Ingin mengikuti jejak sang ayah, Termasuk pasangan hidup. Sanjaya Nalendra Abraham bisa meraih cita-citanya. Namun tidak dengan kisah cintanya yang tidak semulus kisah kedua orangtua nya. Gadis pujaannya harus pergi untuk selama-lamanya membuat sikap Nalendra berubah.
Hingga pertemuannya dengan Ayra Zalfa Aryani seorang gadis perantau perlahan mampu menjadi obat lara hatinya.
Kemiripan wajahnya dengan mendiang sang kekasih, Membuat Nalendra bersikap lembut dan manis sehingga timbul rasa yang tak biasa hadir terhadap pria itu.
Rasa Cinta Ayra begitu besar, Namun sayang semua itu tak mampu membuka hati Nalendra yang masih bertaut dengan masa lalunya...
Akankah Ayra berhasil mendapatkan hati Nalendra dan membantu melupakan kekasihnya yang sudah tiada?
••••
"Aku Mencintaimu Ayra..." Sanjaya Nalendra Abraham
" Jangan mencintaiku karena aku mencintaimu, Tapi cintailah aku karena kamu memang benar-benar mencintaiku " Ayra Zalfa Aryani
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf, Aku Lancang
Janji Daddy Al bukan hanya ucapan belaka. Pria itu benar-benar memerintahkan beberapa anak buahnya untuk mencari tau jawaban teka teki tentang gadis yang katanya sudah berpulang ke Rahmatullah itu.
Tidak butuh waktu lama, Kabar mengenai keluarga dari kirana mulai terdengar. Dan ternyata mereka tidak ada di negeri ini melainkan sudah pindah ke negara asing. Di negara mana? Masih belum di pastikan.
Sepertinya keluarga dari Kirana memang sengaja pergi, Selain itu mereka sangat sulit di lacak. Walaupun sebenarnya itu tidak penting tapi bagi Daddy Al, Pria itu hanya ingin memastikan bahwa dugaannya jika kirana benar-benar sudah tiada.
Daddy Al ingin membuktikan bahwa semua yang terjadi lima tahun silam itu adalah sebuah kenyataan dan bukan rekayasa.
Dan apakah Nalendra tau?
Jawabannya adakah tidak. Pria itu tidak tau tentang rencananya ini. Termasuk Brian yang sudah ia ancam agar anak itu tidak bisa keceplosan. Terlebih, Daddy Al dan Mommy Alea tidak ingin pikiran putranya terpecah jika tau akan rencana tersembunyi itu.
Andai Kirana masih hidup. Lalu jasad siapa yang di kubur saat itu? Apakah jasad itu adalah milik orang lain? Daddy Al terus berpikir keras, Pria paruh baya itu ingat akan sesuatu dimana dulu ia ingin ikut turun ke bawah hanya untuk sekedar menempatkan jenazah Kirana yang hendak di makamkan. Namun, Alih-alih turun, yang ada seseorang melarangnya.
Daddy Al diam saja tanpa menaruh rasa curiga karena memang semua dalam keadaan berduka.
Jika Daddy Al dan Mommy Alea tengah punya rencana tersembunyi. Lain hal nya dengan hubungan Nalendra dan Ayra. Tak terasa keduanya tinggal cukup lama, Hal tersebut membuat Nalendra mulai merasa nyaman akan kehadiran gadis itu .
Nalendra seringkali diam-diam memotret gadis itu. Keduanya saling menukar cerita, Bercanda dan lainnya. Dengan perlahan Ayra mulai memasuki ruang hatinya. Akan tetapi, Sepertinya pria itu belum menyadari tentang perasaannya. Hati Nalendra masih bertaut kepada Kirana, Masa lalu pria itu.
Tujuan Ayra yang ingin membuat Nalendra kembali berubah akhirnya berhasil juga. Pria itu kembali ceria dan banyak bicara seperti yang di katakan Brian dan Bi Dartik. Tapi walau dengan begitu, Ayra belum berhasil karena ia belum berhasil membuka pintu hatinya. Hati Nalendra masih terkunci rapat.
Pria itu juga sempet bercerita tentang Kirana padanya dan tentu tentang kemiripannya juga. Tentu saja Ayra merasakan sakit yang luar biasa. Tapi mau bagaimana lagi? Sebagai seorang teman, Ayra hanya bisa menasihati dan memberi petuah. Serta menerima apapun yang ingin pria itu lakukan.
Nalendra memang memiliki banyak perubahan ketika pria itu mengenal Ayra, Tapi bukan berarti Nalendra suka dengan tingkah Ayra yang seakan-akan meniru Kirana. Bukan hanya itu saja, Tapi dari penampilan pun sama.
Padahal Nalendra sudah berulang kali melarang Ayra mengenakan pakaian yang seperti itu. Sungguh Nalendra tidak suka. Gadis itu juga sering kali membaca novel, Menonton kartun kesukaan Kirana dan semuanya..
