NovelToon NovelToon
Tuan Adipati, Sang Putri Hanya Ingin Punya Bayi

Tuan Adipati, Sang Putri Hanya Ingin Punya Bayi

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintamanis / Time Travel / Identitas Tersembunyi / Romansa / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:730.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Zhuzhu

Setelah bertransformasi menjadi bayi, mantan kepala badan intelijen rahasia, Cheng Yao yang tumbuh besar dan dikenal sebagai Putri Danyang yang malas dan tidak berguna ditipu oleh Kaisar dan dikirim ke perbatasan untuk menikahi Adipati Ning. Adipati Ning adalah adik sepupu Kaisar, dan Cheng Yao menganggap bahwa suaminya adalah pria tua yang jelek.

Namun, setelah melihat wajah asli Adipati Ning, Cheng Yao mengubah pemikirannya dan berkata ingin punya anak dengan Adipati Ning.

Adipati Ning mengabaikannya, namun dia kemudian menyadari bahwa Cheng Yao berkaitan erat dengan Master Qiheng dari Paviliun Zhanbai, organisasi intelijen rahasia nomor satu di dunia persilatan.

Akankah Cheng Yao mendapatkan keinginannya untuk memiliki anak dari Adipati Ning, Ning Ziyu tanpa menyingkirkan bayangan yang ia sembunyikan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhuzhu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 14: Kursi Panas

Taman Ankang, tempat pesta teh diadakan dipenuhi oleh gadis-gadis muda keluarga bangsawan Kota Feng.

Aula besar yang terbuka dan luas dihias dengan aneka karangan bunga. Meja-meja kecil disiapkan di berbagai sudut, ada pula yang berjejer membentuk barisan memanjang yang rapi.

Ada yang sibuk berbincang, ada pula yang sibuk berkerumun menikmati makanan dan camilan ringan yang disajikan sebelum pesta dimulai.

Pakaian mereka mewah dan berwarna-warni. Rambut mereka ditata sedemikian rupa, wajah mereka juga dirias secantik mungkin.

Dapat disimpulkan bahwa gadis-gadis bangsawan ini masing-masing ingin tampil paling menarik dan menonjol. Mereka menggunakan sumber daya yang mereka miliki untuk membuat penampilan mereka jadi yang terbaik.

Selain untuk menunjukkan kepada gadis lain, itu juga ditujukan untuk menarik perhatian laki-laki yang mungkin ikut meramaikan.

Semua orang sudah tiba, namun pestanya belum juga dimulai. Tidak biasanya jam pesta dimundurkan lebih lambat. Para gadis mulai bertanya-tanya apa yang sebenarnya sedang ditunggu oleh penyelenggara.

“Tunggu sebentar lagi. Tamu pentingnya belum datang,” ucap seorang gadis bergaun merah muda pada temannya.

“Apakah dia akan datang?”

“Undangannya sudah dikirim ke kediaman adipati. Jika dia tidak datang, maka dia akan merusak reputasi kediaman adipati karena dia sekarang menyandang status sebagai istri adipati.”

“Bila hadir pun, bukankah sama saja? Putri Danyang itu bodoh dan tidak berguna, apa yang bisa dia lakukan di tengah pesta seperti ini?”

“Jika dia datang, maka dia benar-benar bodoh. Pesta teh ini bukan hanya jamuan teh biasa, tapi juga acara pertemuan gadis terpelajar Kota Feng. Orang bodoh seperti Putri Danyang tidak memiliki kemampuan untuk bergabung bersama kita.”

“Kamu benar. Jika bukan karena dia putri Kaisar dan menikah karena dekrit, orang yang harusnya menjadi istri adipati itu sudah jelas adalah Nona Song.”

“Kamu juga setuju dengan hal itu?”

“Tentu saja. Nona Song sangat berbakat dan berbudi. Aku tidak keberatan dia menjadi pendamping Adipati Ning.”

Mendengar gadis-gadis ini membicarakannya dengan begitu buruk, Cheng Yao hanya terkekeh diam-diam sambil menguping dari dekat.

Gadis-gadis ini belum pernah bertemu dengannya, jadi mereka tidak tahu bahwa orang yang mereka bicarakan sebenarnya sedang berdiri di dekat mereka.

Menarik, pikir Cheng Yao. Tampaknya tidak sia-sia dia mengorbankan waktu santainya untuk datang ke pesta seperti ini hari ini.

