Pembalasan Alena

Perjalanan pulang berjalan dengan lancar. Arka menghentikan mobilnya di beberapa tempat. Sehingga tiba di apartemen hingga pukul sepuluh malam.

Abimanyu merasa khawatir. Dia mondar mandir di ruang tamu sedari tadi. Meski Alena sudah mengabarinya, namun sebagai orang tua rasa khawatir tetap ada. Zahra pun masih belum tidur. Dia menunggu kepulangan Alena sambil menonton sinetron yang ada di televisi.

"Papa duduk saja kenapa sih, " tegur Zahra yang mulai pusing melihat tingkah suaminya.

"Papa masih belum bisa tenang sebelum Alena tina di rumah."

"Mama tahu. Tapi ya nggak perlu mondar-mandir seperti itu. Mama pusing liatnya."

"Maaf."

Abimanyu duduk di samping Zahra. Tak lama kemudian Alena masuk ke dalam Apartemen. Arka mengikutinya dari belakang

Sebenarnya Alena sudah meminta Arka agar langsung pulang. Sayangnya ia masih ingin bertemu dengan Abimanyu. Ia takut jika Alena kena marah karena pulang larut.

"Assalamu'alaikum... "

"Waalaikumsalam, akhirnya Kamu pulang juga. Kok sampai malam sih? "

"Maaf Om. Tadi Saya membawa Alena untuk memantau perkebunan yang ada di batas kota."

Ingin sekali Abimanyu memarahi Arka. Namun ia berusaha untuk memakluminya. Dia juga sering berada di posisi Arka. Mengingat hal tersebut membuat Abimanyu sedih.

Perusahaan yang Abimanyu sudah pindah ke pemilikan. Keputusan Taka untuk memberikan wewenang pada mantan asisten Abimanyu, membuat Abimanyu kehilangan semuanya. Asisten Abimanyu merupakan orang yang sempat ingin menodai Alena waktu itu.

Bukan hanya asisten Abimanyu saja yang melakukan pengkhianatan. Orang yang diberi kepercayaan untuk menjaga Villa waktu itu juga melakukan pengkhianatan. Semua tergiur oleh tawaran Aryan yang memang menggiurkan.

Lima orang yang terlibat dalam tragedi delapan tahun lalu, masing-masing mendapatkan Aset Abimanyu.

Alena sudah mengantongi semua identitas mereka. Dia sudah bekerjasama dengan Aparat pemerintah untuk menjebloskan mereka ke penjara.

Bisa saja Alena langsung membunuh mereka satu persatu. Namun menurut Alena itu terlalu mudah bagi . Belum lagi ia tinggal di negara hukum.

Alena bukan hanya ingin membuat mereka tinggal dibalik jeruji besi. Namun juga membuat mereka mendapatkan sanksi sosial dari masyarakat. Alena meng upload kejelakan mereka di media sosial.

Mantan Asisten Abimanyu bernama Wahyu. Dia sudah lama kerja bersama Abimanyu. Namun kesetiaannya tergadai kan akibat keserakahan.

Wahyu memiliki seorang putra yang sudah lulus kuliah. Hobinya melakukan balapan liar. Akibat pergaulannya, Rehan mengkonsumsi barang-barang haram.

Selama ini aksi Rehan belum pernah di ketahui orang tuanya. Alena yang berhasil mengetahuinya, melaporkannya ke pihak berwajib. Dia juga meminta seorang wartawan untuk melakukan penggrebekan bersama kepolisian. Maka penangkapan Rehan menjadi trending di media sosial.

Wahyu kalang kabut. Hal itu berdampak pada saham perusahaan. Apalagi sejak Wahyu mengambil alih kepemilikan perusahaan belum mengalami peningkatan.

Selain perusahaan, Abimanyu awalnya memiliki aset berupa hotel, restoran dan perkebunan. Abimanyu juga memiliki beberapa Villa di berbagai kota.

"Breng***! "

"Apa yang harus kita lakukan selanjutnya bos? "

"Mikir! "

Kini Aryan melakukan pertemuan bersama kelima sahabatnya. Mereka sudah mendapatkan pembalasan pertama dari Alena. Kini mereka sudah mulai kadang kabut.

"Apa keberadaan Abimanyu sudah kalian temukan? " tanya Aryan. Aryan memang menyuruh mereka untuk turut mencari keberadaan Abimanyu.

"Belum. Kamu sendiri bagaimana? bukankah kamu sudah membuntuti gadis yang kamu curigai sebagai anak Abimanyu."

"Apartemen yang anak itu tempati bukan Apartemen sembarangan. Keamanannya sangat ketat. "

. ....