NovelToon NovelToon
Bintang Paling Bersinar

Bintang Paling Bersinar

Status: tamat
Genre:Tamat / Single Mom / Mengubah Takdir / Keluarga / Karir / Persahabatan / Careerlit
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yasmin Dwi

menjadi seorang bintang di tengah banyaknya bintang tidak lah mudah terlebih lagi jika cahaya yang kita pancarkan tidak seterang yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memar

Tringgg

Tringgg

Tringgg

" Cici, kak Azra telepon," hampir 15 menit Gracia belum keluar kamar mandi karena gadis itu tengah membersihkan muka nya dari make up, " Angkat," suruh Gracia.

^^^" Halo papah,"^^^

" Dek, Gracia nya mana?"

^^^" lagi di kamar mandi kenapa?"^^^

^^^" kenapa?" - Gracia^^^

Gracia mendekati Ara lalu meletakan pouch skincare nya dan mengambil ponsel miliknya.

^^^" kakak udah sampai?"^^^

" udah, kamu udah makan?"

^^^" ini baru mau makan,"^^^

" ya udah makan, minum obat

aku temen- "

^^^" Ara lagi live,"^^^

" owh ya udah nanti lagi aja,"

telpon pun terputus...

Ara menatap Gracia dengan wajah meledeknya, " Cuma di ingetin minum obat," Gracia mengambil makanannya lalu duduk di pinggir kasur dan memakan nya sambil menonton televisi kebetulan Ara menyalahkan nya.

Tringgg

Gracia membuka pesan masuk di ponselnya.

...Kak Azra Manager...

Badannya masih demam, pakai

bye bye fever lagi ya masih ada

kan?

^^^iya kak^^^

ya udah.

Gracia meletakan ponselnya, Gracia menghabiskan makanannya lalu ia minum obat, " jam 10 tidur ya dek," ucap Gracia pada Ara yang masih live itu, " iya ci," Gracia naik ke atas kasurnya dan bersandar pada dipan kasur.

ia memainkan ponselnya sambil bertukar pesan dengan Azra.

...kak Azra Manager...

^^^besok Kaka ke studio?^^^

ga, Kaka mau gym, kenapa?

^^^owh, gapapa^^^

^^^besok aku mau ke mall^^^

nanti saya anterin ya

^^^iya, sorenya ke studio kan^^^

iya sore kalian rekaman

^^^line up nya udah di bagiin emang?^^^

udah ada belum di share aja

^^^owh^^^

ara masih live?

^^^masih^^^

fokus mereka berdua teralihkan saat mendengarkan ketukan pintu kabar yang seperti di pukul pukul dengan kencang.

" Ci," Ara ketakutan lalu berlari ke Gracia, " Tunggu sini," Gracia bangun lalu berjalan ke pintu, " ci jangan," Ara ketakutan ia juga khawatir pada Gracia, Gracia membuka pintu kost an.

" DIMANA ANAK SAYA! " pintu baru terbuka Gracia langsung di bentak oleh laki laki paruh baya yang ternyata adalah papah Ara —Imran, Imran tampak marah bahkan tatapannya kepada Gracia sudah menjadi tatapan benci.

" Saya ga tau om, tadi dia udah pulang," elak Gracia dengan santai sambil melipat tangannya di dada, " BOHONG, DIA PASTI ADA DI DALAM, BAWA DIA KELUAR ATAU SAYA SERET DIA," Gracia mempersilahkan Imran masuk.

" ARA PULANG KAMU, DASAR ANAK DURHAKA, BIADAB," Imran tampak begitu marah bahkan ia mengobrak Abrik kamar yang kosong itu bahkan membuka lemari pakaian Gracia, Gracia hanya diam saja.

" ga ada kan? udah saya bilang Ara itu udah pulang, " Imran menatap Gracia, " Saya ingatkan sekali lagi ya sama kamu, JANGAN PERNAH IKUT CAMPUR URUSAN SAYA DAN ANAK SAYA," Imran melayangkan tamparan ke pipi Gracia dengan kencang hingga memberikan efek merah dan terasa nyeri tapi Gracia tak selemah itu.

" EH BAJINGAN, ANAK LU UDAH GILA NGADEPIN SIKAP GILA LU KALAU DIA GA PULANG KE GUE ANAK LU UDAH GA TAU DIMANA KEBERADAANNYA ENTAH MATI APA JADI ODGJ, LU JADI BAPAK CABUL BANGET SIALAN, KELUAR LU DARI KOST GUE SEBELUM GUE LAPORIN LU KE PIHAK BERWAJIB," Gracia dengan penuh emosi juga menampar Imran.

Imran menatap Gracia tajam lalu ia pergi, " Sialan lu, semua cowok sama aja bajingan," Gracia menutup pintunya lalu mengunci nya, " Ara, dia udah pergi," Gracia duduk di kasurnya lalu Ara keluar dari kolong kasur dengan gemeteran sambil memegang barang barangnya yang ia bawa.

" Cici maaf," Ara benar benar merasa bersalah, " gapapa, matiin dulu live nya," Ara saking paniknya ia sampai lupa untuk mematikan live yang tengah berlangsung, entah lah nanti se-viral apa live itu setelah kejadian ini mereka pun tak peduli.

" Cici pipi Cici memar, Cici maaf, Ara pulang aja ya maaf bikin Cici susah," Ara menunduk ia sangat marah tapi ia hanya bisa menahannya apalagi badannya hanya bisa bergetar hebat karena ketakutan.

" ga, jangan pulang, kalau pulang berarti sama aja kamu nyusahin aku," Ara duduk di samping Gracia, " aku obat in ya ci," Ara mengambil es batu lalu di masukan ke alat untuk kompres.

Ara meletakkannya ke pipi memar Gracia.

......................

1
Lola Santi
tuliskan contoh siala Pancasila sebagai pandangan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!