NovelToon NovelToon
Hitam Putih Kehidupanku

Hitam Putih Kehidupanku

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Balas Dendam / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: inge gustiyanti

Menceritakan tentang seorang wanita cantik yang bernama Quinley. Dia telah jatuh cinta kepada bosnya pada pandangan pertama. Setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya, hubungan mereka menjadi dekat dan ada rahasia yang terkuak sehingga mereka menikah.

Namun tanpa diduga olehnya, dia telah diculik oleh suaminya. Di dalam penculikan itu hidupnya seperti di neraka yang telah membuat dirinya hancur berkeping-keping, hilangnya masa depan dan hilangnya impian dia. Kelamnya sebuah takdir kehidupan yang telah merubah dirinya menjadi seorang wanita tanpa empati dan penuh dendam.

Seperti apakah warna-warni kehidupan dirinya setelah pertemuan pertama dia dengan bosnya?

Bagaimana alur kehidupan dia dan bosnya setelah pertemuan pertama mereka?

Silakan dibaca cerita novel yang dibumbui dengan intrik-intrik kehidupan ☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inge gustiyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14, Kebahagiaan Seperti Ini

Di like ya guys 😁

Di vote ya guys 😁

Di komen ya guys 😁

Happy reading 🤗

💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐

"Sayang, buka matamu sekarang," bisik Albern setelah membuka ikatan mata di kepalanya Quinley.

Ddduuuaaarrr ...

Ddduuuaaarrr ...

Ddduuuaaarrr ...

Tiba - tiba bunyi beberapa kembang api warna - warni yang membahana dan memeriahkan gelapnya malam. Jane terkesima dengan pesta kembang api yang sangat indah. Ini pertama kalinya dia melihat pesta kembang api dari jarak dekat. Dia sangat senang melihat pesta kembang api. Karya indah yang berwarna-warni menghiasi langit malam. Hatinya Quinley berbunga-bunga.

"Selamat ulang tahun, kami ucapkan.

Selamat panjang umur, kita 'kan doakan. selamat sejahtera, sehat sentosa. Selamat panjang umur dan bahagia," nyanyian Albern sambil membawa kue ulang tahun dengan lilin angkat dua puluh empat yang menyala.

Spontan Quinley membalikkan badannya. Wajahnya Quinley tersenyum sumringah mendapatkan kejutan lagi dari Albern dengan tatapan mata yang berbinar. Hatinya Quinley dipenuhi dengan rasa yang sangat bahagia karena perhatian Albern terhadap dirinya. Quinley tidak menyangka dengan kejadian ini.

"Selamat ulang tahun sayangku, sekarang minta permintaan," ucap Albern dengan lembut.

"Terima kasih sayang," ucap Quinley, lalu dia menutup kedua netranya untuk meminta permintaan.

"Ya Tuhan, aku ingin selalu merasakan kebahagiaan seperti ini."

Batin Quinley.

Quinley membuka kedua matanya lalu meniup lilin. Quinley terharu karena baru kali ini dia diberi kejutan saat dia ulang tahun dan sejak remaja dia tidak merayakan ulang tahunnya. Albern berjalan ke sebuah meja untuk menaruh kue ulang tahun. Quinley membalikkan badannya untuk melihat pemandangan alam yang sangat indah.

Syahdunya sinar rembulan dan kerlap - kerlip bintang bertaburan membentang di langit malam. Lembutnya air aliran sungai Thames yang panjang ditemani oleh sinar lampu warna - warni yang menerangi kota London dan indahnya gedung - gedung pencakar langit yang tertata rapih sehingga membuat kota London begitu ciamik dilihat.

Quinley melihat perpaduan antara gemerlapnya cahaya lampu warna - warni yang menyinari kota London dengan keindahan alam pada malam hari ini di dalam koridor Tower bridge yang didesain oleh Horace Jones dan Wolfe Barry. Dari sisi yang lain, dia melihat gereja Katedral St. Paul, pusat usaha dagang atau jasa dan belanja Canary Wharf, dan London Eye. Tak hanya itu, dia juga bisa melihat dua menara yang memiliki arsitektur unik dan klasik dengan ketinggian enam puluh lima meter.

