NovelToon NovelToon
Pesona Tuan Gavin

Pesona Tuan Gavin

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Romansa
Popularitas:15.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bunda Wia

Novel ke lima othor launching. Silahkan mampir kakak-kakak semua. Semoga suka ya, jika tidak suka bisa di skip aja. Jangan kasih rating jelek, ntar othor ngambek loh 😁.

Maharani putri, gadis belia yang berusia delapan belas tahun itu harus lari dari rumah demi menghindari kejaran juragan Wisnu yang ingin memperistri dirinya.

Di saat yang sangat tepat, ia bertemu dengan seorang nyonya yang baik hati, yang menawarinya pekerjaan di rumahnya, sehingga membuat dirinya bertemu dengan takdir cintanya.
Seperti apa keseruan ceritanya? langsung kepoin ya kakak-kakak.
Jangan lupa kasih dukungan juga buat othor, agar semakin semangat up date dan berkarya. Terima kasih 😊😊

HAPPY READING 😘😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Wia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14

" Turun dari mobilku ", bentak Gavin saat mereka sudah tiba di perempatan yang ada penjual bubur ayamnya.

Rani yang kurang fokus sampai terjingkat mendengar bentakan dari gavin. " Astaga tuan, tidak perlu teriak seperti itu. Saya juga mau turun kok ", kesal Rani sambil membuka pintu mobil mewah itu. Kemudian ia turun dari mobil dan menutup pintu mobil itu sedikit kencang. Gavin yang ada di dalam sampai mendelik melihat kelakuan kurang ajar pembantunya.

" Dasar pembantu tidak sopan ", gerutu gavin sambil memerintahkan Raffa untuk melanjutkan perjalanan.

Sedangkan Rani, gadis itu tampak sedang mengantri dengan mulut komat kamit. Ia masih sangat kesal dengan sikap gavin yang ia nilai tidak bisa menghargai orang lain. Namun entah kenapa Rani masih saja mengagumi pria dingin dan ketus itu. Dan sekarang, sifat aslinya yang sedikit bar-bar mulai keluar. Padahal selama di kediaman Arkantara, Rani selalu berusaha bersikap sopan dan lebih banyak diam. Namun jika sudah berhadapan dengan majikannya yang bernama Gavin itu, Rani sangat kesulitan mengontrol sikapnya.

" Untung saja ganteng, kalau enggak sudah aku tabok pakai sandal jepitku ", batin Rani mendengus kesal.

Setelah menerima bubur pesanannya, Rani segera memanggil tukang ojek yang mangkal di sekitar sana. Tidak sampai sepuluh menit, ia sudah tiba di depan gerbang kediaman majikannya. Rani segera membayar tukang ojek tersebut, dan berlalu masuk ke dalam. Saat Rani sampai di teras, tampak mama Safira dan Zio sudah siap untuk berangkat ke sekolah.

" Nyonya ini buburnya ", kata Rani sambil menyerahkan bubur itu.

" Saya sudah gak pengen lagi Ran. Kalau kamu mau, makan saja. Kalau kamu gak mau, kasihkan saja sama yang lain ", jawab mama Safira sambil mendorong bubur ayam yang di serahkan Rani.

" Sudah yah, saya tinggal mengantar Zio dulu ", pamit mama Safira.

" Iya nyonya ", jawab Rani seraya sedikit membungkuk.

" Da kak lani, ati-ati di lumah. Tunggu Zio pulang cekolah ya ", pekik bocah gembul itu yang sudah masuk ke dalam mobil lebih dulu.

" Siap bos ", jawab Rani yang membuat Zio terkekeh senang.

Setelah mobil yang di naiki mama Safira dan Zio meluncur ke luar halaman, Rani kembali melanjutkan langkahnya memasuki rumah. Ia menatap bubur ayam yang masih ia pegang.

" Mau di makan sudah kenyang, mau di kasih orang tapi kok aku pengen nyobain rasanya ", batin Rani bimbang.

Setelah menimang dan memperhitungkan dengan matang, akhirnya satu bungkus bubur ayam itu ia makan bersama mbk Lina. Dan satu bungkusnya lagi ia berikan pada bibi mery karena mbok sumi sudah kenyang.

Selesai menghabiskan bubur ayam itu, Rani kembali melanjutkan kegiatannya mencuci baju-baju kotor. Satu persatu ia masukkan baju kotor itu ke dalam mesin cuci. Namun pada saat ia memeriksa satu persatu saku pada celana dan kemeja majikannya, tangan Rani menemukan sesuatu. Ia segera merogoh saku celana yang ia yakini milik Gavin.

" ini kan nota belanja dan kartu kredit ", gumam Rani sambil memperhatikan nominal yang tertera di kertas tersebut. Mata Rani langsung membulat sempurna saat melihat harga setiap barang yang di beli oleh tuannya itu.

" Astaga, beli baju dan sepatu sampai habis empat puluh juta? Kalau aku belikan di pasar dekat rumah, sudah dapat se kios-kiosnya ", gumam Rani sambil geleng-geleng kepala. Semudah itu orang kaya menghambur-hamburkan uangnya. Mereka pasti gak pernah merasakan bagaimana rasanya saat pengen beli sesuatu tapi harus menabung lebih dulu sampai berbulan-bulan.

