Mencintai Perjodohan

matahari mulai meninggi, syam menatap istri nya. yang masih tertidur pulas di samping nya, " semoga allah memberikan ke bahagian pada mu'setiap hari istri ku. " ujar syam sambil membenarkan anak rambut yang menutupi wajah Rania.

Rania yang merasakan deru nafas syam yang khas akhirnya mengbuka matanya. " syam kamu sudah bangun. " ucap Rania.

syam mengangguk dan tersenyum manis.

seperti biasa senyuman syam membuat candu Lesung pipi yang terletak di bagian kanan nya, sungguh memikat serta alis dan hidung yang mancung menjadi favoritnya.

dengan spontan..Rania langsung memeluk syam erat, " sudah kan sedihnya. maafkan saya yah belum bisa membuatkan mu tempat yang nyaman. " ucap syam seperti tahu isi hati Rania.

" syam jangan bicara begitu, dengan mu saja aku sudah nyaman syam." ucap Rania matanya berkaca kaca.

syam memeluk Rania erat..

" karna dari awal aku di takdirkan berjodoh ntuk mu syam, bukan untuk melawan takdir." gumam Rania dalam hati, sambil mengeratkan pelukanya.

setelah syam melewati lika-liku bersama kini hati Rania telah luluh dan sepenuhnya untuk syam, setelah syam merasa putus asa menghadapi ujian melalui istrinya yang terpaksa mau menerima perjodohan ini kini sudah menjadi jodoh nya sepenuhnya.

dan syam berharap bersama dengan Rania bukan hanya di dunia saja tapi juga ingin bersama di Janah'nya kelak "

" aku meminta kebaikan untuk istri dan calon anak ku, serta untuk diriku ya allah. " batin syam.

              ****

di depan gerbang pak hartawan di cegah oleh kedua Satpam penjaga rumah Dimas.

" maaf pak. bapak siapa dan ada perlu apa? " ujar mereka sambil meminta membuka pintu kaca mobil.

" saya ayah nya putri saya. dan mertua dari tuan kalian syam. " ujar hartawan.

satpam saling Tatap, mereka bingung harus menjawab apa?

sebab Tuanya Dimas tidak memperbolehkan siapa pun, masuk tampa se' izin ya.

" Suruh saja Dia masuk.." Teriak seseorang dari teras rumah.

keduanya langsung membukakan pintu gerbang.

namun saat pak hartawan Turun dari dalam mobil nya, langkah nya terdiam saat ia melihat Pria yang Tiga Tahun lalu melamar putrinya dengan Tidak sopan.

" kamu..mengap kou ada disini? dimana m menantu dan putri ku " ujar hartawan sambil menunjukan raut wajah emosi.

" menantu mu itu sangatlah tidak becus mengurus putri mu yang saya cintai. " ucap Dimas sambil tertawa jahat.

" apa maksud mu hay..bajingan.." ucap hartawan yang langsung emosi dan hampir meninju Dimas.

" Tidak lihatlah kou hartawan! rumah menantu mu ini sekarang sudah menjadi milik ku, syam yang kou pilihkan untuk putri mu, kini sedang hidup menderita. dan putri mu Rania sebentar lagi akan berpihak pada ku.." ucap Dimas sambil tertawa dan merentangkan kedua tangannya.

hartawan. yang semakin kesal dan emosi pada Dimas. langsung menampar Dimas..

Prakkkkkk...

" Kurang ajar kou..ternyata aku tidak salah menikahkan putri ku dengan syam, jika ia bersama mu mungkin hidupnya tidak akan pernah bahagia. dan satu hal lagi, yang ternyata bukan hanya tingkah mu yang tidak sopan tapi juga cara bicaramu yang kurang Terdidik. " Tegas hartawan pada Dimas dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

di sepanjang perjalanan hartawan Terus memikirkan putrinya yang manja. yang tidak bisa tidur di tempat tanpa AC, serta yang terbiasa meminta segala sesuatu pada ayahnya dengan merengek. serta sifatnya yang Terkadang Urakan.

" dimana kou. putri ku? mengapa hidup mu seperti ini. dan tidak kou ceritakan pada ayah mu." Batin hartawan.

hartawan Terus mencari kediaman putri dan menantunya sekarang?

ia sudah mencoba menghubungi nomer Rania dan syam. namun ternyata ponsel keduanya Tidak bisa di hubungi.

