tubuh mereka yang langsung merapat ke dinding container dengan tancapan belati yang ada di kepala mereka, saat itu tak sempat terpikirkan entah hal asing apa yang merasukiku.

Seterusnya perihal penting yang harus aku lakukan, mencover dua trainer dari belakang yang membawa dua beban ke titik awal, basecamp yang tempatnya sedikit di majukan karena situasi genting, setelah berjalan beberapa meter tepat di persimpangan lorong container kami berhasil berkumpul.

“Ini ambil kembali lagi pistolmu... masih sisa dua peluru lagi!” ujaranku seraya melepar benda itu kearahnya, dia menangkapnya dengan sedikit kaget. Kemudian mengangkat tangan membentangkan dua jari, memberikan isyarat untuk memperhatikan apa yang sedang aku lakukan. Dengan sikap ancang-ancang aku langsung berlari lurus kedepan menuju ke basecamp.

Pedang bergerak cepat mengarah ke leher musuh, dengan presisi pedang itu mulai terayun-ayun mengincar mereka. Dari atas badan container seorang bereaksi mengarahkan senjatanya kearahku dengan begitu lambatnya, belati yang ada dipinggang pun mulai memanas aku mencabutnya, meleparkan kearahnya begitu belati melubangi kepalanya dia jatuh tersungkur dari atas container tewas.

Entah! Kenapa tebasan yang aku buat meninggalkan bekas goresan yang amat dalam seperti sebelumnya aku mulai sadar ketika itu.

...֎֎֎...

Muzzle flash adalah kilatan cahaya yang terjadi di depan laras senjata api saat ditembakkan. Ini disebabkan oleh gas yang terbakar dari tembakan dan bisa terlihat terang terutama dalam kondisi gelap atau di malam hari. Muzzle flash dapat memberi tahu lawan atau pengamat tentang posisi penembak, sehingga sering kali diupayakan untuk diredam atau diminimalkan dalam desain senjata atau digunakan oleh pasukan khusus untuk meminimalkan deteksi.

1
Scorpion's Caesar
folback kak
Khabar: iya aku follow back
total 1 replies
Hana
double up kak
Khabar: maskudnya?
total 1 replies
ッoff♪
udah dibaca dari awal
semangat
Khabar: mantap, salut abangku
total 1 replies
ッoff♪
ayo senyumlah
/Facepalm/
Khabar: /Grin/
total 1 replies
Sena Widuri
engkau punya cerita sungguh memotivasi sekali
Khabar: makasih /Smile/
total 1 replies
Sena Widuri
tari ape hal engkau kena culik /Sob/
Sena Widuri
bagian ketidak percayaan lupa awak spasi, perbaiki dulu biar perfect
Khabar: iya ngak papa makasih juga aku jadi bisa belajar lagi /Smile/
Sena Widuri: lah betol lah /Grin/ berarti saya yang silap
total 3 replies
Sena Widuri
berpendar itu apa? awak agak tanda tanya bagian ini
Khabar: pernah liat cahaya seperti yang tampak pada lendir kelemayar atau pada permukaan laut pada malam hari kayak gitu lah cahaya bergerak gerak
total 1 replies
Sena Widuri
wahh fantasi rupanya
Sena Widuri
yang bagian ini typo, awak tulis mengis, seharusnya menangis, keren 💪🏻
Khabar: makasih saran nya
total 1 replies
Sena Widuri
/Sob//Sob//Sob//Sob/ I'm feeling blue
Sena Widuri
engkau punya cerita walau banyak typo tapi buat tense aku naik lah, andrenalin ku meningkat /Sob/ seru sekali
Khabar: begitu kah, makasih lo btw klau ada typonya langsung kritik aja ngak masalah
total 1 replies
Sena Widuri
engkau punya typo di baris ni, semangat 💪🏻
Khabar: oohh makasih
Sena Widuri: paragraf ke dua bagian beubah
total 4 replies
Amelia
salam kenal ❤️🙏
Khabar: iya salken juga /Smile/
total 1 replies
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿
hadir thorrrr
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: okey/Applaud/
Khabar: iya, semangat juga ya bacanya 👍
total 4 replies
ッoff♪
semangat terus ya
Khabar: iya nanti aku mampir lagi
ッoff♪: sama² jangan lupa like lagi di novel ku
🙏
total 3 replies
Bening
2 kopi meluncur..
jangan blokir aku..
jangan bales gift ku balik..
besok ku lanjut lagi baca nya..
ッoff♪
semangat terus ya
Khabar: iya makasih
total 1 replies
Kia Shoji
Keren banget kak
Khabar: coba dilanjutkan siapa tau suka nanti
Khabar: makasih ya 😄
total 2 replies
ッoff♪
wkwkwkw
/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!