NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:80.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26 [Hari setelah sah]

Lany terbangun saat cahaya mentari menerpa wajahnya melalui fentilasi yang ada, menelusup di balik celah gorden dan menembus hiasan rumbai pengantin di kamar itu.

Perlahan mata lentiknya mulai mngerjap, tangannya terangkat mengusap wajah dengan mata yang masih berusaha terbuka. Ketika ia merasakan tangan besar melingkar di tubuhnya, membuat matanya sontak terbuka dengan lebar.

Ohh, shiit...

Lany mendapati seorang pria bertelanjang dada tengah terlelap sambil memeluknya erat, ia hampir saja berteriak namun urung ketika melihat sekilas wajah yang sedang menempel di dadanya itu adalah wajah Andra, pria yang baru kemarin menjadi suaminya.

Lany kembali menutup mata sambil menghela napas berat. Ingatannya kembali tertuju pada kejadian semalam. Ia tidak ingat jelas apa yang terjadi, namun ia ingat betul apa perkataan Andra saat ia setengah sadar, hampir memasuki alam mimpi.

“Aku boleh peluk kamu, nggak?” begitu kata-kata yang diingatnya, Lany yang sudah setengah sadar hanya bisa mengangguk mendengar suara berat namun khas yang entah mengapa terdengar merdu di telinga.

Saat itu juga ia merasakan sesuatu menempel sempurna di tubuhnya. Rasanya begitu nyaman, membuat ia tanpa sadar membalas pelukan itu.

“Kalau begini boleh?” suara itu kembali terdengar saat sebuah benda kenyal menempel di wajahnya. Sangat lembut, bahkan kian menyusuri setiap garis wajahnya, membuatnya semakin melanglang buana. Seolah tak ingin berhenti, ia justru menggeliat dan kian mendekatkan diri.

Oh, ingatan macam apa ini? Namun itu begitu nyata.

“Kalau ini?” suara itu kembali terdengar, dan ia merasakan sebuah tangan menjalar di perutnya. Menyentuhnya dengan penuh kelembutan, menyusuri dan bergerak turun naik di sekitar sana. Huh Astaga, apa yang terjadi semalam? Lany menggeleng-geleng sambil memijat pangkal hidungnya.

“Kamu mau kita terbang lagi nggak? Seperti waktu itu..” Ia ingat betul, saat mendengar kata-kata itu, setelahnya ia merasakan sesuatu sudah menindihnya dengan lembut. Jemari hangat dengan nyata terasa bergerilya di sekujur tubuhnya. Seperti sebuah magnet yang menariknya ke dalam lubang kenikmatan.

“Sekarang, ya?” dan setelah semalam ia mendengar suara itu, tak ada lagi yang bisa diingat selain perasaan terbang yang meledak-ledak di awang. Sebab ia tak lagi merasakan dirinya berpijak pada bumi. Yang bisa dirasakannya hanya ayunan indah, gemulai dan mengasyikan yang membuatnya melenguh dan meracau menyebutkan nama seseorang yang ditolak oleh akal sehatnya namun diterima dengan baik oleh alam bawah sadarnya. Oh No, Apakah itu hanya mimpi?

“Arrrrrgghhhht....” Lany berteriak sambil mendorong tubuh Andra saat melirik ke dalam selimut ia mendapati tubuhnya tak mengenakan sehelai apapun selain selimut yang menutupinya.

Bugh.. Akibat dorongan Lany, Andra terjatuh dan tubuhnya menyentuh lantai yang dingin.

Andra, dengan mata yang masih terpejam ia memegangi bagian tubuhnya yang terasa sakit akibat menghantam lantai. Perlahan matanya mulai terbuka, dengan wajah batal ia menatap heran pada Lany yang sudah menatapnya dengan tatapan menghujam.

Huh, Astaga baru bangun bukannya mendapat tatapan manis malah dapat tatapan seperti ini...

Andra beranjak, pria bertelanjang dada itu kembali naik dan duduk bersandar di sisi springbed.

“Sakit, Lan. Kok aku didorong sih?”

“Ih, Andra!!!” pekik Lany geram

“kamu lakuin apa semalam? Kamu ngapain aku, hah?" Lany mulai memukuli Andra dengan bantal.