Dia menelusuri pinggiran koridor Tower bridge yang memiliki tinggi empat puluh dua meter di atas permukaan Sungai Thames. Jane menelisik koridor jembatan yang sangat sepi, hanya ada dia dan James. Dia menoleh pada sebuah meja makan yang berada di tengah - tengah koridor dalam pencahayaan yang temaram.

Ternyata koridor Tower bridge hanya disinari oleh ribuan lilin yang ditata dengan sangat apik. Selain lilin, ada juga aneka bunga yang mengharumkan koridor. Sangat indah dan romantis. Quinley menoleh ke Albern yang sedang tersenyum manis kepadanya. Quinley berjalan menghampiri Albern, lalu memeluk Albern dengan erat. James membalas pelukan Quinley.

"Albern, apakah kamu yang menyiapkan ini semua?" tanya Quinley sambil menatap mata birunya Albern dengan mata yang berbinar kebahagiaan.

"Iya. Apakah kamu menyukainya, sayang?" ucap Albern sambil menatap mata hijaunya Quinley.

"Iya, aku sangat menyukainya," jawab Quinley dengan raut wajah yang bahagia.

"Apakah kamu bahagia bersamaku?" tanya Albern sambil menyelipkan beberapa anak rambut Quinley ke belakang telinga Quinley.

"Aku sangat bahagia. Aku sangat bersyukur telah memiliki dirimu dan dengan apa yang telah kamu berikan kepadaku. Aku tidak akan melupakan malam ini bersamamu. Malam yang penuh dengan kebahagiaan. Baru kali ini aku diperlakukan dengan sangat istimewa, dari orang lain, selain Mommy," ucap Quinley sambil memegang rahang mukanya Albern.

Albern menjentikkan jarinya, tak lama kemudian terdengar alunan lagu romantis. Albern menggandeng tangannya Quinley untuk menghampiri meja makan. Albern menarik salah satu kursi untuk diduduki oleh Quinley. Quinley duduk di kursi itu. Albern berjalan ke kursi yang berada di depan Quinley, lalu menduduki badannya di atas kursi itu. Albern menjentikkan jarinya lagi, lalu keluarlah dua orang pelayan yang sedang membawa troli makanan.

Salah satu pelayanan itu menaruh dua porsi steak, satu botol red wine, dua buah garpu, dua buah pisau kecil, dan dua buah cawan. Tak lama kemudian, kedua pelayan itu menata semua yang mereka bawa di atas meja dan membuka botol red wine, lalu menuangkan minuman itu ke dalam dua buah cawan. Setelah semuanya sudah disajikan di meja makan, kedua pelayan itu pergi meninggalkan mereka.

"Albern, terima kasih atas semua ini. Aku tidak menyangka bahwa mimpi itu menjadi kenyataan. Malam ini aku merasakan dejavu," ujar Quinley sambil mengambil garpu dan pisau kecil yang sudah disiapin.

"Apakah kejadian ini pernah ada di dalam salah satu mimpimu?" tanya Albern sambil memotong daging.

"Iya. Aku sangat bahagia karena makan malam yang romantis bersama kamu di dalam koridor jembatan menara dan mimpi itu menjadi kenyataan," ucap Quinley sambil memotong daging dengan tatapan mata yang berbinar. "Kenapa kamu tidak memberi tahu aku mengenai makan romantis kita? Jika kamu memberi tahu, aku tidak akan salah kostum seperti ini," lanjut Quinley sambil mengangkat garpu ke mulutnya.

"Aku sengaja tidak memberi tahu kamu karena aku ingin memberi kejutan untukmu. Walaupun kamu salah kostum, kamu tetap cantik," ucap Albern setelah mengunyah daging.

"Gombal kamu," ucap Quinley setelah menelan daging yang tadi dia makan.

"Aku nggak gombal, memang kenyataannya seperti itu," ucap Albern sambil memotong dagingnya lagi.

Suasana hening, hanya terdengar suara dari kegiatan orang makan. Mereka berdua lebih memilih makan sambil main lirik - lirikan sampai mereka menghabiskan makanan dan minuman mereka yang diringin dengan lagu romantis. Makan malam romantis dengan seseorang yang spesial di hatinya. Quinley sangat menikmati makan malam ini sehingga Quinley merasakan gelayar lembut menyelimuti sukma jiwanya.