" apa aku tanya pada keponakan syam saja."

setelah menghubungi keponakan syam, akhirnya pak hartawan menemukan kediaman Rania.

dan ia langsung menuju kesana.

beberapa menit kemudian..

pak hartawan sampai pada tempat yang tidak pernah ia kunjungi sebelumnya. rumah kecil serta halaman yang tidak cukup untuk memarkirkan mobil. serta tidak ia sadari juga kini putri manjanya sudah menjadi wanita dewasa ia sedang mengepal yang sebelumnya pekerjaan ini tidak pernah Rania lakukan, namun justru pak hartawan memandang Rania dengan kagum karna ternyata suami yang ia pilih kan untuk Rania berhasil membimbing Rania.

" Assalamualaikum " ucap pak hartawan sambil mengetuk pintu yang Terbuka.

" waalaikumsalam..ayah..." ucap Rania sedikit terbata kaget, karna tidak percaya ayah nya akan menemukan nya.

" putri ku." hartawan langsung memeluk Rania.

Rania membalas pelukan ayahnya yang sesungguhnya sangat lah. ia rindukan.

" Ayah. ayah Tahu Rania disini? " ucap Rania penuh selidik.

" mengapa kou tidak memberitahu ayah soal kondisi mu dan syam? " ucap ayah sambil memegang lengan Rania.

" maafkan aku ayah. aku takut syam tersinggung jika menerima bantuan dari ayah. " jelas Rania. tangisannya menjadi-jadi.

" Ayah tahu. suami mu Tidak bersalah dalam hal ini. Tapi tindakan kamu membuat ayah sedih nak' ayah mana yang Tega melihat putri nya seperti ini. " jelas hartawan.

" Ayah Tolong jangan membuat hal seperti ini lagi, maafkan aku ayah lebih baik ayah pulang sekarang aku tidak mau syam Tersinggung dengan hal ini. " ucap Rania memohon.

" baiklah putri ku, ayah Tidak akan memaksakan hal ini. Tapi ada satu hal yang mau ayah tanyakan pada mu? " ucap ayah.

" apa ayah? "

" apa syam mengetahui masa lalu mu dengan Dimas? " ucap Ayah yang spontan membuat jantung Rania berdebar.

Rania hanya menjawab pelan. " Tidak tahu ayah. Yang aku Tahu sekarang syam sudah berada dalam hidup ku ayah. dan. Dimas hanyalah masalalu ku." ucap Rania sambil menjatuhkan bulir matanya.

" jadi Rania mohon ayah pulang lah sekarang."

" baiklah putri ku, ayah akan pulang sekarang jaga dirimu baik-baik." ucap hartawan dan langusng berlalu pergi.

syam yang sebenarnya Dari tadi sudah pulang dari caffe mendengar pembicaraan Rania dan mertuanya, di luar Rumah.

setelah beberapa detik mobil hartawan pergi syam langsung memasuki rumah.

" Rania.." ucap syam datar namun suaranya tidak membentak.

" syam.. kamu sudah pulang." ucapnya yang langsung berbalik badan melihat keberadaan suaminya.

" Rania bukankah dari awal kita sudah sepakat Tidak menyembunyikan sesuatu apa pun? " ucap syam yang langsung THE POIN.

" maksud kamu? " ucap Rania tidak maksud dengan yang syam bicarakan.

" bukankah kita sudah berjanji Tidak menyembunyikan apa pun. Rania namun Ternyata kou berbohong pada ku. Apa salah ku rania hingga kou setega itu? " ucap syam sambil mengangkat satu Tanggan Rania menempelkannya pada dada nya.

" syam maafkan aku, aku tidak bermaksud apa apa? karna yang aku tahu sekarang aku Sudah mencintai mu syam." jelas Rania sambil terisak.

" kalau begitu mengapa dimas melakukan itu pada saya? salah saya apa Rania salah saya apa? " ucap syam yang ikut Terbawa suasana.

" bukankah jodoh Allah yang menentukan? mengapa Dimas masih berharap pada wanita yang sudah Bersuami? katakan pada saya Rania apa dulu kamu Telah berjanji merancang masa depan bersama, namun semuanya musnah karna itu di jodohkan dengan ku, apakah memang aku ini orang yang paling jahat karna Telah memisahkan cinta kalian? " ucap syam lagi.

" cukup syam cukup...karna yang aku Tahu sekarang aku Telah mencintaimu. " ucap Rania sambil menangis pilu, dan tak sadarkan diri, pandangannya buram, nafasnya sesak, tubuh mungil nya langsung lunglai dan syam yang panik langsung membawa Rania ke rumah sakit.

" ya allah Rania apa yang terjadi bangun Rania bangun. " ucap syam.

Bersambung....