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Sore harinya, Rani tampak sedang menunggu kedatangan tuannya. Tadi siang saat Rani ingin menyerahkan kartu kredit dan nota belanja yang ia temukan pada mama Safira, perempuan paruh baya itu justru memintanya untuk mengembalikan langsung pada Gavin. Rani tahu jika mama Safira sengaja melakukan itu untuk membuat dirinya memiliki kesempatan berinteraksi dengan putranya.

Karena yang di tunggu-tunggu tidak datang, Rani pun kembali melanjutkan pekerjaannya menyiapkan makan malam. Ia pikir, mungkin nanti saat makan malam saja ia kembalikan. Namun sayang, sampai makan malam selesai, Gavin tak kunjung memperlihatkan batang hidungnya. Laki-laki tampan itu bahkan belum pulang ketika jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Rani yang menunggu kedatangan tuannya di ruang tamu, akhirnya tertidur lelap karena saking mengantuknya.

Tepat pukul sebelas malam, terdengar pintu di buka dari luar. Rani yang mendengar suara itu langsung terkesiap dan terduduk dari posisinya yang tadi meringkuk.

" Tuan Raffa, tuan Gavin kenapa ? ", tanya Rani sambil berjalan cepat mendekati majikannya yang sedang di papah oleh sang asisten.

" Bos sedikit mabuk. Tadi saat bertemu klien di bar, bos di paksa minum ", kata Raffa sambil terus berjalan menuju kamar Gavin. Rani pun turut membantu asisten Rafa memapah tuannya sampai kamar.

Setelah berhasil membaringkan bosnya di ranjang, Raffa menyerahkan urusan itu pada Rani. Ia pun segera pamit pulang karena badannya sudah merasa sangat lelah.

" Tuan, apa anda mau saya buatkan teh hangat ", tanya Rani sambil berdiri di pinggir ranjang. Ia merasa khawatir karena majikannya itu terus saja bergerak gelisah.

" Kepalaku sangat pusing. Bisakah kau memijat kepalaku ", pinta Gavin sambil meraih pergelangan tangan Rani.

Rani yang pertama kalinya di pegang oleh Gavin, langsung membeku di tempatnya. Dadanya mulai berdebar-debar tidak karuan.

" Kenapa kau diam saja ", panggil Gavin lagi yang membuat Rani tersadar.

" Oh ya tuan, saya bisa ", jawab Rani yang segera duduk di dekat kepala gavin dan mulai memijat pelipis lelaki tampan itu. Jujur saja, Rani benar-benar sangat gugup saat jemarinya menyentuh pelipis gavin. apalagi dengan posisi seperti itu membuat Rani bisa menikmati wajah tampan gavin dari dekat. Lebih-lebih gavin sedang memejamkan mata, semakin membuatnya leluasa memperhatikan setiap inchi wajah tuannya.

" Ya ampun, kok ada sih pria setampan ini? ", gumam Rani sambil terus memijat.

Gavin yang mulai merasa nyaman dengan pijatan Rani kini malah memindahkan kepalanya ke pangkuan gadis itu. Tentu saja Rani kaget bukan kepalang. Rani semakin gugup tidak karuan. Bahkan ia sampai berkeringat dingin saking gugupnya.

" Ya ampun, berat sekali ujianku malam ini ", gumam Rani yang badannya terasa panas dingin.

" Kamu pintar memijat juga ", puji Gavin setengah sadar. Kemudian ia menenggelamkan wajahnya pada perut rani yang membuat gadis itu langsung diam membeku.

" Astaga ",

**********

Jangan lupa likenya readers 😁😁

Terima kasih 😘😘

1
azizah sulaeman
Hehee...ada ada aja , pake ada acara abis bensin
azizah sulaeman
Hai kak salam kenal , aku dah mampir , semangat /Smile/
Earlene Vania: Terima kasih, salam kenal juga 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
lanjut upnya Thor semangat 💪
Earlene Vania: Terima kasih dukungannya 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Fitri Lianna
di tunggu up nya tor😊
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
cba aku yg jdi rani halu level 100 ckck lnjut
Earlene Vania: 🤭🤭😂😂😂
total 1 replies
Nur Adam
lnju
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
kapan upnya Thor,semangat ya💪
Earlene Vania: Siap 😁😁. Sudah othor up kak, tapi masih di review 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Ragil Tia
kalo up yg bnyak tor ... 😌😌
Earlene Vania: Othor usahakan ya kak 😁😁
total 1 replies
Once Maredni
, hati " Rani semoga bos Gavin bisa nolong kamu
Earlene Vania: Semoga kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
😂😂😂semangat Thor,semoga sekali up 2 bab sekalian💪
Earlene Vania: Othor usahakan ya kak 😁😁
total 1 replies
Reni Anjarwani
doubel up thor
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjjt
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
Once Maredni
Rani ngak goda gavinmu,malah si Gavin yg suka ngajak ribut,Mak 🤡
Earlene Vania: Betul 🤭🤭
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Earlene Vania: Siap kak 😊😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!