“Kenapa? Mau lagi?” Bukannya menjawab dengan benar. Sambil tersenyum Andra justru mengajukan pertanyaan yang sudah tentu membuat Lany kian tersulut emosi.

Apa? Kenapa malah mersespon seperti itu?? Memang Andra ini cowok yang paling aneh..!

“Katanya mau nunggu sampai aku siap! Belum ada 2 × 24 jam ngomong gitu, kamu udah melakuin semua sesuka hati..” Sambil membenarkan selimut di tubuhnya, Lany memberikan protes. Ck, sama persis seperti kejadian malam itu. Hanya saja di sini statusnya sudah halal. Jadi, ya biarkan saja lah Lan!

“Kamu lancang banget, ih!! Kamu nggak bisa dipercaya!” Dengan raut wajah ditekuk, Lany terus duduk meringkuk sambil memukul Andra menggunakan bantal.

“Loh, nggak gitu, Lan!" tangan Andra berusaha melindungi diri dari pukulan Lany “Aku kan udah minta izin dan kamu mengiyakan. Ya aku dapat lampu hijau, langsung jalan dong. Nggak boleh disia-siakan..”

Lany melotot, ia semakin dibuat geram dengan ucapan Andra. Bahkan disaat dirinya marah seperti ini, pria itu masih mampu tersenyum. Lany benar-benar tak habis Thinkking.

“Ya, tapi kamu ngelakuinnya pas aku lagi nggak sadar. Itu sama aja kamu berbuat curang..” Cebik Lany yang masih tak terima.

“Nggak sadar apanya sih, sayang. Kalau sampai bikin tanda kepemilikan begini, apa iya kamu nggak sadar?” Andra terlihat menahan tawa sambil menunjuk beberapa jejak merah di bawah leher dan dadanya.

Oh, No Lan! Itu sebuah fakta mengejutkan!

Dengan wajah meringis hampir menangis, Lany menutupi wajahnya dengan kedua tangan. Benarkah dia melakukan itu? Kenapa ia sama sekali tak mengingatnya. Apa karena Andra terlalu membuatnya melayang hingga ia tak bisa mengingat hal lain selain hal -mengasyikkan- dengan rasa tambah itu?

Tentu ini adalah harga diri, Lany yang tidak ingin semakin dibuat terpojok. Segera berdiri dan harus menghindari Andra saat itu juga.

“Ah, udah deh! Bicara sama kamu emang nggak ada habisnya!!” sambil mengomel Lany beranjak kemudian memunguti pakaiannya yang berserakan akibat ulah sialan Andra.

Benar-benar sama persis seperti kejadian di kapal malam itu. Hmmmnt...

“Kamu playing Victim banget sih! sok berlagak jadi korban, padahal aku yang korban!” ketus Lany, namun Andra hanya diam sambil terus menatapnya yang kelihatan kebingungan.

Ya, Lany kebingungan harus memakai baju dimana. Sedangkan di kamar itu tidak ada kamar mandi. Masa ia pakai baju dihadapan Andra.. Nggak banget!!

Ya udah sih, Lan. Pakai depan Andra aja, kan dia juga udah lihat semua.. Shitt!. Lany mengutuki suara hatinya yang minim akhlak itu.

Tentu ia tidak ingin melakukan itu di hadapan Andra. Harga diri dong lah ya..

“Balik sana!” Andra meyerngit heran “Aku bilang balik sana!" teriak Lany sekali lagi saat Andra sama sekali tak bergeming.

“Aku mau pakai baju, Andra!” Sambil terkekeh Andra pun berbalik.

“Jangan ketawa!" sentak Lany lagi, sejurus kemudian ia langsung cepat-cepat memakai baju dan celana pendeknya. Ia ingin cepat-cepat ke kamar mandi membersihkan diri dan akan langsung turun ke lantai bawah setelahnya.

“Ngapain harus balik badan segala sih, neng. Aku kan udah lihat semuanya..” Andra terdengar mengejek. Ah, entahlah! Bagi Lany, dia memang menyebalkan.

“Jangan berisik!" Lany melempar selimutnya kemudian dan segera membuka pintu.