"Oh ya Sayang, besok aku tidak bisa mengantarkan kamu pulang ke Chelsea karena aku ada urusan bisnis di luar kota," ucap Albern lembut yang telah membuyarkan keheningan di antara mereka.

"Iya nggak apa-apa. Kapan kita pergi ke Edinburgh?" ucap Quinley lembut.

"Hari Selasa," ucap Albern sambil merogoh saku dalam jasnya untuk mengambil sebuah kotak. "Ini hadiah untuk kamu," ucap Albern sambil memberikan kotak itu ke Quinley.

"Terima kasih," ucap Quinley sambil menerima kotak itu, lalu membuka kotak itu.

"Kamu suka hadiahnya?* tanya Albern ketika melihat Quinley yang tercengang melihat hadiah dari dirinya.

"Iya, tapi, gekangnya terlalu bagus. Pasti harganya mahal. Kamu jangan boros - boros," ucap Quinley sambil menutup kotak itu.

"Gelang itu sangat pas untuk kamu. Setelah kamu pulang dari Chelsea, kamu tinggal di apartemen aku aja."

"Terima kasih atas tawarannya, tapi aku minta izin dulu sama Mommy."

"Ok. Oh ya, bulan depan kamu mau ikut aku ke Paris nggak?"

"Hah!? Nanti aku di sana bikin malu."

"Kamu nggak bikin malu, tapi kamu bikin hati ini tak menentu."

"Gombal."

"Aku nggak gombal emang seperti itu kenyataannya. Kamu mau ikut nggak?"

"Iya aku mau ikut."

"Kita berdansa yuk!" ajak Albern sambil beranjak berdiri.

"Aku tak bisa dansa."

"Ikuti aja gerakanku," ucap Albern sambil mengulurkan tangan kanannya ke Quinley.

Tak lama kemudian, Quinley berdiri sambil menerima uluran tangannya Albern. Albern memeluk pinggang ramping milik Quinley dengan erat. Quinley mengalungkan tangannya di leher milik Albern yang kokoh. Tatapan mata mereka bertemu dengan intens dan saling mengunci. Wajahnya Albern menghampiri wajahnya Quinley, Albern langsung melumat bibirnya dengan lembut. Seketika wajahnya Quinley mematung merasakan kehangatan dari lumatan bibirnya Albern.

"Kamu belum pernah ciuman sebelum ini?" tanya Albern setelah melepaskan bibirnya Quinley.

"Iya," jawab Quinley.

"Pantes aja kamu tegang. Rileks aja Sayang, ikuti naluri kamu sebagai seorang wanita, nikmati rasa di hatimu dan ikuti caraku berciuman."

"Iya."

Tak lama kemudian, Albern mendekati wajahnya ke wajahnya Quinley, lalu mencium dan melumatin bibirnya Quinley dengan lembut. Quinley mengikuti arahan dari Albern sehingga dia membalas ciuman dari Albern dengan kikuk. Mereka menikmati suasana yang hangat, romantis dan penuh kebahagiaan bagi Quinley. Quinley tidak menyangka akan berciuman dengan seorang laki-laki yang berada di hatinya secepat ini.

Ya Tuhan, semoga aku selalu merasakan kebahagiaan seperti ini.

1
momy hana
gd
momy hana
ada sedikit celah lah kk autor,hgn smp quinza mati semangat kk
momy hana
tlg lanjut kk,ceritanya menarik bgt, kasihan bgt quinly, apa bnryg lg disiksa ibunya quin
Inge Gustiyanti: maaf kemarin 2 belum sempat update, karena anak lagi sakit ,🙏 . Saya usahakan hari ini update. Terima kasih sudah menyukai cerita novel saya yang ini.
total 1 replies
Inge Gustiyanti
Alur ceritanya jelas dan detail
Alphonse Elric
Terima kasih author! 🙏
Ánh sáng
Kayak jadi ikut merasakan cerita yang dialami tokohnya.
Maximilian Jenius
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!