Pestanya belum dimulai, tapi dia sudah disambut dengan obrolan yang sangat menarik tentangnya. Ia rasa ini lebih menarik daripada pertunjukan drama yang sering disajikan oleh Chengjia dan para putri lainnya di istana kekaisaran.

“Apakah Nona Song adalah kekasih Adipati Ning?” tanya Cheng Yao tiba-tiba. Gadis-gadis itu sontak menoleh padanya dan mengernyit, “Nona, apakah kamu tidak tahu?”

“Ah, aku baru tiba di Kota Feng setengah tahun lalu, jadi aku tidak banyak tahu tentang kisah Adipati Ning dan Nona Song. Kakak-kakak, bisakah kalian memberitahuku?”

Bagai mendapat jalan yang lengang, gadis-gadis itu jadi lebih bersemangat.

“Sebenarnya, Nona Song bukan kekasih Adipati Ning. Dia adalah putri dari Tuan Song Haitian, wakil jenderal bawahan Adipati Ning. Aku beritahu kamu, Nona Song adalah kecantikan nomor satu di Kota Feng. Karakternya sangat baik, budinya juga sangat luhur. Dia ramah dan sangat berbakat.”

“Lalu mengapa kalian beranggapan dia cocok menjadi istri Adipati Ning?” tanya Cheng Yao lagi.

Sebenarnya dia sudah tahu perihal hubungan Ning Ziyu dengan Song Hua, tapi dia penasaran dan ingin mendengarkan dari sudut pandang para gadis Kota Feng.

“Adipati Ning sangat luar biasa dan berprestasi. Kaisar secara khusus menjadikannya adipati dan menjaga wilayah perbatasan meneruskan Jenderal Agung Xian Zhou. Adipati Ning dan Nona Song tumbuh bersama sejak kecil. Jadi, mereka sangat dekat.”

“Ah, kekasih masa kecil rupanya. Mengapa mereka tidak menikah saja?”

“Adipati Ning tidak terlalu peduli pada percintaan, dia juga menganggap Nona Song tidak lebih dari sekadar teman. Nona Song juga tidak menunjukkan perasaannya secara terang-terangan. Mungkin karena dia adalah wanita yang bermartabat sehingga dia sangat menjaga etiketnya.”

“Kalau begitu, Nona Song ini benar-benar bermartabat,” seloroh Cheng Yao.

“Bukankah begitu? Sayang sekali dia tidak menikah dengan Adipati Ning. Dibandingkan dengan Putri Danyang yang jelek dan gendut itu, Nona Song Hua seribu kali lipat lebih baik darinya.”

Dia tidak keberatan mengenai masa lalu Ning Ziyu. Dia juga tidak keberatan dibanding-bandingkan dengan orang lain, karena saat di istana kekaisaran pun dia sudah sangat sering direndahkan.

Tapi, yang perlu digarisbawahi di sini adalah dia tidak mau dibandingkan dengan seorang wanita yang jelas belum pernah ditemui olehnya.

Bagaimana bisa mereka mengatakan banyak hal buruk tentangnya di saat mereka sendiri tidak tahu bagaimana penampilan aslinya?

Cheng Yao tiba-tiba jadi penasaran seperti apa Song Hua itu sebenarnya, seperti apa penampilannya, dan bagaimana perangai aslinya.

Orang yang terlihat lugu dan mulia kadang lebih busuk daripada orang jahat yang bertindak terang-terangan. Cheng Yao ingin tahu apakah Song Hua yang dibicarakan ini adalah orang munafik atau bukan.

Pihak penyelenggara pesta, seorang wanita muda berusia tiga puluh tahunan lantas berdiri di tengah aula. Wanita bernama Xue Lin itu mengumumkan bahwa pesta tehnya akan dimulai. Dia mempersilakan semua tamu untuk duduk di tempat yang telah disediakan.

“Sudah mau dimulai? Memangnya orangnya sudah datang?” tanya gadis bergaun merah muda.

Cheng Yao di sampingnya hanya berkata dalam hati: kamu lamban. Tamu pentingnya sudah datang sejak tadi.

Cheng Yao biasanya tidak suka duduk paling depan, tapi hari ini entah dorongan dari mana membuatnya ingin duduk di kursi paling depan.

Xue Lin meliriknya, tersenyum lalu sedikit membungkuk memberi hormat padanya. Melihat itu, gadis-gadis tadi langsung kebingungan.