“Ya, udah sih neng. Harus ikhlas sama suami sendiri, kamu dengerkan khutbah nikah kemarin...” Lany menghentikan langkahnya mendengar ucapan Andra, namun ia sama sekali tak berbalik. Hanya mematung di sana, dengan tangan yang sudah menempel di hendel pintu. Ia masih menunggu kelanjutan ucapan Andra.

“Segala sesuatu yang dilakukan oleh sepasang suami-istri, selagi tidak melanggar syariat merupakan suatu ibadah dan akan menjadi sumber pahala bagi keduanya.. ” Dengan fasih Andra menirukan ucapan pak Ustadz yang kemarin memberi khutbah nikah. Bahkan sangat persis, susunan kata dan kalimatnya pun tidak ada yang salah, cocok semua.

“Dan semalam kita sudah melakukannya, itu termasuk ibadah juga loh!” lanjut Andra sambil tersenyum

Ya, tentu tidak diragukan lagi. Diakan Andra, si -cowok aneh- yang bisa cosplay jadi apapun. Sudah pernah jadi guru biologi, guru agama kini cosplay jadi ustadz pun sudah dilakukannya.

...----...

Andra, Begitu selesai mandi ia langsung menyusul turun ke bawah, mencari keberadaan Lany.

Namun saat melalui dapur yang berada tak jauh dari tangga, ia mendengar suara wanita yang kedengarannya begitu nyelekit di hati.

Andra menghentikan langkahnya, ia menoleh ke arah dapur. Dimana di sana Lany terlihat tengah duduk di meja makan sambil membungkus beberapa hidangan ke dalam kantong plastik.

“Setelah menikah, kamu Ndak boleh tinggal di sini. Bawa suami mu itu pergi, terserah kemana saja. Asal jangan di rumah ini! Kami tidak ingin menampung orang pembuat dosa!"

“Mamak yakin, Bapak juga pasti ndak mau menampung kalian lama-lama di sini!”

Ingin rasanya ia marah saat melihat wanita paruh baya yang dikenalnya sebagai ibu dari istrinya tengah melayangkan kata-kata yang tak pantas pada sang istri, bahkan terdengar seperti mengusir! Tentu itu sangat mengusik dirinya, Ingin rasanya ia masuk dan menarik Lany pergi dari sana. Namun Andra masih sadar diri, dia hanyalah anggota keluarga baru, belum pantas untuk ikut campur. Mungkin nanti, jika tindakan mereka sudah kelewatan, maka dia akan langsung turun tangan. Toh Lany juga terlihat melawan, meski terdengar santai, namun ia tahu betul jika Lany sedang melakukan perlawanan.

“Mamak tidak perlu khawatir, aku dan Andra akan pergi nanti sore. kami juga tidak mau tinggal menumpuk di sini, terlalu banyak orang juga tidak bebas. Toh rumah ini juga kecil..”

“Ih, sombong sekali kamu!" sahut Elsa sambil mencengkram udara, seolah ingin mengarahkan serangan pada Lany.

Ya, gadis itu pun ikut menyerang istrinya.

“Bukan sombong! Kenyataannya begitu” seloroh Lany dengan senyum mengejek.

Tentu Andra dibuat bangga dengan ucapan istrinya itu. Meskipun hanya kata-kata sederhana, namun Lany bisa membungkam mulut ibu dan Elsa yang terlihat geram.

Namun melihat kejadian itu, Andra semakin dibuat heran. Kenapa keluarga Lany selalu bersikap demikian. Sejak pertama kali menginjakkan kaki di sana, matanya sudah banyak menangkap kejadian yang tak seharusnya Lany dapatkan dan itu membuatnya semakin bertanya-tanya dalam hati tentang apa penyebab keluarga tersebut yang tak pernah bersikap ramah pada Lany.

Namun Andra lebih memilih diam, untuk sementara dia akan bersikap seperti ini dulu dan akan menanyakannya langsung pada Lany, di waktu yang sudah tepat.

Untuk saat ini, dia yang tak mau ambil pusing pun langsung meneruskan langkahnya keluar, ia berniat membantu para bapak-bapak dan pihak WO yang tengah membenahi sisa dekorasi yang masih ada.

..........

Jangan lupa beri dukungannya ya guys, biar aku semakin semangat buat lanjut.🥰

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🔵🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!