Bukan niat melarang atau apa, Nalendra hanya ingin Ayra cukup menjadi diri sendiri tanpa harus menjadi orang lain. Nalendra ingin segera melupakan Kirana, Tapi jika sudah begini? Bukannya lupa yang ada Kirana semakin melekat di hatinya.
Namun, Semua itu di salah artikan oleh Ayra sendiri. Gadis itu Justru mengira apabila Nalendra bicara sedemikian karena tidak suka, Mungkin karena menyamai Kirana.
"Aku tidak pantas ya, berpenampilan seperti dia?
.
.
.
Malam ini Nalendra dan Ayra tengah berada di apartemen. Pria itu akhirnya bisa bernafas lega karena punya waktu libur juga. Hal tersebut juga berlaku untuk Ayra sendiri.
Menurutnya bekerja dengan Nalendra lebih lelah dari biasanya. Padahal hanya begini doang..Apalagi Nalendra yang menjalani.
"Kakak kapan kesini? Aku kangen loh. Masa Nada tinggal di pesantren tiga tahun kakak gak pernah ikut.." Kata seseorang dari sebuah panggilan video. Ayra yang sibuk menonton TV pun tersenyum mendengar percakapan sepasang kakak beradik itu.
Nalendra yang sedang membuat kopi itu itupun terkekeh. Sesekali matanya melihat ke layar smartphone yang pria itu letakkan di meja dengan posisi berdiri.
"Malu kakak kalo harus kesana.. Emang Nada kapan pulang ke rumah? Masih lama kan?" Tanya Pria itu. Nalendra duduk di salah satu kursi ruang makan dan kini dua saudara kandung itu saling bisa interaksi walaupun hanya melalui panggilan Video. Itupun Sang adik tengah meminjam ponsel temannya yang sedang di kunjungi keluarganya.
"Yee.. kalo malu mulu..Gimana.. Masak gak penasaran sama pesantren tempat adek tinggal disini.. Eh,,Cewek disini cantik-cantik loh kak.. Alim lagi..
Lagi-lagi Nalendra hanya terkekeh, Sudah beberapa kali adiknya ini selalu merekomendasikan jodoh untuk dirinya. Namun sayangnya Nalendra tidak tertarik sama sekali.
"Ya udah kak ya.. Aku matiin dulu.. Waktunya terbatas soalnya....
"Iya..Yang betah ya..
"Ini udah betah.. Assalamualaikum...
"Waalaikum salam...
Panggilan itu terputus, Nalendra kembali meletakkan ponselnya di atas meja dan kembali menikmati Coffe latte buatannya sendiri. Baru saja ponsel itu mati, Kini kembali bergetar.
"Mommy.."Gumam Nalendra saat nama sang Mommy terpampang di layar tersebut. Tanpa berpikir panjang Nalendra segera menerima panggilan Video dari wanita cinta pertamanya itu.
"Hallo Mom...
"Halo sayang.. Lagi apa?
"Gak ada.."Jawab Nalendra seraya bangkit dari duduknya. Pria itu membawa Coffe Latte dan ponsel nya hendak menuju ke kamarnya, Namun. tiba-tiba..
Brukk..
Nalendra yang hanya fokus dengan ponsel itu tak sengaja menabrak Ayra yang sedang berjalan membuat Ponselnya terjatuh ke lantai..
"Oh maaf ya..."Dengan cepat Ayra meraih benda pipih itu. Tanpa sengaja Ayra melihat ke arah layar ponsel yang masih menyala itu..
Dan seketika mata Ayra bersirobok dengan mata Mommy Alea di seberang sana. Ayra seketika di buat kaget dengan Nalendra yang meraih ponsel itu dengan gerakan sedikit kasar.
Ayra menatap wajah tampan itu dengan tatapan tak terbaca. Nalendra seakan tak suka dengan sikapnya yang barusan. Padahal Ayra tidak sengaja kan?
"Sayang..Tadi itu siapa? Wajahnya mirip Kirana..
"Bukan siapa-siapa Mom..Mungkin Mommy hanya salah lihat, " Kilah Nalendra pada sang Mommy seakan tidak ada niatan mempertemukan keduanya. Tanpa Nalendra ketahui jika Mommy Alea sudah tau semuanya.
Mendadak Ayra jadi sedih mendengar jawaban yang terlontar dari bibir pria itu. Walaupun dengan begitu Ayra mendekati Nalendra yang baru saja menutup panggilan itu.
"Maaf ya Lendra..Aku lancang tadi.."Cicit Ayra merasa takut jika Nalendra akan marah.
"Hem, Lain kali jangan ulangi.. Aku tidak suka.. Aku tidak mau keluarga ku berpikir yang macam-macam terutama mengira jika kau benar-benar Kirana.."Usai mengatakan itu Nalendra berlalu, Meninggalkan Ayra yang meremas dadanya disana.
.
.
.
TBC
Nalendra.. selamat ya.. smoga langgeng. Buat kirana jodohmu selalu mnantu
Sabar ya Kirana.. ikhlas blum jodoh mau gimana lagi