“Apakah ada tamu penting lain yang diundang kemari selain Putri Danyang?”

“Tidak tahu, tapi mungkin saja. Gadis tadi mungkin saja tamu penting lainnya.”

Kemudian, pesta tehnya benar-benar dimulai. Saat gadis-gadis lain beradu kemampuan menggunakan seni teh, Cheng Yao malah bermalas-malasan.

Dia menatap set peralatan membuat teh dengan acuh tak acuh, meletakkan teko tanah di atas tungku dan memasukkan daun teh ke dalam teko. Lalu, dia membiarkannya sampai mendidih sendiri.

Gadis-gadis di dekatnya menatapnya dengan aneh. Dari mana datangnya orang bodoh ini? Mengapa seorang gadis bangsawan sepertinya tidak mengetahui seni menyeduh teh?

Tidak, bukannya Cheng Yao tidak tahu. Saat bibi pengurus Istana Dalam mengajari para putri keterampilan seni dan etiket wanita, dia belajar juga, tapi malas mempraktekannya.

Dia lebih suka orang lain mempraktekannya untuknya. Bukannya tidak menghargai, tapi Cheng Yao benar-benar malas melakukannya.

Xue Lin tiba-tiba menghampirinya sambil membawa cangkir berisi teh yang sudah diseduh. Gesturnya yang lembut menarik perhatian Cheng Yao, dan dia mendongak untuk menatapnya.

“Tuan Putri, maaf atas penyambutan kami yang buruk. Maukah Tuan Putri mencicipi hidangan teh yang baru aku seduh? Ini adalah teh Oolong yang diseduh dengan air embun musim semi,” tawar Xue Lin sambil menyodorkan cangkir.

Tampaknya, kata-kata Xue Lin barusan telah didengar jelas oleh semua orang yang ada di aula Taman Ankang. Semua perhatian tiba-tiba tertuju pada sosok wanita berpakaian biru tua dengan riasan dan aksesoris sederhana yang duduk di kursi paling depan.

“P-Pu-Putri Danyang?” si gadis bergaun merah muda yang tadi bicara langsung menjatuhkan pengocok tehnya begitu mendengar cara menyapa Xue Lin. “Wanita itu, yang berbicara dengan kita tadi adalah Putri Danyang?”

“Bagaimana bisa Putri Danyang adalah dia?”

“Apa kamu gila? Mengapa bukan?” gadis lainnya menimpali.

Tidak ada yang tidak terkejut. Cheng Yao tiba-tiba merasa kursi yang didudukinya sekarang menjadi sangat panas akibat tatapan dari semua gadis di aula ini.

1
Na
Secara Hitungan “Iya Tidak Cukup” Secara Githu Lho, Terus Lanjutkan 🤓
Na
Hayuk Menghitung Waktu 1/1=1 👏🏻 Oke Dapat Nilai/Ponten 💯✍️🤑
Na
“”Pemikiran Tidak Realistis””..??? Sungguh Kekanak-kanakkan Deh Ya 🤡
Na
Permaisurinya Yg Bego Sendiri Dalam Bersiasat Berstrategi 🫣 Dimana2 Kaisar Pasti Tahu Semua Tingkah Laku & Perbuatan Keluarganya Sendiri Terlebih Lagi Permaisurinya Sendiri 😁😅
Na
Nyantai Bersantai Pun GagaL TotaL 😭
Na
HAHAHAHAHAHA 🤣 TURUN TITAH KAISAR 😁 KARENA KEPEPET KONDISI KEADAAN HANCUR DUNIA KAISAR 😅👻
Na
MASSA SIH 🤣🤣🤣
Na
NAH LHO 😅😅😅😱😅😅😅
Vivi Kareen
Luar biasa
Vivi Kareen
ling yun ini emang lamis banget mulut nya, ga patuh sama perintah adipati..di suruh rahasiakan malah di buka..huuhh
Sri Mulyaningsih
astaga 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
kacau 🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
dasar modus 🤣🤣🤣🤣🤣
Sri Mulyaningsih
Luar biasa
Sri Mulyaningsih
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Unix Martia
Luar biasa
Bu Harw Agusraja
males baca,kalau suara caranya bagaimana ya
Sun Flower: harus diubah jadi audiobook
total 1 replies
Herman Man
Luar biasa
zylla
bener" titisan emaknya 🤣
zylla
🥺🥺🥺🥺
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!